AI
Reading Time: 2 minutes

Fakta terbaru terkait artificial intelligence (AI) kembali hangat diperbincangkan oleh beberapa CEO di Amerika. Menariknya upah manusia ternyata lebih murah di beberapa pekerjaan dibandingkan dengan AI.

Sebelumnya, banyak dari pekerja di seluruh dunia mengkhawatirkan posisinya akan tergeser oleh kehebatan AI, namun riset terbaru dari Massachusetts Institute of Technology menyebut hanya 23% pekerjaan dengan upah dolar yang dapat digantikan secara efektif oleh AI.

Mengutip dari laman Bloomberg, salah satu bentuk kerja yang dibandingkan yakni bidang desain visual yang menyebut bahwa penggunaan bantuan AI lebih mahal dalam segi operasional dibandingkan jika dikerjakan oleh manusia.

Sementara pekerjaan yang sangat memungkinkan untuk dikerjakan oleh AI dengan biaya yang relatif terjangkau adalah industri di bidang retail dan warehousing serta perawatan kesehatan. Menurut data yang disebutkan oleh pihak MIT Walmart dan Amazon paling terbantu dengan keunggulan yang dimiliki AI.

Tingginya biaya operasional dalam pengembangan AI menjadi isu yang disoroti baru-baru ini, Sam Altman CEO OpenAI tengah lakukan kerjasama dengan beberapa investor untuk memenuhi biaya produksi fabrikasi chip.

Tak hanya OpenAI, beberapa aktor yang mengembangkan DeepMind Google kini tengah melakukan komunikasi dengan investor terkait pembentukan startup AI di Paris. Selanjutnya ada Jansen Huang CEO Nvidia yang tengah aktif melakukan kunjungan ke kantor-kantor di Tiongkok demi menyiasati pembatasan pasokan chip ke AS.

Artinya perjalanan AI di tahun 2024 dinilai tak mulus, meski di tahun 2023 banyak fenomena yang berujung pada dugaan potensi AI mampu menggeser pekerjaan manusia. Tak hanya itu, Juli 2023 riset dari Univercity of Montana menyebut jika AI memiliki kemampuan kreatif 1% lebih tinggi dari manusia dalam bidang orisinalitas. Selengkapnya dapat dibaca melalui artikel berikut https://communication.uii.ac.id/benarkah-ai-terbukti-lebih-kreatif-dibanding-manusia/

AI memang tengah gencar dikembangkan, Forbes menyebut bahwa persiapan yang perlu dilakukan oleh industri dan perusahaan di tengah ketergantungan AI dan pergeseran budaya adalah memprioritaskan peningkatan keterampilan tenaga kerja dengan berinvestasi di berbagai program pendidikan, pelatihan dengan para profesional. Tak hanya itu untuk menghadapi era ini dibutuhkan berbagai pandangan strategis, pertimbangan etis, dan komitmen terhadap inklusivitas.

Setidaknya ada empat gagasan yang dipublish pada laman University of Sheffield, Professor Tony prescott dan Dr Stuart Wilson dari department of Computer Science menyebut jika AI tak akan mampu menyamai otak manusia. Berikut bebrapa ringkasan terkait gagasan tersebut:

“Sistem AI tidak mungkin mendapatkan kognisi seperti manusia, kecuali jika sistem tersebut terhubung ke dunia nyata melalui robot dan dirancang menggunakan prinsip-prinsip evolusi.”

“Sistem AI saat ini, seperti ChatGPT, menyalin beberapa proses di otak manusia untuk menggunakan kumpulan data untuk memecahkan masalah yang sulit, tetapi para peneliti Sheffield mengatakan bahwa bentuk AI yang tidak berwujud ini tidak mungkin menyerupai kerumitan pemrosesan otak yang sebenarnya, tidak peduli seberapa besar kumpulan data ini.”

“Kecerdasan biologis seperti otak manusia dicapai melalui arsitektur khusus yang belajar dan berkembang menggunakan koneksinya dengan dunia nyata, tetapi hal ini jarang digunakan dalam desain AI.”

“Menerapkan AI pada robot sehingga mereka dapat berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dan berevolusi seperti yang dilakukan otak manusia adalah cara yang paling mungkin untuk mengembangkan kognisi seperti manusia.”

Itulah fenomena terkait perkembangan AI pada tahun 2024, memperkerjakan manusia akan terus dilakukan sementara AI merupakan teknologi yang mampu membantu menyelesaikan pekerjaan secara efisien.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Bulan rajab
Reading Time: 3 minutes

Malam 1 Rajab 1445 Hijriah bertepatan pada hari Jumat, 12 Januari 2024. Keputusan ini didasarkan pada rukyatul hilal dari beberapa wilayah. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI bulan Rajab berakhir pada 10 Februari 2024.

Bagi umat muslim bulan Rajab merupakan salah satu momen penuh keistimewaan, karenanya berbagai amalan mustajab dianjurkan untuk dilaksanakan. Bulan Rajab menjadi satu dari empat bulan mulia dalam Islam selain Muharram, Dzulhijjah, dan Dzulqa’dah.

Salah satu amalan yang paling sering dilakukan dalam bulan Rajab adalah puasa sunnah, meski demikian ada beberapa pihak yang menyebut amalan tersebut menimbulkan kontroversi.

Melansir dari laman NU Online, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail pengurus Besar Nahdlatul Ulama Alhafiz Kurniawan menjelaskan amlan yang sebaiknya dilakukan umat Islam memiliki dasar yang kuat, baik itu Al Qur’an, hadits, ijma’, dan qiyas.

“Yang perlu dipahami adalah bahwa segala sesuatu yang diamalkan oleh umat Islam harus memiliki pijakan atau dasar dalam agama, yaitu Al-Quran, hadits, ijmak, atau qiyas. Dari sini kemudian suatu amal ibadah dapat dimasukkan ke dalam dua kategori, sunah atau bid‘ah. Amalan sunah adalah amalan yang memiliki pijakan dalam sumber agama Islam,” ujarnya.

“Sedangkan amalan bid‘ah adalah amal yang tidak memiliki pijakan dalam Islam. Hanya saja yang perlu diingat kembali bahwa amalan sunah dan bid’ah yang dibahas di sini dipahami menurut definisi syariah, bukan secara bahasa yang cakupannya terlalu umum sehingga apapun dapat dikenakan label bid‘ah,” tambahnya.


Amalan pada Bulan Rajab

  1. Menghidupkan Malam Pertama Bulan Rajab

Menghidupkan malam pertama di bulan Rajab artinya umat muslim dianjurkan untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT, karena merupakan malam yang mustajab.

Hal ini dijelaskan pada kitab Al-Umm, Imam Syafi’i:

وَ بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان

“Sesungguhnya doa diijabah pada lima malam: malam jumat, malam iduladha, malam idulfitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban.”

  1. Puasa

Pada bulan Rajab menjalankan puasa sunnah memiliki banyak keutamaan, dalam kitab Durratun Nasihin berikut rinciannya:

  1. Puasa 1 hari: mendapat Ridha Allah
  2. Puas 2 hari: mendapat kemuliaan yang tidak habis disebutkan oleh penghuni langit dan bumi
  3. Puasa 3 hari: diselamatkan dari bencana dunia dan adzab akhirat, penyakit gila, kusta, dan fitnah dajjal
  4. Puasa 7 hari: ditutup pintu jahanam untuknya
  5. Puasa 8 hari: dibuka delapan pintu surga untuknya
  6. Puasa 10 hari: segala sesuatu yang ia minta, akan Allah kabulkan
  7. Puasa 15 hari: Allah ampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu, kesalahan-kesalahannya digantikan dengan kebaikan

Tak hanya itu, barang siapa yang menambah puasanya Allah akan menambahkan pahala baginya.

  1. Membaca Shalawat

Beberapa shalawat yang bisa dibaca seperti shalawat Jibril, hingga shalawat nariyah dan badar. Membaca shalawat memiliki banyak keutamaan, dan dapat dilakukan setiap saat.

Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda:

“Jibril telah datang kepadaku dan berkata, ”Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang didoakan oleh malaikat, makai a tergolong penghuni surga.”

  1. Memperbanyk Istighfar

Amalan selanjutnya adalah memperbanyak membaca istighfar. Amalan ini menjadi momentum untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Berikut bacaan istighfar bulan Rajab:

رب اغفرلي وارحمني و تب عليَّ

Rabbigfirli warhamni wa tub alayya

Disunnahkan bagi umat muslim untuk membacanya sebanyak 70x setiap pagi dan sore hari pada bulan Rajab.

  1. Berdzikir dan Tasbih

Amalan ini juga dilakukan oleh Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab. Berikut bacaan doa dan tasbih yang selalu diucapkan.

Doa:

اللهمّ بارك لنا في رجب و شعبان و بلعنا رمضان و حصل مقاصنا

Allahumma baariklanaa fii rajaba wa sya’bana wa ballighnaa ramadhana wa hassil maqashidanaa

Tasbih:

Bacaan tasbih dianjurkan dibaca 100x setiap harinya,

Tanggal 1-10 Rajab

سبحان الله الحي القيوم

Subhanallahil hayyul qayyum

Tanggal 11-20 Rajab

سبحان الله الاحد الصّمد

Subhanallahil ahadis shamad

Tanggal 21-30 Rajab

سبحان الله الرؤوف الرحيم

Subhanallahir rauufur rahim

Itulah bebrapa amalan yang dapat umat muslim jalankan pada bulan Rajab, niscaya apa yang dilakukan karena Allah SWT akan mendapat keberkahan. Yuk Comms, sama-sama melaksanakan amalan-amalannya.

Hoaks
Reading Time: 2 minutes

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, deretan berita hoaks tersebar diberbagai platform termasuk media sosial. Sebut saja sharing yang kebabalasan di WhatsApp Group yang biasanya sangat sering terjadi.

Merujuk data yang dipublikasikan oleh Databoks KataData pada akhir tahun lalu, tercatat ada 96 berita hoaks terkait Pemilu 2024. Artinya dari 355 konten yang tersebar di media sosial sepanjang Juli hingga November 2023, 27 persennya adalah berita hoaks.

Sementara bulan Januari 2024 pasca debat capres dan cawapres yang menandai meningkatnya suhu politik di Indonesia juga diiringi dengan meningkatnya berita hoaks. Di laman kominfo.go.id deretan judul berita ini dikonfirmasi sebagai berita hoaks antara lain “Menkeu Sri Mulyani Sebut Indonesia Dimiskinkan karena Belanja Alutsista dan Biaya Kampanye Prabowo-Gibran”, “Prabowo Subianto Tolak Debat Ketiga”, “Pelajar SMP Divonis 7 tahun Penjara karena kritik Presiden Jokowi”, “Nama Anies Baswedan Masuk dalam Daftar Penikmat Uang Hasil Korupsi BTS Kemkominfo”, “Relawan Gibran Rakabuming Raka Aniaya Relawan Ganjar Pranowo”, dan “Menkopolhukam Mahfud MD Di-reshuffle”.

Deretan berita tersebut hanya sebagian dari puluhan konten hoaks yang telah dihimpun Kominfo dalam sepekan terakhir.

Faktanya berita hoaks selalu meningkat menjelang dan sesudah Pemilu. Hal ini juga terjadi pada Pemilu 2019. Puji Rianto, S.IP., M.A., salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang fokus dengan riset komunikasi dan politik menyebut saat itu platform media sosial yang paling rentan terhadap berita hoaks adalah Facebook.

“Penelitian PR2Media dan Kominfo 2019 menemukan bahwa hoaks akan tinggi terutama menjelang dan sesudah pemungutan suara. Platform untuk menyebarkan hoaks beraneka ragam, tetapi yang paling banyak waktu itu melalu Facebook,” ujarnya.

Alasan Mengapa Berita Hoaks Terus Diproduksi

Munculnya berita hoaks jelang Pemilu bukan tanpa alasan, kuantitasnya semakin meningkat mengikuti suhu politik yang menghangat. Dari paparan Puji Rianto, ada tiga alasan besar yang menjadi pemicu munculnya berita hoaks.

Berita hoaks berkaitan erat dengan kepentingan politik, sehingga hal ini justru menjadi komoditas yang tak terelakan. Ada transaksi ekonomi dalam pembuatan dan penyebaran berita hoaks.

“Pertama, hoaks telah menjadi komoditas. Artinya, ada pihak yang sengaja memproduksi hoaks demi kepentingan politik, dan itu sengaja di-manufacture oleh pihak tertentu. Ini berarti bahwa dalam proses produksi hoaks, ada pihak yang sengaja memproduksinya demi keuntungan ekonomi dan ada pihak yang bersedia membayar atas hal itu. Jadi, ada pabrikasi hoaks,” jelasnya.

Selanjutnya terkait dengan faktor rendahnya etika politik juga mendukung suburnya produksi berita hoaks di antara aktor politik. Etika politik dalam hal ini berkaitan dengan praktik, penilaian moral, dan tindakan politik.

“Alasan kedua, rendahnya etika politik. Komodifikasi dan pabrikasi hoaks tidak mungkin terjadi dalam situasi di mana para pelaku atau aktor-aktor politik taat pada etika atau menjunjung tinggi etika politik. Jika aktor politik menjunjung tinggi etika politik, maka tidak akan memproduksi informasi yang menyesatkan dan bahkan cenderung fitnah. Artinya, hoaks pada dasarnya muncul karena rendahnya etika politik,” tambahnya.

Terakhir, era post-truth juga memperparah penyebaran berita hoaks. Informasi yang berlimpah tak diimbangi dengan fakta-fakta objektif. Secara umum fenomena era post-truth adalah kondisi antara fakta diganti oleh daya tarik emosi dan prasangka pribadi untuk mempengaruhi opini publik.

“Ketiga, saat ini, kita masuk ke dalam era yang disebut post-truth. Orang percaya karena mereka ingin percaya, tidak peduli benar atau salah informasi yang mereka dapatkan. Rendahnya literasi digital turut membuat hoaks lebih mudah menyebar karena orang-orang kurang kritis. Namun, ini bukan satu-satunya sebab dari sudut pandang masyarakat. Ideologi, orientasi nilai, agama, dan seterusnya yang mendasari afiliasi politik terhadap partai atau tokoh juga sangat mungkin bukan hanya penyebar hoaks, tetapi juga memproduksi hoaks demi melayani kepentingan politiknya sendiri,” pungkasnya.

 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Nandita Faiza
Reading Time: 4 minutes

Kisah inspiratif datang dari salah satu mahasiswa Internasional Program Ilmu Komunikasi batch 2022, ia adalah Nandita Faiza. Selain sibuk sebagai mahasantri Pondok Pesantren UII, ia juga kini tengah berjuang di ajang pemilihan Hijabfluencer 2023.

Menariknya Nandita adalah finalis termuda yang mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dan berhasil melaju ke skala nasional. Ketertarikannya dengan dunia fashion terutama style hijabers membawanya terjun dalam kontestasi ini.

Putri Hijabfluencer adalah kontes tahunan yang dilakukan di 22 provinsi, ini adalah ruang bagi perempuan muslimah Indonesia untuk mengembangkan minat, bakat, kreativitas dengan harapan terus menginspirasi publik.

Menurut Nandita, berpakaian sesuai aturan syariat Islam tak akan menghalangi langkah seorang muslimah. Ia ingin membuktikan bahwa muslimah tetap mampu eksis di tengah gempuran berbagai tren.

“Saya juga berharap, dengan mengikuti Putri Hijab ini semoga bisa menjadi syiar dakwauntuk mengajak para perempuan muslim yang belum istiqomah menutup aurat supaya menjadi istiqomah. Selain itu, saya juga sangat ingin membuktikan bahwasannya dengan berhijab menutup dada, saya juga bisa mengkuti ajang Putri Hijab ini,” ujar Nandita.

ungkap Nandita

Lantas bagaimana perjalanan Nandita Faiza dalam ajang pemilihan Putri Hijabfluencer 2023? Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan juga santri UII, kegiatan ini nyatanya membuat Nandita merasa tertantang dalam menghadapi ketakutan dan kegagalan. Penasaran bagaimana pengalamannya melenggang ke tingkat nasional? Simak hasil wawancara kami dengan Nandita berikut ini.

Putri Hijabfluencer

Nandita Faiza salah satu kontestan Putri Hijabfluencer 2023

Cerita Nandita Faiza pada Ajang Putri Hijabfluencer 2023

  1. Apa tujuanmu mengikuti ajang Putri Hijabfluencer 2023?

Saya menyukai dunia fashion sejak usia kanak-kanak dan saya mengakui bahwa dunia fashion memang terus berkembang, namun saat ini, saya merasa beberapa style fashion para muslimah menjadi sedikit melenceng dengan bermunculnya berbagai tren, tetapi tidak mengindahkan maksud dari eksistensi hijab itu sendiri. Meskipun saya sendiri paham, jika berbicara masalah hijab dan agama akan banyak pro dan kontra yang harus saya hadapi. Hal ini tidak melemahkan tekad saya untuk dapat membuktikan sekaligus mengajak para muslimah supaya dapat berpakaian, dan khususnya berhijab dengan fashion atau style tertentu tetapi tidak menyalahi aturan untuk tetap menutup aurat.

Selain itu, ada hal besar lain yang menjadi tujuan utama saya, yakni ingin mengubah kekurangan & ketakutan terbesar saya menjadi sebuah kelebihan. Dulu, saya pribadi adalah orang yang paling takut untuk dapat berbicara terlebih didepan umum. Dan sejak saya paham akan ketakutan terbesar saya, saya bertekad untuk mematahkan rasa takut saya dengan keluar dari zona nyaman, memaksakan diri untuk berkembang mengambil setiap peluang yang ada. Dan bagi saya, adanya Putri Hijab ini merupakan sebuah peluang besar untuk dapat memperbaiki diri dan mengubah kelemahan saya menjadi kelebihan.

  1. Gagasan apa sih yang kamu sampaikan di ajang itu? Apakah dikaitkan dengan hal yang kamu pelajari?

Sayamenyampaikan bahwa berdakwah itu tidak melulu harus berupa ceramah, bagaimana kita berperilaku kepada orang lain, bagaimana kita merepresentasikan diri sebagai seorang muslimah yang kemudian akhirnya dapat menginfluence orang lain secara tidak langsung itu juga merupakan nilai dakwah.

  1. Bagaimana persiapanmu dalam ajang ini?

Ajang ini merupakan ajang terbesar yang pernah saya ikuti sebelumnya, saya juga paham betul bahwa saya yang bisa dibilang cukup muda dibanding finalis lainnya, masih sangat perlu untuk belajar dan menggali pengalaman lebih banyak lagi. Persiapan saya ialah dengan belajar dari pengalaman finalis lainnya sebelum melangkah ke ajang nasional. Saya melatih diri saya untuk menyampaikan pendapat dan gagasan dengan baik, mempersiapkan bakat untuk ditampilkan, serta aktif mendengarkan dan menyimak materi selama karantina berlangsung baik online maupun offline. Karena ajang ini juga memiliki fokus pada bidang sosial media, saya yang sebelumnya memiliki background sekolah pesantren yang tidak aktif bermedia sosial pun akhirnya mulai terjun ke dunia sosial media supaya dapat menebarkan manfaat dan hal-hal positif lainnya disana. Hal yang menurut saya sedikit challenging ialah ketika saya harus mengemas apa yang saya share ke media sosial layaknya seorang social media user yang profesional. Dalam hal ini, saya merasa sangat bersyukur bisa berada ditengah-tengah keluarga Ilmu Komunikasi karena mereka cukup supportif dalam hal ini.

  1. Insight yang kamu dapatkan dalam ajang ini?

Ada banyak sekali insight yang saya dapatkan disini, akan tetapi hal yang paling bermakna bagi saya ialah ketika dapat bertemu dan menggali hal-hal inspiratif dari setiap finalis yang saya temui. Mereka datang membawa nama daerahnya masing-masing dan setiap dari mereka memiliki potensi yang berbeda-beda, ini kesempatan emas bagi saya untuk belajar dari kesuksesan mereka dibidang apapun itu, juga untuk melebarkan sayap relasi yang saya miliki. Saya belajar tentang makna dari sebuah kompetisi yang supportif, menjaga amanah, integritas, perjuangan, kebersamaan, dan yang paling penting ialah bagaimana kita dapat menghargai dan mencintai diri kita sendiri tanpa adanya rasa minder sedikitpun namun tetap rendah hati dan saling menghargai, karena sejujurnya masing-masing dari finalis memiliki sifat, sikap, budaya, kelebihan dan potensi yang sangat beragam dan berbeda-beda.

  1. Rencana kamu selanjutnya apa?

“Satu tahun menjabat, selamanya menginspirasi” begitulah pesan dan harapan Pendiri Putri Hijab kepada kami. Sebagai Putri Hijab Daerah Istimewa Yogyakarta, saya masih akan mengabdi disini dan juga berusaha untuk terus menebarkan kebermanfaatan dari apa yang sudah saya pelajari dan miliki. Karena memang salah satu misi saya untuk mengikuti ajang ini ialah dari dalil خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ “Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain”. Sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi, saya juga akan membuat sebuah jurnal berkaitan dengan ajang putri hijab ini dan dakwahnya. Dan sebagai santri di Pondok pesantren UII ini, saya juga akan terus memanfaatkan social media yang saya miliki sebagai sarana dakwah tersirat dan self-development bagi anak muda.

  1. Apa pencapaianmu dalam kompetisi ini?

Pada pemilihan Putri Hijab Daerah Istimewa Yogyakarta, saya berhasil mendapat posisi runner up 2 yang selanjutnya menjadi salah satu perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk maju ke ajang nasional. Selain itu, saya juga menjadi finalis perwakilan Yogyakarta termuda saat ini. Di ajang nasional saya berhasil mendapatkan gelar “Terbaik 3 Daerah Istimewa Yogyakarta 2023” setelah menjalani berbagai proses penilaian yang panjang.

  1. Apa yang kamu rsakan setelah mengikuti kompetisi ini?

Saya pribadi sangat merasa senang dan bangga sebagai mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi karena dalam mengikuti ajang ini, semua staf dan tendik Prodi Ilmu Komunikasi mendukung keikutsertaan saya disini, tidak hanya dengan dukungan sosial melainkan juga dukungan finansial. Sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi, saya juga sangat bersyukur dan berterimakasih kepada dosen-dosen mata kuliah Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan banyak sekali ilmu terutama Ilmu Public Speaking, Komunikasi Antar Budaya, Media Masa, Budaya Digital, Manajemen, dan masih banyak lagi. Semua ilmu yang sudah saya pelajari tersebut benar-benar berpengaruh terhadap saya untuk sampai di titik ini. Dan saat ini, saya sebagai Putri Hijab DI. Yogyakarta ingin terus berusaha mengimplementasikan Ilmu-ilmu yang sudah saya pelajari di prodi Ilmu Komunikasi untuk mengabdi kepada masyarakat.

Itulah kisah inspiratif dari Nandita Faiza, meski sibuk menjadi mahasiswa di Prodi Ilmu Komunikasi UII serta harus menuntaskan kegiatan di pesantren dirinya tetap mampu membagi waktu untuk mengejar passion-nya.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Hari Introvert Sedunia
Reading Time: 2 minutes

Tanggal 2 Januari diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia atau World Introvert Day. Ide peringatannya telah disepakati sejak tahun 2011, seorang psikolog Jerman Felicitas Heyne yang mencetuskan. Mengapa perlu diperingati?

Sebuah artikel berjudul “Here’s why we need a World Introvert Day” yang dipublikasikan pada 11 September 2011 oleh Felicitas Heyne menyebut bahwa seorang introvert memiliki kehidupan yang lebih sulit secara sosial di mana didominasi oleh orang ekstrovert. Tak jarang hal ini membuat kesehatan fisik dan mental para introvert lebih berisiko terganggu misalnya depresi, gangguan afektif, hingga kelelahan.

Bahkan dalam dunia profesional dan hubungan interpersonal mereka kerap dianggap bermasalah lantaran tidak komunikatif dan tidak mampu bersosialisasi sesuai dengan harapan masyarakat. Tak jarang orang introvert mendapat stigma angkuh dan sombong.

Melansir dari laman WebMD, seorang introvert dikenal dengan kepribadian introvensi. Mereka adalah sosok yang merasa lebih nyaman untuk fokus pada pikiran dan ide mereka sendiri, daripada hal-hal di luar dirinya atau hal eksternal. Mereka juga dikenal senang menghabiskan waktu dengan satu dua orang yang telah dikenalnya.

Beberapa indikator yang kerap digunakan untuk mengidentifikasi seorang introvert biasanya adalah pemalu, pendiam, dan suka menyendiri. Namun, psikolog Carl Jung justru mendefinisikan istilah introvert dan ekstrovert (kadang-kadang dieja extravert) pada tahun 1920-an, berdasarkan cara mereka mendapatkan dan menghabiskan energi.

“Introvert, kata Jung, berpaling pada pikiran mereka sendiri untuk mengisi ulang energi, sementara ekstrovert mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.” dikutip dari laman WebMD.

Membahas pribadi introvert yang kerap dianggap tak komunikatif, apakah mahasiswa Ilmu Komunikasi boleh menjadi sosok yang diam atau bahkan pendiam? Padahal isu soal Communication Skill disebut-sebut jadi kunci kesuksesan di dunia kerja. Selengkapnya baca https://communication.uii.ac.id/pentingnya-communication-skill-dalam-dunia-kerja-hingga-menjadi-penentu-kesuksesan/

Berdasarkan artikel yang diterbitkan pada laman OSC Medcom, dalam artikel berjudul “Apakah Introvert dapat Bertahan dalam Jurusan Ilmu Komunikasi?” menyebutkan berbagai uraian yang cukup variatif.

Pada intinya seorang introvert mampu bertahan dalam jurusan Ilmu Komunikasi. Alasan pertama, jurusan ini tidak melihat kepribadian orang. Introvert, Ekstrovert, hingga Ambivert semua setara asal mampu menguasai bidang Ilmu Komunikasi hingga menguasai audiens saat presentasi. Namun, tak sedikit bagi mereka merasa kelelahan dan sulit untuk me time. Meski demikian, seorang introvert dianggap menjadi sosok yang unggul dalam konsentrasi.

Felicitas Heyne juga menyebut jika sejarah mencatat orang-orang introvert adalah minoritas yang berbakat. Mereka mampu tumbuh sebagai penemu, seniman, filsuf, penulis, dan pemikir terkenal. Hal ini bisa terjadi karena kekuatan konsentrasi mereka yang luar biasa.

“Kemauan untuk merenung dan kreativitas yang luar biasa dikombinasikan dengan kemampuan mereka untuk benar-benar mundur ke dalam diri mereka sendiri ketika mereka sibuk dengan sesuatu, secara harfiah menentukan mereka untuk memiliki efek positif pada dunia, untuk memajukan kemajuan atau memberikan persepsi baru yang penting bagi umat manusia.” Tulisnya.

Sosok introvert yang tumbuh menakjubkan antara lain Albert Einstein, Ludwig Wittgenstein, Charles Darwin, Friedrich Nietzsche, Albert Schweitzer, Bunda Teresa, Ingrid Bergman, Audrey Hepburn, Alfred Hitchcock, Bill Gates.

Artinya, pribadi introvert tak menjadi halangan bagi setiap orang bertumbuh dalam bidang tertentu termasuk jurusan Ilmu Komunikasi.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kaleidoskop
Reading Time: 6 minutes

Deretan aktivitas dan hiruk-pikuknya dunia akademik tak mungkin berhenti meski pergantian tahun tengah berlangsung. Untuk menandai euforia itu, sedikit catatan pengingat terkait sejauh mana langkah yang telah dilakukan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) sepanjang tahun 2023.

Kaleidoskop yang berisi kumpulan Conference and Academic Program di tahun 2023 adalah satu dari banyaknya indikator bagi jajaran punggawa di Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam segi “seberapa progresif” dalam satu tahun ini. Tidak untuk saling meninggi, namun ini adalah bahan refleksi diri.

Dalam catatan ini konferensi yang dilakukan di dalam dan luar negeri telah diikuti oleh para dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII. Tak hanya itu, beberapa dosen lainnya juga aktif mengisi program akademik di beberapa uiversitas dan menjadi inisiator suatu program akademik seperti workshop berbasis riset.

Mengutip catatan dari Prof. Masduki dalam artikel yang terbit di laman The Conversation, “Riset: banyak konferensi di Indonesia tak memenuhi standar ilmiah, sering hadirkan pejabat, sponsor komersial, hingga trip wisata” menunjukkan 36 poster konferensi ilmiah bidang Ilmu Komunikasi di Indonesia selama periode 2015 hingga 2021 yang telah dianalisis, observasi, dan wawancara menunjukkan kecenderungan umum yang mengkhawatirkan.

Artinya, tak semua konferensi-konferensi yang hadir di Indonesia kerapkali kurang memenuhi standar konferensi ilmiah yang baik. Salah satu penanda paling umum yang menunjukkan indikator konferensi akademik bermasalah adalah tim penyelenggaranya merupakan korporasi bisnis, bukan asosiasi atau komunitas akademik yang berbasis pada keilmuan tertentu.

Sementara konferensi akademik yang baik adalah sebuah forum yang diselenggarakan oleh para ilmuwan, serta hasil dari riset-riset tersebut diperuntukkan kepentingan pengetahuan secara nonprofit.

Tentu hasil riset tersebut bukan untuk diabaikan, melainkan menjadi bahan pertimbangan konferensi akademik mana saja yang layak untuk diikuti, bukan hanya soal eksistensi melainkan pertimbangan reputasi.

Kaleidoskop “Conference and Academic Program” 2023

  1. The 2023 AIFIS-MSU Conference on Indonesian Studies

The AIFIS-MSU Conference on Indonesia Studies menyoroti kajian akademis Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang dengan tujuan memperluas penyebaran penelitian dan kolaborasi dengan menghubungkan akademisi Indonesia dengan rekan internasional.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A., turut berpartisipasi dengan mempresentasikan paper berjudul “Post-disaster landscape transformations as reflections of nature-culture relations”. Konferensi ini berlangsung secara daring pada 11 hingga 15 Juli 2023.

  1. International Conference on Social Science & Humanities

Konferensi ini dihelat oleh Soscial Science and humanities Research Association (SSHRA) sebuah komunitas internasional yang terdiri dari para peneliti dan praktisi yang fokus pada pengembangan dan penyebaran ide-ide bidang ilmu sosial dan humaniora.

Tahun 2023, International Conference on Social Science & Humanities dihelat di Bangkok selama dua hari yakni 4 hingga 5 Juli 2023. Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., berkesempatan mempresentasikan papernya yang berjudul “How is Masculine Ideology Represented in Raditya Dika’s Stand-Up Comedy?”.

  1. IAMCR Lyon 2023 – The International Association for Media and Communication Research

The IAMCR 2023’s mengusung topik Inhabiting the Planet: Challenges for media, communication and beyond. Topik tersebut juga diuraikam menjadi 33 bagian, konferensi tersebut mengeksplorasi konsekuensi permanen perubahan iklim, konflik budaya dan ketegangan politik, hilangnya sumber daya alam, hingga krisis kesehatan.

IAMCR 2023 merupakan ruang untuk mengumpulkan gagasan dari masyarakat internasional yang terdiri dari akademisi dan peneliti bidang media dan komunikasi untuk membahas berbagai tantangan dengan lima tema terkait: kemanusiaan dan kemajuan; demokrasi; media, informasi, dan media, informasi, dan komunikasi; kota dan wilayah; dan akuntabilitas lingkungan.

Konferensi didukung oleh berbagai institusi pendidikan antara lain Universite Lumiere Lyon 2, Universite De Luon, Universite Lyon III Jean Moulin, serta Equipe de recherce de Lyon en sciences de I’information et de la communication.

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang berpartisipasi menyampaikan gagasannya adalah Dr. Zaki Habibi, pihaknya mempresentasikan idenya dalam judul “The Hands that Create: Creative Resilience in the City through Corporeal Experiences of the Tactile Practices”. Konferensi digelar pada 9 hingga 13 Juli 2023 di Lyon, Perancis dan juga daring.

  1. ECREA Political Communication Conference, Berlin, Germany

Conference of the Political Communication Section of the European Communication Research and Education atau ECREA PolComm 2023 mengusung tema Navigating the Noise: Effective Communication for Solving Political Problems. Konferensi ini diselenggarakan oleh Institut Weizenbaum untuk serta networked society di Freie Universitat Berlin.

Prof. Masduki turut berpartisipasi dengan mempresentasikan paper berjudul “Mapping the Disinformation Ecosystem in Indonesia’s Digital Politics” pada 31 Agustus hingga 1 September 2023 di Berlin, Jerman.

  1. Indonesia Council Open Conference (ICOC) 2023

Indonesia Council Open Conference (ICOC) 2023” yang diselenggarakan oleh The Sydney Southeast Asia Centre at the University of Sydney and Humanitarian and Development Studies at Western Sydney University pada 25-27 September 2023.

Tema yang dipilih dalam ICOC 2023 adalah “Indonesia 25 Years On”, tema ini dipilih untuk menandai seperempat abad penolakan otoritarianisme di Indonesia setelah lengsernya Presiden Suharto pada Mei 1998.

Beberapa dosen yang turut menyampaikan gagasannya adalah Dr. Herman Felani Tanjung dengan artikel berjudul “From Agriculture to Tourism: The Race of Villages in the Magelang Area to Become Tourist Attractions”. Selanjutnya Dr. Subhan Afifi menyampaikan hasil risetnya yang berjudul “Digital Health Communication in Indonesia: Opportunities and Challenges”.

  1. The 14th Asian Conference on Media, Communication & Film (MediaAsia 2023)

The Conference on Media, Communication & Film (MediaAsia) diselenggrakan dalam kemitraan dengan beberapa institusi begengsi di dunia seperti Sussex University (UK), the Medill School of Journalism at Northwestern University (USA), serta akademisi dan praktisi yang bekerja dalam bidang tersebut.

Tahun 2023, telah diselenggarakan di Kyoto, Jepang tepatnya pada 10 hingga 13 Oktober.  Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., yang memeiliki ketertarikan riset bidang ini berkesempatan mempresentasikan papernya yang berjudul “Making Decision: Masculine Women in Indonesian Movies”.

  1. The 15th AIWEST-DR (Aceh International Workshop and Expo on Sustainable Tsunami – Disaster Recovery)

AIWEAR-DR merupakam konferensi yang menyoroti isu terkait kemajuan terbaru dalam pengurangan risiko bencana multi bahaya, menyediakan platform interdisipliner untuk memajukan ilmu pengetahuan dan praktik kebencanaan.

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang fokus terhadap riset kebencanaan yakni Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A., turut mempresentasikan gagasannya yang berjudul “Safeguarding lives: exploring indigenous knowledge narratives and the Smong phenomenon in Aceh’s tsunami resilience” pada konferensi yang digelar Fakultas Psikologi UGM pada 11 hingga 13 Oktober 2023.

  1. The 3rd International Conference on Communication Science

ICCS ke-3 ini merupakan konferensi internasional yang dihelat oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Mataram. Tahun ini tema yang diusung adalah “Global Challenges and Innovations for Sustainable Development: Communication, Media, Health, Culture, and the Environment in the Digital Era”.

Dalam kesempatan ini Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom., selaku dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII turut menyampaikan gagasannya dalam paper berjudul “Child Marriage: An Exploratory Study in Aik Mual, West Lombok, West Nusa Tenggara” pada 25 Oktober 2023.

  1. The 3rd International Moving Image Cultures Conference (IMOVICCON 2023)

IMOVICCON (International Moving Image Cultures Conference) merupakan acara akademik yang diinisiasi oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Konferensi yang digelar setiap dua tahun sekali ini bertujuan untuk mempertemukan para akademisi dan peneliti untuk bertukar dan berbagi pengalaman akademis dan hasil penelitian mereka tentang semua aspek Budaya Gambar Bergerak. Tahun 2023, topik yang diusung salah The Past, Present, and Future of Moving Image Culture.

Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., turut berbagi dalam diskusi akademik yang digelar di Jakarta 31 Oktober hingga 1 November 2023. Paper yang dipresentasikan berjudul “More Than Just Playing: The Pleasure of Online Game Players”.

  1. 7th ICCOMAC 2023 – ICA Affiliated

International Conference on Corporate and Marketing Communication merupakan forum akademik yang menyoroti isu tantangan dan dinamika era digital terhadap suatu organisasi dan lainnya. Selain itu hubungan symbiosis antara dasar-dasar komunikasi tradisional dan teknologi digital sangat penting dikaji oleh para akademisi dan praktisi agar mampu mengkaji integrasi teori-teori komunikasi mutakhir.

Tahun 2023 tema yang diusung adalah Revisit Communication: Integrating the Basics with Digital. Dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang berpartisipasi adalah Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A., serta Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A. mempresentasikan paper berjudul “Official Instagram of University as News Sources for Journalist” pada konferensi yang dihelat oleh Universitas Katolik Atma Jaya pada 23 hingga 24 Oktober 2023.

  1. The 1st Communication Sciences International Conference For APJIKI Member (CSICA) 2023

Konferensi yang diinisiasi oleh Asosiasi Penerbit Jurnal Imu Komunikasi Indonesia (APJIKI) tahun ini diikuti oleh satu dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Puji Rianto, S.IP., M.A., beliau merupakan chief coordinator Jurnal Ilmu Komunikasi yang kini terindeks Sinta 2.

Dalam konferensi akademik yang dilaksanakan di Denpasar, bali pada 23 hingga 24 November 2023 pihaknya mempresentasikan paper berjudul “Locality as a Space for Negotiation andResistance: Learning from Indonesian Local Television”.

  1. Cultural Studies Association of Australasia (CSAA) Conference 2023

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., merupakan anggota dari CSAA turut berpartisipasi pada konferensi ke 31 yang digelar pada 5 hingga 8 desember 2023 di University of South Australia, Adelaide, Australia.

Presentasinya yang berjudul “Perpetuating Stigma: Representation of Widows and Divorcees (janda) in Indonesian Media and Popular Culture” turut menyumbang gagasan untuk menciptakan ruang budaya yang terbuka dan inklusif untuk kolaborasi seperti di negara Australia.

Mengutip dalam laman resminya, CSAA berkomitmen dalam bidang kajian budaya yang bertujuan untuk inklusivitas. Dengan konferensi ini dapat dilakukan eksplorasi dan kajian budaya yang terkait untuk memberikan gagasan baru pada masalah lokal maupun global.

Selain deretan konferensi yang telah diikuti oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, beberapa workshop yang telah dilakukan. Pertama Annual Workshop on Globalization 2023, “Media and Disaster Journalism: Comparing Indonesian and Japanese Experiences”.

Annual Workshop on Globalization (AWG) ini merupakan workshop tahunan yang digelar oleh International Program Prodi Ilmu Komunikasi UII. Dalam diskusi yang dipandu oleh Dr. Zaki Habibi hadir tiga pembicara yakni Yoshimi Nishi, Professor and Researcher in The Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University, Jepang. Pembicara kedua adalah Ahmad Arif, General Chairman of Disaster Journalist for Indonesia and Kompas Journalist. Ketiga, Muzayin Nazaruddin, Researcher on Disaster and Enviromental Communication, Universitas Islam Indonesia.

Sebelumnya Prodi Ilmu Komunikasi UII juga menggelar International Association for Semiotic Studies (IASS-AIS) menggelar international workshop bertajuk “Semiotics of Brands and Consumer Culture” pada 22 Agustus 2023 di Gedung Lantai 3 Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan menghadirkan Prof. Kristian Bankov dari New Bulgarian University yang sekaligus Secretary General IASS-AIS.

Itulah sederet catatan terkait kegiatan konferensi akademik hingga workshop yang mengiringi perjalan Prodi Ilmu Komunikasi 2023.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kunjungan ke UUM
Reading Time: 6 minutes

Mencatat apa saja yang telah terjadi di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) sepanjang tahun 2023 merupakan aktivitas untuk memanggil kembali memori baik penuh inspirasi.

Catatan ini merupakan bentuk pencapaian, harapan, hingga semua hal yang tengah diusahakan oleh deretan orang-orang yang mencurahkan waktunya untuk masa depan cerah Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Lantas dengan berbagai pencapaian penuh kerja keras ini, apakah telah memuaskan dahaga semua pihak? Tentu saja tidak, dalam institusi pendidikan dan dunia akademik semua serba dinamis. Kebutuhan semakin kompleks, inovasi perlu dilakukan secara berkala.

Optimisme soal mimpi bersama akan terwujud jika culture di dalam Prodi Ilmu Komunikasi UII saling memberi support dan memberi ruang untuk saling mengembangkan diri. Hal ini terbukti, tak hanya dosen dan mahasiswa yang mampu berprestasi, para staf didukung penuh.

Teranyar, salah satu laboran, Mardjito Iskandar Tri Gunawan berhasil menjadi salah satu nomine Festival Film Indonesia 2023, filmnya yang berjudul The Independence Day: Beetwen Tears and Laughters masuk dalam deretan nominasi film dokumenter pendek terbaik.

Sebelumnya, beberapa staf lainnya yakni Desyatri Parawahyu Mayangsari serta Iven Sumardiyantoro lewat workshop buku foto yang diikutinya karya mereka turut berpartisipasi dalam Indonesia Photobool Tour 2023 ke beberapa negara seperti Singapura, Berlin, dan London.

Menurut catatan dalam Pojok Rektor yang ditulis oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., terkait Kebebasan Saintifik didefinisikan sebagai berikut:

“Kebebasan ini menjadi pilar utama dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Kebebasan ini adalah fondasi yang memungkinkan para ilmuwan dan peneliti untuk menjelajahi ide, mencari kebenaran, dan berinovasi tanpa hambatan yang tidak perlu.”

“Bahkan kebebasan saintifik dianggap sebagai kebutuhan demokrasi, hak sipil dan politik, dan salah satu penjamin kesehatan dan kesejahteraan manusia selama tidak menimbulkan dampak buruk bagi orang lain dalam Wilholt, 2010

Catatan Pak Rektor itu seolah mengajak kita membuka hati, pikiran, dan nalar untuk saling memberikan kesempatan satu sama lain untuk sebuah pencapaian.

Mencatat Pencapaian Prodi Ilmu Komunikasi UII

  1. Akreditasi Unggul

Menuju usia yang ke-20, Prodi Ilmu Komunikasi akhirnya berhasil meraih akreditasi “Unggul” lewat berbagai proses administrasi yang sangat panjang. Menengok sejarahnya, untuk mencapai titik ini semua tidak dilakukan secara instan. Baca selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/program-studi-ilmu-komunikasi-uii-raih-akreditasi-unggul-memasuki-usia-ke-20-tahun/

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 3917/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/X/2023 secara resmi menyatakan Program Studi Ilmu Komunikasi, pada Program Sarjana Universitas Islam Indonesia memenuhi syarat peringkat Akreditasi “Unggul”. Keputusan ini ditetapkan sejak tanggal 3 Oktober 2023 sampai dengan 16 Juli 2024.

  1. Gelar Profesor

Rasa Syukur atas raihan ini sungguh luar biasa, salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., berhasil meraih gelar profesor tahun ini. selain menjadi profesor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi, beliau seolah menjadi simbol pecah telur.

Bagaimana tidak, 28 tahun Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Berdiri akhirnya November mendapat profesor baru.

Sebelumnya, Prof. Masduki telah menyelesaikan studi S3 pada tahun 2021 lalu di Institute of Communication and Media Studies, University of Munich Jerman. Melalui SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi Nomor 63634/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik dosen Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. resmi dinaikkan jabatannya menjadi Profesor dengan angka kredit sebesar 922.

  1. Exchange Program hingga Dual Degree

Melalui program yang digagas oleh IPC, semester ganjil tahun ini tiga mahasiswa Ilmu Komunikasi UII akhirnya berhasil mengikuti exchange progam di School of Creative Industry Management and Performing Arts (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia (UUM).

Begitupun sebaliknya, 2 mahasiswa SCIMPA UUM juga dikirim ke Prodi Ilmu Komunikasi UII untuk melakukan pertukaran mahasiswa.

Menariknya, telah disepakati beberapa program dengan SCIMPA UUM antara lain dual degree, visiting lecturer, hingga kerja sama bidang riset dan publikasi.

Kesepakatan ini telah dilakukan pada kunjungan balik ke UUM yang diwakili oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., lalu  Sekretaris Prodi Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., dan Sekretaris IPC Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A., pada 4 hingga 6 November 2023.

  1. Prestasi

Diawali dengan prestasi yang ditorehkan oleh Fahrur Rozi yang mewakili FPSB ke tingkat universitas pada kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) UII Tahun 2023 akhirnya meraih juara 3. Rozi merupakan ilustrator yang memiliki segudang prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Gagasan kreatif yang mengantar Rozi meraih juara ketiga PILMAPRES UII adalah soal idenya yang ingin membawa sanggar seni pertunjukan budaya yang mulai tergerus zaman dikenal luas masyarakat khususnya generasi muda.

Juli lalu dua mahasiwa bernama Fashley Arya Mubarok serta Ade Firdaus meraih juara pertama dalam bidang basket tingkat nasional di perhelatan Abaschamp 2023. Sebelumnya Shafni Aura Sugiarto mampu merebut juara satu kategori Poomsae pada kompetisi ATF UI, sementara Qadri Ensri Hidayat raih juara 2 kategori Poomsae. Kompetisi Taekwondo itu berlangsung di balairung UI pada 2 hingga 4 Juni 2023.

Selanjutnya ada Dhea Apriliani mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022 yang meraih juara terbaik ke-2 dalam Musabaqah tilawatil Qur’an Cabang Da’i dan Da’iyah pada milad ke-61 Universitas Islam Riau.

Terakhir adalah nandita Faiza mahasiswa IPC 2022 yang melenggang maju tahap nasional pada ajang Putri Hijabfluencer 2023, ia menjadi finalis termuda yang mewakili Provinsi DIY. Di ajang nasional Nandita mendapat gelar “terbaik 3 daerah Istimewa Yogyakarta 2023”.

Tak hanya mahasiswa, Kaprodi Ilmu Komunikasi Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP,. M.Si., Ph.D., meraih juara dua Dosen berprestasi Bidang Sosio Humaniora 2023.

Terakhir, datang dari staf laboran yakni Mardjito Iskandar Tri Gunawan yang lolos menjadi nominasi Festival Film Indonesia 2023, filmnya yang berjudul The Independence Day: Beetwen Tears and Laughters masuk dalam enam deretan nominasi film dokumenter pendek terbaik

  1. Website Raih Predikat Terbaik

Website resmi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas islam Indonesia (UII) communication.uii.ac.id raih predikat terbaik pertama pada UII Website Appreciation 2023 yang digelar pada Kamis, 21 Desember 2023 di GKU Prof. Dr. Sardjito Lt.2 Ruang Teatrikal Kampus Terpadu UII.

Communication.uii.ac.id dinobatkan menjadi website predikat terbaik pertama dengan mengacu pada ketersediaan konten, keamanan dan performa, serta impresi visual. Raihan ini menjadi penutup tahun 2023.

Suara dan Harapan

Tahun 2023 menjadi tahun yang luar biasa untuk Prodi Kom UII. Ada banyak capaian di 2023, di antaranya raihan akreditasi unggul, mulai diimplementasikannya kurikulum baru yg baru selesai revisinya tahun ini juga, dan yang sungguh luar biasa adalah capaian guru besar pertama di FPSB oleh dosen prodi komunikasi, Prof. Dr.rer.soc. Masduki, dan banyak lainnya. Bagi saya sendiri, tahun 2023 adalah tahun banyak tekanan. Selain tetap harus semangat menulis disertasi, tugas-tugas lain juga banyak krn harus menggawangi dua jurnal. Namun, alhamdulillah, saya masih bisa menulis publikasi di jurnal nasional bereputasi baik dan capter buku. Mudah-mudahan, di 2024, kita mendapatkan  kemudahan dalam meraih hal-hal baik dan target-target yang sudah kita buat. Aamiin (Puji Rianto, S.IP., M.A – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)

Sehat dan slamet semuanya. (Holy Rafika Dona, S.I.Kom., M.A., – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)

Prodi Ilmu Komunikasi selalu menjadi lebih baik setiap saat, semoga kedepannya juga sama. (Ajeng Putri Andani – Staf PDMA Nadim)

Semoga Prodi Ilkom UII bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan wawasan, gagasan, keterampilan, dan tentu saja mengasah empati.. (Dian dwi Anisa, S.Pd., M.A., – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)

Untuk prodi ilmu komunikasi, harapnnya  semakin banyak lagi peminatnya, hingga ujung dunia. Semakin kece nan kreatif untuk prodi ilmu komunikasi. Terutama untuk civitas prodi, sehat selalu dan semakin strong. (Rizka Aulia Ramadhani – Staf Laboratorium)

Tahun yang berat, hebat dan kuat. Tahun penuh pencapaian. Tahun penuh ujian Semoga bisa terus dipertahankan. (Desyatri Parawahyu Mayangsari Staf Laboratorium)

Ibarat pulang kampung, setelah berkelana di luar sana akhirnya kembali lagi sebagai staf Prodi. Jika dulu saya menjadi mahasiswa untuk belajar teori, kini saya mesti menerapkannya pada praktik kerja. Satu tahun menggarap website, hadiah besar datang tanpa dinyana saya yakin ini adalah hasil kerja keras kita semua. Lewat pemimpin yang bijaksana, lewat rekan-rekan yang supportif, membuat saya bebas menuangkan ide di website ini. Tak muluk-muluk, semoga tahun depan tetap konsisten dan semakin inovatif kreatif. (Meigitaria Sanita – Staf Website Prodi Ilmu Komunikasi UII)

Terima kasih banyak Program Studi Ilmu Komunikasi UII, tidak terasa, 5 tahun sudah berlalu sejak saya pertama kali memulai perjalanan saya sebagai keluarga prodi Ilmu Komunikasi. Banyak kenangan, pelajaran serta hal-hal yang tidak dapat saya lupakan dari perjalanan saya disini. Harapan saya untuk Program Studi Ilmu Komunikasi kedepannya adalah semoga prodi bisa mengukir prestasi maupun pencapaian terbaik selanjutnya. Doa terbaik saya haturkan selalu untuk prodi yang sudah menjadi keluarga kedua bagi saya. Sampai bertemu di kesempatan selanjutnya, jaya selalu untuk Program Studi  Ilmu Komunikasi UII. (Annisa Putri Jiany – Staf IPC)

semoga prodi ilmu komunikasi semakin outsanding dan value “communication for empowerment” semakin dilaksanakan oleh semua kalangan keluarga prodi ilmu komunikasi. berharap nantinya membuat karya kreatif bersama mahasiswa, cth mgkn: drama fiksi produksi lab dgn mahasiswa ilkom. karena mgkn udah lama lab blm buat lagi spt film pendek “bedug”. (Iven Sumardiyantoro – Staf  Laboran)

Semoga segala lika liku perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi di tahun 2023, menjadikan Prodi Ilmu Komunikasi yang lebih baik dan lebih positif di tahun 2024. (Putri Asriyani – Staf PDMA Nadim)

Semoga Prodi Ilmu Komunikasi semakin maju dan senantiasa menorehkan prestasi kedepannya, dan menjadi panutan dalam segala hal khususnya dilingkungan UII. (Zaidan Iman Fadilah – Staf Media Sosial)

Terima kasih banyak bagi seluruh keluarga Prodi Ilmu Komunikasi yang sudah tulus mendedikasikan untuk keunggulan akademik dan menjadi melahirkan future leaders yang sukses, menjadi tempat atau wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka menunjukan kreativitas mereka, dan memberikan mereka peluang untuk sukses, peran sebagai mentor, yang membimbing dan mendukung kita. dalam mengembangkan lingkungan belajar yang positif dan menarik sangat berharga. Passion for education inspires us to create a space where intellectual curiosity thrives.  Untuk kedepannya prodi ilmu komunikasi bisa lebih berkembang sukses selalu, untuk masa yang akan datang. Di tahun 2024 ini semoga prodi ilmu komunikasi bisa sukses dan melampaui dari yang ditargetkan. Ditunggu program-program edukasi inovatif and program kolaborasi yang selevel internasional lainnya. (Yandi Riyanto – Mahasiswa IPC Batch 2019)

 

website
Reading Time: 3 minutes

Website resmi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas islam Indonesia (UII) communication.uii.ac.id raih predikat terbaik pertama pada UII Website Appreciation 2023 yang digelar pada Kamis, 21 Desember 2023 di GKU Prof. Dr. Sardjito Lt.2 Ruang Teatrikal Kampus Terpadu UII.

Communication.uii.ac.id dinobatkan menjadi website predikat terbaik pertama dengan mengacu pada ketersediaan konten, keamanan dan performa, serta impresi visual.

Raihan prestasi ini menjadi momen manis di penghujung tahun, pasalnya selama satu tahun terakhir Prodi Ilmu Komunikasi UII tengah serius mengoptimalkan fungsi website untuk kebutuhan informasi, pelayanan, hingga edukasi untuk mahasiswa, civitas akademik, hingga publik.

Komitmen tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., pihaknya berharap kemudahan akses informasi menjadi kunci utama.

“Kami (Prodi Komunikasi UII) berharap melalui website Komunikasi, informasi mengenai keprodian dan juga kegiatan mahasiswa lebih mudah diakses oleh para mahasiswa, para calon mahasiwa dan juga masyarakat umum yang ingin mengetahui apa saja kegiatan di Prodi Ilmu Komunikasi,” ujarnya.

Momen apresiasi tersebut dihadiri Rektor, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St., M.A. selaku Sekretaris Eksekutif, dan Direktur Pemasaran Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A.

Sebagai informasi, UII Website Appreciation 2023 merupakan apresiasi terhadap website yang dikelola oleh unit Fakultas, Jurusan/Program Studi, Unit layanan, dan Pusat Studi di lingkungan UII atas keikutsertaannya dalam mempertahankan citra positif Universitas Islam Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menyebut jika website adalah garda terdepan wajah institusi sehingga perlu dilakukan pengelolaan secara konsisten.

“Di perguruan tinggi media website menjadi garda terdepan perwajahan institusi pendidikan. Website menjadi representasi dari citra institusi. Karenanya pengelolaan website perlu dilakukan secara konsisten sepanjang waktu,” ungkapnya pada momen apresiasi siang itu.

Ajang UII Website Appreciation rutin dilaksanakan setiap tahun, dimana kali ini telah memasuki tahun ke-4. Pada pelaksanaan tahun 2023, Bidang Humas Sekretariat Pimpinan bersama Badan Sitem Informasi UII telah melakukan monitoring secara berkala, dari bulan Januari 2023 sampai dengan Desember 2023.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan terdapat 78 website di lingkungan UII dengan rincian 8 website Unit Fakultas, 39 website Unit Jurusan atau Program Studi, 21 website Unit Layanan, dan 10 website Pusat Studi di lingkungan UII. Dari 78 website, terkurasi 55 website yang memenuhi ketentuan kelengkapan website UII yang berkaitan dengan tema standar (enfold) dan pemutakhiran konten yang mengacu pada Peraturan Rektor UII Nomor 22 Tahun 2019 tentang tata kelola situs website Universitas islam Indonesia.

website

Pemberian penghargaan oleh rektor Universitas Islam Indonesia Prof. Fathul Wahid kepada para pemenang

Melalui momen penghargaan ini harapannya mampu menjadi inspirasi dan evaluasi untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas pada website di Universitas Islam Indonesia.

“Kami berterima kasih atas apresiasi tertinggi yang telah diberikan pada website komunikasi UII, semoga kedepannya kami bisa menyuguhkan informasi yang lebih baik, lebih lengkap dengan kemasan yang lebih menarik juga,” tambah Sekretaris Prodi Ilmu  Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A.

Pihak UII memberikan penghargaan dengan beberapa kategori yakni website dengan impresi visual terbaik, website dengan ketersediaan konten terbaik, website dengan keamanan dan performa terbaik, dan penghargaan utama kategori website dengan predikat terbaik. Berikut daftar pemenang pada UII Website Appreciation 2023:

Daftar Penerima Apresiasi:

 

No Kategori Juara Unit Alamat Website
Kategori Website dengan Impresi Visual Terbaik
1 Website dengan Impresi Visual 3 Direktorat Sumber Daya Manusia hrd.uii.ac.id
2 Website dengan Impresi Visual 2 Jurusan Akuntansi accounting.uii.ac.id
3 Website dengan Impresi Visual 1 Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam dppai.uii.ac.id
Kategori Website dengan Ketersediaan Konten Terbaik
4 Website dengan Ketersediaan Konten 3 Fakultas Teknologi Industri fit.uii.ac.id
5 Website dengan Ketersediaan Konten 2 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan fcep.uii.ac.id
6 Website dengan Ketersediaan Konten 1 Program Sarjana Terapan diploma.fecon.uii.ac.id
 

Kategori Webiste dengan Keamanan dan Performa Terbaik

7 Website dengan Keamanan dan Performa 3 Direktorat Layanan Akademik academic.uii.ac.id
8 Website dengan Keamanan dan Performa 2 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dppm.uii.ac.id
9 Website dengan Keamanan dan Performa 1 Badan Penjaminan Mutu bpm.uii.ac.id
Kategori Website dengan Predikat Terbaik
10 Website dengan Predikat 3 Fakultas Hukum law.uii.ac.id
11 Website dengan Predikat 2 Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan kemahasiswaan.uii.ac.id
12 Website dengan Predikat 1 Program Studi Ilmu Komunikasi communication.uii.ac.id

 

Dengan raihan ini harapannya website communication.uii.ac.id mampu menjadi media yang informatif dan selalu memberikan angin segar kepada para civitas akademika di lingkungan UII.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kaleidoskop 2023
Reading Time: 7 minutes

Menutup tahun 2023 adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan diri tentang apa yang telah kita lakukan dan rencana apa yang perlu disempurnakan untuk tahun berikutnya. Mengingat tahun depan merupakan perjalanan Program Studi Ilmu Komunikasi UII menuju dua dekade.

Usia yang tak muda, kebaikan demi kebaikan sudah selayaknya terus dipupuk dan dilestarikan. Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk pemberdayaan atau Communication for Empowerment, jajaran dosen serta staf di Prodi Ilmu Komunikasi UII telah melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah dirangkum dalam “Kaleidoskop Communication for Empowerment”.

Merujuk pada KBBI, kata Kaleidoskop memiliki arti aneka peristiwa yang telah terjadi dan disajikan secara singkat. Sepanjang satu tahun ke belakang, catatan pengabdian dari area sekitar Yogyakarta hingga daerah 3T telah dilakukan. Tentu pengabdian ini dilakukan berdasarkan keilmuan bidang komunikasi.

Pengabdian ini ditujukan kepada masyarakat secara umum, SDM di instansi, perempuan, hingga anak-anak. Lantas apa saja yang telah dilakukan sepanjang tahun ini, Simak ulasan berikut ini.

Kaleidoskop 2023

Perjalanan para dosen dan staf Prodi Ilmu Komunikasi UII menuju lokai kampung nelayan di Demak yang terdampak banjir rob

Kaleidoskop Communication for Empowerment 2023

  1. Pelatihan Jurnalistik untuk SDM di Pemerintah Kota Yogyakarta

Pengabdian bertajuk “Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi bagi Admin Website Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta” itu diinisiasi oleh dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Raden Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A., dan Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A.

Kegiatan ini dilakukan selama tiga kali pertemuan yakni 28 Februari, 7 Maret, dan 13 Juni 2023. Pelatihan ditujukan kepada pengelola website di setiap kelurahan di Kota Yogyakarta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga bekerjasama dengan Dinas Komunikai Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta.

  1. Optimalisasi Pemasaran Digital untuk Nelayan Perempuan di Demak

Menuju Jawa Tengah pengabdian dilakukan di sebuah kampung nelayan, yang berlokasi di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Wilayah ini merupakan kampung yang tenggelam akibat banjir rob pantai utara.

Sebuah komunitas yang beranggotakan nelayan perempuan adalah salah satu kekuatan ekonomi di wilayah tersebut. Melihat potensi dan kebermanfaatannya kepada para perempuan di wilayah tersebut, dosen Prodi ilmu Komunikasi UII yakni Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A. melakukan pengabdian yang diberi nama “Pelatihan Optimalisasi Pemasaran Digital Koperasi Puspita Bahari Komunitas Perempuan Nelayan di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak”.

Kegiatan tersebut dilakukan pada 3 Juni 2023, pengabdian ini juga melibatkan jajaran staf dan laboran Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Kaleidoskop 2023

Literasi dan parenting di kampung nelayan yang dilakukan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom.

  1. Parenting dan Literasi Digital

Parenting dan literasi digital sudah selayaknya menjadi wawasan yang mesti dimiliki oleh para orang tua di era Society 5.0. Pengabdian yang dilakukan oleh Puji Hariyanti., S.Sos., M.I.Kom., kali ini juga berlokasi di Demak, Jawa Tengah yakni Tambak Polo dan Timbul Sloko yang juga wilayah terdampak banjir rob.

Pengabdian ini menyasar kepada komunitas perempuan Puspita Bahari, para perempuan di sana memiliki peran ganda selain mengurus rumah tangga dan pengasuhan anak, mereka juga menjadi pencari nafkah untuk keluarga.

Kegiatan bertajuk “Program Edukasi Literasi Digital dan Parenting di Komunitas Nelayan Perempuan Puspita Bahari Demak” dilaksanakan selama dua hari yakni pada 2-3 Juni 2023. Meski disibukkan dengan berbagai peran, harapannya para perempuan di sana juga memiliki wawasan lewat pengabdian yang singkat ini.

  1. Marketing dan Service Excellent

Mendalami ilmu terkait marketing dan service membawa salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A., untuk turun ke masyarakat menyalurkan passion dan ilmunya.

Sekitar bulan Agustus 2023, ia berkesempatan melakukan pelatihan bertajuk “Social Media Marketing dan Service Excellent Bersama Sanggar Asi Indonesia”. Sanggar Asi Indonesia merupakan platform yang memberikan layanan konsultasi kepada calon ibu dalam perjalanan mengAsihi buah hatinya.

  1. Produksi Video

Beranjak sejenak dari kegiatan belajar mengajar di kampus, dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., melakukan pengabdian dalam pembuatan video kepada jajaran Bhabinkamtibmas Polres Sleman.

Harapannya dengan kemampuan tersebut, penerima manfaat mampu memproduksi video yang informatif kepada masyarakat di Sleman. Pengabdian bertajuk “Produksi Video sebagai Media Informasi Inovasi Bhabinkamtibmas Polres Sleman” dilaksanakan sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2023.

Kaleidoskop 2023

Pemberdayaan yang dilakukan Dr. Zaki Habibi pada film camp kepada para kolega dosen

  1. Film Pedagogy Camp 2023

Berbagi ilmu terkait dunia perfilman telah dilakukan Dr. Zaki Habibi, dalam kesempatan bertajuk “Film Pedagogy Camp 2023: Pelatihan Panduan dan Kurikulum Kelas-kelas Film untuk Dosen Film” pihaknya menyampaikan beberapa materi terkait 1) Komunitas dan Kolektif Film sebagai Ranah Kajian: Sejarah, Konseptualisasi dan Trajektori; (2) Dari “Practice Theory” ke “Sensory Approach”: Menilik Sejumlah Pendekatan Kontemporer dalam Kajian Film.

Program yang berlangsung pada 1 Agustus 2023 di Kampung Tembi Guest House, Bantul kali itu menjadi ruang sharing knowledge yang hangat. Tak hanya itu, Dr. Zaki juga aktif dalam kerja-kerja pemberdayaan lainnya di beberap universitas salah satunya di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Master of Public Policy and Management Monash University Indonesia Campus, Program Pascasarjana Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.

  1. Akademi Media Publik

Kegiatan yang diinisiasi Prof. Masduki, fokus terhadap pengembangan model layanan pendidikan berbasi komunitas warga terkait agenda penguatan wawasan dan kepedulian terhadap media penyiaran publik di Indonesia.

Pengabdian ini menggandeng Rumah Perubahan LPP yang dikelola oleh aktivis media, dosen, jurnalis, dan pekerja media professional di Yogyakarta dan sekitarnya.

Program bertajuk “Akademi Media Publik (Angkatan 3) pada Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik di LPP Klaten, Jawa Tengah” telah berlangsung sejak bulan Mei hingga Oktober 2023 dan juga inisiasi lanjutan asistensi tahun 2022.

  1. Peningkatan Kapasitas Berorganisasi

Pengabdian kali ini merupakan Garapan dari dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Puji Rianto, S.IP., M.A., bersama Fani Eka Nurtjahjo, S.Psi., M.Psi., (dpsen Psikologi UII). Worksop bertajuk “Peningkatan Kapasitas Berorganisasi” ditujukan kepada para siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Worksop yang digelar selama 6 kali pertemuan di bulan Oktober 2023 membahas detail terkait strategical thingking, planning and organizing, fleksibilitas adaptabilitas, leadership and problem solving, public speaking, hingga program dan proposal planning.

  1. Produksi Video Profile

Pengabdian kali ini menyasar pada SMP 1 Ngaglik yang berada di Sleman, Yogyakarta. Sharing knowledge yang dilakukan oleh Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., kali ini bertujuan untuk menciptakan media informasi yang efektif.

Kegiatan tersebut adalah “Produksi Video Profil SMP 1 Ngaglik sebagai Media Informasi Sekolah” dan dilakukan sepanjang bulan Oktober hingga November 2023.

  1. Edukasi Perempuan dan Pembalut Kain

Kegiatan ini adalah gagasan yang dilakukan oleh Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom., seorang dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang memiliki perhatian tinggi dalam dunia pemberdayaan.

Tak hanya menyasar pada perempuan dewasa, edukasi juga ditujukan kepada remaja perempuan di sekitar wilayah Karanglo, Sukoharjo, Sleman. Tak hanya menegaskan soal kesehatan, kebersihan diri, worksop ini juga menyinggung isu lingkungan melalui inisiatif memakai pembalut kain.

Pengabdian tersebut adalah “Workshop dan Edukasi, Perempuan Pakai Pembalut Kain” yang dilaksanakan pada 22 dan 29 Oktober 2023.

  1. Pengembangan Komunikasi Pemasaran

Berangkat menuju Sumbawa Barat NTB, Dr. Subhan Afifi, M.Si., membagikan wawasannya terkait pengembangan komunikasi pemasaran di TK Tahfidzul Qur’an Ahsanu Amala, sebuah lembaga pendidikan formal untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baru didirikan pada tahun 2023.

Berlokasi di Kokar Dalam RT 01/RW03, Telaga Bertong, Taliwang, Sumbawa Barat NTB ada masalah yang signifikan terkait pengembangan kempetensi SDM untuk mengembangkan manajemen sekolah dan pemasaran, terbatas sarana prasarana pembelajaran, dan belum terlalu dikenal masyarakat Taliwang.

Untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan itu dibuatlah program “Pengembangan Komunikasi Pemasaran TK Tahfidzul Qur’an Ahsanu Amala Taliwang” yang berlangsung sejak Juli hingga November 2023.

  1. Produksi Video Dokumenter

Salah satu cara mempromosikan potensi suatu desa dapat dilakukan melalui media informasi berupa video dokumenter. Hal ini dikembangkan oleh Sumekar Tanjung, S.Sos., M.I.Kom., selama dua bulan terakhir yakni November hingga Desember 2023.

Kegiatan bertajuk “Jinawi: Produksi Video Dokumenter Potensi Desa Gondangsari Magelang” adalah Upaya memaksimalkan potensi di wilayah tersebut.

  1. Literasi Digital untuk Guru dan Orang Tua

Menuju wilayah Pati, Jawa Tengah sebuah pengabdian masyarakat dilakukan kepada para guru serta orang tua terkait wawasan literasi digital yang sangat penting dalam mendampinngi proses belajar anak.

Pengabdian yang dilakukan oleh dosen prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D., tersebut bertajuk “Literasi Digital: Orang Tua dan Penggunaan Gadget pada Anak” terlaksana pada 23 Oktober 2023.

Pogram tersebut diikuti setidaknya 77 peserta yang datang dari berbagai kalangan. Terlaksananya program ini juga didukung oleh pihak RA Masyitoh Sirahan yang bertindak sebagai partner dan tuan rumah.

Fokus program pengabdian ini adalah literasi digital untuk guru dan orangtua dalam mendampingi anak belajar dan berinteraksi dengan teknologi di Desa Sirahan, Kabupaten Pati.

  1. Pendampingan Anak dengan Risiko Disleksia

Disleksia termasuk kesulitan belajar spesifik (KBS), terutama dalam area berbahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa sosial. Di Yogyakarta terdapat Dyslexia Parents Support Group (DPSG) yang berdiri sejak 2018. Para orang tua yang memiliki perhatian terhadap disleksia pada lingkaran itu tentu perlu adanya rekoneksi.

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Holy Rafika Dona, S.I.Kom., M.A., yang memiliki fokus dengan hal ini membuat program bertajuk “Mendampingi Anak dengan Risiko Disleksia” yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2023.

Dalam program tersebut bebrapa pembicara dihadirkan dengan memiliki kapasitas bidang masing-masing seperti psikolog, therapist, pengajar, hingga salah satu orang tua yang telah membersamai anak dengan disleksia.

Program ini penting, selain eksistensi dan wawasan terkait disleksia, lingkungan di Yogyakarta perlu diseminasi informasi terkait hal itu.

  1. Pengembangan TV Komunitas

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai hal kehidupan masyarakat, tak hanya sosial namun juga ekonomi kreatif. Demi membangkitkannya kembali perlu strategi dan perencanaan komunikasi.

Salah satu desa di Magelang yakni Keditan memiliki potensi bidang ekonomi pariwisata, untuk mengoptimalkan hal tersebut perlu dukungan dari berbagai pihak. Prodi Ilmu Komunikasi melalui inisiasi Dr. Herman Felani, S.S., M.A., membentuk sebuah program bertajuk “Pengembangan TV Komunitas Warga Desa Keditan, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah”.

Program tersebut dilakukan bulan Oktober 2023, dengan melibatkan masyarakat setempat. Harapannya program tersebut menjadi sarana penyebaran informasi dan promosi melalui media YouTube.

  1. Pelatihan Keterampilan Komunikasi di Tempat Kerja

Communication skill disebut-sebut sebagai penentu kesuksesan seseorang dalam dunia kerja, maka kemampuan ini perlu dibagikan. Sebagai akademisi yang berada di bidang ini, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D., melakukan sebuah pengabdian bertajuk “Pelatihan Keterampilan Komunikasi di Tempat Kerja”.

Pengabdian ini dilaksanakan pada 23 November 2023 di SMKN 1 Girisubo, Gunung Kidul yang melibatkan kerjasama Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Pepajakan UII dan SMKN 1 Girisubo dan dialksanakan sebagai pembekalan siswa tingkat akhir SMKN 1 Girisubo sebelum menjalankan magang atau terjun di dunia profesi.

YTBN

Kegiatan dokumentasi dan wawancara tentang pembangunan faslitas air bersih di Desa Batuputih Daya Sumenep
Foto: Desyatri Parawahyu Mayangsari

  1. Bakti Nusantara ke Daerah 3T

Bakti Nusantara merupakan kegiatan yang fokus dengan daerah di Kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), pada kesempatan ini Prodi Ilmu Komunikasi UII mendapat kesempatan untuk melakukan kerja kemanusiaan di Sumenep, Madura.

Sebenarnya kegiatan ini merupakan inisiasi dari Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN), peran dari Prodi Ilmu Komunikasi UII adalah sebagai tim dokumentasi mulai dari foto, video, hingga artikel kisah dan masalah yang ada di Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuoutih, Kabupaten Sumenep, Madura.

Dalam kesempatan ini empat relawan dari Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Desyatri Parawahyu Mayangsari, Rizka Aulia Ramadhani, Meigitaria Sanita, serta mahasiswa Ilmu Komunikasi International Program, Lalu Muhammad Lutfi Maududy turut menjadi tim dalam kegiatan kemanusiaan.

Secara umum kegiatan yang berlangsung pada 30 September hingga 1 Oktober 2023 meliputi penyediaan fasilitas air bersih, penyuluhan gizi dan pemberian paket gizi, pemeriksaan kesehatan, sunatan masal, psikoedukasi pernikahan dini, dan peningkatan kapasitas guru.

Itulah kaleidoskop seri Communication for Empowermen 2023 yang telah dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII. Selain menjadi pengingat, rentetan ini menjadi penyemangat agar terus melakukan kerja-kerja kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Skena
Reading Time: 4 minutes

Skena sebuah istilah yang sebenarnya bukan baru namun kini tengah viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber istilah ini muncul sejak tahun 2011 (Skena Fashion). Sepanjang tahun 2023 skena cukup nyaring dibahas diberbagai platform hingga menuai berbagai kritik. Lantas apa itu skena dan mengapa muncul perdebatan?

Istilah Skena yang menjadi bahasa gaul belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jika membaca dari berbagai artikel Skena berasal dari tiga kata yaitu Sua, Cengkerama, dan Kelana. Sua artinya datang saling mendekati, Cengkerama berarti percakapan untuk menggembirakan, sementara Kelana berarti mengadakan perjalan ke mana-mana tanpa tujuan tertentu.

Dari artikel yang dipublish PrambosFM skena adalah perkumpulan kolektif yang bertemu untuk saling bercengkerama bahagia hingga melakukukan perjalanan atau berkelana. Contohnya perkumpulan penggemar musik indie maka disebut skena indie.

Menariknya, sepanjang tahun 2023 skena yang viral di media sosial diidentikkan dengan berbagai hal seperti preferensi musik, fashion, hingga coffee shop yang sangat dekat dengan kehidupan Gen Z saat ini. Tulisan ini merujuk pada skena musik, belakangan perdebatan soal selera musik banyak dibanding-bandingkan. Bahkan muncul anggapan selera musik yang bagus dan jelek.

Melansir dari laman Whiteboard Journal, setalah skena musik meluas ditemukan “Polisi Skena” dalam sebuah concertgoer musik-musik indie lokal yang didominasi Gen Z. Polisi skena adalah budaya kritik-mengkritik soal selera musik.

Secara umum tak ada yang salah dengan skena, namun kemunculan polisi skena yang mengusung budaya kritik di kalangan penikmat musik hingga menganggap dirinya memiliki wewenang untuk menghakimi hal itu justru membuat istilah skena ternodai.

Sementara tren beberapa tahun terakhir musik indie dianggap keren dan lebih banyak diminati. “Mereka yang mendengar musik ini adalah yang paling keren di tongkrongan karena mendengarkan musik yang bisa disebut tidak pasaran.” PrambosFM.

Menilik Istilah Skena Musik Indie

Skena musik indie dapat dijelaskan melalui dua hal, merujuk pada hasil riset milik Jefri Yosep Simanjorang dengan judul “Modal Sosial pada Skena Musik: Studi Kualitatif Komunitas Musik Indie Bandung 1994-2004” yang diplikasikan dalam Jurnal Unpad.

Pertama, skena merujuk pada komunitas yang menjadi ruang interaksi antara musisi, penikmat, hingga ekosistem musik yang saling memiliki keterkaitan. Kedua, dengan adanya ruang tersebut maka menambah popularitas musik indie (bukan genre), arti indie merujuk pada sebuah pengelolaan yang independen.

Bandung menjadi salah satu daerah yang memiliki “ekosistem musik yang hidup” termasuk musik indie dari skala lokal hingga internasional. Sehingga barometer musik nasional sangat melekat pada skena musik Bandung.

Sehingga tak heran jika nama-nama musisi dengan musik indie banyak datang dari Bandung seperti Mocca hingga Fiersa Besari. Sementara dari deretan musik yang dihimpun PrambosFM, musik yang masuk dalam favorit Skena indie adalah musisi Danilla, Fourtwenty, Float, Coldiac, Mocca, serta Biru Baru. Alasannya karena musik mereka masih underground dan unik.

Beberapa tahun belakangan juga muncul budaya terkait tongkrongan keren adalah mereka yang mendengar musik indie karena dinilai tak pasaran dan merambah di media sosial.

“Banyak pembahasan yang seolah mendewakan music indie dan menjadikan musik pop populer adalaj pilihan yang ‘biasa’ dan ‘kurang keren’.” PrambosFM.

Melansir dari laman Tempo, setiap skena aliran musik tertentu memiliki ciri-ciri khusus. Misalnya skena metal identik dengan fashion hitam dan berambut gondrong, skena hiphop cenderung berpakain gombrang dengan sepatu sneaker.

Atas pengkotak-kotakan ini, maka muncul polisi skena atau kritikus yang menebar sentimen terkait kostum kepada salah satu pihak. Bahkan polisi skena tak segan mengetes pengetahuan seorang penggemar tentang profil dan lagu sebuah band yang tercetak pada kaos yang dikenakan. Tentu tindakan ini sangat menyebalkan.

Sindiran untuk Polisi Skena

Gerah dengan stereotipe yang dilakukan polisi skena, musisi sekaligus seniman bernama Sir Dandy melayangkan kritik dan sindiran dengan penuh candaan. Dalam artikel yang ditulis oleh Annisa Nadia Harsa pada laman Whiteboard Jornal, menyebut jika Sir Dandy melihat hal ini sebagai tindakan yang membatasi dalam berekspresi dan menikmati musik.

Lewat lagu berjudul polisi skena yang telah dirilis sejak 15 Mei lalu, Sir Dandy menyindir steretip-stereotip khas dalam skena musik indie, pada bait pertama “Yang patah, yang tumbuh. Yang hilang, lapor polisi” adalah penggalan lirik dari Banda Neira yang sangat familiar.

Sementara bait kedua “Akibat merasa hebat. Berujung saling hujat” menyoal aliran musik yang didengarkan (indie) paling keren.

Bahkan gaya fashion pun turut menjadi bahan yang sampaikan Sir Dandy. Menariknya kopi dan senja tak absen dalam sindiran ini.

Komentar-komentar yang disuarakan oleh Sir Dandy ini diiringi olej Riko Prayitno dengan mengusung nuansa musik indie yang populer seperti Barasuara hingga Hindia. Berikut lirik lagu Polisi Skena dari Sir Dandy:

Polisi Skena

[Verse 1]
Peradaban diciptakan untuk kemajuan
Bukan untuk kebencian
Apalagi perpecahan
Yang patah yang tumbuh
Yang hilang lapor polisi
Semua perbedaan bisa
Dicarikan solusi

[Verse 2]
Selera tiap orang tak akan pernah sama
Biarkan begitu jangan dipaksa-paksa
Pribadi berpendapat kok malah jadi debat
Akibat merasa hebat
Berujung saling hujat

[Interlude]
Hey, kamu itu di depan!
Jangan diam-diam saja, gerakkan badannya!
Coba itu ke atas! ayo, semua!
Kalau kamu diam-diam saja, pergi sana ke perpustakaan!

[Verse 3]
Tiap orang punya cara
Menikmati musik
Beda-beda tak mengapa
Malah jadi unik
Berdansa dan berpakaian
Berlomba tampil nyentrik
Yang aktif yang pasif
Tolong jangan saling usik

[Chorus]
Polisi skena (polisi skena)
Ada di mana-mana (di mana-mana)
Bisa jadi siapa saja (siapa saja)
Aku, kamu, dan mereka (aku, kamu, mereka)

[Verse 4]
Kopi dan senja yang tak berdosa
Jadi korban mereka yang merasa berkuasa
Dijadikan bahan bully-an berkedok nyanyian
Kalau sudah begitu tak ada yang melawan
Komunis bukan, diktator bukan, ketua yayasan bukan
Pemegang saham jelas juga bukan
Lalu kenapa mesti banyak peraturan?
Apakah kamu sedang mencoba bermain Tuhan?

[Chorus]
Polisi skena
Ada di mana-mana
Bisa jadi siapa saja
Aku, kamu, dan mereka
Bisa jadi polisi skena
Ada di mana-mana
Dunia nyata, dunia maya
Pasti ada polisi skena

Itulah sedikit pembahasan soal skena dan polisi skena, menurutmu bagaimana Comms cukup “nylekit” sindiran dari Sir Dandy?

 

Penulis: Meigitaria Sanita