Media Sosial memberikan banyak kemudahan bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pesan. Media sosial adalah kesempatan emas bagi siapapun yang ingin berkarya dan menyebarkan pesan mereka. Bahkan sarapan saja bisa disambi dengan berbagai aktifitas yang menguntungkan dan berfaedah.
Bagus Kresnawan alias bagus Tikus, seorang pendiri huntingpasar.id, membeberkan rahasianya tentang bagaimana dia memulai komunitasnya, juga bagaimana dia mencari ide inspiratif dalam konten yang dia buat. Paparan Bagus Tikus ini disampaikan bersamaan dengan puncak acara penghargaan Festival Konten Inspiratif (FKI) 2020 pada Sabtu (5/12). Perhelatan FKI ini adalah yang pertama diselenggarakan oleh Uniicoms TV, saluran TV daring milik Program Studi Ilmu Komunikasi UII.
“Katanya hunting foto dan video, ternyata cuma mau sarapan,” kata Sumekar Tanjung, moderator sekaligus Dewan Juri FKI, memantik diskusi lebih lanjut dengan Bagus. Tanjung, yang juga adalah Dosen Komunikasi UII klaster riset Komunikasi VIsual dan Visual Culture, mengupas banyak hal tentang bagaimana menggunakan media sosial untuk aksi-aksi positif dan menginspirasi.
Bagus menceritakan bagaimana ia memulai huntingpasar.id sebagai gerakan inspiratif mempromosikan pasar tradisional Indonesia. Hingga kini hunting pasar sudah berada di lebih dari 74 kota. Bahkan sudah hunting hingga Turki dan Hongkong.
Bagus, yang juga alumni Komunikasi UII angkatan 2005, ini menceritakan bagaimana ia mengawali huntingpasar.id. Ia mengaku sama sekali tidak ada keterampilan foto dan video sama sekali. Pernah bekerja di radio swasta, lalu keluar dari pekerjaan itu. Kemudian dunia seperti melemparnya ke dunia produksi video profesional. Dia merasakan bahwa dunia fotografi dan video itu menyenangkan. Mulailah ia tergerak untuk mencari tempat untuk belajar. Ternyata tidak mudah.
“Cuma sekadar nongkrong saja untuk melihat dan mengamati bagaimana video itu diproduksi. Nah, cuma begitu saja caraku belajar awalnya,” Jelas Bagus sederhana dalam Webinar dengan tema “Membuat Konten Positif dan Inspiratif” di siaran langsung Channel Uniicoms TV.
Selanjutnya, ia iseng mengajak teman-temannya di Jogja untuk hunting bareng. Ia membuat blog untuk mengajak siapaun terus belajar bareng dan hunting di pasar. Dalam blog itu ia mengajak semua orang dengan semangat amatir, belajar, sekadar untuk memperbanyak portofolio saja. Ia juga menyertakan link untuk tergabung di grup WhatsApp. Ternyata antusiasmenya sangat besar. “Sore aku bikin grup WhatsApp-nya besok dah penuh.” kata Bagus.
Ternyata, media sosial bisa kamu jadikan wahana belajar dan berkumpul. Tak harus kamu jadi influencer untuk bisa mengubah dunia. Bahkan dengan alat paling sederhana seperti ponsel, kamu bisa hasilkan foto yang menarik bahkan menginspirasi.
Kata Bagus, semangat amatir membuat kamu tak perlu malu terus memotret dan bikin video. Misi untuk tidak gampang minder perlu mahasiswa Komunikasi UII pegang juga, yang penting punya portofolio dulu. “Terus berkarya, tingkatkan portofolio, nggak perlu nunggu punya alat-alat mahal untuk punya karya yang menginspirasi.”