Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor 2, April 2009

ISSN 1970-848X

 

Corporate Social Responsibility (CSR): the Communication Challenge

Oleh: Dyah Pitaloka, SH., MA

Abstract

Corporate Social Responsibility has now face a new challenge. Skepticism and untruthful reaction from public and stakeholders rise as a form of response toward the practice of Corporate Social Responsibility.  Latest research in England found that UK’s biggest corporation facing the same condition as the public level of trust declining and skepticism towards corporate efforts rising up (Hawkins, 2005). This negative perception and skepticism toward the CSR messages communicate by the corporate has a matter of fact become challenge for the future development of the practice of CSR. Moreover, the response given by the media, pressuring groups and other significant groups in the community cannot be considered as a friendly and supportive action. It takes more than just a 30 second spots of TV commercial to build public trust and support. Detail information gained from an open dialogue with various stakeholders will give a better picture of how people think, hope, expect from corporation and its action.

Penerbit :
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 

 

 

 

Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor2, April 2009

ISSN 1970-848X

 

Communicating Corporate Social Responsibility Responsibly

 

Oleh: Nia Sarinastiti

 

Abstract

Menjalankan dan mengkomunikasikan mengenai upaya perusahaan dalam menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) sangat beragam.  Namun seringkali komunikasi lebih mengutamakan pada pandangan perusahaan bukan mengutamakan pada pandangan stakeholder, atau partisipasi mereka dalam program CSR tersebut.Tulisan ini berusaha mengangkat bagaimana sebaiknya mengkomunikasi program CSR secara layak (dan bertanggung jawab) untuk dikembangkan oleh perusahaan sebagai bagian dari aktivitas public relations/corporate communication mereka.Dalam tulisan ini akan membahas upaya yang dilakukan oleh Accenture – konsultan manajemen dan teknologi – dalam mengkomunikasikan aktivitas CSR mereka.

 

Key words:

Corporate Social Responsibility, Public Relations, Corporate Communication, corporate giving, etika komunikasi

 

Penerbit :
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 

 


[1] Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Unika Atma Jaya – Jakarta dan Program Studi Ilmu Komunikasi, Pasca Sarjana Universitas Indonesia.  Konsultan komunikasi Multi Donor Fund dan Java Reconstruction Fund untuk Bank Dunia dan Senior Advisor Marketing & Communication untuk Accenture.

Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor1, Oktober 2008

ISSN 1970-848X

 

Ideologi Islam dalam Kebijakan Redaksional Harian Umum Republika:

Analisis Wacana Kritis tentang Pemberitaan Konflik PKB dan Film Fitna

 

Oleh: M. Exsa Firmansyah

 Abstract:

This research focus on Islamic ideology in the redactional policy, that was one of the internal factor when creating a Republika news product towards PKB conflict, Ahmadiyah cult and Fitna controversy. The analysis of content at PKB’s conflict was shown Republika’s neutral display. Its neutral display was shown by the theme, the option of people who was being the source. While, at the Fairclough text analysis, Republika was shown the negative effect from  that conflict which didn’t have  the good effect for two sides, but could bring the negative effect for the party. For  the news of Ahmadiyah,  the content analysis was shown Republika’s position  as  one  side  which  against  Ahmadiyah  with  used  perception  that Ahmadiyah  is untrue  side. From the research the researcher done, there`s a conclusion that islamic ideology in the Republika redactional policy, can be categorized as the form of conservative Islamic ideology.

 

Reading Time: < 1 minute

PENGUMPULAN OUTLINE SKRIPSI GELOMBANG KE III SEMESTER GANJIL 2009/2010
DITERIMA TANGGAL 14 – 23 OKTOBER 2009 PUKUL 15.00 WIB

Reading Time: < 1 minute

DAFTAR STATUS OUTLINE SKRIPSI

PERIODE KE II SEMESTER GANJIL 2009/2010

Reading Time: < 1 minute

Relasi Dua Tubuh Dalam Majalah Perempuan (Analisis Semiotika Tentang Relasi Laki-laki dan Perempuan dalam Rubrik) Man Manual di Majalah Cosmopolitan Indonesia)

Strategi Off Air Sebagai Upaya Peningkatan Bisnis Radio (Studi Deskriptif Terhadap Radio Q dan Swaragama Yogyakarta)

Manajemen Pemasaran Radio Swasta di Boyolali(Studi  Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Manajemen Pemasaran Radio CJDW dan Karysma dalam Menarik Pengiklan dan Pendengar)

Hubungan Budaya Organisasi dan Iklim Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Radio PTDI Medari

Manajemen Penyiaran TVRI Daerah Pasca Transformasi Menjadi Televisi Publik (Studi Deskriptif pada Stasiun TVRI Daerah Istimewa Yogyakarta)

Analisis Model Produksi Berita Televisi Lokal (Studi Deskriptif Kualitatif Analisis Model Produksi Berita Daerah Di TVRI SP Kalimantan Selatan dan Banjar TV

Hegemoni Patriarki dalam Lagu Pop Indonesia Kontemporer

Partisipasi Perempuan dalam Kebijakan Produksi Siaran di Televisi (Studi Deskriptif di TVRI Jogja dan RBTV)

Kebijakan Waktu Siar Program Siaran Radio (Kajian Deskriptif Perbandingan Antara Radio Prambors dan I-Radio Yogyakarta  

Ideologi Islam Dalam Kebijakan Redaksional Harian Umum Republika (Analisis Wacana Kritis Berita-berita Republika Tentang Konflik Partai Kebangkitan Bangsa, Ahmadiyah, dan Kontroversi Film Fitna)


Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor1, Oktober 2008

ISSN 1970-848X

 

Konglomerasi Media dan Konstruksi Praksis Demokrasi Pasca Rezim Orde Baru: Sebuah Refleksi Awal

Oleh Nyarwi

 

Abstract

                After the post New Order Regime Soeharto, the Indonesian mass media industries have been developing their self as media conglomeration model. Some group of media industries manufactured their symbolic reality based on the power of commoditization of their business networking industries of broadcasting industries, newspaper industries and also multimedia industries as a part of  new  media competitions.  This paper will examine and reflected the impact of media conglomeration of mass media industries on pratical construction of Indonesia democracy after Post New Order Soeharto. The media duty as empowering of  the public interest is the missing important thing among the owners of media industries, journalist, politician and civil society.

 

Penerbit :
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 

Reading Time: < 1 minute
Prodi Ilmu Komunikasi UII bekerjasama dengan Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Yogyakarta, menyelenggarakan seminar di Ruang Sidang MSI UII Demangan Yogyakarta, pada Hari Kamis, 8 Oktober 2009, pukul 16.00 – 17.30 WIB. Seminar publik ini mengkritisi berita gempa di televisi yang terjadi di Daerah Sumatera Barat. Hadir sebagai pembicara yaitu Hendry Subiyakto. MA (Staf Ahli Menteri Komunikasi & Informatika RI dan Dosen FISIP Universitas Airlangga Surabaya), dan Rachmat Arifin (Ketua KPID Yogyakarta) sebagai narasumber.
Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor1, Oktober 2008

ISSN 1970-848X

 

Analisis Konglomerasi Industri Pers Daerah di Indonesia:

Pendekatan S-C-P

Oleh Iwan Awaluddin Yusuf

Abstract

                The Structure, Conduct, and Performance or known as S-C-P usually used to observe the structure and competitions in industry, including mass media. Mass media structure, with its centralistic-concentrated ownership as the indication in Indonesian local press, sice they have to flight in a tough national press competition whosw ownerships are concentrtated in some publishing groups. The analysis that used to capture local press conglomeration in the oligopoly market is Structure-Conduct-Performance approach.

 

Penerbit :
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

 

Reading Time: < 1 minute

JURNAL KOMUNIKASI

Volume 3, Nomor1, Oktober 2008

ISSN 1970-848X

 

Negotiating Mass Media Interest and Heterogeneous Muslim Audience

 in the Contemporary Social-Political Environment of Indonesia

Oleh Ishadi S.K

Abstract

                Sejarah industri radio dan televisi Indonesia dapat dibagi dalam tiga era kekuasaan otoritatif. (1) Era Monopoli Pemerintah 1962-1990. (2). Era Quasimonopolitik: pemerintah memberi izin lima pemilik stasiun televisi baru (RCTI, SCTV, TPI, Anteve, dan Indosiar), dan (3) Era persaingan Bebas-pasca-reformasi 1998. Setelah jatuhnya Presiden Soeharto dan pelantikan pemerintahan yang baru di bawah B.J Habibie, pemerintah melepaskan kontrol atas media, termasuk televisi. Kontrol sekarang ditentukan pasar. Mencakup ketiga era era seluruhnya, orang muslim indonesia, yang merupakan populasi mayoritas (90% dari total populasi), tidak pernah disediakan peluang proporsional program siaran bertema Islam. Satu-satunya masa kemenangan Islam atas kepentingan media adalah sepanjang bulan suci Ramadhan, ketika semua muslim wajib puasa dan taat beribadah, televisi didominasi program bertema Islam. Sepanjang Ramadhan, program berkarakter Islam mendominasi layar televisi dan siaran radio, termasuk media cetak. Setelah Ramadhan, segalanya kembali berbalik ke bentuk semula. Mengapa Islam gagal memperluas kemenangannya di bulan setelah Ramadhan? Mungkinkah mengendalikan “antusiasme Ramadhan”, bahkan setelah bulan suci Ramadhan telah lewat di negara di mana Islam agama mayoritas? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dianalisi dalam tulisan ini.

 

Penerbit :
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA