Kalender Akademik 2023-2024
Berikut informasi terkait kalender akademik tahun 2023-2024 Universitas Islam Indonesia untuk program sarjana, sarjana terapan, dan diploma.
Kalender Akademik 2023-2024
Berikut informasi terkait kalender akademik tahun 2023-2024 Universitas Islam Indonesia untuk program sarjana, sarjana terapan, dan diploma.
Deretan aktivitas dan hiruk-pikuknya dunia akademik tak mungkin berhenti meski pergantian tahun tengah berlangsung. Untuk menandai euforia itu, sedikit catatan pengingat terkait sejauh mana langkah yang telah dilakukan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) sepanjang tahun 2023.
Kaleidoskop yang berisi kumpulan Conference and Academic Program di tahun 2023 adalah satu dari banyaknya indikator bagi jajaran punggawa di Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam segi “seberapa progresif” dalam satu tahun ini. Tidak untuk saling meninggi, namun ini adalah bahan refleksi diri.
Dalam catatan ini konferensi yang dilakukan di dalam dan luar negeri telah diikuti oleh para dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII. Tak hanya itu, beberapa dosen lainnya juga aktif mengisi program akademik di beberapa uiversitas dan menjadi inisiator suatu program akademik seperti workshop berbasis riset.
Mengutip catatan dari Prof. Masduki dalam artikel yang terbit di laman The Conversation, “Riset: banyak konferensi di Indonesia tak memenuhi standar ilmiah, sering hadirkan pejabat, sponsor komersial, hingga trip wisata” menunjukkan 36 poster konferensi ilmiah bidang Ilmu Komunikasi di Indonesia selama periode 2015 hingga 2021 yang telah dianalisis, observasi, dan wawancara menunjukkan kecenderungan umum yang mengkhawatirkan.
Artinya, tak semua konferensi-konferensi yang hadir di Indonesia kerapkali kurang memenuhi standar konferensi ilmiah yang baik. Salah satu penanda paling umum yang menunjukkan indikator konferensi akademik bermasalah adalah tim penyelenggaranya merupakan korporasi bisnis, bukan asosiasi atau komunitas akademik yang berbasis pada keilmuan tertentu.
Sementara konferensi akademik yang baik adalah sebuah forum yang diselenggarakan oleh para ilmuwan, serta hasil dari riset-riset tersebut diperuntukkan kepentingan pengetahuan secara nonprofit.
Tentu hasil riset tersebut bukan untuk diabaikan, melainkan menjadi bahan pertimbangan konferensi akademik mana saja yang layak untuk diikuti, bukan hanya soal eksistensi melainkan pertimbangan reputasi.
Kaleidoskop “Conference and Academic Program” 2023
The AIFIS-MSU Conference on Indonesia Studies menyoroti kajian akademis Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang dengan tujuan memperluas penyebaran penelitian dan kolaborasi dengan menghubungkan akademisi Indonesia dengan rekan internasional.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A., turut berpartisipasi dengan mempresentasikan paper berjudul “Post-disaster landscape transformations as reflections of nature-culture relations”. Konferensi ini berlangsung secara daring pada 11 hingga 15 Juli 2023.
Konferensi ini dihelat oleh Soscial Science and humanities Research Association (SSHRA) sebuah komunitas internasional yang terdiri dari para peneliti dan praktisi yang fokus pada pengembangan dan penyebaran ide-ide bidang ilmu sosial dan humaniora.
Tahun 2023, International Conference on Social Science & Humanities dihelat di Bangkok selama dua hari yakni 4 hingga 5 Juli 2023. Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., berkesempatan mempresentasikan papernya yang berjudul “How is Masculine Ideology Represented in Raditya Dika’s Stand-Up Comedy?”.
The IAMCR 2023’s mengusung topik Inhabiting the Planet: Challenges for media, communication and beyond. Topik tersebut juga diuraikam menjadi 33 bagian, konferensi tersebut mengeksplorasi konsekuensi permanen perubahan iklim, konflik budaya dan ketegangan politik, hilangnya sumber daya alam, hingga krisis kesehatan.
IAMCR 2023 merupakan ruang untuk mengumpulkan gagasan dari masyarakat internasional yang terdiri dari akademisi dan peneliti bidang media dan komunikasi untuk membahas berbagai tantangan dengan lima tema terkait: kemanusiaan dan kemajuan; demokrasi; media, informasi, dan media, informasi, dan komunikasi; kota dan wilayah; dan akuntabilitas lingkungan.
Konferensi didukung oleh berbagai institusi pendidikan antara lain Universite Lumiere Lyon 2, Universite De Luon, Universite Lyon III Jean Moulin, serta Equipe de recherce de Lyon en sciences de I’information et de la communication.
Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang berpartisipasi menyampaikan gagasannya adalah Dr. Zaki Habibi, pihaknya mempresentasikan idenya dalam judul “The Hands that Create: Creative Resilience in the City through Corporeal Experiences of the Tactile Practices”. Konferensi digelar pada 9 hingga 13 Juli 2023 di Lyon, Perancis dan juga daring.
Conference of the Political Communication Section of the European Communication Research and Education atau ECREA PolComm 2023 mengusung tema Navigating the Noise: Effective Communication for Solving Political Problems. Konferensi ini diselenggarakan oleh Institut Weizenbaum untuk serta networked society di Freie Universitat Berlin.
Prof. Masduki turut berpartisipasi dengan mempresentasikan paper berjudul “Mapping the Disinformation Ecosystem in Indonesia’s Digital Politics” pada 31 Agustus hingga 1 September 2023 di Berlin, Jerman.
Indonesia Council Open Conference (ICOC) 2023” yang diselenggarakan oleh The Sydney Southeast Asia Centre at the University of Sydney and Humanitarian and Development Studies at Western Sydney University pada 25-27 September 2023.
Tema yang dipilih dalam ICOC 2023 adalah “Indonesia 25 Years On”, tema ini dipilih untuk menandai seperempat abad penolakan otoritarianisme di Indonesia setelah lengsernya Presiden Suharto pada Mei 1998.
Beberapa dosen yang turut menyampaikan gagasannya adalah Dr. Herman Felani Tanjung dengan artikel berjudul “From Agriculture to Tourism: The Race of Villages in the Magelang Area to Become Tourist Attractions”. Selanjutnya Dr. Subhan Afifi menyampaikan hasil risetnya yang berjudul “Digital Health Communication in Indonesia: Opportunities and Challenges”.
The Conference on Media, Communication & Film (MediaAsia) diselenggrakan dalam kemitraan dengan beberapa institusi begengsi di dunia seperti Sussex University (UK), the Medill School of Journalism at Northwestern University (USA), serta akademisi dan praktisi yang bekerja dalam bidang tersebut.
Tahun 2023, telah diselenggarakan di Kyoto, Jepang tepatnya pada 10 hingga 13 Oktober. Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., yang memeiliki ketertarikan riset bidang ini berkesempatan mempresentasikan papernya yang berjudul “Making Decision: Masculine Women in Indonesian Movies”.
AIWEAR-DR merupakam konferensi yang menyoroti isu terkait kemajuan terbaru dalam pengurangan risiko bencana multi bahaya, menyediakan platform interdisipliner untuk memajukan ilmu pengetahuan dan praktik kebencanaan.
Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang fokus terhadap riset kebencanaan yakni Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A., turut mempresentasikan gagasannya yang berjudul “Safeguarding lives: exploring indigenous knowledge narratives and the Smong phenomenon in Aceh’s tsunami resilience” pada konferensi yang digelar Fakultas Psikologi UGM pada 11 hingga 13 Oktober 2023.
ICCS ke-3 ini merupakan konferensi internasional yang dihelat oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Mataram. Tahun ini tema yang diusung adalah “Global Challenges and Innovations for Sustainable Development: Communication, Media, Health, Culture, and the Environment in the Digital Era”.
Dalam kesempatan ini Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom., selaku dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII turut menyampaikan gagasannya dalam paper berjudul “Child Marriage: An Exploratory Study in Aik Mual, West Lombok, West Nusa Tenggara” pada 25 Oktober 2023.
IMOVICCON (International Moving Image Cultures Conference) merupakan acara akademik yang diinisiasi oleh Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Program Studi Film Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Konferensi yang digelar setiap dua tahun sekali ini bertujuan untuk mempertemukan para akademisi dan peneliti untuk bertukar dan berbagi pengalaman akademis dan hasil penelitian mereka tentang semua aspek Budaya Gambar Bergerak. Tahun 2023, topik yang diusung salah The Past, Present, and Future of Moving Image Culture.
Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., turut berbagi dalam diskusi akademik yang digelar di Jakarta 31 Oktober hingga 1 November 2023. Paper yang dipresentasikan berjudul “More Than Just Playing: The Pleasure of Online Game Players”.
International Conference on Corporate and Marketing Communication merupakan forum akademik yang menyoroti isu tantangan dan dinamika era digital terhadap suatu organisasi dan lainnya. Selain itu hubungan symbiosis antara dasar-dasar komunikasi tradisional dan teknologi digital sangat penting dikaji oleh para akademisi dan praktisi agar mampu mengkaji integrasi teori-teori komunikasi mutakhir.
Tahun 2023 tema yang diusung adalah Revisit Communication: Integrating the Basics with Digital. Dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang berpartisipasi adalah Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A., serta Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A. mempresentasikan paper berjudul “Official Instagram of University as News Sources for Journalist” pada konferensi yang dihelat oleh Universitas Katolik Atma Jaya pada 23 hingga 24 Oktober 2023.
Konferensi yang diinisiasi oleh Asosiasi Penerbit Jurnal Imu Komunikasi Indonesia (APJIKI) tahun ini diikuti oleh satu dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Puji Rianto, S.IP., M.A., beliau merupakan chief coordinator Jurnal Ilmu Komunikasi yang kini terindeks Sinta 2.
Dalam konferensi akademik yang dilaksanakan di Denpasar, bali pada 23 hingga 24 November 2023 pihaknya mempresentasikan paper berjudul “Locality as a Space for Negotiation andResistance: Learning from Indonesian Local Television”.
Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., merupakan anggota dari CSAA turut berpartisipasi pada konferensi ke 31 yang digelar pada 5 hingga 8 desember 2023 di University of South Australia, Adelaide, Australia.
Presentasinya yang berjudul “Perpetuating Stigma: Representation of Widows and Divorcees (janda) in Indonesian Media and Popular Culture” turut menyumbang gagasan untuk menciptakan ruang budaya yang terbuka dan inklusif untuk kolaborasi seperti di negara Australia.
Mengutip dalam laman resminya, CSAA berkomitmen dalam bidang kajian budaya yang bertujuan untuk inklusivitas. Dengan konferensi ini dapat dilakukan eksplorasi dan kajian budaya yang terkait untuk memberikan gagasan baru pada masalah lokal maupun global.
Selain deretan konferensi yang telah diikuti oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, beberapa workshop yang telah dilakukan. Pertama Annual Workshop on Globalization 2023, “Media and Disaster Journalism: Comparing Indonesian and Japanese Experiences”.
Annual Workshop on Globalization (AWG) ini merupakan workshop tahunan yang digelar oleh International Program Prodi Ilmu Komunikasi UII. Dalam diskusi yang dipandu oleh Dr. Zaki Habibi hadir tiga pembicara yakni Yoshimi Nishi, Professor and Researcher in The Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Kyoto University, Jepang. Pembicara kedua adalah Ahmad Arif, General Chairman of Disaster Journalist for Indonesia and Kompas Journalist. Ketiga, Muzayin Nazaruddin, Researcher on Disaster and Enviromental Communication, Universitas Islam Indonesia.
Sebelumnya Prodi Ilmu Komunikasi UII juga menggelar International Association for Semiotic Studies (IASS-AIS) menggelar international workshop bertajuk “Semiotics of Brands and Consumer Culture” pada 22 Agustus 2023 di Gedung Lantai 3 Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan menghadirkan Prof. Kristian Bankov dari New Bulgarian University yang sekaligus Secretary General IASS-AIS.
Itulah sederet catatan terkait kegiatan konferensi akademik hingga workshop yang mengiringi perjalan Prodi Ilmu Komunikasi 2023.
Penulis: Meigitaria Sanita
Mencatat apa saja yang telah terjadi di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) sepanjang tahun 2023 merupakan aktivitas untuk memanggil kembali memori baik penuh inspirasi.
Catatan ini merupakan bentuk pencapaian, harapan, hingga semua hal yang tengah diusahakan oleh deretan orang-orang yang mencurahkan waktunya untuk masa depan cerah Prodi Ilmu Komunikasi UII.
Lantas dengan berbagai pencapaian penuh kerja keras ini, apakah telah memuaskan dahaga semua pihak? Tentu saja tidak, dalam institusi pendidikan dan dunia akademik semua serba dinamis. Kebutuhan semakin kompleks, inovasi perlu dilakukan secara berkala.
Optimisme soal mimpi bersama akan terwujud jika culture di dalam Prodi Ilmu Komunikasi UII saling memberi support dan memberi ruang untuk saling mengembangkan diri. Hal ini terbukti, tak hanya dosen dan mahasiswa yang mampu berprestasi, para staf didukung penuh.
Teranyar, salah satu laboran, Mardjito Iskandar Tri Gunawan berhasil menjadi salah satu nomine Festival Film Indonesia 2023, filmnya yang berjudul The Independence Day: Beetwen Tears and Laughters masuk dalam deretan nominasi film dokumenter pendek terbaik.
Sebelumnya, beberapa staf lainnya yakni Desyatri Parawahyu Mayangsari serta Iven Sumardiyantoro lewat workshop buku foto yang diikutinya karya mereka turut berpartisipasi dalam Indonesia Photobool Tour 2023 ke beberapa negara seperti Singapura, Berlin, dan London.
Menurut catatan dalam Pojok Rektor yang ditulis oleh Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., terkait Kebebasan Saintifik didefinisikan sebagai berikut:
“Kebebasan ini menjadi pilar utama dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Kebebasan ini adalah fondasi yang memungkinkan para ilmuwan dan peneliti untuk menjelajahi ide, mencari kebenaran, dan berinovasi tanpa hambatan yang tidak perlu.”
“Bahkan kebebasan saintifik dianggap sebagai kebutuhan demokrasi, hak sipil dan politik, dan salah satu penjamin kesehatan dan kesejahteraan manusia selama tidak menimbulkan dampak buruk bagi orang lain dalam Wilholt, 2010”
Catatan Pak Rektor itu seolah mengajak kita membuka hati, pikiran, dan nalar untuk saling memberikan kesempatan satu sama lain untuk sebuah pencapaian.
Mencatat Pencapaian Prodi Ilmu Komunikasi UII
Menuju usia yang ke-20, Prodi Ilmu Komunikasi akhirnya berhasil meraih akreditasi “Unggul” lewat berbagai proses administrasi yang sangat panjang. Menengok sejarahnya, untuk mencapai titik ini semua tidak dilakukan secara instan. Baca selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/program-studi-ilmu-komunikasi-uii-raih-akreditasi-unggul-memasuki-usia-ke-20-tahun/
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 3917/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/X/2023 secara resmi menyatakan Program Studi Ilmu Komunikasi, pada Program Sarjana Universitas Islam Indonesia memenuhi syarat peringkat Akreditasi “Unggul”. Keputusan ini ditetapkan sejak tanggal 3 Oktober 2023 sampai dengan 16 Juli 2024.
Rasa Syukur atas raihan ini sungguh luar biasa, salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si., berhasil meraih gelar profesor tahun ini. selain menjadi profesor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi, beliau seolah menjadi simbol pecah telur.
Bagaimana tidak, 28 tahun Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Berdiri akhirnya November mendapat profesor baru.
Sebelumnya, Prof. Masduki telah menyelesaikan studi S3 pada tahun 2021 lalu di Institute of Communication and Media Studies, University of Munich Jerman. Melalui SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi Nomor 63634/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik dosen Dr. rer. Soc. Masduki, S.Ag., M.Si. resmi dinaikkan jabatannya menjadi Profesor dengan angka kredit sebesar 922.
Melalui program yang digagas oleh IPC, semester ganjil tahun ini tiga mahasiswa Ilmu Komunikasi UII akhirnya berhasil mengikuti exchange progam di School of Creative Industry Management and Performing Arts (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia (UUM).
Begitupun sebaliknya, 2 mahasiswa SCIMPA UUM juga dikirim ke Prodi Ilmu Komunikasi UII untuk melakukan pertukaran mahasiswa.
Menariknya, telah disepakati beberapa program dengan SCIMPA UUM antara lain dual degree, visiting lecturer, hingga kerja sama bidang riset dan publikasi.
Kesepakatan ini telah dilakukan pada kunjungan balik ke UUM yang diwakili oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., lalu Sekretaris Prodi Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., dan Sekretaris IPC Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A., pada 4 hingga 6 November 2023.
Diawali dengan prestasi yang ditorehkan oleh Fahrur Rozi yang mewakili FPSB ke tingkat universitas pada kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) UII Tahun 2023 akhirnya meraih juara 3. Rozi merupakan ilustrator yang memiliki segudang prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Gagasan kreatif yang mengantar Rozi meraih juara ketiga PILMAPRES UII adalah soal idenya yang ingin membawa sanggar seni pertunjukan budaya yang mulai tergerus zaman dikenal luas masyarakat khususnya generasi muda.
Juli lalu dua mahasiwa bernama Fashley Arya Mubarok serta Ade Firdaus meraih juara pertama dalam bidang basket tingkat nasional di perhelatan Abaschamp 2023. Sebelumnya Shafni Aura Sugiarto mampu merebut juara satu kategori Poomsae pada kompetisi ATF UI, sementara Qadri Ensri Hidayat raih juara 2 kategori Poomsae. Kompetisi Taekwondo itu berlangsung di balairung UI pada 2 hingga 4 Juni 2023.
Selanjutnya ada Dhea Apriliani mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022 yang meraih juara terbaik ke-2 dalam Musabaqah tilawatil Qur’an Cabang Da’i dan Da’iyah pada milad ke-61 Universitas Islam Riau.
Terakhir adalah nandita Faiza mahasiswa IPC 2022 yang melenggang maju tahap nasional pada ajang Putri Hijabfluencer 2023, ia menjadi finalis termuda yang mewakili Provinsi DIY. Di ajang nasional Nandita mendapat gelar “terbaik 3 daerah Istimewa Yogyakarta 2023”.
Tak hanya mahasiswa, Kaprodi Ilmu Komunikasi Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP,. M.Si., Ph.D., meraih juara dua Dosen berprestasi Bidang Sosio Humaniora 2023.
Terakhir, datang dari staf laboran yakni Mardjito Iskandar Tri Gunawan yang lolos menjadi nominasi Festival Film Indonesia 2023, filmnya yang berjudul The Independence Day: Beetwen Tears and Laughters masuk dalam enam deretan nominasi film dokumenter pendek terbaik
Website resmi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas islam Indonesia (UII) communication.uii.ac.id raih predikat terbaik pertama pada UII Website Appreciation 2023 yang digelar pada Kamis, 21 Desember 2023 di GKU Prof. Dr. Sardjito Lt.2 Ruang Teatrikal Kampus Terpadu UII.
Communication.uii.ac.id dinobatkan menjadi website predikat terbaik pertama dengan mengacu pada ketersediaan konten, keamanan dan performa, serta impresi visual. Raihan ini menjadi penutup tahun 2023.
Suara dan Harapan
Tahun 2023 menjadi tahun yang luar biasa untuk Prodi Kom UII. Ada banyak capaian di 2023, di antaranya raihan akreditasi unggul, mulai diimplementasikannya kurikulum baru yg baru selesai revisinya tahun ini juga, dan yang sungguh luar biasa adalah capaian guru besar pertama di FPSB oleh dosen prodi komunikasi, Prof. Dr.rer.soc. Masduki, dan banyak lainnya. Bagi saya sendiri, tahun 2023 adalah tahun banyak tekanan. Selain tetap harus semangat menulis disertasi, tugas-tugas lain juga banyak krn harus menggawangi dua jurnal. Namun, alhamdulillah, saya masih bisa menulis publikasi di jurnal nasional bereputasi baik dan capter buku. Mudah-mudahan, di 2024, kita mendapatkan kemudahan dalam meraih hal-hal baik dan target-target yang sudah kita buat. Aamiin (Puji Rianto, S.IP., M.A – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)
Sehat dan slamet semuanya. (Holy Rafika Dona, S.I.Kom., M.A., – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)
Prodi Ilmu Komunikasi selalu menjadi lebih baik setiap saat, semoga kedepannya juga sama. (Ajeng Putri Andani – Staf PDMA Nadim)
Semoga Prodi Ilkom UII bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan wawasan, gagasan, keterampilan, dan tentu saja mengasah empati.. (Dian dwi Anisa, S.Pd., M.A., – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII)
Untuk prodi ilmu komunikasi, harapnnya semakin banyak lagi peminatnya, hingga ujung dunia. Semakin kece nan kreatif untuk prodi ilmu komunikasi. Terutama untuk civitas prodi, sehat selalu dan semakin strong. (Rizka Aulia Ramadhani – Staf Laboratorium)
Tahun yang berat, hebat dan kuat. Tahun penuh pencapaian. Tahun penuh ujian Semoga bisa terus dipertahankan. (Desyatri Parawahyu Mayangsari – Staf Laboratorium)
Ibarat pulang kampung, setelah berkelana di luar sana akhirnya kembali lagi sebagai staf Prodi. Jika dulu saya menjadi mahasiswa untuk belajar teori, kini saya mesti menerapkannya pada praktik kerja. Satu tahun menggarap website, hadiah besar datang tanpa dinyana saya yakin ini adalah hasil kerja keras kita semua. Lewat pemimpin yang bijaksana, lewat rekan-rekan yang supportif, membuat saya bebas menuangkan ide di website ini. Tak muluk-muluk, semoga tahun depan tetap konsisten dan semakin inovatif kreatif. (Meigitaria Sanita – Staf Website Prodi Ilmu Komunikasi UII)
Terima kasih banyak Program Studi Ilmu Komunikasi UII, tidak terasa, 5 tahun sudah berlalu sejak saya pertama kali memulai perjalanan saya sebagai keluarga prodi Ilmu Komunikasi. Banyak kenangan, pelajaran serta hal-hal yang tidak dapat saya lupakan dari perjalanan saya disini. Harapan saya untuk Program Studi Ilmu Komunikasi kedepannya adalah semoga prodi bisa mengukir prestasi maupun pencapaian terbaik selanjutnya. Doa terbaik saya haturkan selalu untuk prodi yang sudah menjadi keluarga kedua bagi saya. Sampai bertemu di kesempatan selanjutnya, jaya selalu untuk Program Studi Ilmu Komunikasi UII. (Annisa Putri Jiany – Staf IPC)
semoga prodi ilmu komunikasi semakin outsanding dan value “communication for empowerment” semakin dilaksanakan oleh semua kalangan keluarga prodi ilmu komunikasi. berharap nantinya membuat karya kreatif bersama mahasiswa, cth mgkn: drama fiksi produksi lab dgn mahasiswa ilkom. karena mgkn udah lama lab blm buat lagi spt film pendek “bedug”. (Iven Sumardiyantoro – Staf Laboran)
Semoga segala lika liku perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi di tahun 2023, menjadikan Prodi Ilmu Komunikasi yang lebih baik dan lebih positif di tahun 2024. (Putri Asriyani – Staf PDMA Nadim)
Semoga Prodi Ilmu Komunikasi semakin maju dan senantiasa menorehkan prestasi kedepannya, dan menjadi panutan dalam segala hal khususnya dilingkungan UII. (Zaidan Iman Fadilah – Staf Media Sosial)
Terima kasih banyak bagi seluruh keluarga Prodi Ilmu Komunikasi yang sudah tulus mendedikasikan untuk keunggulan akademik dan menjadi melahirkan future leaders yang sukses, menjadi tempat atau wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka menunjukan kreativitas mereka, dan memberikan mereka peluang untuk sukses, peran sebagai mentor, yang membimbing dan mendukung kita. dalam mengembangkan lingkungan belajar yang positif dan menarik sangat berharga. Passion for education inspires us to create a space where intellectual curiosity thrives. Untuk kedepannya prodi ilmu komunikasi bisa lebih berkembang sukses selalu, untuk masa yang akan datang. Di tahun 2024 ini semoga prodi ilmu komunikasi bisa sukses dan melampaui dari yang ditargetkan. Ditunggu program-program edukasi inovatif and program kolaborasi yang selevel internasional lainnya. (Yandi Riyanto – Mahasiswa IPC Batch 2019)
Website resmi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas islam Indonesia (UII) communication.uii.ac.id raih predikat terbaik pertama pada UII Website Appreciation 2023 yang digelar pada Kamis, 21 Desember 2023 di GKU Prof. Dr. Sardjito Lt.2 Ruang Teatrikal Kampus Terpadu UII.
Communication.uii.ac.id dinobatkan menjadi website predikat terbaik pertama dengan mengacu pada ketersediaan konten, keamanan dan performa, serta impresi visual.
Raihan prestasi ini menjadi momen manis di penghujung tahun, pasalnya selama satu tahun terakhir Prodi Ilmu Komunikasi UII tengah serius mengoptimalkan fungsi website untuk kebutuhan informasi, pelayanan, hingga edukasi untuk mahasiswa, civitas akademik, hingga publik.
Komitmen tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., pihaknya berharap kemudahan akses informasi menjadi kunci utama.
“Kami (Prodi Komunikasi UII) berharap melalui website Komunikasi, informasi mengenai keprodian dan juga kegiatan mahasiswa lebih mudah diakses oleh para mahasiswa, para calon mahasiwa dan juga masyarakat umum yang ingin mengetahui apa saja kegiatan di Prodi Ilmu Komunikasi,” ujarnya.
Momen apresiasi tersebut dihadiri Rektor, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St., M.A. selaku Sekretaris Eksekutif, dan Direktur Pemasaran Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A.
Sebagai informasi, UII Website Appreciation 2023 merupakan apresiasi terhadap website yang dikelola oleh unit Fakultas, Jurusan/Program Studi, Unit layanan, dan Pusat Studi di lingkungan UII atas keikutsertaannya dalam mempertahankan citra positif Universitas Islam Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menyebut jika website adalah garda terdepan wajah institusi sehingga perlu dilakukan pengelolaan secara konsisten.
“Di perguruan tinggi media website menjadi garda terdepan perwajahan institusi pendidikan. Website menjadi representasi dari citra institusi. Karenanya pengelolaan website perlu dilakukan secara konsisten sepanjang waktu,” ungkapnya pada momen apresiasi siang itu.
Ajang UII Website Appreciation rutin dilaksanakan setiap tahun, dimana kali ini telah memasuki tahun ke-4. Pada pelaksanaan tahun 2023, Bidang Humas Sekretariat Pimpinan bersama Badan Sitem Informasi UII telah melakukan monitoring secara berkala, dari bulan Januari 2023 sampai dengan Desember 2023.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan terdapat 78 website di lingkungan UII dengan rincian 8 website Unit Fakultas, 39 website Unit Jurusan atau Program Studi, 21 website Unit Layanan, dan 10 website Pusat Studi di lingkungan UII. Dari 78 website, terkurasi 55 website yang memenuhi ketentuan kelengkapan website UII yang berkaitan dengan tema standar (enfold) dan pemutakhiran konten yang mengacu pada Peraturan Rektor UII Nomor 22 Tahun 2019 tentang tata kelola situs website Universitas islam Indonesia.
Melalui momen penghargaan ini harapannya mampu menjadi inspirasi dan evaluasi untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas pada website di Universitas Islam Indonesia.
“Kami berterima kasih atas apresiasi tertinggi yang telah diberikan pada website komunikasi UII, semoga kedepannya kami bisa menyuguhkan informasi yang lebih baik, lebih lengkap dengan kemasan yang lebih menarik juga,” tambah Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A.
Pihak UII memberikan penghargaan dengan beberapa kategori yakni website dengan impresi visual terbaik, website dengan ketersediaan konten terbaik, website dengan keamanan dan performa terbaik, dan penghargaan utama kategori website dengan predikat terbaik. Berikut daftar pemenang pada UII Website Appreciation 2023:
Daftar Penerima Apresiasi:
No | Kategori | Juara | Unit | Alamat Website |
Kategori Website dengan Impresi Visual Terbaik | ||||
1 | Website dengan Impresi Visual | 3 | Direktorat Sumber Daya Manusia | hrd.uii.ac.id |
2 | Website dengan Impresi Visual | 2 | Jurusan Akuntansi | accounting.uii.ac.id |
3 | Website dengan Impresi Visual | 1 | Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam | dppai.uii.ac.id |
Kategori Website dengan Ketersediaan Konten Terbaik | ||||
4 | Website dengan Ketersediaan Konten | 3 | Fakultas Teknologi Industri | fit.uii.ac.id |
5 | Website dengan Ketersediaan Konten | 2 | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan | fcep.uii.ac.id |
6 | Website dengan Ketersediaan Konten | 1 | Program Sarjana Terapan | diploma.fecon.uii.ac.id |
Kategori Webiste dengan Keamanan dan Performa Terbaik |
||||
7 | Website dengan Keamanan dan Performa | 3 | Direktorat Layanan Akademik | academic.uii.ac.id |
8 | Website dengan Keamanan dan Performa | 2 | Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat | dppm.uii.ac.id |
9 | Website dengan Keamanan dan Performa | 1 | Badan Penjaminan Mutu | bpm.uii.ac.id |
Kategori Website dengan Predikat Terbaik | ||||
10 | Website dengan Predikat | 3 | Fakultas Hukum | law.uii.ac.id |
11 | Website dengan Predikat | 2 | Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan | kemahasiswaan.uii.ac.id |
12 | Website dengan Predikat | 1 | Program Studi Ilmu Komunikasi | communication.uii.ac.id |
Dengan raihan ini harapannya website communication.uii.ac.id mampu menjadi media yang informatif dan selalu memberikan angin segar kepada para civitas akademika di lingkungan UII.
Penulis: Meigitaria Sanita
Menutup tahun 2023 adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan diri tentang apa yang telah kita lakukan dan rencana apa yang perlu disempurnakan untuk tahun berikutnya. Mengingat tahun depan merupakan perjalanan Program Studi Ilmu Komunikasi UII menuju dua dekade.
Usia yang tak muda, kebaikan demi kebaikan sudah selayaknya terus dipupuk dan dilestarikan. Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk pemberdayaan atau Communication for Empowerment, jajaran dosen serta staf di Prodi Ilmu Komunikasi UII telah melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan yang telah dirangkum dalam “Kaleidoskop Communication for Empowerment”.
Merujuk pada KBBI, kata Kaleidoskop memiliki arti aneka peristiwa yang telah terjadi dan disajikan secara singkat. Sepanjang satu tahun ke belakang, catatan pengabdian dari area sekitar Yogyakarta hingga daerah 3T telah dilakukan. Tentu pengabdian ini dilakukan berdasarkan keilmuan bidang komunikasi.
Pengabdian ini ditujukan kepada masyarakat secara umum, SDM di instansi, perempuan, hingga anak-anak. Lantas apa saja yang telah dilakukan sepanjang tahun ini, Simak ulasan berikut ini.
Kaleidoskop Communication for Empowerment 2023
Pengabdian bertajuk “Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi bagi Admin Website Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta” itu diinisiasi oleh dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Raden Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A., dan Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A.
Kegiatan ini dilakukan selama tiga kali pertemuan yakni 28 Februari, 7 Maret, dan 13 Juni 2023. Pelatihan ditujukan kepada pengelola website di setiap kelurahan di Kota Yogyakarta. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga bekerjasama dengan Dinas Komunikai Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta.
Menuju Jawa Tengah pengabdian dilakukan di sebuah kampung nelayan, yang berlokasi di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. Wilayah ini merupakan kampung yang tenggelam akibat banjir rob pantai utara.
Sebuah komunitas yang beranggotakan nelayan perempuan adalah salah satu kekuatan ekonomi di wilayah tersebut. Melihat potensi dan kebermanfaatannya kepada para perempuan di wilayah tersebut, dosen Prodi ilmu Komunikasi UII yakni Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A. melakukan pengabdian yang diberi nama “Pelatihan Optimalisasi Pemasaran Digital Koperasi Puspita Bahari Komunitas Perempuan Nelayan di Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak”.
Kegiatan tersebut dilakukan pada 3 Juni 2023, pengabdian ini juga melibatkan jajaran staf dan laboran Prodi Ilmu Komunikasi UII.
Parenting dan literasi digital sudah selayaknya menjadi wawasan yang mesti dimiliki oleh para orang tua di era Society 5.0. Pengabdian yang dilakukan oleh Puji Hariyanti., S.Sos., M.I.Kom., kali ini juga berlokasi di Demak, Jawa Tengah yakni Tambak Polo dan Timbul Sloko yang juga wilayah terdampak banjir rob.
Pengabdian ini menyasar kepada komunitas perempuan Puspita Bahari, para perempuan di sana memiliki peran ganda selain mengurus rumah tangga dan pengasuhan anak, mereka juga menjadi pencari nafkah untuk keluarga.
Kegiatan bertajuk “Program Edukasi Literasi Digital dan Parenting di Komunitas Nelayan Perempuan Puspita Bahari Demak” dilaksanakan selama dua hari yakni pada 2-3 Juni 2023. Meski disibukkan dengan berbagai peran, harapannya para perempuan di sana juga memiliki wawasan lewat pengabdian yang singkat ini.
Mendalami ilmu terkait marketing dan service membawa salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Nadia Wasta Utami, S.I.Kom., M.A., untuk turun ke masyarakat menyalurkan passion dan ilmunya.
Sekitar bulan Agustus 2023, ia berkesempatan melakukan pelatihan bertajuk “Social Media Marketing dan Service Excellent Bersama Sanggar Asi Indonesia”. Sanggar Asi Indonesia merupakan platform yang memberikan layanan konsultasi kepada calon ibu dalam perjalanan mengAsihi buah hatinya.
Beranjak sejenak dari kegiatan belajar mengajar di kampus, dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., melakukan pengabdian dalam pembuatan video kepada jajaran Bhabinkamtibmas Polres Sleman.
Harapannya dengan kemampuan tersebut, penerima manfaat mampu memproduksi video yang informatif kepada masyarakat di Sleman. Pengabdian bertajuk “Produksi Video sebagai Media Informasi Inovasi Bhabinkamtibmas Polres Sleman” dilaksanakan sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2023.
Berbagi ilmu terkait dunia perfilman telah dilakukan Dr. Zaki Habibi, dalam kesempatan bertajuk “Film Pedagogy Camp 2023: Pelatihan Panduan dan Kurikulum Kelas-kelas Film untuk Dosen Film” pihaknya menyampaikan beberapa materi terkait 1) Komunitas dan Kolektif Film sebagai Ranah Kajian: Sejarah, Konseptualisasi dan Trajektori; (2) Dari “Practice Theory” ke “Sensory Approach”: Menilik Sejumlah Pendekatan Kontemporer dalam Kajian Film.
Program yang berlangsung pada 1 Agustus 2023 di Kampung Tembi Guest House, Bantul kali itu menjadi ruang sharing knowledge yang hangat. Tak hanya itu, Dr. Zaki juga aktif dalam kerja-kerja pemberdayaan lainnya di beberap universitas salah satunya di Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Master of Public Policy and Management Monash University Indonesia Campus, Program Pascasarjana Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia.
Kegiatan yang diinisiasi Prof. Masduki, fokus terhadap pengembangan model layanan pendidikan berbasi komunitas warga terkait agenda penguatan wawasan dan kepedulian terhadap media penyiaran publik di Indonesia.
Pengabdian ini menggandeng Rumah Perubahan LPP yang dikelola oleh aktivis media, dosen, jurnalis, dan pekerja media professional di Yogyakarta dan sekitarnya.
Program bertajuk “Akademi Media Publik (Angkatan 3) pada Rumah Perubahan Lembaga Penyiaran Publik di LPP Klaten, Jawa Tengah” telah berlangsung sejak bulan Mei hingga Oktober 2023 dan juga inisiasi lanjutan asistensi tahun 2022.
Pengabdian kali ini merupakan Garapan dari dosen Ilmu Komunikasi UII yakni Puji Rianto, S.IP., M.A., bersama Fani Eka Nurtjahjo, S.Psi., M.Psi., (dpsen Psikologi UII). Worksop bertajuk “Peningkatan Kapasitas Berorganisasi” ditujukan kepada para siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Worksop yang digelar selama 6 kali pertemuan di bulan Oktober 2023 membahas detail terkait strategical thingking, planning and organizing, fleksibilitas adaptabilitas, leadership and problem solving, public speaking, hingga program dan proposal planning.
Pengabdian kali ini menyasar pada SMP 1 Ngaglik yang berada di Sleman, Yogyakarta. Sharing knowledge yang dilakukan oleh Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A., kali ini bertujuan untuk menciptakan media informasi yang efektif.
Kegiatan tersebut adalah “Produksi Video Profil SMP 1 Ngaglik sebagai Media Informasi Sekolah” dan dilakukan sepanjang bulan Oktober hingga November 2023.
Kegiatan ini adalah gagasan yang dilakukan oleh Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom., seorang dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang memiliki perhatian tinggi dalam dunia pemberdayaan.
Tak hanya menyasar pada perempuan dewasa, edukasi juga ditujukan kepada remaja perempuan di sekitar wilayah Karanglo, Sukoharjo, Sleman. Tak hanya menegaskan soal kesehatan, kebersihan diri, worksop ini juga menyinggung isu lingkungan melalui inisiatif memakai pembalut kain.
Pengabdian tersebut adalah “Workshop dan Edukasi, Perempuan Pakai Pembalut Kain” yang dilaksanakan pada 22 dan 29 Oktober 2023.
Berangkat menuju Sumbawa Barat NTB, Dr. Subhan Afifi, M.Si., membagikan wawasannya terkait pengembangan komunikasi pemasaran di TK Tahfidzul Qur’an Ahsanu Amala, sebuah lembaga pendidikan formal untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang baru didirikan pada tahun 2023.
Berlokasi di Kokar Dalam RT 01/RW03, Telaga Bertong, Taliwang, Sumbawa Barat NTB ada masalah yang signifikan terkait pengembangan kempetensi SDM untuk mengembangkan manajemen sekolah dan pemasaran, terbatas sarana prasarana pembelajaran, dan belum terlalu dikenal masyarakat Taliwang.
Untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan itu dibuatlah program “Pengembangan Komunikasi Pemasaran TK Tahfidzul Qur’an Ahsanu Amala Taliwang” yang berlangsung sejak Juli hingga November 2023.
Salah satu cara mempromosikan potensi suatu desa dapat dilakukan melalui media informasi berupa video dokumenter. Hal ini dikembangkan oleh Sumekar Tanjung, S.Sos., M.I.Kom., selama dua bulan terakhir yakni November hingga Desember 2023.
Kegiatan bertajuk “Jinawi: Produksi Video Dokumenter Potensi Desa Gondangsari Magelang” adalah Upaya memaksimalkan potensi di wilayah tersebut.
Menuju wilayah Pati, Jawa Tengah sebuah pengabdian masyarakat dilakukan kepada para guru serta orang tua terkait wawasan literasi digital yang sangat penting dalam mendampinngi proses belajar anak.
Pengabdian yang dilakukan oleh dosen prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D., tersebut bertajuk “Literasi Digital: Orang Tua dan Penggunaan Gadget pada Anak” terlaksana pada 23 Oktober 2023.
Pogram tersebut diikuti setidaknya 77 peserta yang datang dari berbagai kalangan. Terlaksananya program ini juga didukung oleh pihak RA Masyitoh Sirahan yang bertindak sebagai partner dan tuan rumah.
Fokus program pengabdian ini adalah literasi digital untuk guru dan orangtua dalam mendampingi anak belajar dan berinteraksi dengan teknologi di Desa Sirahan, Kabupaten Pati.
Disleksia termasuk kesulitan belajar spesifik (KBS), terutama dalam area berbahasa tulisan, bahasa lisan, dan bahasa sosial. Di Yogyakarta terdapat Dyslexia Parents Support Group (DPSG) yang berdiri sejak 2018. Para orang tua yang memiliki perhatian terhadap disleksia pada lingkaran itu tentu perlu adanya rekoneksi.
Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Holy Rafika Dona, S.I.Kom., M.A., yang memiliki fokus dengan hal ini membuat program bertajuk “Mendampingi Anak dengan Risiko Disleksia” yang dilaksanakan pada 25 Oktober 2023.
Dalam program tersebut bebrapa pembicara dihadirkan dengan memiliki kapasitas bidang masing-masing seperti psikolog, therapist, pengajar, hingga salah satu orang tua yang telah membersamai anak dengan disleksia.
Program ini penting, selain eksistensi dan wawasan terkait disleksia, lingkungan di Yogyakarta perlu diseminasi informasi terkait hal itu.
Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai hal kehidupan masyarakat, tak hanya sosial namun juga ekonomi kreatif. Demi membangkitkannya kembali perlu strategi dan perencanaan komunikasi.
Salah satu desa di Magelang yakni Keditan memiliki potensi bidang ekonomi pariwisata, untuk mengoptimalkan hal tersebut perlu dukungan dari berbagai pihak. Prodi Ilmu Komunikasi melalui inisiasi Dr. Herman Felani, S.S., M.A., membentuk sebuah program bertajuk “Pengembangan TV Komunitas Warga Desa Keditan, Ngablak, Magelang, Jawa Tengah”.
Program tersebut dilakukan bulan Oktober 2023, dengan melibatkan masyarakat setempat. Harapannya program tersebut menjadi sarana penyebaran informasi dan promosi melalui media YouTube.
Communication skill disebut-sebut sebagai penentu kesuksesan seseorang dalam dunia kerja, maka kemampuan ini perlu dibagikan. Sebagai akademisi yang berada di bidang ini, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D., melakukan sebuah pengabdian bertajuk “Pelatihan Keterampilan Komunikasi di Tempat Kerja”.
Pengabdian ini dilaksanakan pada 23 November 2023 di SMKN 1 Girisubo, Gunung Kidul yang melibatkan kerjasama Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Pepajakan UII dan SMKN 1 Girisubo dan dialksanakan sebagai pembekalan siswa tingkat akhir SMKN 1 Girisubo sebelum menjalankan magang atau terjun di dunia profesi.
Bakti Nusantara merupakan kegiatan yang fokus dengan daerah di Kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), pada kesempatan ini Prodi Ilmu Komunikasi UII mendapat kesempatan untuk melakukan kerja kemanusiaan di Sumenep, Madura.
Sebenarnya kegiatan ini merupakan inisiasi dari Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN), peran dari Prodi Ilmu Komunikasi UII adalah sebagai tim dokumentasi mulai dari foto, video, hingga artikel kisah dan masalah yang ada di Desa Batuputih Daya, Kecamatan Batuoutih, Kabupaten Sumenep, Madura.
Dalam kesempatan ini empat relawan dari Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Desyatri Parawahyu Mayangsari, Rizka Aulia Ramadhani, Meigitaria Sanita, serta mahasiswa Ilmu Komunikasi International Program, Lalu Muhammad Lutfi Maududy turut menjadi tim dalam kegiatan kemanusiaan.
Secara umum kegiatan yang berlangsung pada 30 September hingga 1 Oktober 2023 meliputi penyediaan fasilitas air bersih, penyuluhan gizi dan pemberian paket gizi, pemeriksaan kesehatan, sunatan masal, psikoedukasi pernikahan dini, dan peningkatan kapasitas guru.
Itulah kaleidoskop seri Communication for Empowermen 2023 yang telah dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII. Selain menjadi pengingat, rentetan ini menjadi penyemangat agar terus melakukan kerja-kerja kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Penulis: Meigitaria Sanita
Cultural Night Festival atau Culnight Fest 2023 yang digagas oleh Internasional Program (IP) Prodi Ilmu Komunikasi UII berlangsung sangat meriah. Festival bertajuk Unity in Diversity ini melibatkan mahasiswa dari berbagai negara.
Tak hanya mahasiswa dari Indonesia, mahasiswa yang berasal dari Malaysia, Thailand, hingga Yaman menampilkan berbagai pertunjukan seni yang menakjubkan. Setidaknya ada lima performances yang disuguhkan oleh mahasiswa IP Ilmu Komunikasi pada 6 November 2023 di Gedung Kuliah Umum Sardjito UII.
Konsep Unity in Diversity merupakan acara yang mengusung kesatuan dan keberagaman dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga budaya dari berbagai negara. Nyatanya meski mahasiswa IPC berasal dari berbagai penjuru Indonesia bahkan negara, festival malam itu berlangsung sangat apik menampilkan sebuah keberagaman yang disatukan.
Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A., Sekretaris IP Ilmu Komunikasi UII menyampaikan jika gelaran Culnight Fest 2023 untuk momen apresiasi dan penyambutan untuk mahasiswa-mahasiwa internasional selain memberikan pengalaman akademik juga budaya. Hal ini adalah tradisi di kampus UII untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa internasional.
“Selain sebagai momen kebersamaan menghargai, saling toleransi dari diversity di IPC memang konteksnya beragam dari Sabang sampai Merauke dan juga kita menerima mahasiswa-mahasiswa luar negeri. Ini juga bertepatan pelepasan program social cultural engagement untuk mahasiswa exchange programe. Ini sebenarnya tradisi UII ketika ada irisan program-program di UII dengan mahasiswa internasional kita tidak hanya membekali mereka dengan akademik tapi juga social cultural engagement. Harapannya merka juga belajar tradisi kita,” ujarnya.
Culnight Fest 2023 dibuka dengan penampilan Drama Roro Jonggrang dari IPC Batch 2021, selanjutnya Tari Zapin yang dibawakan oleh Affan dan Fahim mahasiswa Exchange dari SCIMPA UUM Malayasia, Fashion Show Pakaian Nusantara oleh IPC Batch 2022, Traditional Dance oleh IPC Batch 2023, Maumere Dance dari IPC Batch 2020. Setelah semua pertunjukan seni ditampilkan, perwakilan mahasiswa Thailand yakni Suwaibah Mahteaha menutupnya dengan dua lagu pop berbahasa Thailand dan mengajak semua penonton bernyanyi bersama.
Malam itu begitu hangat bagi para mahasiswa IPC, pasalnya seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi, Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A., yang menyebutkan jika Culnight Fest 2023 adalah rangkaian akhir dari exchange program yang menjadi momen perpisahan untuk Affan Azman dan Fahim Haziq dari SCIMPA UUM yang mengikuti exchange program di IPC UII, serta Suwaibah Mahteaha mahasiswa asal Thailand yang telah lulus pada Oktober lalu.
“Special thank you to Prodi Ilmu Komunikasi, Miss Ida for invitation. Memorable night for us. We also gain more knowledge especially about Indonesian culture. I’m really sorry because we didn’t prepare well. I hope that we can do events like this for UII n UUM,” ujar Affan Azman kepada pihak Prodi Ilmu Komunikasi UII.
Tak hanya itu, Suwaibah Mahteaha juga menyampaikan kesannya terkait pengalam belajar selama empat tahun di UII. Perpisahan ini akan sangat dirindukannya lantaran merasa jika Indonesia adalah rumah keduanya.
“Jika kita merasa nyaman waktu empat tahun terasa sangatlah singkat, terimakasih untuk semua pihak yang sangat baik kepada dosen, staf, dan teman-teman IPC,” ujar mahasiswa asal Thailand.
Culnight Fest 2023 ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para penampil. Penghargaan diberikan dengan berbagai kategori grup maupun individu.
Itulah rangkaian Culnight Fest 2023 yang begitu menarik dan hangat. Perbedaan menjadi suatu perjumpaan yang saling mendekatkan. Bagaimana menurutmu Comms, seru bukan?
Film seolah menyuarakan berbagai fenomena yang terjadi pada manusia dan alamnya. Bahkan rumitnya konflik sosial mampu diuraikan dengan atau tanpa dialog yang ada dalam karya visual. Praktik ini dilakukan oleh deretan sineas yang tergabung dalam Aceh Documentary dan Aceh Film Festival.
Kehancuran Aceh atas bencana tsunami justru melahirkan berbagai skill baru, sekedar merekam dan menjahitnya menjadi sebuah tontonan yang bercerita sangat dalam. Gelaran Kaliurang Festival Hub edisi ketiga digelar pada 23 November 2023 berkesempatan untuk melakukan kolaborasi dengan Aceh Film Festival.
Edisi ketiga kali ini dibuka dengan pemutaran tiga film yang telah dikurasi oleh Aceh Film Festival, ketiganya adalah Puing Paling Sunyi, Gelombang Sinema di Ujung Sumatera, dan Surat Kaleng 1949.
Setelah pemutaran film, dilanjutkan dengan movie talk bertajuk “Sinema Pasca-Bencana” oleh Akbar Rafsanjani, Film Programmer & Film Curator Aceh Film Festival yang dipandu oleh Muzayin Nazaruddin Peneliti Komunikasi Lingkungan dan Kebencanaan dari Prodi Ilmu Komunikasi UII yang tengah menyelesaikan pendidikan doktoral di Tartu University, Estonia.
Bermula dari tsunami Aceh 2004 yang menelan korban 227.898 jiwa, LSM dan NGO di berbagai belahan dunia berbondong-bondong datang mengulurkan tangan. Tak hanya memberikan bantuan dan pertolongan, pemberi donor juga meminta bukti pelaporan. Sehingga para LSM dan NGO melaporkannya dalam dokumentasi tulis, foto, hingga video.
Menurut penuturan Akbar, sebagian masyarakat terlatih memegang dan mengoperasikan kamera berkat LSM dan NGO yang datang pasca tsunami.
“Film baru benar-benar hadir pasca tsunami, asumsi pertama kami muncul LSM dan NGO dari luar datang ke Aceh dengan berbagai tujuan untuk pelaporan kepada donor. Mereka memanfaatkan jurnalis lokal (jurnalis cetak). Temen-temen yang dilatih, kalau dulu jadi kontributor sekarang mereka punya skill baru (memproduksi video),” jelas Akbar membuka sesi Movie Talk.
Geliat Perfilman di Aceh Pasca Bencana di Tengah Keterbatasan Ruang
Pembuka yang disampaikan oleh Akbar menjadi momentum geliat film di Aceh mulai tumbuh. Pasca bencana yang seolah menjadi kiamat bagi masyarakat ternyata membawa Aceh bangkit dengan wajah baru.
Menilik ke belakang, riset-riset yang dilakukan oleh Akbar dan rekan-rekannya tak menemukan jika Aceh memiliki sejarah tentang perfilman, seni pada masa konflik berhenti pada pertunjukan panggung sandiwara. Artinya, sejarah bermulanya film di Aceh sangat muda.
“Kalo ditelusuri lebih lama kita mentok di seni panggung sandiwara pada masa konflik,” ujar Akbar.
Berangkat dari skill yang muncul pasca tsunami, geliat memproduksi film muncul. Hingga lahir beberapa komunitas salah satunya Aceh Documentary yang menjadi rumah bagi para sisneas muda di Aceh. Berbagai kelas, produksi film, hingga kompetisi dilakukan untuk melanjutkan mimpi.
Tak mudah membangun perfilman di Aceh, salah satu kendala nyata terkait dengan ruang. Aceh menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang tak memiliki bioskop. Absennya ruang bisokop di Aceh lantaran dorongan berbagai kelompok yang berpendapat jika kehadiran bioskop bertentangan dengan syariat Islam.
“Aceh merupakan daerah khusus yang menjalankan syariat Islam secara kaffah (secara menyeluruh),” ujar Rijaluddin, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dilansir dari Kompas.com.
Namun, kendala ini menjadi hal tak berarti bagi para pegiat film di Aceh. Mereka tetap melakukan screening film secara sederhana, mulai dari konsep berkeliling memutarnya di daerah-daerah, hingga pemutaran besar di sebuah ruang serba guna dengan memisah antara perempuan dan laki-laki yang tentu dengan pengawasan Polisi Wilayatul Hisbah.
Seperti yang disampaikan Akbar, tak pernah terjadi hal-hal pelanggaran selama pemutaran film dilakukan. Justru yang dilakukan oleh Polisi Wilayatul Hisbah adalah mengimbau penonton agar tak merekam film selama pemutaran.
“Jadi malah tak ada pelanggaran syariat Islam, mereka [Polisi Wilayatul Hisbah] justru akhirnya mengimbau penonton untuk tidak merekam, mendokumentasikan film selama pemutaran saja,” ujar Akbar.
Satu dekade sejak 2013, Aceh Documentary menjadi wajah baru yang mendorong perfilman terus bertumbuh. Hingga tahun 2015 dibentuklah Aceh Film Festival sebagai ajang penghargaan bagi sineas yang terus berjuang.
Untuk mempertahankan geliat perfilman di Aceh, ada strategi yang terus dilakukan yakni dengan menyesuaikan dengan kebiasaan dan jadwal menonton masyarakat Aceh.
“Masyarakat Aceh duduk di warung kopi, ada TV menonton sepak bola, film yang tayang tengah malam. Kami mengikuti jadwal menonton masyarakat untuk mempertontonkan film yang diproduksi (Aceh Film Festival, Aceh Documentary),” tambah Akbar.
Hingga kini perfilman di Aceh mulai diminati oleh generasi muda, mereka yang kuliah di Jawa akan kembali dengan bekal pengalaman dan melirik isu-isu sosial yang terjadi di tanah kelahirannya.
Film Media Mengurai Konflik Sosial di Aceh
Ada pertanyaan menarik dalam sesi Movie Talk “Sinema Pasca Bencana”, Muzayin Nazaruddin selaku moderator melontarkan kalimat cukup menarik “Kira-kira film di Aceh menjadi medium perubahan sosial atau hiburan?”
Seolah penuh konflik sosial, film ternyata mampu menjadi medium untuk mengurainya. Jauh sebelum bencana tsunami Aceh 2004, sekitar tiga puluh tahun Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terus bergulir.
Selama periode 1976 hingga 2005 kisah pelik itu menjatuhkan 15.000 korban jiwa dan ribuan pelanggaran HAM terjadi. Dalam penelitian yang berjudul Konflik Vertikal Antara Gerakan Aceh Merdeka di Aceh dengan Pemerintah Pusat di Jakarta Tahun 1976-2005 yang dilakukan Kurnia Jayanti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyebut jumlah kasus pelanggaran HAM selama masa Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh sebagai berikut kasus tewas/terbunuh 1.321 kasus, 1.958 kasus hilang, 3.430 kasus penyiksaan, 128 kasus pemerkosaan, dan 597 kasus pembakaran.
Secara singkat konflik di Aceh terjadi lantaran kesenjangan sosial yang sangat mencolok antara Pemerintah pusat dan daerah, ketidakadilan selama puluhan tahun dirasa tidak terlalu diperhatikan. Kesejahteraan, pembagian sumber daya alam yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat Aceh, hingga aspirasi terkait keistimewaan identitas dan etno religious syariat Islam yang tak diakomodasi menjadi faktor kekecewaan melalui gerakan separatis GAM.
Sementara kebijakan di masa orde baru yang sangat militeristik penuh kekerasan semakin membuat masyarakat Aceh terus mengalami penderitaan.
Meski pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, rekonsiliasi dan dialog dilakukan nyatanya hingga tahun 2001 tak ada hasil yang berarti. Hingga tsunami datang di tahun 2004, NGO dan LSM internasional nyatanya malah membawa kompleksitas sendiri dalam proses Pembangunan perdamaian.
Konflik-konflik sosial ini mulai diurai dan disuarakan melalui film. Film yang diproduksi oleh pegiat di Aceh menjadi penanda the voice of voiceless. Film Puing Paling Sunyi menjadi gambaran penderitaan masyarakat Aceh akibat konflik. Meski menyingkap dan menyuarakan konflik, film ini tampak lembut tanpa memasukkan kata konflik, GAM, Pembunuhan, dan pelanggaran HAM lainnya.
“Film yang diproduksi adalah the voice of voiceless. Warga aceh biasa kehilangan suami, anak kehilangan bapak. Ada upaya melupakan itu secara sistematik, kesedihan yang panjang Puing Paling Sunyi adalah tubuh itu sendiri,” ujar Muzayin Nazaruddin.
“Tidak ada kosa kata GAM, Konflik, dan lainnya,” tambahnya.
Hadirnya Akbar dalam sesi Movie Talk menjadi validasi terkait konflik yang pernah terjadi namun tak ada upaya rekonsiliasi.
“Ada dua film (Puing Paling Sunyi, Surat Kaleng 1949) yang apabila tidak hadir disini konteksnya akan hilang,” jelas Akbar.
Puing Paling Sunyi disutradai oleh mahasiswa yang lahir tahun 2004, artinya ia adalah sosok yang tak mengalami langsung konflik di Aceh namun merasakan dampaknya.
“Sutradara orang Aceh, lahir 2004 dia bukan generasi konflik Aceh. Dia punya memori tentang ayahnya sperti ibu dalam film tersebut yang mengalami kekerasan, [pajak Nangroe] ketika tidak ada uang diancam tembak mati, sering takut, marah, menggigil,” tambahnya.
Perbedaan memori dan pengalaman antara sutradara dengan produser yakni Akbar Rafsanjani, sengaja tak diintervensi demi menghasilkan karya yang murni. Menurut Akbar, ada persepsi dan perbedaan dalam meromantisasi konflik di Aceh. Inilah yang menjadi perbedaan di setiap generasi.
“Puing Paling Sunyi, sepakat untuk tidak mengintervensi. Penting diproduksi karena ada gap antar generasi, meromantisasi konflik, romantisasi kekerasan,” sebut Akbar.
Menututp, diskusi film-film yang diproduksi pasca bencana adalah upaya menyingkap pesan secara alegoris dengan mencari makna di balik visual dalam film.
“Sekejam apa sih sampai membuat ayahnya traumatik, riset tentang psikologi, memori yang tersimpan dalam tubuh, film ini sangat alegoris,” tutup Muzayin Nazaruddin.
Penulis: Meigitaria Sanita
Deretan karya yang diproduksi oleh dosen dan staf Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) akhirnya dipamerkan kepada publik untuk pertama kalinya. Presentasi karya yang mengusung isu lingkungan berhasil dikemas dengan unik dan mendapat apresiasi dari pengunjung.
Presentasi bertajuk “Hybridity” menampilkan tujuh belas karya berbentuk buku foto (photobooks), artikulasi atas stage photography, dan film dokumenter pendek dipamerkan pada 15-17 November 2023 di Cafe Sirkel de Koffie Yogyakarta.
Hybridity adalah pameran mini yang fokus pada topik lingkungan yang dieksplorasi dari beragam pendekatan artistik dan tematik. Menurut Dr. Zaki Habibi selaku koordinator sekaligus co currator dalam pameran tersebut menyebut jika konsep Hybridity berasal tiga dasar pemikiran.
“Tajuk “Hybridity” yang dipilih sebagai fokus tema kuratorial pameran ini berangkat dari tiga premis utama di balik seluruh karya terpilih. Ketiganya adalah hibriditas teknologi (analog-digital, daring-luring), hibriditas nilai dalam keseharian (privat-publik, arogan-toleran), dan hibriditas modalitas (visual, sensoris, pemanggungan dan ke-panggung-an/staging) yang disadari atau tidak telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari keseharian hidup warga urban di berbagai sudut dunia,” ujarnya.
Menariknya isu lingkungan menjadi ringan dinikmati oleh pengunjung yang mengaku jika karya-karya yang dipresentasikan begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Salah satu staf Prodi Ilmu Komunikasi UII yang turut menampilkan karya stage photography mengaku kesukaannya pada konser musik membuatnya mampu menyampaikan karya dengan emosi dan interaksi dalam bentuk fotografi.
“Stage Photography, berawal dari kesukaan atau bisa dibilang saya hanya ’penikmat’ pertunjukan musik saja. Tapi, setelah menyaksikan berbagai pertunjukan musik, ternyata makna panggung atau stage bisa berarti macam-macam buat saya. Itulah yang mendorong saya menyajikan foto-foto pertunjukan musik yang saya datangi menjadi sebuah wujud presentasi yang mencampur-campurkan elemen seperti ini, tak ubahnya bercampur-aduknya emosi dan juga pengalaman saat kita berinteraksi dengan musik dalam arti keutuhannya” ujar Rizka Aulia Ramadhani.
Sementara, kreator lainnya yakni Desyatri Parawahyu Mayangsari yang memamerkan buku foto dari pengalaman pribadinya menyebut jika karyanya adalah media self healing untuk dirinya hingga penikmat karyanya.
“Buku foto ini memiliki semangat ‘sembuh untuk berkarya, dan berkarya untuk sembuh’, bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua orang yang melihat buku ini. ‘Sembuh’ dari ‘Luka’ tidak harus melalui hal yang tidak baik, bahkan banyak hal baik yang bisa dilahirkan dari sebuah ‘Luka’” Desyatri Parawahyu Mayangsari.
Karya-karya lain adalah beberapa film dokumenter yang mengangkat isu lingkungan dari Demak Jawa Tengah hingga Aceh.
Deretan karya yang dipresentasikan dapat ditengok di daftar di bawah ini:
Deretan Karya yang Dipresentasikan
Mereka yang Sempat Memberi Kesan
Keren sekali, berasa pulang ke rumah semua karyanya berasa dekat – ANP
Got my deep emotional here, thank you hybridity I love all the arts – Z
All of Them are creative – NN
Pamerannya keren banget walaupun rumah berisik, aku selalu ingin pulang – NN
Aesthetic in art is one great life – NN
This is pizza tastic – NN
Suka banget sama konsep pamerannya, next time adain lagi ya pameran kayak gini hehe – NN
Thank you untuk pembuat karya, amazing – NN
Pamerannya seru!! Buku konsep jurnalnya unik, jadi kepengen bikin jurnal dari cams roll. Terimakasih, karyanya lucu-lucu Pak Zaki – NN
It’s so warm to read the story behind these beautiful arts. I am wishing to see more in the next chance. See you again, Hybridity! – NN
Each of the story has it own means that can’t be finished in a glance. Jia You! – NN
Pamerannya keren banget!!! Sebelumnya aku ga pernah ke art exhibition. Turns out healing banget. Makasih Pak Zaki for showing art like this to your students – NN
Kece banget dan menyentuh. Hybridity – NN
Suka sama konsepnya apalagi boleh dibaca buku-bukunya keren – NN
DAEBAK. Super keren dan sangat menginspirasi – NN
Pamerannya super berkesan banget! Suka banget sama koleksi seni yang dipamerkan disini, terkesan sederhana tapi penuh dengan makna. Banyak pengalaman unik yang aku baca dari cerita dibalik bentuknya karena yang dihasilkan – NN
Lots of great works lots of great stories – NN
Sangat unik dan menarik pokoknya keren – Suci & Alya
Beberapa karya yang dipresentasikan, sebelumnya telah dipamerkan di beberapa negara salah satunya Malaysia, Singapura, Berlin hingga London. Teranyar, film dokumenter berjudul “The Independence Day, Between Tears and Laughter” telah masuk dalam nominasi film dokumenter pendek terbaik dalam Festival Film Indonesia.
Selain diinisiasi dan dikelola oleh para staf dan dosen di Prodi Ilmu Komunikasi, UII Yogyakarta, presentasi karya ini juga didukung oleh Café Sirkel de Koffie, CIRCLE Indonesia, dan Gueari Galeri Jakarta.
Sebuah catatan menarik yang ditulis oleh Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., salah satu dosen prodi Ilmu Komunikasi UII yang berkesempatan menjalani program visiting lecturer di School of Creative Management and Performing Arts (SCIMPA), University Utara Malaysia (UUM). Cerita mengalir terkait materi yang komprehensif hingga jelajah wisata kuliner di distrik Changlun.
Visiting lecturer merupakan program kerja sama yang disepakati oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan SCIMPA UUM. Berikut catatan yang juga diposting pada media sosial pribadinya.
Visiting Lecturer di UUM Malaysia
4-10 November 2023
Fenomena mahasiswa memiliki akun FB lebih dari satu ternyata tidak hanya jamak terjadi di Indonesia, tetapi juga di Malaysia. Bagi para millenials, media sosial begitu penting, bukan semata soal etalase citra diri, tapi ia kini bertransformasi sebagai tool of business.
Merujuk artikel Jiayin Qi (2018), ada pergeseran dari motive presentation of self (Goffman) ke social capital (Bourdieu) dan juga ke shared world (Heidegger).
Kini motivasi membuka akun makin beragam, bangga punya beberapa akun sosmed sekaligus, makin kompleks, memicu perilaku ekonomi berbagi, yang berpola post-privacy di satu sisi, melahirkan ketergantungan pada platform, kolonialisasi platform disisi lain.
Masalahnya, apakah ada kesadaran yang tinggi atas tergerusnya ‘waktu luang’ personal dan hilangnya kedaulatan atas wilayah privasi, data pribadi ketika ber-medsos? Apakah ada kondisi resiprokal: aktivasi/engagement atas medsos dengan right/request to platform owners untuk moderasi konten? Relasi kuasa user dengan platform digital seperti Instagram dan TikTok yang sangat tidak imbang tampak tak dirasakan sebagai ‘masalah’, seolah-olah layanan gratis, tanpa batas.
Pertanyaan dan gugatan kecil ini saya kemukakan saat mengisi kelas selaku dosen tamu pada School of Creative Management and Performing Arts (SCIMPA), University Utara Malaysia (UUM) di Kedah pekan ini, 4-10 November 2023. Selama kurang lebih satu pekan, saya mendapat kehormatan untuk mengikuti budaya akademik, berdiskusi dengan para eksekutif SCIMPA terkait Dual Degree, dan ini yang menggairahkan: mengisi beberapa kelas mahasiswa tingkat bachelor (S1), mengupas the future of digital media, digital media regulation hingga AI journalism.
Menjalankan tugas visiting lecturer, ibarat menjadi ‘warga negara kehormatan’ di UUM. Saya bukan hanya mendapat akses masuk Kompleks kampus dengan area geografis terbesar di Malaysia 24 jam, tinggal di hotel kampus, tapi disediakan ruangan kerja, plus keramahan para academic staf saat ngobrol di pantri, ketemu di koridor menuju kelas, dll.
UUM berlokasi di kawasan Sintok, negara bagian Kedah, dekat perbatasan Thailand, daerah paling utara Malaysia. Dari total 30 ribu mahasiswa, sekitar satu ribu adalah mahasiswa asing dari Eropa dan Timur Tengah. Merujuk QS rating, UUM berada di kisaran 400-450 universitas terbaik di dunia.
Undangan resmi dari Rektor UUM mengikuti Faculty Exchange 2023 untuk berbagi ilmu dan pengalaman akademis terasa istimewa, meskipun durasi offline-nya pendek, satu pekan. Sisa waktu antara November 2023 hingga Februari 2024 agar genap satu semester, berpola online, termasuk mentoring mahasiswa semester 5-6, yang mengerjakan thesis writing, creative production, dll.
Berbeda dengan universitas pada umumnya di Indonesia, UUM adalah model universitas terintegrasi yang mirip ‘pondok pesantren’ di Indonesia. Seluruh mahasiswa wajib tinggal di dalam kampus, beraktifitas akademik dan sosial. Cik Amir dan Ruzinoor, dua dosen senior yang menjadi host mengajak keliling sport center, culinary dan health center, hingga mengajak menikmati menu makan siang di warung dekat perbatasan Thailand. UUM adalah visi besar Dr. Mahathir Muhammad, ‘golden boy’ of Kedah untuk membangun kampus yang paling luas dan lengkap, termasuk lapangan golf dan menembak.
Pada kelas mata kuliah regulasi dan etika untuk industri kreatif di lantai 3 SCIMPA, para mahasiswa yang notabene masih semester satu antusias menyimak penjelasan disrupsi dan kuasa digital yang merendahkan humanitas menjadi sekedar angka algoritma. Mereka sependapat, posisi etika dan regulasi menjadi penting sebagai bentuk pelibatan negara, bukan semata user dan platfom digital dalam kerja moderasi konten digital.
Pada kelas introduction to digital media dengan jumlah mahasiswa yang lebih kecil, mereka, termasuk satu mahasiswa asal dari Jepang antusias mengupas isu robotic journalism, alienasi teknologi atas dunia sosial yang genuine, dan ancaman krisis lapangan kerja fisik pasca disrupsi digital.
Model visiting lecturer yang dikemas hibrid: offline dan online dengan tetap berdurasi satu semester bisa menjadi jalan baru memperkuat budaya mobilitas akademik akademisi Indonesia-Malaysia, yang beyond conference dan publikasi. Ketika ajang konferensi semakin turistik, instant, maka visiting lecturer menyajikan hal sebaliknya: pertukaran ilmu, community engagement jangka panjang.
Tahun ini UUM mengemasnya dalam konsep exchange week (offline) yang memuat aktifitas mengajar, sharing pengalaman publikasi internasional, strategi dan arah kebijakan internasionalisasi, pola karir para akademisi, sharing pengalaman dan jaringan riset kolektif, showing latest campus facilities, dll.
Tinggal satu pekan di kawasan bebas macet Sintok sepertinya sangat pendek. Menikmati aroma dan rasa nasi lemak, nasi kandar, teh tarik, dll menjadi agenda harian tambahan, disertai diskusi dengan warga lokal distrik Sintok, Kedah. Secara kebetulan saya juga telah menjadi board editor Jurnal of Creative Industry and Sustainable Culture SCIMPA sehingga membuka ruang diskusi terkait tata kelola, indexing dan budaya publikasi. Kami mendiskusikan hal ini sambil makan nasi Briyani Ayam Tandoori di warung Islamabad, distrik Changlun, 10 kilo dari UUM.
Kembali ke fenomena sosmed di atas, visiting lecture bagi UUM bukan lagi soal presentation of selfism, lewat indeksasi jumlah pengajar- mahasiswa asing di satu kampus, tapi ruang ‘shared world’, sharing social capital atas nama ekualitas dunia akademik. Pada farewell high tea yang dihelat di resto hotel EDC Kamis sore, Dr Hisyam, Dekan SCIMPA School berbagi optimisme kolaborasi lanjutan terdekat: riset bersama tahun 2024 dengan sharing pendanaan, more exchange lecturer, dll.
Terimakasih SCIMPA UUM dan Program Studi Komunikasi UII atas pertukaran akademik singkat ini. Khususnya, untuk pengalaman kecil mengajar dengan kombinasi bahasa pengantar Inggris, Indonesia dan Melayu, suatu hybrida komunikasi yang unik, ada local wisdom.
Selebihnya, menghayati keramahan scholars negeri jiran, ‘on the spot’ mengingat lagu lagu legendaris tahun 1990-an, seperti Suci Dalam Debu, Isabella, atau lagu lagu gubahan P. Ramlee adalah sebuah kemewahan. Selain lagu-lagu slow rock, nasi lemak, nasi kandar dan teh tarik adalah cara lain memahami negeri jiran, yang makin progressif dalam kerja-kerja kolaborasi akademik global.
*Catatan ini telah terbit di Facebook pribadi pemilik
Bertandang ke Malaysia selama tiga hari, Kaprodi Ilmu Komunikasi UII beserta jajarannya membawa kabar segar bagi kita semua. Pasalnya telah terjadi kesepakatan beberapa program antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan School of Creative Industry Management and Performing Arts (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia (UUM).
Kedua belah pihak intens melakukan berbagai kesepakatan dan kegiatan selama tiga hari yakni 4-6 November 2023. Ada dua hal utama yang menjadi kesepakatan dan realisasi kerja sama yakni Pendidikan dan Pengajaran serta Riset dan Publikasi.
Sebenarnya antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan SCIMPA UUM kerap kali berkolaborasi dalam berbagai program internasional. Beberapa program yang telah berjalan adalah Exchange Program serta Passage to Asean atau sering dikenal dengan P2A.
Menurut Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D., kegiatan berlangsung dengan sangat lancar dan hangat. Kedatangan Prodi Ilmu Komunikasi UII disambut oleh Dekan, dosen, serta mahasiswa dari SCIMPA UUM.
“Rangkaian pertemuan dan pelaksanaan kerjasama Prodi kita dengan SCIMPA UUM berjalan lancar dan produktif. Sejak kedatangan di hari Sabtu malam, kami disambut hangat di Bandara langsung oleh Dekan, Wakil Dekan dan dosen-dosen, serta perwakilan lembaga mahasiswa di SCIMPA,” terangnya dalam pesan tertulis.
Selama diskusi suasana begitu cair, bahkan kedua pihak sempat berbalas pantun yang menjadi warisan budaya Melayu.
“Semua agenda pertemuan sangat hangat dan sempat berbalas pantun,” sebutnya lagi mendeskripsikan keseruan yang terjadi.
Beberapa program yang segera direalisasikan salah satunya adalah Dual Degree, lantas apa saja program lainnya?
Pendidikan dan Pengajaran
Dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran, salah satu program yang sudah 100 persen disepakatai adalah Dual Degree. Diskusi terkait schedule, biaya, prosedur, kriteria, hingga kurikulum.
Kemungkinan pembukaan dan pelaksanaan program Dual Degree akan direalisasikan pada tahun 2024 mendatang.
“Alhamdulilah kita telah bersepakat akan menjalankan kerjasama program Dual Degree. Kemarin saya mewakili Prodi juga sudah presentasi yang dilanjutkan berdiskusi intensif tentang pembahasan teknis. Pembukaan dan pelaksanaan Dual Degree tahun depan,” jelas Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.
Dual Degree adalah program perkuliahan untuk meraih dua gelar akademis sekaligus (gelar sarjana ganda) dalam satu periode studi. Biasanya Dual Degrree didapatkan dari universitas dalam negeri dan luar negeri yang menjalin kerja sama.
Dalam hal ini mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII yang bersedia mengikuti program Dual Degree akan mendapat gelar sarjana dari UII dan UUM.
“Beberapa hal teknis masih perlu disesuaikan karena perbedaan standar akademik. Namun demikian, Intinya kita telah 100% bersepakat secara resiprokal,” tegasnya lagi.
Selain Dual Degree, program lainnya adalah Visiting Lecturer baik secara online maupun offline. Salah satu dosen yang telah mengikuti program tersebut adalah Prof. Dr. rer. Masduki.
“Kita diundang menjadi Visiting Lectuter untuk dosen. Dari kita Pak Masduki yang mendaftar, dan diterima,” ungkapnya.
Ketiga adalah UUM International Faculty Exchange Week (IFEX @UUM) yang setiap tahun digelar. Tentu program internasional ini akan melibatkan dan mengundang mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi UII
Riset dan Publikasi
Kerja sama selanjutnya adalah bidang Riset dan Publikasi. Hasil penelitian dari UII berkesempatan terbit di Jurnal UUM, begitupun sebaliknya.
Menariknya ajakan publikasi ini akan membuat suatu proyek buku referensi terkait lansekap dua negara, Indonesia dan Malaysia.
“Jurnal mereka siap menerima artikel dari kita begitu pula sebaliknya. Yang menarik antara lain ajakan publikasi bersama untuk penulisan buku referensi dengan konteks lansekap dua negara. SCIMPA UUM mengirimkan jurnal dan buku untuk kita,” terang Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.
Itulah beberapa kesepakatan dan kerja sama yang segera direalisasikam antara Prodi Ilmu Komunikasai UII dan SCIMPA UUM. Meski dua area program di atas telah disepakati 100 persen, masih ada kemungkinan kerja sama lainnya antara lain pengabdian masyarakat lima negara, riset dan mengajukan grant bersama ke BRIN.
Kunjungan ke UUM kali ini menjadi momen berharga dan penuh keseruan, rombongan dari Prodi Ilmu Komunikasi juga sempat diajak berkeliling mengunjungi Perpustakaan dan Museum di UUM.
Penulis: Meigitaria Sanita
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya
Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang km. 14,5 Sleman, Yogyakarta 55584 Indonesia
Telephone: +62-274-898444 ext. 3267
Faks: +62 274 898444 ext. 2106
Email: [email protected]