Tag Archive for: ilmu komunikasi

Mahasiswa lulus

Menjadi fresh graduate atau baru saja lulus dari sebuah institusi pendidikan merupakan masa paling mencemaskan bagi setiap orang. Setelah menikmati euforia ucapan “selamat” secara langsung maupun di media sosial nampaknya momen itu perlahan akan memudar dan kehidupan sesungguhnya akan datang. 

Lantas hal apa saja yang bisa dilakukan mahasiswa yang telah lulus kuliah demi meraih karier yang cemerlang? Tentu ada berbagai persiapan yang harus dilakukan secara detail dan matang. 

Persiapan ini perlu dilakukan oleh fresh graduate demi mengurangi angka pengangguran. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menunjukkan bahwa pengangguran di Indonesia didominasi oleh usia muda yakni antara 15-29 tahun dengan presentase 59 persen atau 4,98 juta dari 8,4 juta jiwa. 

Berikut rincian data pengangguran di Indonesia berdasarkan data BPS Februari 2022, sebanyak 1,13 juta jiwa usia 15-19 tahun, 2,5 juta jiwa berusia 20-24 tahun, dan 1,34 juta jiwa berusia 25-29 tahun. Sementara usia 30-39 tahun mencapai 1,4 juta jiwa, 40-49 tahun yakni 1,2 juta jiwa, disusul usia 50-59 tahun 617,49 jiwa. Terakhir usia di atas 60 tahun 199,1 ribu jiwa. 

Salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia yakni Suwaibah Mataeha yang baru saja melaksanakan sidang tugas akhir (skripsi) telah merencanakan akan mengambil internship di Kedutaan Besar dan Konsulat Thailand di Indonesia. 

Mahasiswa lulus

Suwaibah Mataeha mahasiswa asal Thailand yang lulus dari Prodi Ilmu Komunikasi UII

Menjadi mahasiswa asing di Indonesia membuatnya untuk mengatur waktu agar lulus tepat waktu mengingat masa berlaku visa belajarnya akan segera berakhir pada akhir tahun 2023. 

“Selesai magang awal Agustus, mau yudisium sebelum 20 Agustus, selanjutnya wisuda. Ada rencana mau daftar di Royal Embbassy Thai untuk internship dulu dua bulan sebelum pulang ke Thailand bulan Desember. Cari pengalaman lewat internship, atau kalau ada pekerjaan  Alhamdullilah ya untuk setahun ke depan,” terang Suwaibah saat merencanakan masa depan setelah kelulusannya. 

Tak hanya itu, Suwaibah juga memiliki beberapa rencana lain jika rencana pertama tak berhasil. Berbekal kemampuan desain grafis hingga edit video yang terasah saat lakukan internship di IPC Ilmu Komunikasi UII membuatnya tertantang untuk membuka jasa bidang kreatif tersebut. 

“Aku memiliki skill dalam bidang desain grafis dan edit video, kemampuan ini semakin terasah saat internship di IPC Ilkom UII. Kemungkinan yang bisa aku lakukan adalah open jasa edit hingga desain grafis sebelum mendapatkan pekerjaan tetap,” jelasnya. 

Senada dengan rekan satu angkatannya, Maritza Khansa yang kini tengah menjalani internship di Kantor Pemerintahan Provinsi Yogyakarta mengaku akan memanfaatkan hobinya untuk menghasilkan income. 

Maritza yang memiliki hobi menyanyi dan mengasah bakatnya pada bidang presenting mengombinasikan keduanya untuk menjadi daya tarik dari dirinya. Alhasil banyak yang menggunakan jasanya dalam berbagai event. 

“Mengembangkan dan meningkatkan skill yang dimiliki serta meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Memanfaatkan hobi (menyanyi) sebagai wadah untuk dapat menambah income,” ungkap Maritza. 

Ia juga menambahkan program magang yang tengah dijalaninya diharapkan memberi pengalaman berharga bagaimana menjalin relasi untuk memasuki dunia kerja nantinya. 

“Tentu dalam proses magang, mahasiswa dapat belajar beradaptasi dengan lingkungan baru terlebih di dunia kerja. Harapannya magang dapat menjadi salah satu batu loncatan dan pengalaman berharga untuk memasuki dunia kerja nanti,” tandasnya. 

Lantas apa saja rencana-rencana yang dapat dilakukan oleh fresh graduate untuk mempersiapkan karier cemerlang? Dilansir dari The Balance Money, berikut 7 hal yang bisa dilakukan. 

1. Internship 

Umumnya program internship atau magang mensyaratkan kandidatnya masih terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah universitas. Namun tak sedikit perusahaan yang membuka untuk umum dan magang ini biasanya dibayar meski tidak penuh. 

Bagi fresh graduate, hal ini bisa menjadi pilihan yang tepat sebelum benar-benar siap bekerja dengan kontrak yang cukup lama. Tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja, Anda juga akan tahu bagaimana cara menjalin hubungan dengan calon pemberi kerja. Terakhir Anda dapat melampirkan pengalaman tersebut dalam CV.  

2. Mendalami hobi dan memanfaatkan skill 

Mendalami hobi dan memanfaatkan skill adalah cara yang tepat dilakukan oleh fresh graduate. Jika Anda memiliki hobi bidang olahraga, sangat menarik jika Anda mengikuti pelatihan bersertifikat yang nantinya dapat  dipertimbangkan untuk berinvestasi. 

Selanjutnya, memanfaatkan skill. Jika memiliki kemampuan dalam bidang desain grafis, Anda bisa mengunggah hasil karya tersebut di media sosial agar dijangkau banyak pihak. 

3. Menjadi asisten riset 

Bagi fresh graduate yang masih ingin tinggal dan tak ingin cepat-cepat beranjak dari lingkungan sekitar kampus jadilah asisten peneliti. 

Carilah kesempatan menjadi asisten peneliti, bisa melalui dosen pembimbing sebelumnya atau mendaftar langsung ke universitas. Ada peluang besar, Anda akan mendapatkan pengalaman menarik tentang dunia akademis yang mungkin belum sempat dijangkau selama masa studi. 

4. Bekerja di institusi sebelumnya 

Setelah lulus dan masih enggan pulang kampung atau merantau ke kota lain cobalah mencari peluang dan pekerjaan di tempat Anda belajar sebelumnya. Ada banyak pekerjaan yang bisa didapatkan di kampus. Misalnya bekerja di jurusan yang Anda ambil, atau Anda dapat bekerja sebagai asisten dosen jika ada posisi yang relevan dengan gelar Anda. 

Jenis pekerjaan ini juga dapat mengarah pada peluang lebih lanjut, seperti pendanaan program pascasarjana atau bahkan gelar, karena banyak universitas akan mengizinkan karyawan mereka untuk mengambil kelas secara gratis. 

5. Volunteer 

Program volunteer memang biasanya tak menghasilkan pendapatan, namun waktu Anda akan sangat berguna dengan mengikuti kegiatan ini. Tentu saja akan membawa perubahan positif bagi kematangan mental. 

Tak hanya itu, kegiatan ini sekaligus membangun jaringan sesama sukarelawan, rekan kerja, supervisor, dan organisasi yang mungkin penting untuk pekerjaan Anda di masa depan. 

6. Memulai bisnis 

Meski tak banyak yang memikirkan hal ini lantaran risiko dinilai cukup besar ,tak ada salahnya memulai bisnis. Memulai bisnis dan manfaatkan peluang yang ada di sekitar Anda. 

Saat ini peluang bisnis sangat luas, Anda dapat memasarkan produk di ecommerce dengan jangkauan pelanggan yang tak terbatas.  

Beberapa bisnis kreatif seperti kerajinan, bisnis penitipan hewan peliharaan, hingga bisnis pakaian bagi Anda yang menyukai fashion. 

7. Belajar bahasa asing 

Belajar bahasa asing sangat tepat bagi Anda yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, hingga kerja di luar negeri. Tak hanya itu, saat ini beberapa perusahaan mensyaratkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris. 

Itulah hal-hal yang bisa dilakukan oleh fresh graduate sebelum mendapatkan pekerjaan yang diincar. Namun perlu diketahui bukan berarti rencana tersebut bisa dilakukan dengan sesuka hati, tunjukkan keseriusan dan potensi diri Anda demi karier yang cemerlang. 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Memasuki usia 19 tahun, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah meluluskan lebih dari 1.300 alumni yang kini tersebar di seluruh Indonesia, Thailand, dan Malaysia. 

Berdiri 17 Juni 2004, UII mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya dengan satu prodi, yakni Prodi Ilmu Komunikasi. Namun seiring dengan restrukturisasi yang dilakukan pada tahun 2006 Prodi Ilmu Komunikasi resmi bergabung dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB). Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Pengurus Harian Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia Nomor: 03 Tahun 2006 tentang Struktur dan Organisasi Universitas Islam Indonesia. 

Perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi memang tak mudah. Proses akreditasi C menuju akreditasi A baru terlaksana setelah 11 tahun bertumbuh yakni di tahun 2015. Bersyukur, kini menginjak usia ke-19 tahun, prodi Ilmu Komunikasi berproses menuju akreditasi “Unggul”. 

Jika diibaratkan manusia yang sedang bertumbuh, Prodi Ilmu Komunikasi sedang berada pada fase yang sedang aktif-aktifnya: 19 tahun baru lulus SMA, tengah mencari jati diri, dan mengeksplorasi kemampuan apa yang dimiliki. 

Sama halnya dengan Prodi Ilmu Komunikasi yang kini terus mengupayakan segala kemampuan SDM di dalamnya, memperbaiki kualitas dan pelayanan. Mengusung tagline “Communication for Empowerment” kini pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan demi kemslahatan umat. 

Seperti marwah dari Prodi Ilmu Komunikasi, Communication for Empowerment menjadi spirit yang diusung dalam menyelenggarakan seluruh aktivitas akademik. Spirit empowerment termanifestasi dalam empat matra (catur dharma): pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dakwah islamiyah sehingga tercapai proses pembelajaran yang kritis, inovatif, kreatif, dan transformatif.

Lantas apa kata alumni tentang Prodi Ilmu Komunikasi? 

Belajar dan bertumbuh dengan suasana yang humanis, belajar interaktif dan setara adalah budaya di Prodi Ilmu Komunikasi. Diskusi antara dosen dan mahasiwa serta kultur saling menghargai adalah kunci untuk tetap rindu untuk “main-main ke Prodi”. 

Ini kata alumni: 

“Ilmu komunikasi itu unik, Ilmu Komunikasi UII lebih unik lagi. Saya bertumbuh dan belajar bermula dari sana. Ilkom UII adalah salah satu tangga saya untuk menumbuhkan value diri. Tentunya materi-materinya sangat bermanfaat pada dunia kerja yang saat ini sedang saya geluti, yakni public relation. Terutama dalam hal manajemen krisis.” 

“Seni berkomunikasi itu unik, kita berbicara tidak hanya lewat verbal. Banyak hal yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Semoga prodi Ilmu Komunikasi UII semakin maju, semakin bertumbuh lebih baik, semakin banyak juga mencetak lulusan terbaik.” 

Etry Novica (PR salah satu Rumah Sakit di Jawa Tengah, yang meraih gelar Magister dengan beasiswa LPDP) 

“Buat aku belajar di Ilmu Komunikasi UII sangat berpengaruh dengan bisnis yang sekarang aku jalani. Karena di Ilmu Komunikasi itu ilmu-ilmunya bermanfaat di dunia nyata. Contohnya saat aku berbisnis aku harus berdiskusi dengan klien, harus memasarkan bisnis aku, dan lain-lain. Ilmu-ilmu itu aku dapatkan Ilmu Komunikasi UII.” 

Puri Oksi (Pengusaha, Founder Bakmie Hotplate Viral) 

“Selama belajar di Prodi Ilmu Komunikasi seneng banget karena banyak dosen yang kompeten di bidangnya dan kelasnya seru, teman-temannya asyik juga. Dulu ingat banget mata kuliah Penulisan Akademik yang bikin aku sampai sekarang jadi ada di posisi ini yang diajar oleh Pak Iwan, dan itu menurut aku salah satu mata kuliah yang nempel banget sampai sekarang.” 

“Awalnya memilih Jurusan Ilmu Komunikasi itu supaya tidak ketemu dengan angka dan matematika, tapi ternyata di semester tiga ada mata kuliah Statistik Komunikasi karena sudah menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi ya dinikmati saja. Saran untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII, di usia yang ke-19 menurutku ini usia yang sedang lucu-lucunya, lagi muda-mudanya, semoga Prodi Ilmu Komunikasi UII bisa terus membimbing mahasiswanya yang tidak hanya pintar secara akademik tapi juga bisa bersaing di dunia kerja.” 

Nasuha Ali (Senior Copywriter di Sekolah Murid Merdeka) 

“Saya senang belajar di Prodi Ilmu Komunikasi UII soalnya tidak hanya belajar keilmuan Barat tapi juga secara Islam. Bersyukur bisa belajar Komunikasi Profetik tentang Ilmu Komunikasi dari sudut pandang Islam dan menjadi lulusan insan Ulil Albab.” 

Iven Sumardiyantoro (Videographer dan Editor) 

“Menyenangkan, pembelajarannya yang up to date dengan masa kini, dosen-dosennya juga keren-keren. Dari nama jurusannya aja “Ilmu Komunikasi”, tentu tidak jauh-jauh dong dari obrolan dan didengar maupun mendengarkan. Ini salah satu yang bikin mudah adaptasi di dunia kerja. Selain itu, karena dulu ambilnya konsentrasi “Jurnalistik Penyiaran”, mata kuliah yang dulu diajarkan banyak yang related sama kerjaan sekarang, misalnya dalam edit mengedit video/foto.” 

“Alasan memilih jurusan Ilmu Komunikasi pertama, karena tidak ada Matematikanya. Selain itu, menariknya jurusan ini salah satu jurusan yang tidak monoton dan terus berkembang dari masa ke masa. Jurusan yang sangat fleksibel sih menurutku.” 

“Semoga tetap istiqomah menjadi jurusan yang menyenangkan di UII. Selalu melakukan gebrakan-gebrakan baru (baik dalam events, akademik dan organisasinya) yang gila, ciamik, dan out of the box. Pokoknya semoga makin baik dan terus membaik ke depannya!” 

Brilliant Ayesha Nadine (Content Creator, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta) 

Itulah beberapa kesan para alumni terhadap Prodi Ilmu Komunikasi UII, ternyata Ilkom adalah tempat belajar yang seru. Para dosen yang suportif, pelayanan humanis, dan fasilitas mumpuni menjadi kunci. Semoga di usia yang ke-19 tahun ini, Prodi Ilmu Komunikasi UII semakin progresif dan mampu mencetak lulusan unggul.

    

Pekerjan yang dapat digantikan AI

Ramai terdengar pembahasan yang membuat panik berbagai pihak lantaran beberapa pekerjaan akan tergantikan oleh artificial intellegence (AI). Benarkan pendapat tersebut? Simak beberapa data berikut ini tentang AI yang dianggap sebagai perkembangan teknologi menyeramkan. 

AI atau kecerdasan buatan adalah suatu sistem komputer atau perangkat mesin dengan mengadopsi karakter otak manusia. Artinya AI bekerja dengan meniru aktivitas kognitif manusia mulai dari leraning, reasoning, decision making, hingga self correction. 

Pekerjaan yang mampu dilakukan oleh AI mulai dari kendali, robotika, mekanisme kontrol, komputasi, penjadwalan, hingga data mining. Secara umum AI diciptakan untuk optimalisasi pekerjaan. 

Sebagai contoh sederhana untuk memahami kinerja AI dapat kita lihat dari pola kebiasaan kita ketika hendak mencari barang di E-Commerce. Saat kita mengetik “sepatu docmart wanita” di mesin pencarian E-Commerce maka barang tersebut akan muncul, kita dapat memilih sesuai dengan kriteria yang diinginkan.  

Selanjutnya kita akan menemukan produk rekomendasi di hari yang sama hingga hari berikutnya. Rekomendasi tersebut merupakan hasil kerja AI yang didapat dari data produk-produk yang pernah kita beli. 

Lantas benarkah pekerjaan kita dapat diambil alih oleh AI karena memiliki sistem yang lebih optimal dibandingkan kinerja manusia. Bagaimana nasib lulusan Ilmu Komunikasi? 

Salah satu AI yang tengah menjadi perdebatan di dunia akademis dan industri adalah asisten virtual bernama ChatGPT, merupakan situs pengolahan bahasa atau Generative Pre-Training Transformer yang dikembangkan OpenAI.  

Dengan menggunakan ChatGPT kita dapat memerintahnya untuk membuat teks, menerjemahkan bahasa, hingga menjawab apa pun pertanyaan yang kita ajukan. Sontak hal ini membuat ketar-ketir para pekerja di bidang penulisan seperti content writer, jurnalis, pekerja media, hingga pekerja kreatif lainnya. 

Kekhawatiran itu muncul berkaitan dengan teknik plagiarisme yang dapat mengancam integritas akademik. Bahkan ketika kita mengetikkan perintah “puisi senja” maka ChatGPT akan memberikan enam bait puisi tentang senja yang menarik dan puitis. Kecanggihan ini tentu membuat sebagian orang cemas karena AI dapat menggantikan keahlian manusia. 

Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Similiarweb jumlah kunjungan ke ChatGPT mencapai 1,8 miliar peningkatan terjadi sejak awal tahun 2023. Artinya banyak orang yang menggunakan  ChatGPT untuk memudahkan dan menyelesaikan pekerjaannya.  

Negara yang paling banyak menggunakan ChatGPT di antaranya Amerika Serikat dengan presentase 15,22 persen, India 6,32 persen, Jepang 4,01 persen, Kolombia 3,3 persen, Kanada 2,75 persen, serta 68,4 persen tersebar di seluruh dunia kecuali yang disebutkan tadi. 

Membaca data tersebut apakah ChatGPT memang efektif dan dapat dipercaya di dunia akademis? Menurut salah satu dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UII Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., MA. ketakutan bukan hanya soal plagiarisme di kalangan mahasiswa melainkan pengaplikasiannya yang cenderung tidak sinkron. 

“Ketakutannya (menggunakan ChatGPT) tentang konteks yang tidak match. Ketika mahasiswa mengutip untuk memperkuat gagasan malah hasilnya tidak nyambung. Misalnya ketika meminta ChatGPT rangkuman jurnal tentang media sosial kita sebagai pengguna yang harusnya merangkai sendiri poin-poin dan mengaitkan,” ujarnya.  

Terkait soal plagiarisme di kalangan mahasiswa Narayana menyebut jika belum pernah mendeteksi apakah itu benar-benar dikerjakan dengan memindahkan dari ChatGPT. Kecurigaan tentu muncul ketika penulisan dalam proposal  

“Belum pernah terdeteksi apakah menggunakan ChatGPT atau bukan, ketika mahasiswa menuliskan tinjauan pustaka sangat jago dan rapi, tapi melihat interview guide dan lainnya kedodoran,” tandasnya. 

Pekerjaan yang kemungkinan digantikan AI 

Ketakutan kita soal pekerjaan yang akan digantikan oleh AI nampaknya memang wajar, bagaimana tidak sejak dirilis pada bulan November tahun lalu ChatGPT telah digunakan untuk membuat surat lamaran, membuat buku anak, hingga membantu siswa mencontek saat ujian. 

Sejak dirilis pada bulan November tahun lalu, ChatGPT dari OpenAI telah digunakan untuk menulis surat lamaran, membuat buku anak-anak, dan bahkan membantu siswa menyontek dalam ujian.  

Dilansir dari laman Business Insider, chatbot pada ChatGPT sangat hebat lebih dari yang dibayangkan, karyawan Amazon yang menguji ChatGPT menyebut jika chatbot ini melakukan “pekerjaan yang sangat baik” dalam menjawab pertanyaan dukungan pelanggan, “hebat” dalam membuat dokumen pelatihan, dan “sangat kuat” dalam menjawab pertanyaan seputar strategi perusahaan.  

Meski demikian ChatGPT juga bisa saja salah, seperti disebutkan oleh pengguna ChatGPT pernah menemukan informasi yang salah menjawab masalah pengkodean, dan menghasilkan kesalahan dalam matematika dasar. 

Dalam artikel tersebut menyatakan jika riset yang dipublikasikan oleh University of Oxford di tahun 2013 menyebutkan 47 persen di Amerika Serikat dapat digantikan oleh AI dalam rentang waktu 20 tahun ke depan. 

Namun, riset itu dibantah oleh Anu Madgavkar seorang mitra di McKinsey Global Institute yang mengatakan jika AI tak serta merta dapat menggantikan posisi manusia. Penilaian manusia perlu diterapkan pada teknologi untuk menghindari kesalahan dan bias. 

“Kita harus memikirkan hal-hal ini sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas, bukan sebagai pengganti,” ujar Madgavkar dalam wawancaranya dengan Business Insider.  

Itu artinya AI tidak dapat menggantikan keberadaan manusia melainkan membantu agar pekerjaan semakin optimal. Berikut beberapa pekerjaan yang akan berkaitan dan dapat dikerjakan AI yang dioperasikan manusia. 

  1. Tech jobs (Coders, computer programmers, software engineers, data analysts) 
  2. Media jobs (advertising, content creation, technical writing, journalism) 
  3. Legal industry jobs (paralegals, legal assistants) 
  4. Market research analysts 
  5. Teachers 
  6. Finance jobs (Financial analysts, personal financial advisors) 
  7. Traders 
  8. Graphic designers 
  9. Accountants 
  10. Customer service agents 

Nasib lulusan Ilmu Komunikasi bersaing dengan AI? 

AI yang berkembang pesat ternyata tidak benar-benar mengancam manusia, justru ada sisi positif dengan kecanggihan yang terus dikembangkan hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Lukas, MAI, CISA, IPM dosen Teknik Elektro Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,sekaligus Ketua Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) melalui kanal YouTube The Conversation. 

“Tentu saja AI dapat menggantikan pekerjaan manusia khususnya yang selama ini yang dikerjakan secara otomatis, pekerjaan yang sifatnya repetitif, dan teknis, pekerjaan yang kotor, yang membosankan, dan berbahaya sudah selayaknya bisa kita alihkan ke komputer karena AI bisa mengerjakan itu jauh lebih bagus daripada manusia dan justru itu untuk menyelamatkan manusia,” ungkapnya. 

Perlu diketahui bahwa nasib lulusan Ilmu Komunikasi tidak akan terpinggirkan oleh AI. Karena menurut keterangan Dr. Lukas kreativitas manusia tidak dapat ditiru oleh AI. 

“Sebetulnya kita masih dapat merasakan bahwa tulisan ChatGPT adalah tulisan robot. Misalkan saya sebagai dosen tahu polanya, ngomongnya ChatGPT ini. ChatGPT dalam beberapa hal mungkin mencoba lebih kreatif dengan melakukan ekstrapolasi kadangkala semakin dia kreatif justru semakin ngawur dan terjebak pada sesuatu yang tidak masuk akal,” tandasnya. 

Itu artinya kekhawatiran kita terhadap AI terlalu berlebihan karena pada dasarnya AI diciptakan untuk membantu bukan menggantikan manusia. 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kunjungan Prodi Ilmu Komunikasi ke NTU Singapura

Prodi Ilmu Komunikasi UII beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke Singapura untuk melakukan pertemuan dengan berbagai pihak termasuk universitas terkemuka di sana. Menariknya ada peluang emas bagi mahasiswa serta alumni Prodi Ilmu Komunikasi UII. Penasaran apa saja peluang tersebut? 

Tujuan utama kunjungan yang dilakukan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UII beserta jajarannya tentu untuk menjalin kerjasama dengan berbagai institusi.  

Beberapa pihak yang bersedia menyambut hangat Prodi Ilmu Komunikasi UII di antaranya adalah School of Communication and Information NTU, RSiS at NTU, Lembaga Riset think-thank Singapura, ATDIKBUD Singapura, dan SIS Ltd. 

Dari pertemuan yang dilakukan pada 9-10 Mei 2023 itu tentu membuahkan hasil yang seolah membawa angin segar bagi Prodi Ilmu Komunikasi UII. Selain menambah khasanah keilmuan, peluang positif juga terbuka lebar bagi mahasiswa dan alumni Prodi Ilmu Komunikasi yang akan melanjutkan studi di Singapura. 

Kesempatan beasiswa untuk mahasiswa dan alumni Ilmu Komunikasi UII di NTU 

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D. menyebut jika ada kesempatan bagi mahasiswa dan alumni untuk meraih beasiswa di Nanyang Technological University (NTU) Singapura. 

Bahkan sudah ada wacana terkait kesediaan dari kolega Ilmu Komunikasi NTU untuk diundang ke Prodi Ilmu Komunikasi terkait pembahasan tersebut. 

“Mereka dan kolega di Komunikasi NTU meyatakan siap diundang sewaktu-waktu ke Prodi Komunikasi UII. Terutama untuk info session tentang program besiswa S2 di NTU yang ditujukan untuk alumni dan mahasiswa tingkat akhir, juga tentang program S3 terutama untuk rekan-rekan yang membutuhkan,” jelas Pak Iwan. 

Terkait kapan pihak NTU akan diundang oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII, Dr Zaki Habibi selaku dosen Ilmu Komunikasi  yang juga mengikuti kunjungan tersebut menyebut belum dapat memastikan tanggalnya karena rencana ini masih harus dibahas lagi. 

“Belum (tanggal pastinya), masih menjadi rerasan awal dan butuh persiapan,” ungkap Dosen yang akrab disapa Pak Zaki itu. 

Kunjungan ke ISEAS

Peluang sebagai research fellows di ISEAS

Peluang sebagai Research Fellows ISEAS Yusof Ishak Institute 

ISEAS Yusof Ishak Institute merupakan lembaga riset think-thank milik Singapura yang memiliki fokus penelitian isu-isu kontemporer seputar kajian Asia Tenggara. 

Banyak insight yang didapatkan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII saat mengunjungi lembaga riset yang telah berdiri sejak 1968 diantaranya sebagai berikut: 

  1. Strategi lembaga riset mulai dari merancang fokus utama dan posisi lembaga riset, identifikasi target audiens utama sehingga ragam produk luaran riset dapat dibuat dan disebarkan dengan efektif, hingga membahasa tentang strategi pendanaan & grants. Karena beberapa hal di atas merupakan tantangan-tantang yang kerap dihadapi para peneliti dan dosen di Indonesia. 
  2. Kesempatan menjadi research fellows di Singapura, pemaparan yang diterima oleh pihak Prodi Komunikasi UII mulai dari segi manajerial, relasi dengan policy makers dan HEI (inst.pend.tinggi), serta mekanisme research fellows di dalam dan luar ISEAS. 
  3. Kesempatan bergabung menjadi bagian dari projek yang dapat dikerjakan dari Indonesia maupun menetap sementara di Sngapura. Riset yang ditulis nantinya akan dipublikasikan di ISEAS dalam kurun waktu tertentu.  

Selain mengunjungi institusi Singapura, perwakilan dari Prodi Ilmu Komunikasi UII juga menyempatkan mengunjungi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura serta Sekolah Indonesia Singapura Ltd atau SIS Ltd yang berfokus menyiapkan pendidikan untuk anak-anak warga negara Indonesia yang berada di Singapura. 

Dalam kunjungan ke Singapura itu diwakili oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si, Ph.D, beserta beberapa dosen di antaranya Dr.rer.soc. Masduki,S.Ag., M.Si., M.A., Dr.Zaki Habibi, Comms., dan Dr. Herman Felani, S.S., M.A. 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Informasi magang

Dibuka pendaftaran magang atau internship program di PDMA Nadim Ilmu Komunikasi UII Tahun 2023. Kali ini PDMA Nadim membuka kesempatan magang khusus mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang telah mencapai syarat minimal atau izin dari DPA dan DPS.

Bagi mahasiswa yang tertarik mengikuti magang di PDMA Nadim Ilmu Komunikasi UII berikut syarat dan ketentuannya:

Syarat:

  1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII (Semester akhir)
  2. Peminatan Jurnalisme/ Kajian Media/ Media Kreatif
  3. Mampu mengumpulkan output sejumlah 50 foto

Cara daftar:

Kirim proposal magang ke alamat email [email protected]

Contact:

087838354053 (Chat Only – Putri)

Periode pendaftaran:

Tidak ada batasan

#internshipprogram
#magang
#programmagang
#PDMANadim
#Ilmukomunikasiuii

Yudisium Prodi Ilmu Komunikasi UII

 

PELAKSANAAN YUDISIUM PRODI ILMU KOMUNIKASI PADA SMT. GENAP TA. 2022/2023
MARET 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
1-27 Maret 2023
  • PENGUMUMAN
30 Maret 2023
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
31 Maret 2023
APRIL 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
1-31 April 2023
  • PENGUMUMAN
14-Apr-23
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
2 Mei 2023
MEI 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
4-29 Mei 2023
  • PENGUMUMAN
30 Mei 2023
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
31 Mei 2023
JUNI 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
2-22 Juni 2023
  • PENGUMUMAN
23 Juni 2023
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
26 Juni 2023
 JULI 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
1-26 Juli 2023
  • PENGUMUMAN
28 Juli 2023
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
31 Juli 2023
AGUSTUS 2023
KETERANGAN TANGGAL
  • PENDAFTARAN YUDISIUM
1-24 Agustus 2023
  • PENGUMUMAN
28 Agustus 2023
  • PELAKSANAAN YUDISIUM
29 Agustus 2023
Yogyakarta, 06 September 2022
Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII
Ratna Permata Sari, S.I.Kom.,MA
PILMAPRES

Pengumuman pemenang PILMAPRES atau pemilihan mahasiswa berprestasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII 2023.  

Muhammad Fahrur Rozi atau akrab disapa Rozi perwakilan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi raih skor paling tinggi dengan perolehan 106,15 poin. Ia memiliki prestasi tingkat nasional maupun internasional salah satunya Juara ke-3 International Poster Competition pada UNS-46 Diesnatalis dan Juara ke-1 Lomba Poster Ilustrasi Claproyex 5 Fakultas Teknik (FT) UGM. 

Atas kemenangan ini Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D memberikan apresiasi dan ucapan selamat serta menyampaikan kepada Rozi untuk terus berjuang di tingkat universitas. 

“Selamat dan apresiasi serta harapan agar dalam kompetisi ini, Arozi terus berjuang sampai akhir, di tingkat universitas,” ucapnya pada Kamis, 2 Maret 2023 di Prodi Ilmu Komunikasi UII.  

Kaprodi juga menyampaikan bahwa dengan dukungan dan sinergi semua pihak, khususnya dosen, tendik dan komunitas mahasiswa, pembinaan kemahasiswaan di Program Studi Ilmu Komunikasi akan semakin baik lagi ke depannya. 

Perlu diketahui PILMAPRES merupakan pemilihan mahasiswa berprestasi pada tingkat fakultas di FPSB. Para  finalis telah melewati berbagai proses seleksi mulai dari administrasi, capaian unggulan yang berisi prestasi nasional dan internasional, membuat video presentasi berbahasa Inggris, presentasi gagasan kreatif atau produk kreatif, hingga wawancara verifikasi. 

Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk apresiasi FPSB UII kepada mahasiswa-mahasiswa yang memiliki prestasi bidang akademik maupun non akademik.   

Berikut daftar pemenang PILMAPRES FPSB: 

  1. Muhammad Fahrur Rozi (21321207) – Ilmu Komunikasi – skor 106,15 
  1. Erisa Oksanda (20320274) – Psikologi – skor 95,85 
  1. Aleea Dian Putri Reskido (20320121) – Psikologi – skor 93,3025 
  1. Jalaluddin Rizqi Mulia (21323255) – Hubungan Internasional – skor 75,145  
  1. Imeyda Putri Damayanti Wicaksono (20320293) – Psikologi – skor 74,35 
  1. Inas Ainun Shafia (20323296) – Hubungan Internasional – skor 73,235 
  1. Parditha Eka Putri (21323297) – Hubungan Internasional – skor 58,5 

NB: Kepada 5 peserta pemenang, selain hadiah, pembekalan lanjutan, juga akan diberikan surat rekomendasi dari fakultas kepada universitas. Jadwal pertemuan dengan para finalis Jumat, 4 Maret 2023 pukul 09.00 WIB di  ruang rapat dekanat lt.1 gedung Dr. Soekiman Wirdjosanjojo. 

MoU dengan UNSIA
Universitas Siber Asia kunjungi Prodi Ilmu Komunikasi UII

UNSIA kunjungi Prodi Ilmu Komunikasi UII

Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII menerima kunjungan dari Universitas Siber Asia yang diwakili oleh Prodi Komunikasi PJJ pada Kamis, 16 Februari 2023. Dalam kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama diantara kedua belah pihak.

Universitas Siber Asia (UNSIA) merupakan perguruan tinggi yang dalam praktiknya melakukan pembelajaran secara 100 persen daring dan berdiri tahun 2020.

Menjadi Universitas yang terbilang muda, UNSIA nyatanya cukup menarik perhatian calon mahasiswa. Hingga kini jumlah mahasiswa telah mencapai 3000 yang tersebar di seluruh Indonesia dan 10 persen di antaranya merupakan Pegawai Migran Indonesia yang tersebar di beberapa negara seperti Hongkong dan Taiwan.

Peluang kerja sama dan saling bersinergi menjadi pembahasan cukup serius antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan UNSIA. Kaprodi Ilmu Komunikasi Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D memberi sambutan hangat. Hal terpenting dalam kerja sama ini adalah keuntungan kedua belah pihak.

“Prinsip (kerja sama) adalah keuntungan kedua belah pihak. Hal-hal lain yang sifatnya teknis kemarin saat Bu Oca (Kaprodi Komunikasi PJJ) menawarkan MoU saya sangat senang,” ucap Kaprodi Ilmu Komunikasi UII saat membuka diskusi.

Lebih mendalam, pihak UNSIA banyak membahas terkait kurikulum dan mata kuliah yang sesuai dengan kondisi terkini. Kisah menarik didapatkan kala Kaprodi Komunikasi PJJ Ibu Rosanah, S.S., M.I.Kom menceritakan pengalamannya saat mengajar di Prodi Ilmu Komunikasi UII selama 2015-2016. Ia menilai culture belajar di Prodi Ilmu Komunikasi UII cukup menarik menjadi pembelajaran.

“Prodi Komunikasi PJJ saat ini memiliki memiliki dua bidang minat yakni Corporate Communication dan Penyiaran Digital. Kami ingin belajar dan ingin tahu bagaimana kurikulum di Prodi Ilmu Komunikasi UII,” terangnya.

Menanggapi hal itu dosen Ilmu Komunikasi UII, Dr. Zaki Habibi, M.Comms bercerita banyak dan memberi feedback bagaimana Prodi Ilmu Komunikasi UII bertumbuh. Sistem yang terbangun ternyata lebih banyak pada proses persiapan yang organik berdasarkan keahlian para dosen pengajar yang berasal dari beragam universitas.

Setelah melakukan diskusi dan penandatangan kerja sama antara Kaprodi Ilmu Komunikasi UII dan Kaprodi Komunikasi PJJ UNSIA dilanjutkan dengan tour ke Gedung Unit 18 home base Prodi Ilmu Komunikasi.

Di sana pihak UNSIA didampingi oleh beberapa petugas Laboratorium dan beberapa dosen Prodi Ilmu Komunikasi untuk melihat secara dekat fasilitas penunjang pengajaran.

Dalam acara tersebut hadir pula Dekan FPSB Dr.Phil Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Ratna Permata Sari, S.I.Kom., MA, dosen Ilmu Komunikasi UII Dr. Subhan Afifi, S.Sos., M.Si.

Sementara dari UNSIA ada Ibu Dian Metha Ariyanti, S.Sos., M. Si selaku Ka. Biro PMB, Kaprodi Komunikasi PJJ Rosanah, S.S., M.I.Kom dan lima dosen tetap yakni Adinda Arifiah, S.I.Kom., M.I.Kom, Ayu Lestari, S.Hum., M.Ikom, Anggoro Santoso, M.I.Kom, Muhammad Nur Ichsan, S.I.Kom., M.I.Kom, dan Diovita Hernika Pramadhani, S.Ikom., M.Si.

Pengumuman Dosen Pembimbing Skripsi

Informasi terkait Alur Pengajuan Subsidi Dana Kegiatan Mahasiswa yang wajib diketahui oleh seluruh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII).

Kategori kegiatan mahasiswa yang mendapatkan subsidi merupakan bidang akademik seperti konferensi dan lomba tingkat nasional maupun internasional.

Bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan subsidi dana berikut prosedur atau tahapan yang bisa dilalui agar lebih mudah mendapatkan pendanaan dari Prodi Ilmu Komunikasi.

Alur pengajuan dana

  1. Proposal

Membuat proposal dengan menyertakan KTM dan No. Rekening atas nama pribadi.

  1. Persetujuan Kaprodi

Pastikan untuk mendapatkan persetujuan dari Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi (Konsultasi terlebih dahulu).

  1. Mahasiswa – Prodi

Mahasiswa menyerahkan proposal yang sudah disetujui ke Prodi dengan cara mengunggah melalui link https://s.id/Subsidikegiatanmahasiswa

  1. Prodi – Fakultas

Prodi menindaklanjuti dengan menyerahkan berkas ke Fakultas

  1. Fakultas – Bagian Keuangan

Fakultas menindaklanjuti dengan menyerahkan berkas ke Bagian Keuangan

  1. Pencairan Dana

Pencairan dana dari Bagian Keuangan ke Mahasiswa melalui rekening atas nama mahasiswa

  1. Laporan

Mahasiswa membuat Laporan Kegiatan secara lengkap sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan yang telah dilakukan

  1. Penyerahan Laporan

Laporan diunggah melalui link https://s.id/Subsidikegiatanmahasiswa

Demikian alur dan prosedur pengajuan dana kegiatan mahasiswa ke Prodi Ilmu Komunikasi. Bagi Mahasiswa yang telah mengajukan pendanaan dapat melakukan konfirmasi melalui nomor Whatsapp yang tertera pada link form saat mengunggah file proposal.