Tag Archive for: ilmu komunikasi

Podcast Gosip

Gosip di tempat kerja menjadi hal yang lumrah, namun jika dibiarkan bisa merusak kredibilitas suatu institusi. Melansir dari KBB, gosip adalah obrolan tentang orang-orang lain; cerita negatif tentang seseorang; pergunjingan: banyak program televisi yang menayangkan (yang tidak etis dalam pandangan keagamaan).

Menariknya, gosip sangat disukai karena pada dasarnya kita tertarik dengan berita buruk atau rumor (bisa rekan kerja, teman, artis, bangsawan, tetangga).

Beberapa ahli menyebut salah satunya Robin Dunbar, gosip sebagai bukti pembelajaran budaya, menawarkan momen-momen yang dapat diajarkan dan memberikan contoh kepada orang-orang tentang apa yang dapat diterima secara sosial dan apa yang tidak.

Data dari CareerBuilder menunjukkan bahwa 75 persen karyawan pasti pernah menggosip. Selengkapnya dengarkan Podcast Komunikasi ini Comms.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’

Kabar membanggakan datang dari Desy Ratnasari mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021. Dara kelahiran, Klaten itu berhasil menorehkan prestasi pada Unesa Pencak Silat National Challenge Competion II yang digelar pada 19 hingga 22 Desember 2024 di GOR Unesa, Surabaya.

Pada kesempatan ini Desy mencatatkan namanya sebagai juara 3 kategori Tanding Kelas A Putri Dewasa. Rasa syukur atas prestasi ini ia sampaikan kepada Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Untuk sampai di titik ini, tentu perjalanan panjang telah dilaluinya.  Ia menyebut telah menggeluti cabang pencak silat selama 13 tahun. Sejak bangku sekolah dasar hingga kini Desy konsisten berlatih.

“Saya menekuni cabang olahraga Pencak Silat ini dari kelas 2 SD sampai dengan sekarang, jadi kurang lebih sudah 13 tahun,” ujar Desy Ratnasari.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’

Perempuan berusia 22 tahun itu memiliki keyakinan dan mimpi besar pada Pencak Silat. Cita-citanya memang menjadi atlet perempuan yang mampu berprestasi. Peluang demi peluang coba diambil untuk mewujudkannya.

Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional Indonesia yang memperhatikan seni keindahan pada gerakan dan jurusnya.

“Saya tertarik dengan Pencak Silat karena ingin menjadi atlet yang bisa membanggakan untuk keluarga terutama orang tua saya, disisi lain saya juga ingin menjadi anak yang berprestasi,” tambahnya.

Kompetisi tingkat nasional kali ini memberikan pengalaman luar biasa baginya. Pertandingan yang begitu ketat membuatnya harus bertanding hingga tiga kali.

Berbekal pengalaman demi pengalaman, desy menerapkan beberapa strategi untuk memenangkan pertandingan.

“Kejuaraan Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024 Tingkat Nasional ini persaingannya sangat ketat sehingga saya harus berlaga 3 kali hingga semifinal dan akhirnya meraih juara 3,” tandasnya.

Pengalaman Berbeda Yasmeen Mumtaz, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang Lakukan Exchange di Belanda

Artikel ini ditulis oleh Yasmeen Mumtaz Widyawan, salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021 yang meraih beasiswa exchange di Belanda. Bagi, kamu yang tertarik untuk belajar di luar negeri, cerita dan pengalaman Yasmeen sangat layak untuk diikuti.

Read more

Informasi magang

SIG Internship Program 2025

Pendaftaran Batch 1: 15 – 29 Desember 2024

Detail informasi dapat dilihat pada poster:

Informasi magang

SIG Internship Program

Humor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menggelikan hati. Ada kejenakaan dan kelucuan yang bisa membuat tertawa.

Humor dilakukan untuk beberapa tujuan, dari Podcast Think Fast Talk Smart by Stanford Graduate School of Business yang bertajuk Make Em Laugh: How to Use Humor as a Secret Weapon in Your Communication menyebut bahwa humor mampu meredakan ketegangan, meningkatkan status, menumbuhkan kepercayaan, dan memaksa orang lain untuk mengikuti perspektif yang dibangun.

Tak jarang, humor ditujukan untuk menyampaikan kritik (anekdot) terhadap tokoh publik maupun menyoroti ironi. Namun, melakukan humor tak sekedar melontarkan kata dan kalimat lucu. Bagaimana seharusnya berhumor?

Selengkapnya:

https://communication.uii.ac.id/humor-sebagai-alat-komunikasi-yang-efektif/

Humor sebagai Alat Komunikasi yang Efektif

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menggelikan hati. Ada kejenakaan dan kelucuan yang bisa membuat tertawa.

Berbagai artikel menyebut jika humor bisa menjadi senjata atau alat paling tepat dalam mencapai komunikasi yang efektif. Dari Podcast Think Fast Talk Smart by Stanford Graduate School of Business yang bertajuk Make Em Laugh: How to Use Humor as a Secret Weapon in Your Communication menyebut jika humor memungkinkan komunikator terhubung dengan audiens untuk meredakan ketegangan, meningkatkan status, menumbuhkan kepercayaan, dan memaksa orang lain untuk mengikuti perspektif yang dibangun.

Tak jarang terselip ide-ide baru yang disamarkan dengan cara yang menyenangkan lewat humor. Hal tersebut terbukti efektif bahwa humor mampu meruntuhkan penghalang yang tinggi.

Di Indonesia, lazimnya humor biasa digunakan untuk lelucon belaka, dengan tindakan atau perkataan yang lucu dalam obrolan keakraban.

Lebih serius lagi ada anekdot, berisikan cerita singkat lucu dan mengesankan atas kejadian sebenarnya yang banyak digunakan untuk memberikan kritik dan menyoroti ironi. Hal ini beberapa kali digunakan oleh para komika untuk mengkritisi politikus.

Manfaat Humor dan Komunikasi Efektif

Obrolan dalam Podcast Think Fast Talk Smart, ternyata humor tak banyak digunakan dalam kondisi profesional. Dua narasumber yakni Jennifer Aaker seorang Profesor General Atlantic di Stanford Graduate School of Business dan Naomi Bagdonas, dosen Stanford sekaligus praktisi yang melatih humor dalam program Saturday Night Live dan The Today Show menyebutkan secara detail bagaimana manfaat humor dalam berkomunikasi.

Jennifer menyebut jika humor yang dianggap remeh dan tidak serius ternyata mampu menciptakan persepsi kredibilitas yang tinggi pada seseorang. Bahkan ia menyebut para pemimpin di perusahaan lebih menyukai karyawan yang memiliki rasa humor dan percaya bahwa akan bekerja lebih baik.

“Humor memengaruhi cara orang berinteraksi dengan Anda, menunjukkan selera humor dapat membuat rekan kerja dan teman-teman kita memberikan persepsi yang lebih baik mengenai kepercayaan diri, keyakinan, dan bahkan status kepada kita, serta memilih kita untuk menduduki jabatan kepemimpinan, dan juga menumbuhkan rasa percaya,” ujarnya.

Selanjutnya, humor dianggap mampu menciptakan kedekatan dalam sebuah hubungan maupun organisasi professional. Cara berpikir yang konvensional kerap menganggap bahwa karyawan harus menghormati pemimpin, namun kondisi saat ini bergeser bahwa pemimpin lebih ingin dipahami.

“Dulu para pemimpin perlu dihormati. Dan sekarang mereka perlu dipahami. Dan sementara itu, humor adalah obat mujarab yang ampuh untuk membangun kepercayaan,” ujar Naomi Bagdonas.

Terkait kreativitas, melontarkan humor membutuhkan cara berpikir cepat dan menghubungkan satu konteks ke konteks yang lain. Dengan melatihnya terus menerus seseorang akan terbiasa menciptakan ide-ide baru.

Humor yang Bijak

Marilah menyamakan persepsi terkait humor yang bijak, kunci utama adalah meletakkan humor pada fakta dan tak membawa isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Ide humor berasal dari kebenaran yang berasal dari diri sendiri dan realitas sosial. Dengan melakukan pengamatan-pengamatan dan eksekusi yang matang maka humor akan diterima oleh publik. Karena pada dasarnya humor berfungsi menyuarakan keresahan.

Bahkan komika-komika profesional akan melakukan riset mendalam, mencatat fakta, menggabungkan dengan realitas berhari-hari untuk mendapatkan humor yang tak merendahkan.

Cara menyampaikan humor juga tak sembarangan, sesuaikan dengan kondisi dan audiens yang hadir. Hal ini berkaitan dengan kemampuan public speaking yang kita miliki. Bagaimana mengatur suara dan ekspresi yang tampak.

Terakhir, humor juga mesti setara. Kerap kita melemparkan lelucon dengan teman yang saling mengenal karakter satu sama lain. Hal ini tak masalah jika menggunakan bahasa yang cenderung keras bahkan berujung saling olok. Berbeda jika humor dilakukan oleh seorang public figure dengan penonton. Public figure pada kondisi tersebut memiliki kuasa, sementara penonton tak berdaya. Jika humor menuju subjek penonton secara spesifik dengan mengolok maka humor tersebut bukanlah lelucon yang lucu melainkan merendahkan harga diri seseorang.

Wisudawan Terbaik hingga Predikat Summa Cumlaude dari Prodi Ilmu Komunikasi UII

Kabar membanggakan datang dari Program Studi Ilmu Komunikasi UII khususnya International Program Communication (IPC). Pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025, dua mahasiswa raih prestasi di akhir masa studi.

Keduanya adalah Fikri Haikal Ramadhan, S.I.Kom dan Arsila Khairunnisa, S.I.Kom alumni IPC UII Batch 2020.

Fikri Haikal Ramadhan, mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) pada pelepasan wisudawan bulan November. Ia berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,98.

Sebelumnya, Arsila Khairunnisa juga mendapatkan predikat wisudawan terbaik di FPSB bulan September dengan IPK sempurna yakni 4,0. Hal tersebut membawanya sebagai wisudawan berselempang Summa Cumlaude satu-satunya pada prosesi wisuda II Tahun Akademik 2024/2025 pad 1 Desember lalu.

Summa Cumlaude yang diraih Arsila merupakan sejarah baru bagi Prodi Ilmu Komunikasi, ia adalah wisudawan pertama yang meraih IPK sempurna.

Menariknya, kedua mahasiswa tersebut tak hanya berprestasi di bidang akademik namun juga aktif dalam berbagai program. Keduanya merupakan MC professional yang terbiasa memandu berbagai event baik di UII maupun eksternal.

Arsila menuturkan selama proses belajar di Prodi Ilmu Komunikasi selain lingkungan yang sangat mendukung, metode pembelajaran yang diterapkan para dosen menarik dan up to date.

“Di UII, saya mendapatkan akses yang cukup untuk mengembangkan kemampuan dan bakat saya. Para dosen yang berpengalaman dan berdedikasi tidak hanya menjamin kemampuan akademik, tetapi juga memberikan pengalaman yang berharga. Proses pembelajaran dirancang semenarik mungkin, dengan metode pengajaran terkini yang membuat segala sesuatunya tetap menarik,” tutur Arsila.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Fikri Haikal Ramadhan, ia mengungkapkan rasa bersyukurnya atas pegalaman berharga selama menjadi mahasiswa di UII.

“Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga besar Ilmu Komunikasi UII. Dosen-dosennya ramah dan dekat dengan mahasiswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Begitu juga dengan dengan mahasiswanya yang seru dan kreatif, membuat pengalaman kuliah menjadi lebih berwarna,” ujarnya.

“Proyek-proyek komunikasi juga melatih kreativitas sekaligus memberikan pengalaman berharga, terutama yang skala besar. Kalau bukan di Ilkom UII, mungkin saya tak akan menjadi MC professional seperti sekarang,” tambahnya.

Sekretaris Prodi IPC, Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A mengaku terharu dengan pencapaian ini. Selama 6 tahun menghandle IPC, prestasi yang diraih kedua alumni tersebut menjadi hasil pantas untuk dibanggakan.

“Jujur entah kenapa periode ini saya sangat terharu, bangga dan melepas adik-adik semua dengan bismillah dari IPC. Semoga perjalanan mereka kedepan selalu dimudahkan dan menjadi yang terbaik seperti yang sudah mereka usahakan ini, cumlaude dan summa cumlaude, terbaik dari yang terbaik baik di kehidupan dunia ataupun akhirat,” tandasnya.

Sebagai informasi dalam periode ini terdapat 46 wisudawan dari Ilmu Komunikasi yang berhasil menyematkan gelar sarjana, 11 dari IPC dan 35 dari regular.

Diskusi Nadim

Nadim dan Warung Sastra berkolaborasi untuk melakukan diskusi menarik pada Malam Buku 56. Dalam momen tersebut, buku berjudul Subjek Sunda yang ditulis oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Holy Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A.

Buku tersebut mengkaji bagaimana subjek etnis Sunda terbentuk. Penulis meyakini bahwa Subjek Sunda terbentuk atas campur tangan kolonialisme.

Malam Buku 56 – Subjek Sunda

Pembicara:

  1. Holy Rafika Dhona, Penulis Subjek Sunda
  2. Ivan Idri S, Mahasiswa Doktoral Kajian Seni ISI Yogyakarta

Moderator: Kukub Basuki

Waktu: Kamis, 5 Desember 2024

Lokasi: Warung Sastra (Karangwaru, Yogyakarta)

More Information:

https://www.instagram.com/nadimkomunikasiuii/

magang ANTV

Lowongan magang di ANTV, berikut informasi selengkapnya:

Posisi: 

  1. Promo Off Air
  2. Creative Social Media
  3. Editor Social Media

Kualifikasi:

  1. Mahasiswa semester akhir jurusan Ilmu Komunikasi/Broadcasting (1,2,3)
  2. Tertarik di bidang event (1)
  3. Mampu menggunakan aplikasi editing (Capcut, Adobe Premier) (2,3)
  4. Mampu memahamin prinsip social media & aplikasinya (2,3)
  5. Mampu mengoperasikan Ms. Office
  6. Bersedia magang minimal 6 bulan
  7. Ready join ASAP

Informasi selengkapnya:

https://www.linkedin.com/posts/cakrawalaandalastelevisi_magangkeren-antvlife-promooffair-activity-7267757097885265920-9eVl

Konferensi internasional

Program Studi Ilmu Komunikasi UII telah berkomitmen menyelenggarakan konferensi internasional sejak tahun 2014. Tercatat sebanyak 7 kali Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) terlaksana dan menjadi branding yang melekat pada institusi.

Untuk merawat dan transfer knowledge, Prodi Ilmu Komunikasi UII melakukan workshop bertajuk Pengelolaan Event Konferensi Internasional untuk para dosen beserta staf pada 29 November 2024 di Gedung RAV FPSB UII.

Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A dan Dr. Zaki Habibi keduanya merupakan dosen sekaligus inisiator konferensi internasional di Prodi Ilmu Komunikasi bertugas menjadi fasilitator pada momen tersebut.

Memulai konferensi internasional dibutuhkan perencanaan yang matang, setidaknya dibutuhkan dua tim yakni tim konsep dan tim teknis untuk merealisasikannya.

“Beberapa panduan yang perlu diketahui salah satunya soal tim. Harus ada tim teknis yang memulai lebih awal biasanya ini tim kecil. Selanjutnya tim teknis melaksanakan dengan tim besar,” ujar Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A.

Mengingat konferensi internasional merupakan forum intelektual yang mempertemukan antara akademisi hingga praktisi dalam membahas isu tertentu ataupun memaparkan hasil riset yang tengah dijalankan, tentu hal detail yang berkaitan dengan partisipan menjadi concern utama.

“Konferensi esensinya adalah perjumpaan dan perbincangan. Forum akademik yang melibatkan banyak partisipan, membahas topik-topik yang beragam,” ujar Dr. Zaki Habibi.

Beliau juga menambahkan bahwa lima hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Reputasi dan kiprah kualitas kekaryaan pembicara utama (keynote speaker)
  2. Tema dan topik-topik call for paper
  3. Akses menuju dan selama di kota penyelenggaraan konferensi
  4. Kesempatan bertemu dan berbincang dengan dan para peserta
  5. Potensi publikasi dan kolaborasi pasca konferensi

Beberapa panduan teknis yang perlu digarap secara matang sebagai berikut.

Tiga Fase yang Wajib Diketahui tentang Konferensi Internasional

  1. Fase call for abstract, anggota tim yang dibutuhkan (konseptor lebih dari satu, desainer-web managemen, publisis, kesekretariatan.
  2. Fase persiapan teknis – pelaksanaan konferensi
  3. Fase paska konferensi

Merumuskan Hal-hal Mendasar

  1. Tema utama, deskripsi dan turunan tema.
  2. Keynotes (satu luar, satu dosen prodi). Hal ini dilakukan sebagai potensi kolaborasi jangka panjang.
  3. Waktu dan lokasi, target audiens, ketersediaan ruang, pastikan pelaksanaan dilakukan di kampus.
  4. Rencana publikasi, koordinasikan dan buat perjanjian yang jelas dengan pihak pengelola jurnal.
  5. Time line, berkaitan dengan penjadwalan dan perhitungan waktu.
  6. Event pendamping, selain tour di tempat wisata, salah satu daya tarik yang bisa dilakukan adalah memberikan workshop-workshop pendamping.

Konferensi internasional yang telah dilakukan harapannya menjadi ruang untuk menjalin kolaborasi, memperluas koneksi antar akademisi dan praktisi. Selain itu, momen ini bisa menebalkan expertise para dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UII.

“Konsensus yang ingin kita buat, sudah banyak doktor sudah saatnya promot teman sendiri expert di bidang tersebut, sehingga ini menjadi ruang yang tepat,” tandas Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A.