Reading Time: < 1 minute

Yogyakarta-Komunitas Fotografi Ilmu Komunikasi UII,  KLIK18 kembali menggelar PANIK (Pameran Anak Klik) yang digelar oleh mahasiswa angkatan 2017. Pameran tersebut berlokasi di lantai LG Perpustakaan Pusat UII berlangsung dari tanggal 10-12 April 2018 dari pukul 10.00 s/d 18.00 WIB.

Mengusung tema Icon pameran tersebut menyuguhkan puluhan karya fotografi. ‘Every Place Has Their Beuty’ merupakan tagline dari pameran tersebut yang menjadi sprit karya fotografernya. Mereka mencoba untuk menyampaikan makna Icon dan spirit dari pameran tersebut dari berbagai daerah yang ada di Indonesia berdasarkan perspektifnya melaui karya fotografi yang dipamerkan.

Selain menggelar pameran, juga diselenggarakan workshop fotografi bersama fotografer professional Bimo Pradityo yang menyampaikan materi basic photography dan juga street photography (10/4/18). Rangkaian acara yang lainnya pun juga adanya awarding night yang digelar di depan gedung Prodi Ilmu Komunikasi UII pada tanggal 10 April 2018.

 

Penulis: Risky Wahyudi

Foto: Dokumentasi KLIK18

Reading Time: < 1 minute

Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia Cabang Jogja (IMIKI JOGJA) Menggelar DIKLAT Akrab IMIKI Jogja 2018 pada tanggal 7-8 April 2018. Mengusung tagline “Now We Know”, Prodi Ilmu Komunikasi UII juga menjadi salah satu lokasi tempat dilangsungkannya penyampaian materi keorganisasian (7/4/18).  

Farid Nuh Hidayat mahasiswa Ilmu Komunikasi UII dan merupakan mantan Sekjend HIMAKOM UII menjadi pemantik materi dalam penyampaian materi keorganisasian tersebut. Farid mengungkapkan bahwa sebagai mahasiswa diharapkan tidak hanya ‘kuliah-pulang’ saja dan seharusnya terlibat aktif dalam keorganisasian. “Melalui organisasi kita akan mampu melatih soft skill. Mulai dari manajemen diri hingga kemampuan dalam memecahkan masalah”, terang farid (7/4/18).

Setelah penyampaian materi, kemudian peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melatih kekompakan dan jiwa keorganisasian. Tiap-tiap kelompok diinstruksikan untuk membuat suatu miniature bangunan dari sedotan yang berwarna. Peserta diminta ketika membangun miniature tersebut harus memiliki filisofi kenapa memilih bentuk tersebut dan alasan penggunaan warna dari sedotan yang tersedia untuk dipresentasikan di akhir sesi materi.

Peserta yang mengikuti workshop itu adalah perwakilan dari mahasiswa Ilmu Komunikasi di beberapa Kampus Jogja. IMIKI sendiri beranggotakan empat belas kampus yang memiliki jurusan Ilmu Komunikasi. Ada pun keempat belas kampus tersebut di antaranya UIN Suka, UII, UMY, UNY, UNRIYO, MMTC, APMD, AKINDO, UAD, UGM, UMB, UPN, UAJY, dan UNISA

 

Penulis: Risky Wahyudi

Foto: Dokumentasi Kegiatan IMIKI Jogja

Reading Time: < 1 minute

Reading Time: 2 minutes

 

Yogyakarta-PSDMA Nadim Komunikasi kembali menggelar diskusi Bulanan rutin di RAV Komunikasi UII (28/03).  Diskusi kali ini mengangkat tema Produksi Film Dokumenter karena bersinergi dengan motto Komunikasi UII Communication for Empowerement. Selain itu juga tema ini sangat tepat dan membantu mahasiswa yang sedang tertarik menekuni film documenter.

Tidak tanggung-tanggung, PSDMA Nadim Komunikasi UII turut mengundang Wahyu Utami Wati yang memiliki track record baik di dalam dunia perfilman dokumenter. Seperti contohnya sutradara Film The Unseen Words, Residensi 5 Village 5 Islands Project at Pelworm Island, Germany, Goethe Institute, dan juga pernah menjadi mentor Film workshop with local youth at Buli Village, East Halmahera, Mediaqita Foundation & creative Community Flores, Kelola Foundation.

Diskusi tersebut dimulai dengan pemutaran Film The Unseen Words merupakan film yang pernah meraih penghargaan kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik FFI 2017. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film berjudul Maja’s Boat yang merupakan karya hasil dari Residensi 5 Village 5 Islands Project at Pelworm Island, Germany, Goethe Institute.

Ketika diskusi Uut menjelaskan bahwa riset merupakan tahapan yang mesti dikerjakan dengan serius agar bisa meenghasilkan film yang baik. Diperlukan pendekatan  yang tepat dan juga kepekaan dalam mengamati situasi.

“Saat kita melakukan riset untuk film dokumenter, hilangkan segala keegoan sok tau yang dimiliki terkait objek yang akan difilmkan. Karena dengan banyaknya asumsi yang kita miliki ketika hendak melakukan riset lapangan akan menghambat dalam mengamati fenomena apa yang sebenarnya terjadi dilapangan. Dan tentunya juga akan menghambat kekuatan cerita dari film itu sendiri”,ujar Dosen dari Jogja Film Academy tersebut (28/03).

 

Penulis: Risky Wahyudi

Reading Time: < 1 minute

Reading Time: < 1 minute

Yogyakarta-Rombongan dari Mahasiswa Program Studi Universitas Pelita Harapan mengunjungi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (17/03/18). Ada pun maksud dari kegiatan tersebut ialah untuk studi banding dan juga sebagai forum untuk saling berbagi pengalaman. Rombongan dari HMPS ILKOM UPH tersebut disambut baik oleh HIMAKOM  UII dengan digelarnya beberapa rangkaian kegiatan acara dari kunjungan tersebut.  

Beberapa rangkaian kegiatan nya seperti penyambutan kedatangan rombongan dan juga persentasi tentang masing-masing prodi serta sharing terkait kegiatan yang dilakukan. Setelah itu para rombongan diajak untuk mengunjungi Laboratorium TV, Laboratorium Animasi dan juga Pusat Studi dan Dokumentasi Madia alternatif ‘NADIM’. Tidak hanya itu saja, rombongan pu juga diajak mengunjungi sekretariat klub yang ada di komunikasi UII seperti KLIK18, KOMPOR.KOM, Galaxy Radio, DISPENSI dan Juga RedAksi.

Mereka terlihat senang dan menikmati kunjungan tersebut. Kegiatan tersebut diakhiri dengan makan bersama dan juga screening Film dari hasil Karya KOMPOR.KOM.

 

Penulis: Risky wahyudi

Foto: Dokumentasi HIMAKOM UII

Reading Time: < 1 minute

 

Dalam rangka meningkatkan kapisitas (Capacity Building), mahasiswa Program Studi Imu Komunikasi UII, Galih Yoga Wicaksono dan staf PSDMA ‘Nadim’ Komunikasi, Risky wahyudi mengikuti Solo Photostory #2 Workshop yang digelar oleh Fotina Photo Library di Solo dari tanggal 10 Maret hingga 14 Maret 2018. Kegiatan ini merupakan workhop pelatihan tentang fotografi, khusunya Photo Story. Kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa peserta yang berasal dari berbagai kota seperti Solo, Bandung dan Yogyakarta.

Selama lima hari peserta dikarantina untuk masing-masingnya membuat satu proyek Photo Story yang nanti outputnya berupa buku fotografi dengan kompilasi karya peserta workhop. Kegiatan ini dimentori oleh fotografer dan juga videografer yang cukup berpengalaman di bidangnya seperti Boy Harjanto (EPA Photo Stringer), Maulana Surya (Antara Foto), dan Yudi Sastroredjo (Solo24Hours).

Pada hari pertama diberikan materi terkait photo story untuk membekali peserta sebelum eksekusi ke lapangan. Di hari kedua hingga keempat para peserta melakukan aktifitas hunting di lapangan , lalu dilanjutkan diskusi dan evaluasi dari hasil pemotretan. Selain itu juga diberikan materi terkait penataan squence foto sebelum di lay outing pada hari keempat. Pada hari terakhir dilakukan simulasi persentasi karya beserta dan persentasi yang sesungguhnya di depan tamu undangan (14/03/18).

Pada kesempatan ini Galih mencoba membuat suatu proyek Photo Sotry yang berjudul ‘Berkarya Tanpa Kata’ di sekitaran daerah Kampung Batik Laweyan. Sedangkan Risky mencoba untuk mengangkat isu tentang Pasar Antik Triwindu yang ada di kota Solo.

 

Penulis: Risky wahyudi

Foto: Boy Harjanto (Dokumentasi Fotina Photo Library)

Reading Time: < 1 minute

Silahkan unduh di sini

 

 

Reading Time: < 1 minute

Reading Time: < 1 minute

1. Daftar Kehadiran Mahasiswa Pada  Agenda Penyelesaian Tugas Akhir/Skripsi

2. Daftar Mahasiswa Bimbingan Tugas Akhir/Skripsi Yang DEADLINE Tugas Akhir/Skripsi pada Bulan September 2018

3. Daftar Dosen Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi TA.GENAP 2017/2018

Silahkan Download