Tag Archive for: Ilmu Komunikasi UII

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program
Reading Time: 2 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi UII menerima kunjungan dari Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi pada 6 Desember 2024 di Ruang Rapat Magister FPSB UII. Kunjungan dilakukan dalam rangka benchmarking pengembangan Program Studi di UNISMA Bekasi menuju Akreditasi Unggul.

Untuk menjawab langkah menuju Akreditasi Unggul, benchmarking yang perlu dibedah tentu soal penjaminan mutu serta kurikulum.

Pihak UNISMA 45 Bekasi yang diwakili oleh Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom. selaku tim penjaminan mutu mengawali diskusi dengan menanyakan implementasi penjaminan mutu di lingkup Prodi Ilmu Komunikasi UII.

“Bagaimana Implementasi (penjaminan mutu) dan perjalanannya seperti apa, karena di UNISMA jajaran penjaminan mutu masih minim personilnya dan general di tingkat universitas. Kami sebenarnya ingin memulai per Prodi, ingin melihat implementasi yang dilakukan secara rutin setiap semesternya di tim. Sehingga menjadi gambaran bagi kami,” ujar Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom.

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program

Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Iwan Awaluddin Yusuf, S.I.P., M.Si., Ph.D. sedikit bercerita perjalanan dari Akreditasi C menuju Unggul yang secara organik dibangun bersama-sama. Tak hanya itu percobaan demi percobaan implementasi kurikulum dilakukan hingga menemukan formulasi yang efektif untuk mahasiswa.

Salah satunya terkait penempatan magang yang lebih efektif dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan skripsi. Penempatan ini dilakukan setelah ada evaluasi serta concern dari mahasiswa.

“Barangkali hal-hal seperti itu (evaluasi kurikulum) kami menyeimbangkan antara tuntutan eksternal seperti kurikulum Kampus Merdeka dan sebagainya denga napa yang bisa kami kontribusikan dengan style dan sumber daya kami, keunggulan-keunggulan kami yang justru membentuk Prodi,” jelasnya.

Setalah menjelaskan berbagai formulasi yang diterapkan, pertanyaan-pertanyan lain muncul khususnya mengenai International Program Communications (IPC) yang sejak 2018 resmi menerima mahasiwa dari dalam dan luar negeri.

Secara umum, IPC terbentuk karena adanya penerimaan mahasiswa asing. UII memiliki berbagai komponen beasiswa untuk mahasiswa asing, sehingga tak sedikit menerima mahasiswa yang harus menggunakan bahasa Inggris dalam proses pembelajaran.

“Ketika ada mahasiswa asing otomatis semua kebutuhan menggunakan bahasa Inggris. Kalau campur-campur mahasiswa internasional jadi tidak paham, sehingga itu menjadi komitmen kami bahwa jika ada satu mahasiswa asing jangan pernah menggunakan atau kurangi menggunakan bahasa Indonesia,” ujar Iwan Awaluddin Yusuf.

Dari sana IPC terbentuk, kini menjelang 5 tahun berjalan berbagai mobility international berjalan seperti exchange program ke Malaysia, Italia, Belanda, dan Jerman. Terakhir program unggulan yang menjadi branding IPC yakni Passage to ASEAN (P2A), program kolaborasi dengan universitas-universitas di ASEAN untuk melakukan projek bersama dengan berkeliling beberapa negara.

Dari Bekasi, rombongan UNISMA 45 diwakili oleh Winda Primasari, S.Hum., M.Si (Kaprodi Ilmu KOmunikasi), Tim Penjaminan Mutu yang diwakili Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom. dan Siti Khadijah, S.Sos., M.I.Kom. serta Miftakhudin, M.I.Kom. dan Saepudin, S.S., M.Soc., Sc. selaku dosen pendamping.

Sementara dari Prodi Ilmu Komunikasi UII juga hadir Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A. (Sekprodi Ilmu Komunikasi), Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A. (Satgas Penjaminan Mutu Prodi) dan Holy Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A. (Kepala Nadim).

Studium Generale 2024
Reading Time: 2 minutes

Berbagi riset menyebut salah satu cara menyelesaikan masalah adalah dengan kreativitas. Pernyataan tersebut bisa langsung dikonfirmasi dengan mengetikkan kata kunci ke laman pencarian Google. Namun, bagaimana caranya menjadi kreatif?

Menyambut mahasiswa baru angkatan 2024, Prodi Ilmu Komunikasi UII secara khusus menghadirkan Studium Generale bertajuk Menembus Batas: Mengembangkan Kreativitas dengan Berpikir di Luar Kotak pada 2 November 2024 di Ruang Auditorium Lt. 5 FIAI UII.

Harapannya, dengan hadirnya ruang diskusi mampu menjawab persoalan terkait bagaimana skill kreatif bekerja dan menyelesaikan masalah.

“Studium Generale ini merupakan tahapan awal, dengan kami mengundang rekan-rekan dari eksternal salah satunya alumni Prodi Ilmu Komunikasi, bisa mendapat banyak mendapatkan wawasan luas tentang dunia komunikasi dan kreatif,” ujar Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UII saat membuka Studium Generale 2024.

Studium Generale 2024

Studium Generale 2024: Mengembangkan Kreativitas dengan Berpikir di Luar Kotak, Foto: Laboratorium Ilmnu Komunikasi UII

Bagaimana Menjadi Kreatif dan Berpikir Kreatif?

Menghadirkan dua tokoh yang berkecimpung di bidang industri kreatif, Prodi Ilmu Komunikasi UII memilih Fanbul Prabowo dan Paksi Raras Alit.

Menariknya, ada dua resume yang bisa kita tarik pada diskusi siang itu. Ternyata, kreativitas menyelesaikan masalah dan kreativitas bisa mengubah peradaban.

Paksi Raras Alit sebagai seorang musisi sekaligus kreator konten di YouTube dengan 200 ribu lebih subscriber memberikan insight bahwa, memulai apapun di usia muda. Tentu tak mudah, mengenali diri hingga mencari tahu apa passion yang kita miliki.

“Mengoptimalkan atau menjual semua potensi yang ada di dalam diri kita,” ujarnya.

“Dimulai dari usia yang sangat muda, enggak bisa kalian mau menjadi pengubah sesuatu di usia tua itu tidak bisa, karena bisa mudah masuk angin, sudah gampang capek,” tambahnya lagi.

Saat presentasi, Paksi menampilkan lukisan lama bertuliskan Boeng, Ajo Boeng. Lalu melempar pertanyaan kepada mahasiswa, ‘siapa pelukis lukisan tersebut?’. Singkatnya, itu merupakan karya Affandi Koesoema. Pelukis yang melegenda dengan gaya abstrak dan romantisme.

Lukisan tersebut dilukisnya ketika usia muda (tahun 1945), dan membawanya menjadi Maestro Seni Lukis Indonesia. Namanya terkenang dalam Museum Affandi di Yogyakarta. Dengan membayangkan tahun itu, tentu lukisan yang dibuat Affandi penuh dengan kisah-kisah sejarah dan momen proklamasi.

“Kreativitas bisa mengubah peradaban,” ungkapnya.

Dari sisi yang lebih modern, Fanbul Prabowo selaku CEO Infipop sekaligus alumni Prodi Ilmu Komunikasi UII membagikan pengalamannya selama bekerja di bidang industri kreatif.

Fanbul meyakini bahwa kreativitas menjadi kunci utama dalam menyelesaikan masalah. Menangani berbagai persoalan dalam memasarkan sebuah brand membuatnya harus berpikir dan bertindak kreatif. Kreativitas memasarkan sebuah brand, bisa dilakukan dengan storytelling.

“Cara menyelesaiakan masalah dengan kreativitas. Satu skill yang sangat mahal untuk anak-anak Komuniksi adalah Storytelling,” ungkapnya.

Selain dengan storytelling, Fanbul memberi pesan kepada seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2024 bahwa saat ini skill yang sangat penting dibutuhkan dalam dunia industri adalah penguasaan informasi dan komunikasi.

“Pertempuran di dunia kreatif industri ataupun di bidang kerja lain selalu informasi dan komunikasi. Siapa yang menguasai informasi dan komunikasi, siapa yang bisa mempengaruhi orang lain itu lebih powerful dari pemegang senjata.” Tandasnya.

Juara
Reading Time: 2 minutes

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII raih prestasi berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Ia adalah Kelvin Alviana Setiawan, mahasiswa angkatan 2023 yang berhasil menaklukan tiga kompetisi Islami tingkat nasional.

Kompetisi pertama adalah Musabaqoh Tilawah Qur’an dalam ajang Salam Fair yang diselenggarakan oleh Maskanul Huffadz sejak Agustus hingga September 2024. Setelah melewati berbagai tahapan Alvin bersama timnya dinyatakan menang dan meraih juara 2.

Kompetisi selanjutnya adalah Musabaqoh Seni Qur’ani Nasional (MSQN) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) pada 19 Oktober lalu. Kompetisi beregu tersebut membawanya meraih juara 2 dari 200 peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Tak berhenti disitu, Kelvin dengan timnya kembali menorehkan prestasi dalam bidang yang sama. Pihaknya berhasil meraih posisi terbaik 2 pada Musabaqoh Seni Qur’an Nasional (MSQN), Gebyar Brawijaya Qur’an Nasional yang digelar pada 24 hingga 27 Oktober 2024.

Memborong prestasi berturut-turut, Kelvin menyadari raihan tersebut merupakan kerja keras bersama. Baginya doa dari orang tua dan guru merupakan yang utama.

“Alhamdulillah A’la Kulli Hal, Saya sangat bersyukur atas apa yang telah diraih sekarang ini. Saya bisa berada di posisi ini adalah hasil dari kerja keras, semangat juang yang tak pernah padam, serta dukungan penuh dari tim dan semua pihak yang telah bersama-sama berjuang. Dan tentunya tidak lepas doa dan dukungan dari orang tua, guru-guru, serta teman-teman,” ujarnya.

“Saya percaya bahwa kesuksesan ini tidak hanya milik satu orang, tetapi milik kita semua yang bekerja dengan dedikasi dan komitmen yang luar biasa. Kemenangan ini juga menjadi motivasi untuk saya untuk terus berusaha lebih baik, menghadapi tantangan berikutnya dengan optimisme semangat yang sama. Jangan pernah lelah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan jangan pernah lelah untuk mengsyiarkan Al-Qur’an.” Tandasnya.

Secara umum Musabaqah Tilawah Qur’an adalah lomba membaca Al Qur’an dalam lagu dan berhubungan dengan seni Islam yang termanifestasi dengan praktik budaya di Indonesia. Kompetisi ini merupakan salah satu bentuk resepsi estetis. Resepsi merupakan penerimaan atas teks sastra (teks al Qur’an dam efek yang dihasilkan). Sementara Estetis mencakup proses penerimaan dengan Indera (mata dan telinga), pengalaman seni, dan style dari penampilan yang tampak dari luar.

Untuk mengasah kemampuannya, Kelvin bergabung pada Tilawatil Quran Wa Funun Islamiyah (TFQI) UII, yang merupakan pusat pengembangan tilawatil Qur’an dan kesenian keislaman.

Mengenal ‘Green Skills’: Mindset Penting untuk Dipahami Seluruh Generasi
Reading Time: 3 minutes

Ketika mengetik kata Green Skills di kolom pencarian media sosial khususnya Instagram, kita akan menemukan banyaknya konten berwarna hijau, pepohonan, hingga kampanye hemat energi. Lantas apa itu Green Skills?

Berdasarkan informasi pada laman United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Green Skills adalah pengetahuan, kemampuan, nilai dan sikap yang mampu mendukung serta mengembangkan kehidupan berkelanjutan dengan menghemat sumber daya.

Artinya, Green Skills juga berkaitan dengan mindset atau pola pikir menuju keberlanjutan lingkungan. Jika menengok data yang dirilis Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, tindakan yang kita lakukan selama sepuluh tahun ke depan akan menentukan apakah planet yang kita huni saat ini layak atau tidak menjadi ruang hidup oleh generasi mendatang.

Mindset ini cukup luas. Tak cukup memahami konsep hemat energi dan transisi menuju rendah karbon namun juga bagaimana Green Skills yang kita miliki mengubah sistem ekonomi konvensional menuju ekonomi hijau.

Global Green Skills Report 2023 by Linkedin menyebut bahwa hanya 1 dari 8 pekerja (secara global) yang menerapkan Green Skills. Angka tersebut tentu menjadi tentangan, sehingga mindset ini perlu dipahami oleh seluruh generasi.

Mindset Green Skills, Mengapa Penting?

Seperti disinggung di awal, Green Skills sangat penting dipahami karena mencakup pengetahuan tentang kemampuan untuk pembangunan berkelanjutan.

Keterampilan ini memainkan peran dalam banyak sektor, terkait energi terbarukan, pengelolaan limbah, pertanian berkelanjutan, dan lain sebagainya. Sehingga dengan memahami Green Skills akan membuat masyarakat mengurangi ketergantungan dengan energi bahan tak ramah lingkungan, inovasi hijau, hingga menjadi masyarakat yang tangguh.

Dampak minimnya pengetahuan soal Green Skills secara gamblang dapat dilihat di Yogyakarta misalnya masalah sampah tak kunjung terselesaikan. Masyarakat dan pemerintah saling menuntut dan menyalahkan. Sementara di pesisir utara laut Jawa, banjir rob dari perubahan iklim dan faktor lain menjadi bencana yang menenggelamkan sebagian wilayah Demak, Jawa Tengah.

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, banyak perusahaan yang mencari kandidat dengan Green Skills mindset. Data yang dirilis Bappenas menunjukkan tahun 2022, memproyeksikan kebutuhan tambahan tenaga kerja dengan keterampilan tersebut sekitar 1,8 juta hingga 4,4 juta di tahun 2030.

Deloitte bersama Institute of Environmental Management and Assessment (IEMA) dalam risetnya pada tahun 2022 menyebutkan pencarian kerja berbasis Green Skills meningkat dua digit di UK.

Hal tersebut relevan dalam mengurangi risiko finansial yang dihadapi oleh masyarakat, dalam riset Lucas Bretschger tahun 2013 yang berjudul Population Growth and Natural-Resouce Scarcity menyebutkan meningkatnya populasi di dunia yang tentu kebutuhan energi tak terbarukan juga demikian. Namun hal itu tidak akan memperburuk kondisi jika kebiasaan menuju transisi energi dan perubahan perilaku konsumsi (Green Skills). Lebih lanjut, Green Skills menjadi solusi sistem finansial.

I consider an economy that is constrained by the use of natural resources and driven by knowledge accumulation. Resources are essential inputs in all sectors. I show that population growth and poor input substitution are not detrimental but, on the contrary, are even necessary to obtain a sustainable consumption level. I find a general rule to define the conditions for a constant innovation rate. The rule does not apply to capital but to labor growth, which is the crucial input in research.

Pengetahuan Green Skills dalam Kajian Ilmu Komunikasi

Green Skills mendapat prioritas dalam kajian Ilmu Komunikasi. Kajian tersebut dipelajari secara utuh dalam Komunikasi Lingkungan (Environmental Communication).

Secara umum Komunikasi Lingkungan berisikan materi terkait strategi komunikasi yang mendukung penyususnan kebijakan, partisipasi, hingga implementasinya dalam lingkungan.

Hal ini memungkinkan mahasiswa Ilmu Komunikasi memahami isu-isu lingkungan yang kompleks dan memperkuat perannya sebagai individu maupun di organisasi dalam tata Kelola lingkungan. Dengan keterampilan tersebut harapannya lulusan sarjana Ilmu Komunikasi mampu mempengaruhi opini publik hingga menawarkan problem solving.

Di Prodi Ilmu Komunikasi UII, beberapa dosen yang concern pada bidang tersebut antara lain Dr. Anang Hermawan, Dr. Zaki Habibi, dan Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA., (Ph.D candidate).

Bagaimana Comms, tertarik untuk mempelajari lebih lanjut soal Green Skills?

Workshop Jurnal
Reading Time: 2 minutes

Tugas akhir atau skripsi jika digarap dengan serius maka layak untuk dipublikasikan di jurnal bereputasi. Tentu bukan perkara mudah, lantas bagaimana cara mempublikasikan tugas akhir ke jurnal?

Dalam workshop bertajuk Strategi Publikasi Ilmiah di Jurnal Bereputasi Berbasis Tugas Akhir yang diinisiasi oleh Jurnal Cantrik bersama Prodi Ilmu Komunikasi UII pada 19 Oktober 2024 secara daring membahas detail terkait kiat-kiat menulis karya ilmiah berkualitas.

Di tengah masifnya keculasan dalam dunia akademik dan dugaan-dugaan jurnal predator, tentu workshop ini menjadi angin segar bagi mahasiswa dan para akademisi untuk menambah pengetahuan.

Hal tersebut sempat disinggung oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D, dalam membuka sesi workshop.

“Di tengah kecurangan praktik akademik masih ada orang yang peduli dengan urusan mengelola jurnal, naskah, edit, mengurus akreditasi jurnal dengan penuh dedikasi,” ujarnya

“Apreasiasi untuk rekan para penyelamat sistem akademik yang berintegritas bukan seperti yang itu, jangan ya dek ya seperti yang kita lihat praktik-praktik yang tidak bagus dalam konteks integritas akademik,” tambahnya.

Diikuti lebih dari 200 peserta yang tersebar dari penjuru negeri, workshop tersebut menghadirkan tiga pembicara yakni Prof. Rajab Ritonga (Ketua APJIKI), Dr. Fuad Nashori (Dosen Psikologi UII), dan Puji Rianto, M.A (Editor in Chief Jurnal Mahasiswa Cantrik).

Prof. Rajab Ritonga menyampaikan materi terkait Standar Penulisan Artikel Jurnal Nasional Terakreditasi. Dalam penjelasanya beliau menyebut jika salah satu ciri jurnal yang bereputasi baik adalah proses penerbitan yang prosesnya cukup panjang.

“Jurnal yang baik akan selalu melalui proses review, oleh sebabnya jurnal perlu waktu menerbitkan artikel minimal 6 bulan bahkan 1 tahun. Belum lagi proses balik setelah direview dikembalikan ke author untuk dilakukan perbaikan,” ujarnya.

Hal ini selaras dengan materi yang disampaikan oleh Puji Rianto, M.A, Memahami Selingkung Jurnal sebagai Strategi Penting Menembus Jurnal. Mengawali materi dengan menjelaskan detail alur kerja redaksi jurnal yang begitu panjang, ditambah para banyak penulis yang tidak memperdulikan selingkung jurnal sehingga berujung penolakan.

“Para penulis banyak yang kurang memperdulikan selingkung ini, sehingga kalau di Jurnal Komunikasi antriannya setahun bisa 300 artikel dan yang kami publish hanya 20. Kalau selingkungnya tidak sesuai akan kami tolak,” ungkapnya.

Sementara Dr. Fuad Nashori memberikan saran dalam materinya Publikasi Tugas Akhir, agar para mahasiswa mencari jurnal yang sesuai dengan riset yang tengah dilakukan.

“Tentu saja menyesuaikan topik, fokus dan scope harus tahu. Karena missal sama-sama jurnal komunikasi atau psikologi kalau di riset banyak nama-nama yang umum.” Pungkasnya.

Berikut berbagai tips terkait menulis tugas akhir agar berpeluang terpublikasi di jurnal berintegritas:

Tips Menulis Tugas Akhir untuk Diterbitkan di Jurnal

  1. Judul penting untuk menarik perhatian editor, sebaiknya mempresentasikan isi, informatif (highlight dan finding)
  2. Judul maksimal 14 kata
  3. Abstrak Mengandung latar belakang (jika ada), tujuan penelitian, metode penelitian, finding/hasil penelitian dan simpulan. Selain itu dilengkapui maksimal 5 kata kunci.
  4. Introduction memuat state of the art, serta menyatakan dan merumuskan masalah penelitian.

Tahap Awal Memilih Jurnal

  1. Kesesuaian topik TA dengan fokus scope jurnal
  2. Kesesuaian jenis artikel hasil riset dan non riset, riset kuali kuanti mix method
  3. Memutuskan jurnal sasaran dengan skala prioritas 1 sampai 3

Sistematika/Selingkung (Jurnal Cantrik)

  1. Judul
  2. Abstrak
  3. Pendahuluan
  4. Teori
  5. Metode
  6. Hasil dan Pembahasan
  7. Kesimpulan
  8. Daftar Pustaka

Soal pelanggaran akademis selengkapnya dapat dibaca pada laman berikut:

https://communication.uii.ac.id/pelanggaran-akademis-di-tingkat-universitas-mengapa-sering-terjadi/

Benchmarking kurikulum
Reading Time: 2 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi UII menerima kunjungan dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada Jumat, 11 Oktober 2024 di Gedung FPSB. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka benchmarking kurikulum dan penjaminan mutu.

Pihak UNSRI melakukan kunjungan benchmarking dalam rangka revisi kurikulum berbasis outcome-based education (OBE) dan penyesuaian terhadap Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Diskusi diawali dengan perbincangan kurikulum yang diterapkan di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Tercatat pada semester ganjil 2023, beberapa mata kuliah mengalami perubahan karena tuntutan kebutuhan dan zaman.

Benchmarking kurikulum

Diskusi terkait benchmarking kurikulum dan penjaminan mutu, Foto: Dokumentasi Prodi Ilmu Komunikasi UII

Seperti Jurnalisme yang lebih disempurnakan dengan Jurnalisme Digital, Ekologi Media, hingga memasukkan materi Big Data Analytic and AI.

Kaprodi Ilmu Komunikasi Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D, menyebut jika sangat terbuka dengan kunjungan tersebut.

“Kami sangat terbuka dengan kunjungan benchmarking kurikulum dari Prodi Ilmu Komunikasi UNSRI. Bersyukur Prodi Ilmu Komunikasi UII bisa berbagi kepada kolega, itu artinya kurikulum kita bisa menjadi contoh pengembangan kurikulum untuk kajian Ilmu Komunikasi di Indonesia,” ungkapnya.

Selain diskusi mendalam terkait bencmarking kurikulum dan penjaminan mutu, kedua pihak juga mendiskusikan strategi yang berkaitan antara riset mahasiswa dan dosen. Salah satu program yang ingin diadaptasi untuk mencapai kolaborasi tersebut adalah research day dan research week yang tersedia dalam platform digital Prodi Ilmu Komunikasi UII.

“Kemarin kami juga berdiskusi soal research day dan research week, agar riset yang dilakukan mahasiswa bisa saling bersinergi dengan klaster riset dari masing-masing dosen.” Tandasnya.

Dari Palembang rombongan UNSRI diwakili oleh Rindang Senja Andarini, S.I.Kom., M.I.Kom, Harry Yog Sunandar, S.IP., M.I.Kom, dan Miftha Pratiwi, S.I.Kom., M.I.Kom.

Sementara dari Prodi Komunikasi UII hadir pula Sekretaris Prodi yakni Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A, Kepala Laboratorium Dr. Zaki Habibi, serta Koordinator Penjaminan Mutu Tingkat Fakultas (2022-2023) yakni Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A.

Informasi lengkap terkait kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi UII dapat diakses melalui link berikut:

https://communication.uii.ac.id/program-studi/

INCOMS 2024
Reading Time: 2 minutes

Euforia penyambutan mahasiswa baru (Maba) selalu terjadi setiap tahunnya. Introduction to Communications (INCOMS) 2024 merupakan agenda menyambut Maba di Prodi Ilmu Komunikasi UII pada 21-28 September 2024.

Diinisiasi Himakom dan Prodi Ilmu Komunikasi UII, INCOMS 2024 mengambil tema A Piece of Tone dengan tagline Spread the Spirit & Energy for Creativity. Harapannya Maba angkatan 2024 yang hadir dari berbagai latar belakang disatukan pada INCOMS, mampu mengekspresikan diri dan kreativitas di lingkungan baru.

Secara teknis kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi, pra INCOMS berlangsung pada 21 September 2024 di selasar Prodi Ilmu Komunikasi UII menjadi momentum pengenalan institusi beserta jajaran yang bertugas terkait pelayanan akademik.

INCOMS 2024

Kegiatan INCOMS 2024, Foto: Dokumentasi HIMAKOM

Selanjutnya sesi kedua pada 27 dan 28 September 2024 yang dihelat di Omah Jawi menjadi puncak acara INCOMS. Maba diajak menginap dan menikmati berbagai keseruan dari pertunjukan budaya hingga menyerap ilmu dari alumni.

Mas Aik dalam talk shownya yang bertajuk A Piece of Tone merupakan Creator Director Serikat Sahabat Sambat @nantikitasambattentanghariini. Harapannya dari talk show tersebut para Maba mendapat perspektif baru yang mampu menstimulus kreativitas.

Fikra Humam Mumbaits selaku Sekjend Himakom menyebut INCOMS 2024 selain menjadi momen pengenalan juga menjadi wadah yang mampu memberdayakan.

“INCOMS 2024 merupakan acara pemberdayaan yang dirancang untuk mahasiswa baru Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyematkan pesan kepada para mahasiswa baru untuk selalu beretika dalam melakukan tindakan. Mengingat proses panjang yang akan dilalui di kota pelajar tak selalu berjalan mulus, kerinduan akan kampung halaman, hingga proses-proses yang tak ideal lainnya.

“Saya menekankan bahwa jangan terlalu merasa homesick lagi karena kita keluarga. Sebagai mahasiswa yang sudah lebih lama di Jogja tentu saya selaku Sekjend menitipkan pesan pada saat sambutan INCOMS 2024 yaitu “dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung”. Darimana pun asal kalian, siapa pun orang tua kalian. ketika sampai di uii maka lepas dulu semua itu karena dalam pendidikan kita semua sama rata dan sedikit memberi tahu mereka tentang adab ketika menjadi anak perantauan di kota yogyakarta. Saya sangat menekankan bahwa “adab lebih tinggi dari pada ilmu.” Tambahnya.

Diikuti oleh 200 Maba Ilmu Komunikasi UII, INCOMS 2024 menjadi forum dengan keseruan luar biasa. Seluruh angkatan 2024 saling mengenal satu sama lain demi mempererat rsa kekeluargaan.

Mahasiswa baru
Reading Time: 2 minutes

Mahasiswa baru dituntut cepat beradaptasi dengan lingkungan sosial yang berbeda dari masa sebelumnya. Untuk bisa bertahan dan berhasil dalam menyelesaikan study diperlukan berbagai skills yang mendukung proses tersebut.

Keberhasilan menempuh pendidikan di perguruan tinggi nyatanya tidak cukup dengan kecerdasan intelektual (IQ) saja, namun perlu keseimbangan kecerdasan emosional (EQ) serta kercedasan transcendental (TQ).

Terbukti dari beberapa mahasiswa yang gagal dan terancam DO, beberapa diantaranya bukan karena tidak pintar melainkan karena cara berkomunikasi yang kurang tepat dengan dosen pembimbing, motivasi belajar yang rendah, hingga minimnya kemampuan sosial.

Berikut beberapa keterampilan yang penting dimiliki mahasiswa baru agar sukses menjalani masa study yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Public Speaking

Kemampuan public speaking nampaknya menjadi prioritas teratas bagi mahasiswa untuk mencapai kesuksesan di dunia akademik. Selain kepercayaan diri, bertutur kata dengan struktur yang tepat membuat seseorang berhasil dalam presentasi di depan audiens. Mahasiswa Ilmu Komunikasi tentu tak asing dengan keterampilan ini, salah satu mata kuliah Pengantar Public Relations adalah wadah paling tepat untuk mengembangkan keterampilan public speaking.

2. Komunikasi Tertulis

Tak hanya lihai dalam menulis paper tugas, mahasiswa perlu menguasai komunikasi tertulis. Hal ini berkaitan dengan penulisan pesan dan surat formal. Ketika menulis email yang ditujukan kepada institusi berkaitan dengan kebutuhan administrasi akademik tentu bahasa formal serta salam pembuka akan menunjukkan jika seorang mahasiswa memiliki etika yang baik.

Hal lain yang kerap dianggap sepele adalah chat kepada dosen, untuk melakukan janji misalnya mahasiswa harus pandai memilih kata yang tepat. Jika ingin menutarakan pendapat sampaikan secara singkat namun akurat. Secara umum cara paling umum adalah dengan memberi salam dilanjutkan dengan menyebutkan identitas, maksud dan tujuan, dan diakhiri dengan ucapan terimakasih.

3. Bahasa Asing

Menguasai bahasa asing akan membawa mahasiswa mencapai beberapa peluang. Misalnya kemampuan bahasa Inggris. Tak hanya sebagai dokumen syarat kelulusan semata, lihai berbahasa Inggris akan menguntungkan bagi mahasiswa yang tertarik terlibat dalam berbagai international program, student exchange, hingga symposium international.

4. Literasi Digital

Mahasiswa baru tahun ini hampir seluruhnya adalah Gen Z, artinya mereka adalah native digital. Maka kemampuan literasi digital adalah kunci utama. Selain lihai mengoperasikan segala jenis media sosial, literasi digital yang mumpuni mulai dari menemukan, mengevaluasi, dan menyusun informasi adalah hal yang mestinya harus dikuasai. Selain itu bijak bermedia serta etika menggunakan media sosial perlu perhatian khusus, mengingat semua hal bisa dengan mudah viral. Jika tidak menguasai hal tersebut, maka hal tersebut juga kan mempengaruhi reputasi mahasiswa dalam perjalanan akademik.

5. Manajemen Keuangan

Hidup jauh dari orang tua memaksa mahasiswa cerdas dalam mengelola keuangan. Usahakan membuat daftar prioritas untuk membelanjakan uang dengan bijak. Literasi keuangan tidak diajarkan pada ruang kelas, sehingga mahasiswa perlu mempelajarinya secara mandiri dengan berbagai referensi. Jika tidak ditangani dengan baik masalah keuangan bisa menjadi salah satu faktor yang mengganggu proses penyelesaian study.

Itulah deretan keterampilan sederhana namun perlu dimiliki mahasiswa, apakah sudah menerapkan keterampilan tersebut Comms?

IPC
Reading Time: 2 minutes

Academic Skills Study (ACSS) 2024 is a welcome programme specially prepared for new International Program Communications students (IPC) students. Taking the theme Adapting & Thriving: Youth, Lead, Learn, and Grow this activity took place on 11 October and 13 October 2024 around the FPSB Building at UII.

Not only discussing the academic world that will be lived in approximately the next 4 years, new IPC students also get briefings related to how to adapt to a new social environment, to face challenges and opportunities.

Chairperson of the ACSS 2024 programme, Fatma Nuraini Zahra, S.Sos., MA revealed that the series of agendas that had been prepared were tailored to the needs of students. Professionals from Communication and Psychology experts were brought in to facilitate the new IPC 2024 students, all of whom are Gen Z.

“An essential programme to foster learning motivation and provide an overview of IPC programmes. This activity also increases students‘ ability to build resilience to help them adapt to learning activities in college that are different from high school,” She explained.

“In addition, this activity is also a space to create a familiar and harmonious atmosphere and hone the ability to collaborate between IPC students, especially new students and with the seniors because this event also actively involves IPC 2023 students as a part of the implementation team.” She added.

The first day of ACSS 2024, was filled with indoor materials starting from ‘Public Speaking and Presenting Using AI by Dr. Herman Felani, followed by Introduction to IPC by the IPC Programme Secretary, Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A. The third material was by Wanadya Ayu Krishna Dewi, S.Psi., M.A. (FPSB Psychology Lecturer) who discussed “Adapting from Highschool to Higher Education and Preparing to the Global Citizenship”. Last but not least, a sharing session by Fiellah Muttaqiyah, IPC 2021 student.

The second day of the activity was carried out outdoors by exploring the environment around the campus.  Walid Jumlad, S.Psi, M.Psi, Psychologist was a facilitator in the Bonding, Outbound, and Character Building programme.

“All games have meaning, we can learn from the existing process starting from strengthening the relationship, forming groups and working together, as well as the process in games thathave organised and neat stages similar to the lecture process,” he concluded.

Lowongan magang
Reading Time: < 1 minute

Informasi Lowongan magang atau internship, terbuka untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi. Berikut informasi selengkapnya:

Sosmed Spesialist

Lowongan magang

Lowongan magang medsos spesialist

Creative Team

Lowongan magang

Lowongan magang creative team