Sekilas, ringkasan dari Forum AES #1 adalah sejarah jurnalistik penting diajarkan di Jurusan Jurnalistik dan Ilmu Komunikasi. Luthfi Adam, akademisi lulusan doktoral Nortwestern University, pembicara Forum Amir Effendi Siregar (Forum AES) Sesi Pertama mengatakan itu pada 28 Juni 2020 di sebuah video konverensi Zoom bersama Pusat Studi dan Dokumentasi Media Alternatif NADIM Prodi Ilmu Komunikasi UII. Ia adalah pembicara pertama dalam Forum AES pertama yang tahun ini mengangkat tema Sejarah Bincang Sejarah Komunikasi.

Holy Rafika Dhona, Kepala PSDM Nadim Komunikasi UII, juga sebagai moderator, mengatakan ia dan tim memilih Luthfi Adam., Ph.d sebagai narasumber karena ia memiliki latar belakang sejarah dan komunikasi sekaligus. “dan masih hangat ilmunya karena baru lulus di Mei 2020. Ia juga pemenang disertasi di Departemen Sejarah di Nortwestern University, kampus tempatnya meraih gelar doktor” kata Holy Rafika, Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi yang spesialisasinya adalah klaster kajian Komunikasi Geografi.

Holy juga menjelaskan mengapa forum ini disebut Forum AES.  Forum ini dibentuk oleh prodi untuk membicarakan tentang ide atau gagasan  hal ihwal komunikasi khususnya. “Nama ini jadi pengingat atas pendiri prodi kami dan juga dimiliki oleh semua insan pers di indonesia.”

Luthfi Adam mengatakan dalam pemaparannya di mula, event ini juga rencananya akan dijadikan buku. “jadi mungkin untuk ke depannya, untuk metode untuk riset komunikasi ini lebih detil saya tulis dalam bentuk esai. Sehingga bisa lebih jelas gambarannya.”

Mengapa Riset Sejarah Komunikasi (Jurnalistik) Penting?

Pada kesempatan ini, mula-mula Luthfi Adam menjelaskan apa saja yang akan ia jelaskan pada sesi ini. “Saya akan membahasa metode sejarah sebagai riset komunikasi,” katanya. “Sebelumnya disclaimer ini,  saya bukan lagi scholar ilmu komunikasi. Pendidikan terakhir saya adalah sejarah. Jadi, saya mewakili disiplin sejarah, bukan komunikasi,” sambungnya. Luthfi mengatakan, ia akan membagikan sebuah metode sejarah. Namun, karena ia memiliki latar belakang ilmu komunikasi, ia bisa memberikan gambaran mengenai bagaimana mengadopsi metode penelitian sejarah untuk riset komunikasi.

Ada beberapa pertanyaan perlu dijawab ketika berdiskusi soal sejarah komunikasi. Pertama, mengapa penting meriset sejarah komunikasi. Kemudian, bagaimana meneliti sejarah. Lalu, bagaimana komunikasi mengadopsi metode sejarah untuk riset?

Luthfi Adam menjelaskan urgensi sejarah komunikasi dengan menceritakan flash back beberapa belas tahun yang lalu ketika media 2005 dan 2006 ia menyusun skripsi. Tema skripsi yang ia angkat adalah soal dorongan kuatnya menulis sejarah jurnalistik. Ia membuka banyak sumber, terutama, tentang pengalaman dan cerita perjalanan jurnalistik Tirto Adi Soerjo dan akhirnya diteruskan oleh Mas Marco Kartodikromo sebagi jurnalis pemula. Ia terinspirasi oleh Tetralogi Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. “Dulu saya ketika menyusun skripsi saya terdorong untuk menyusun sejarah jurnalistik. Saya terdorong dengan tetralogi bumi manusia yang menurut saya adalah sejarah pers,” jelas Luthfi.

Menurut Luthfi, dalam Tetralogi Bumi Manusia inilah tersemat peran jurnalis dalam sebuah era periode yang dikenal dengan era kebangkita nasionalisme.

“Saya penasaran dengan tokoh ini, Mas Marco. Lalu saya menulis skripsi mengenai sejarah Mas Marco Kartodikromo.” Lalu ia mengemukakan pertanyaan, “bagaimana saya menulis sejarah di jurusan komunikasi di Fikom UNPAD?”

Mas Marco dan Sejarah Jurnalistik

Saat itu, tutur Luthfi, ia menggunakan semata-mata insting yang digunakan dalam proses kerja jurnalsitik. “Pakai insting wartawan,” katanya. Bagaimana waratawan bekerja, memetakan topik, mencari data, sumber tertulis, mewawancari sumber, “dan saya plek melakukan itu dan mengambil data. Saya pergi ke Perpustakaan Nasional. Di sana ternyata surat kabar yang didirikan yang diasuh Mas Marco itu cukup lengkap: Doenia Bergerak. termasuk tulisan Mas Marco dari koran lain berhasil saya kumpulkan,” kenangnya.

“Sampai saya bawa tulisan itu dan saya selalu mendapat insight dan topik penelitian dari situ. Itu juga yang membuat saya berhasil mendapatkan beasiswa sejarah. Kalau saya bisa dapat beasiswa riset sejarah doktoral, bukankah yang kemarin saya  pakai insting wartawan itu adalah metode sejarah berarti? tekniknya sebenarnya tidak berbeda kan,” pikirnya kemudian.

“Saya ingin katakan, mengapa saya bilang penting meneliti sejarah Mas Marco, kesulitan ketika saya dulu mempelajari teori jurnalistik adalah mengonstekstualisasikan nilai-nilai yang diajarkan dosen-dosen saya,” jelasnya. “Tapi kurang lebih apa yang saya dapat di ruang kelas itu ilustrasinya tidak detil dan tidak membumi. Itu membuat saya merasa sejarah jurnalistik adalah matakuliah penting dan diajarkan di jurusan jurnalistik,” simpul Luthfi.

“Karena menurut saya, walaupun sejarah adalah ilmu yang sangat praktis, tapi kalau digali, sejarah jurnalistik itu sangat kaya dan bisa membantu scholar jurnalistik untuk mengembangkan ilmu jurnalistik, bagaimana kita mau mengembangkan ilmu jurnalistik, nilai-nilai jurnalistik, teknik-teknis jurnalistik, kalau kita tidak memahami sejarah perkembangan jurnalistik tersebut,” ungkap Luthfi memungkasi cerita.

Baca juga Meriset Komunikasi dengan Metode Penelitian Sejarah

Untuk melihat video dokumentasi:
0Days0Hours0Minutes

Teatime

An afternoon sharing with IPC: International Program of Communication
First Edition:

Young, Creative, And Achievement
Special Guest:

Shadira Firadausi (Communication Department Student UII 2016)

INSTAGRAM LIVE:

Friday, June, 26th, 2020 | Start at 4PM
IPC’S Instagram: @ip.communication.uii

 

0Days0Hours0Minutes0Seconds

UNDANGAN DISKUSI
Forum Bang Amir Effendi Siregar

SERIAL BINCANG SEJARAH KOMUNIKASI

Pusat Studi dan Dokumentasi NADIM Prodi Ilmu Komunikasi UII


Sesi 1: Sejarah sebagai Metode Riset Komunikasi

Pembicara
Luthfi Adam, Ph.D

Disertasinya “Cultivating Power: The Buitenzorg Botanic Garden and Empire Building in Netherland East Indies, 1745-1919” adalah pemenang Harold Perkin Prize sebagai disertasi terbaik tahun 2019-2020 di Departemen Sejarah Northwestern University, Illinois, Amerika Serikat. Sebelumnya kuliah Jurnalistik Unpad dan Kajian Budaya Media UGM.

Jadwal

Minggu, 28 Juni 2020
09.30 WIB
via Zoom (in Bahasa)

 

Registrasi: tidak dipungut biaya

https://bit.ly/serialbincangsejarahkomunikasi

 

 

Pandemi tidak membuat dosen Komunikasi UII berdiam diri. Ibarat pepatah lama, di mana ada kemauan, di situ ada jalan, pembatasan sosial sejak pandemi Covid-19 tak menyurutkan kreatifitas dan ide Masduki untuk terus berkarya.

Baru-baru ini, International Association for Media and Communicaton Research/ IAMCR, sebuah lembaga yang berisi peneliti isu media dan komunikasi dunia, dan Urban Communication Foundation/ UCF (yayasan Komunikasi Urban) menjatuhkan pilihan mendanai program riset Masduki, seorang doktor spesialis Regulasi, Kebijakan Komunikasi dan Penyiaran, dari Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Masduki mengajukan proyek riset berbahasa inggris berjudul: From Street Art to Social Media: In Search of Alternative Public Service Media for Urban Javanese in the City of Yogyakarta, Indonesia. Proposal tersebut diajukan dalam Hibah Urban Communication Research Grant untuk didanai dalam proyek besar memetakan dan mendefinisikan Media Layanan Publik Alternatif.

Juri yang terdiri dari perwakilan Urban Communication Foundation dan 4 anggota IAMCR menilai proposal tersebut. “Perwakilan IAMCR dalam panitia adalah Nico Carpentier (Ketua), Cees Hamelink, Janet Wasko dan Olesya Venger. Perwakilan Yayasan Komunikasi Urban adalah Gary Gumpert dan Susan Drucker,” tulis pengumuman penerima hibah riset di laman IAMCR tersebut. Masduki, sebagai UCF/IAMCR Urban Communication Research Grant Award Winner for 2020, akan mendapat penyematan penghargaan tersebut secara resmi bertepatan dengan upacara pembukaan Konferensi Online Internasional IAMCR 2020 pada 12 Juli mendatang. Konferensi Online ini akan menghadirkan 28 (60 menit) sesi online hingga 17 Juli 2020.

Dua lembaga internasional ini mendanai hibah penelitian Masduki, sebagai peraih hibah penghargaan utama 2020, dan Preeti Raghunath (India), sebagai penghargaan kehormatan 2020 dengan total hibah sebesar $1.750. Urban Communicaton Foundation mengatkaan, dana hibah riset itu dapat digunakan untuk mendukung riset media dan komunikasi yang berorientasi memajukan pemahaman kita di tengah kompleksitas lingkungan perkotaan kini. Baik IAMCR maupun Urban Communication Forum memahami bahwa para sarjana komunikasi dapat mendukung dan berkontribusi lebih besar pada kondisi perkotaan kekinian.

Para juri memilih Masduki sebagai penerima hibah karena gagasan kunci yang dituangkan Masduki dalam proposal risetnya sangat bersesuaian dengan studi komunikasi dan perkotaan UCF. Gagasan besarnya adalah melacak urgensi penguatan dan masifikasi Media Layanan Publik (public service media) dan menghubungkan pembuat kebijakan di kota dengan kepentingan publik lewat seni jalanan dan kanal media sosialnya.

Kajian ini menjadi penting di tengah absennya Lembaga Penyiaran Publik yang ada (RRI dan TVRI) dalam mengadvokasi kepentingan publik. Masduki akan meneliti Anti Tank Project di Yogyakarta (individu aktivis pelaku aksi protes jalanan dengan street art), gerakan Yogya Berdaya, dan Watch Docs Documentary (production house) di Jakarta. Watch Doc, dengan film dokumenternya, menyuarakan ide-ide anti-tank dan Yogya Berdaya, menggunakan kanal media baru Youtube sebagai media komunikasi urban dan kendaraan advokasi sosial.

Masduki, seperti dalam gagasan proposalnya menulis, riset etnografinya ini juga akan memeriksa bagaimana media alternative seperti platform media sosial dan seni jalanan selain menjadi ‘suara publik’ juga, “memberikan ‘pengalaman’ kebebasan individu untuk aktivisme perkotaan di mana kaum muda mengubah batas-batas dan menciptakan ruang publik baru,” tulisnya.

Tips Mendulang Hibah Internasional

Berdasarkan pengalaman Masduki meraih hibah ini, ada dua tips yang bisa ia bagikan.

Pertama, kita harus memiliki sejenis roadmap besar riset pribadi yang menunjang kepakaran dan ingin dicapai dalam jangka tertentu. Roadmap ini kita buktikan dalam riset terdahulu dan publikasi yang sudah atau akan kita lakukan. Para pemberi hibah akan mempertimbangkan apakah proposal yang diajukan mendukung roadmap yang kita buat atau tidak.

Kedua, riset yang diajukan harus sejalan dengan tren pengembangan metode riset yang bersifat mixed, lintas pendekatan, kritikal. Alias keluar dari pakem metode tunggal. Sebuah topik atau isu yang kita pilih mungkin tidak terlalu baru, tapi dengan metode yang lebih segar, interdisiplin, data yang digali pasti akan lebih mendalam dan atraktif untuk komunitas akademik global.

Masduki, menjadi satu dari sekian Dosen Komunikasi UII yang berkarya sekaligus memberdaya publik. Sebelumnya Dosen Komunikasi UII lainnya, Mutia Dewi dan Ali Minanto, sempat dengan ide pemberdayaannya bersama UII, menggagas portal online belanja dari rumah Warungrakyat.uii.ac.id untuk mengatasi masalah kebutuhan jual beli antar warga yang terhenti sejak kebijakan #dirumahaja.

​Michael Schudson, pernah mengeluh “penulisan sejarah Komunikasi ‘sayangnya kurang berkembang” (Schudson. 1991). Meski keluhan Schudson itu sudah lama dituliskan, namun fakta itu masih terjadi di Indonesia.  Tak banyak sarjana Indonesia yang menyibukkan diri dengan sejarah komunikasi. Sebagai metode, sejarah barangkali tak disampaikan sebagai metodologi penelitian dalam mata kuliah metode. 

Padahal, sejarah penting sebagai instrument berefleksi. Ia adalah ruang membaca gerak ilmu komunikasi; sampai dimana ia dan apa kekurangannya. Sejarah penting untuk menentukan apa yang kita perlu ingat dan apa yang perlu kita lupakan untuk kebaikan masa depan. 

Forum Bang Amir Effendi Siregar – Prodi Komunikasi UII berniat mengadakan Bincang Serial Sejarah Komunikasi di Indonesia yang digelar dari Juni hingga September dengan platform online. 

Beberapa pembicara yang bersedia hadir adalah Prof. Rianne Subijanto  (Baruch College, CUNY) – Dr. Luthfi Adam (Northwestern) – Dr. Masduki  (UII) – Ignatius Haryanto (UMN) – Dr. Antoni (Univ Brawijaya) – Dr. Wijayanto (LP3ES) – Justito Adiprasetio (Universitas Padjadjaran) – Muzayin Nazaruddin (Tartu) – Puji Rianto (UII) – I Gusti Ngurah Putra (UGM) – Wisnu Prastyo Utama (UGM) – Norman Joshua (Northwestern)

Sementara topik-topik yang akan dibicarakan adalah Sejarah sebagai Metode Riset Komunikasi, Area Studi Sejarah Komunikasi, Genealogy Studi Komunikasi, Sejarah Pendidikan Komunikasi, Sejarah Studi Komunikasi Pasca Pembangunan,  Sejarah Sistem Pers dan Penyiaran Indonesia, Sejarah Pers Mahasiswa di Indonesia, Sejarah Media Militer Indonesia – Sejarah Humas/PR di Indonesia. 

Acara ini gratis bagi siapa saja, semoga menjadi ikhtiar dari dan untuk semua.

Di tengah pandemi, sudah sekian lama sivitas akademika Komunikasi UII berjibaku dalam sunyi. Menahan diri demi mitigasi. Bersama Kuliah Dari Rumah. Bersama membangun wacana dari rumah. 

 

Meski begitu, dosen dan sivitas Komunikasi UII tak bisa runtuh. Yakin bahwa sepi tak bisa mengoyak rindu, meski dihantam pandemi. Saksikan kreasi dosen dan  sivitas akademi Komunikasi UII di channel Ruang Mutualiza

*_Mau nyari referensi Jurnal berkualitas tapi bingung mana topik yang sesuai risetmu?_*

Cek di sini aja👇
📱Komunikasi UII mengundang kamu membaca jurnalnya *GRATIS* dan bisa baca _langsung_ dari ponselmu.👏
*JURNAL KOMUNIKASI – VOLUME 14 NO 2 APRIL 2020*

_Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta_

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/issue/view/1346 

📺Kamu yang tertarik dan ingin mendalami kajian & Fenomena komunikasi dan media bisa memperkaya pengetahuanmu secara gratis di sini.
📸 Jurnal  Komunikasi edisi  ini memuat lima  artikel dengan  objek kajian dan  tema yang beragam. Objek kajian merentang dari analisis mikro tekstual dengan menggunakan analisis wacana  kritis dan semiotika hingga analisis stand-up  comedy. 
📹Tema-tema yang  diangkat dalam  edisi ini kiranya  merepresentasikan  fenomena  komunikasi yang  saat ini menjadi banyak perhatian   dan menarik   untuk dikaji. Utamanya,   fenomena   komunikasi   akibat kehadiran   media baru.   
🎙️Dalam   masyarakat   Indonesia   kontemporer,   secara perlahan, penggunaan  media baru telah  menggeser  sedemikian rupa  media lama (old  media). Ini secara  signifikan telah  mempengaruhi  cara-cara  masyarakat  berinteraksi, caranya dalam  melihat realitas  sosial, dan yang  tidak  kalah  penting,  dalam  cara  mereka memandang atau menampilkan diri mereka. 
*DAFTAR ARTIKEL EDISI INI*
*Editorial*

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/15377/10162 

*Dialektika antara Komunitas Mata Kita dan Narasi tv dalam Perspektif Strukturasi Giddens*

Risky Wahyudi,

Prodi Kajian Budaya dan Media, Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/15134 

*Representasi Maskulinitas Pria dalam Iklan Televisi Men’s Biore Cool Oil Clear*

Rezki Pratami & Togi Prima Hasiholan

Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Jakarta

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/14950 

 

*Kritik Comic dalam Kompetisi Kritik DPR 2018 sebagai Praktik Demokrasi*

Ananda Ashari & Adi Bayu Mahadian

Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/14431  

*Politik Wacana pada Berita Pilpres 2019 di Media Daring Vivanews.com*

Farida Yufarlina Rosita & Marfu’ah Nur Jannah

Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Surakarta, Surakarta

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/13758

 

*Refleksi Kritis atas Degradasi Autentisitas Masyarakat Media*

Fajar Bayu Aji dan Naupal Asnawi Tohir

Departemen Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

https://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/14904


Nantikan program baru uniicoms bertajuk Obral.com. Tayangan kali ini berusahan menyajikan obrolan-obrolan berbobot dengan sajian yang ringan khas obrolan kita sehari-hari. Nantinya, kamu bisa menikmati kajian-kajian komunikasi, media, aktivitas pemberdayaan, gerakan massa, hingga fenomena media dan komunikasi kekinian dengan renyah. Khawatir bakal jadi tontonan yang berat dan membosankan? Uniicoms yakin juga justru itu tak akan terjadi. Maka, sesuai nama programnya, kajian apapun akan terasa ringan dan renyah tanpa kehilangan bobot kualitas kontennya. Nantikan ya di Channel Youtube Uniicoms

Kini telah hadir obrolan ringan namun berbobot bersama Prodi Ilmu Komunikasi UII. Obral atau Obrolan Bareng Alumni kali ini menghadirkan empat pembicara dari alumni Prodi Ilmu Komunikasi UII dari beragam fokus bidang. Obral yang bertema “Media Kreatif: Peluang dan Tantangan di Era Pandemi” ini akan dipandu oleh Ali Minanto, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FPSB UII. Sedianya, acara tersebut akan digelar pada Selasa, 19 Mei 2020 pukul 13.00 sampai dengan 15.00.

Jika anda berminat, anda bisa ikut bergabung pada tautan zoom video conference ini

Pembicara yang akan hadir adalah:

  1. Yogatama Yalesena, ia adalah Production Assistant GTV-MNC Media Group
  2. Tri Rizal Ghofur sebagai Production Assistant Narasi TV
  3. Arrozi Effendi kini adalah Head of Public Relations Kompas Gramedia Media
  4. M. Fajar Nugraha (Farlos) seorang Associate Producer di Trans TV.

 

 

View this post on Instagram

(Uniicomstv melawan Covid – 19) . Assalamualaikum Uniisyan! Buat yang kemarin tanggal 19 Mei 2020 ketinggalan ikut Webinar "Media Kreatif: Peluang dan Tantangan di Era Pandemi" kerjasama antara Program Studi Ilmu Komunikasi UII, GTV-MNC Media Group, Narasi TV, KG Media, Trans TV dengan pembicara Ali Minanto, S.Sos, M.A (Dosen Ilmu Komunikasi UII), Yogatama Yalasena (Production Assistant GTV-MNC Media Group), Tri Rizal Ghofuur (Production Assistant Narasi tv), Arrozi Effendi (Head of Public Relations KG Media), dan M Fajar Nugraha (Associate Producer Trans TV), yang pastinya mereka semua alumni Prodi Ilmu Komunikasi UII lho. Bisa nonton ulang nih Uniisyan! Selamat menonton! . Cekidot ya 👉 https://youtu.be/WRqBTSawAZ8 atau klik link di bio! . @minantoali @alghofuur @yalesenayoga @arrozieffendi @farlosfajar Jangan lupa tetap #jagajarak dan #dirumahaja ya Uniisyan! . #uniisyansmartpeople #uniicomstv #inspiringempowering #programwebinarseries

A post shared by UNIICOMS TV (@uniicomstv) on

Selama masa pandemi, anda bisa penuhi jual dan beli kebutuhan anda hanya dari genggaman dari marketplace UKM warungrakyat.uii.ac.id