Reading Time: 4 minutes

oleh Indria Juwita, Denis Kumara Wisnu Pramesti, Bunga Ichlasul Amal D, Wahyu Setiani, dan Nurfadhela Faizti

Berbasis pada tagline “communication for empowerment”’, program studi Ilmu Komunikasi UII menuangkan misi nya melalui banyak aspek. Salah satunya program pemberdayaan yang dituangkan dalam mata kuliah manajemen program komunikasi non komersil yang akan didapatkan di semester 5. Mahasiswa sebagai agent of change diberi kesempatan untuk menciptakan program yang dapat mengembangkan sumber daya manusia dari dalam berdasarkan nilai-nilai rahmatan lil’alamin sesuai visi UII.

Program komunikasi non komersil adalah suatu bentuk dedikasi yang dilakukan mahasiswa Ilmu Komunikasi kepada masyarakat. Program ini memberikan pelayanan di bidang komunikasi dengan semangat pemberdayaan. Selain itu, ia juga sebagai bentuk pemecahan masalah untuk ketidakadilan sosial, serta peningkatan kesejahteraan sosial.

Praktik ini tentu berbasis sosial sehingga mahasiswa dididik untuk mampu memperluas jaringan sosial dengan menjalin kerja sama ke berbagai mitra. Salah satu bentuk program yang ditawarkan oleh kelompok yang diketuai Indria Juwita adalah Art and Media Creative dengan target sasaran Pondok Pesantren/Panti Asuhan Sabilul Huda.

Pondok Pesantren/Panti Asuhan Sabilul Huda adalah sebuah hunian yang menampung anak-anak yatim piatu dengan fokus pada pembelajaran ilmu agama. Tidak hanya itu untuk kegiatan pengembangan PP/PA ini memiliki sumber daya Peternakan, Perkebunan dan Perikanan yang mana melibatkan anak-anak untuk terjun langsung pada bidang kewirausahaan.

Program ini kemudian dicetuskan melalui diskusi panjang dengan anggota kelompok sekaligus atas persetujuan dosen pembimbing yaitu, Ibu Puji Hariyanti. Konsep program ini adalah membuat suatu kegiatan berbasis pengembangan sumber daya manusia yang melengkapi program PP/PA yang sudah ada dengan harapan mampu dikembangkan berbasis online/digital.

Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari dalam dua minggu. Bentuk pelatihan yang diberikan yaitu, praktik daur ulang sampah,workshop fotografi yang mana materi diberikan yaitu materi fotografi dasar menggunakan kamera DSLR dan kamera Handphone. Materi fotografi ini  nantinya akan digunakan untuk media sosial yang dimiliki PP/PA Sabilul Huda. Sedangkan workshop Content Creator memberikan materi tentang bagaimana cara untuk membuat konten di media sosial sekaligus cara membuat caption. Kegiatan ditutup dengan pemberian penghargaan kepada santri dengan hasil karya  terbaik.

Hari pertama, 2 November 2019 diisi dengan kegiatan praktik daur ulang bersama para santri dan para pengasuh panti. Kegiatan ini memanfaatkan plastik bekas menjadi barang bernilai ekonomis, yaitu gantungan kunci dengan bentuk ikan. Praktik daur ulang ini merupakan hasil kerja sama dengan ProjectBIndonesia. ProjectBIndonesia adalah sebuah komunitas yang berkonsentrasi pada konsep ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi plastik melalui upaya daur ulang menjadi produk yang memiliki nilai komoditas.

Kegiatan di hari pertama ini didasarkan pada pola hidup orang-orang di Pondok Pesantren/Panti Asuhan Sabilul Huda yang masih banyak menghasilkan sampah plastik di kehidupan sehari-hari. Baik itu plastik sisa deterjen, sabun cuci piring, bungkus makanan, dan lain-lain. Kelompok kami melihat peluang tersebut dan kemudian mencari mitra yang  dapat membantu mengalihkan sampah plastik menjadi barang-barang yang berguna dan bernilai.

Hari kedua, 3 November 2019 kegiatan dilanjutkan dengan workshop fotografi bersama Rizky Wahyudi. staf Peneliti Pusat Studi dan Dokumentasi NADIM Ilmu Komunikasi UII. Sebelum acara workshop berlangsung, diadakan makan bersama dengan seluruh anggota panti. Pada workshop fotografi, seluruh santri diajarkan mengenai teknik dasar fotografi menggunakan kamera, lalu dilanjutkan menggunakan gawai pintar.

Selanjutnya para santri dikenalkan dengan penggunaan kamera digital itu sendiri. Tidak semua santri memiliki gawai pintar sehingga beberapa santri masih belum melek dunia teknologi dan digital. Kemudian memasuki waktu ashar, seluruh santri bersama pengurus PP/PA Sabilul Huda dan panitia melaksanakan sholat ashar berjamaah yang diimami oleh ustadz Agung selaku salah satu pengurus PP/PA ini. Para santri selanjutnya diajak untuk berekspresi dan berburu foto di perkebunan dan peternakan yang dimiliki PP/PA ini.

Pada hari ketiga kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 November dengan mengundang mitra Mas Aik yang saat ini dikenal sebagai pemegang akun konten kreator Nanti Kita Sambat Tentang Hari ini (NKSTHI). Mas Aik menjelaskan banyak hal kepada para santri mengenai bagaimana cara membuat konten dimulai dengan membuat mind mapping mengenai hal yang sangat identik dengan PP/PA Sabilul Huda.

Kemudian secara bersama dipandu oleh Mas aik dibentuklah konten instagram PP/PA Sabilul Huda yang memuat keseharian para santri. Namun, dalam hal ini memiliki kendala dimana tidak semua santri memiliki gawai pintar, sehingga dibentuklah beberapa santri yang memiliki tanggung jawab terhadap akun tersebut. Dibualah pembagian tugas: Ada yang membuat caption, ada yang mengabadikan momen, dan ada yang menjadi penanggungjawab akun itu sendiri.

Di hari keempat yang dilaksanakan pada tanggal 17 November 2019, merupakan hari puncak atau hari akhir dalam kegiatan ini. Kegiatan di hari terakhir ini diantaranya yaitu pengesahan akun Instagram PP/PA Sabilul Huda, bakti sosial, doa bersama, games, serta awarding/ pernghargaan.

Kegiatan dimulai pemberian kata sambutan yang disampaikan oleh pihak pengurus pesantren dan ketua kelompok pelaksana kegiatan. Kemudian pembacaan Al-Qur’an dari salah satu perwakilan pondok pesantren, serta dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Agung selaku salah satu pengurus PP/PA. Setelah itu diadakan penyerahan sertifikat, pemberian baju bekas layak pakai (merupakan donasi dari sedekah sekitar UII), serta penyerahan kenang-kenangan berupa kamera.

Di hari terakhir ini kami juga menayangkan video after movie dari seluruh kegiatan dari hari pertama hingga hari ketiga. Sebelum awarding, anak-anak PP/PA diajak bermain permainan tebak kata yang diawali dengan dibentuknya 3 kelompok. Anak-anak terlihat semangat saat bermain namun pada pelaksanaannya suasana mulai tidak kondusif.

Setelah bermain pun diadakan awarding, yaitu pemberian hadiah terhadap dua terbaik dari total lima kelompok fotografi, serta hadiah juara satu sampai tiga kepada ketiga kelompok games tebak kata sehingga seluruh kelompok mendapatkan hadiah. Acara terakhir di hari keempat ini ditutup dengan makan siang bersama seluruh anggota Panti yang dilaksanakan setelah sholat dzuhur berjamaah.

Kegiatan hari kedua dan hari keempat tidak terlepas dari  bantuan sumbangsih yaitu Sedekah Sekitar UII yang diketuai oleh mahasiswa program studi Hubungan Internasional bernama Kenny Meigar. Sedekah sekitar UII ini merupakan komunitas yang setiap hari Jum’at membagikan nasi bungkus di jalanan,masjid, dan lain-lain.

Donasi dari komunitas ini berupa pemberian makanan di pertemuan ke dua dan pertemuan ke empat untuk seluruh anggota Sabilul Huda. Selain dalam bentuk makanan, Sedekah Sekitar UII memberikan bantuan pakaian yang masih layak pakai di pertemuan terakhir sebagai bentuk bakti sosial.

Program ini berhasil memberikan cenderamata berupa kamera digital dengan harapan para santri mampu melanjutkan dan mengembangkan skill mereka dalam teknik fotografi. Pemberian kamera digital ini didapatkan dari hasil pemberian modal yang diberikan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UII. Pemberian modal ini sebagai bentuk dukungan prodi terhadap kegiatan mahasiswa sesuai dengan misi prodi sebagai bentuk pemberdayaan. Hal ini  membantu  dalam peningkatan pemberdayaan dan bantuan terhadap target sasaran, yakni PP/PA Sabilul Huda.

—————

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

Reading Time: 2 minutes

SURAT EDARAN DEKAN
Nomor: 33/Dek/10/DURT/III/2020

————

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Memperhatikan dan menindaklanjuti Surat Edaran Rektor nomor: 1048/Rek/10/SP/III/2020 tentang Mitigasi Penyebaran Covid-2019 tertanggal 14 Maret 2020 dan Rapat Dekanat Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (FPSB) pada tanggal 16 Maret 2020, dengan ini pimpinan FPSB UII mengambil kebijakan:

Pertama : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya mengutamakan kesehatan dan keselamatan civitas akademika.

Kedua : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya mewajibkan pembelajaran tatap muka di kelas dalam rentang 16 Maret hingga 15 April 2020. Proses pembelajaran selama rentang tersebut dilaksanakan secara daring (online).

Ketiga : Semua dosen pengampu melaksanakan kuliah daring dengan memanfaatkan Google Classroom, Zoom, atau sistem lain. Apabila dosen pengampu mendapati adanya kendala dalam penggunaan perangkat daring di atas, maka dosen dapat menyampaikan permintaan bantuan kepada Divisi Administrasi Akademik FPSB UII (Fariyanto 0815-7804-8769) atau Divisi Sistem Informasi (Darzan Hanan 0898-5752-359). Divisi Administrasi Akademik akan menyiapkan folder berbagi melalui google drive (nama folder disesuaikan nama dosen) yang berisi daftar presensi perkuliahan yang dipergunakan untuk update presensi.

Keempat : Informasi tentang presensi perkuliahan daring disampaikan kepada Divisi Administrasi Akademik selambat-lambatnya satu hari setelah pelaksanaan perkuliahan daring.

Kelima : Seluruh kegiatan praktikum tatap muka diliburkan selama kurun waktu 16 Maret hingga 15 April 2020 dan akan dilaksanakan setelah Ujian Tengah Semester (UTS).

Keenam : Semua pengunjung (dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, tamu) yang hadir di Gedung FPSB UII wajib dicek dulu suhu badan dan menggunakan handsanitizer yang sudah disediakan.

Ketujuh : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII tidak menerima tamu dari luar negeri dalam rentang waktu 16 Maret – 15 April 2020.

Kedelapan : Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dilarang bepergian ke dalam dan luar negeri dan luar propinsi selama rentang 16 Maret – 15 April 2020, kecuali untuk keperluan yang tidak dapat ditunda.

Kesembilan : Ujian Tengah Semester pada Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 dilakukan dengan model daring/online atau take home. Penjelasan tentang proses dan prosedur UTS akan dijelaskan dalam aturan terpisah.

Kesepuluh : Semua mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan PKPP segera ditarik dari tempat PKPP paling lambat tanggal 21 Maret 2020 dan wajib melakukan isolasi diri selama 14 hari serta tidak boleh ke kampus selama masa isolasi diri.

Kesebelas : Lembaga kemahasiswaan yang ada di FPSB UII dilarang melakukan kegiatan termasuk rapat-rapat pada rentang waktu 16 Maret – 15 April 2020.

Kedua belas: Akan dilakukan penyemprotan desinfektan pada rentang 18-22 Maret 2020 di seluruh ruangan yang ada di Gedung FPSB UII dan dilakukan pengumuman sehari sebelumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 21 Rajab 1441 H /16 Maret 2020

Dekan

Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog

 

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 2 minutes

Di zaman sekarang kertas adalah suatu benda yang dibutuhkan dan dipakai sehari-harinya. Hampir setiap barang yang kita punya pasti mengandung kertas. Kertas-kertas tersebut biasanya banyak yang tersisa atau sudah terpakai dan kita buang begitu saja dan menjadi limbah yang menumpuk. Sampah kertas ini memang tidak terlalu menjadi masalah yang serius di lingkungan. Tetapi, jika sampah kertas ini terus menumpuk akan mengurangi kesehatan lingkungan sekitar.

Padahal sampah kertas yang menumpuk di lingkungan tersebut bisa kita manfaatkan dengan cara didaur ulang kembali menjadi barang-barang yang berguna kembali. Hasil-hasil dari daur ulang tersebut bisa menghasilkan nilai seni bahkan bisa menghasilkan uang dengan cara menjual hasil dari daur ulang sampah kertas tersebut.

Selain bisa menghasilkan nilai seni dan uang, kegiatan dari daur ulang ini juga bisa mengurangi banyaknya sampah yang menumpuk di lingkungan. Kegiatan daur ulang ini tehitung mudah. Bahan baku yang gampang didapat, dan juga tidak memerlukan bahan-bahan lain yang mahal.

Sampah-sampah kertas biasanya banyak ditemukan di lingkungan sekolah. Karena di sekolah pasti membutuhkan sangat banyak kertas. Dan biasanya setelah kertas-kertas tersebut dipakai, kertas tersebut akan menumpuk di lingkungan. Hal tersebut membuat kelompok kami ingin melakukan sosialisasi di Sekolah Dasar Negeri 4 yang berada di Pakem.

Didukung dengan keluhan kepala sekolah berkata bahwa sampah kertas di SDN 4 Pakem terus menumpuk setiap harinya. Dengan adanya mata kuliah manajemen non komersil ini kelompok kami ingin membantu mengurangi sampah kertas di SDN 4 Pakem dan menjadikan sampah-sampah kertas tersebut menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali.

Untuk mewujudkan budaya mengurangi sampah kertas di lingkungan sekolah SDN 4 Pakem kelompok kami mengadakan sosialiasi yang bertemakan dampak sampah terutama sampah kertas bagi lingkungan. Pesertanya adalah siswa kelas 4.

Ada beberapa rangkaian program dalam workshop yang kami adakan yaitu sosialisasi tentang dampak sampah kertas dan kegiatan kreatif dari siswa dalam bentuk lomba mengolah sampah kertas menjadi kerajinan kertas. Workshop diadakan 4 pertemuan dalam 1 bulan. Pertemuan pertama untuk sosialisasi dampak dan pengolahan sampah kertas. Pertemuan kedua untuk pengumpulan sampah kertas yang ada di lingkungan sekolah. Pertemuan ketiga untuk pengolahan sampah kertas menjadi kerajinan. Pertemuan keempat untuk lomba kerajinan dari sampah kertas.

Pelaksanaan workshop terbilang baik karena anak-anak antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan workshop. Walaupun memang ada kendala seperti berubahnya jadwal yang mendadak. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan baik. Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah SDN 4 Pakem.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 3 minutes

Kecamatan Turi dikenal dengan perkebunan salaknya yang luas dan terdiri dari berbagai jenis salak, mulai dari salak lokal hingga salak pondoh. Oleh karena itu masyarakat di Kecamatan Turi khususnya di Dusun Gondorejo Lor mayoritas bermata pencaharian sebagai petani salak. Tidak hanya dimakan langsung, buah salak juga merupakan salah satu buah yang bisa diolah menjadi beraneka macam makanan olahan, salah satunya wajik salak.

Setiap kali masa panen sering kali terdapat salak-salak yang sedikit cacat sehingga tidak dapat dijual, bahkan berujung dibuang. Namun di Dusun Gondorejo, produk olahan seperti wajik salak hanya dijadikan sebagai konsumsi sehari-hari saja. Disamping itu, ada keinginan dari masyarakat untuk menjadikannya sebagai peluang bisnis guna meningkatkan ekonomi mereka.

Akan tetapi, masyarakat memiliki keterbatasan pengetahuan berbisnis terutama dalam hal pemasaran. Dengan permasalahan tersebut maka sangat penting untuk diadakan program pemberdayaan berupa sosialisasi serta pelatihan pemasaran online bagi ibu-ibu PKK dan para remaja Dusun Gondorejo Lor.

Hari minggu  tanggal 20 Oktober 2019 merupakan pertemuan pertama dengan ibu-ibu PKK Dusun Gondorejo Lor. Pertemuan ini diadakan di balai Desa Wonokerto Dusun Gondorejo Lor. Sebelum memulai program pemberdayaan, kami mengadakan sosialisasi pengenalan terlebih dahulu terkait program pemberdayaan yang akan kami lakukan.

Ibu-ibu PKK sangat antusias ketika mengetahui kami akan membantu warga khususnya dalam hal pemasaran produk, karena inilah yang menjadi permasalahan utama bagi mereka. Peserta yang mendaftar juga lumayan banyak dan di luar ekspektasi kami, yaitu sebanyak 26 orang.

Pada kegiatan ini kami belum mendatangkan mitra-mitra yang telah diajak bekerja sama. Pengenalan dilakukan oleh seluruh anggota kelompok. Kemudian pada tanggal 2 November 2019, sosialisasi pertama tentang dasar-dasar berbisnis dilakukan di rumah Ibu RW Dusun Gondorejo Lor.

Pembicara dalam kegiatan ini yaitu Mas Supry selaku staff dari UMKM Yogyakarta. Adapun materi yang disampaikan oleh mas Supry adalah mengenai dasar-dasar berbisnis, motivasi bisnis berupa ajakan untuk memulai bisnis dengan modal kecil. Lalu imu pengetahuan lainnya tentang bisnis online pada khususnya serta berbagai tawaran kerja sama yang disediakan oleh UMKM Jogja. Selain membagikan materi yang bermanfaat kepada Ibu-Ibu PKK, Mas Supry juga memberikan buku, pensil, dan berbagai brosur menarik terkait UMKM, dengan maksud agar Ibu-ibu tersebut mendapatkan informasi secara tertulis apabila tertarik untuk bekerja sama dengan UMKM Jogja.

Tanggal 09 November 2019, sosialisasi kedua oleh mitra kami yang merupakan salah seorang mahasiswa AMIKOM, Muhammad Paliya Sadana. Dilakukan di rumah Ibu RW bersama pemuda-pemudi Gondorejo Lor sebagai pesertanya.

Kegiatan ini bukan hanya sekedar memberikan materi tentang design logo dan penggunaaan media sosial saja, tetapi juga langsung praktek bagaimana cara mengaplikasikannya. Setiap peserta sebelumnya telah kami beri tahu untuk membawa laptop masing-masing.

Walaupun hanya beberapa yang memilikinya, tetapi mereka terlihat antusias dalam mendesign logo dan membuat snapgram atau feed instagram yang menarik. Design logo walak juga langsung diedit pada hari itu.

Setelah pelatihan pada pagi harinya, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dari mitra yang ketiga, yaitu Flora Aldina selaku owner and founder dari eat_floo. Adapun peserta dari kegiatan ini yaitu Ibu-Ibu PKK gondorejo Lor, kegiatan dimulai dari pukul 13.00 – 15.00. Tema sosialisasi ini yaitu tentang cara pengemasan yang bagus demi menarik perhatian konsumen, dan bagaimana cara memasarkannya secara online.

Ibu-ibu PKK tersebut terlihat bersemangat dan aktif bertanya selama kegiatan berlangsung. Adapun partisipasi kami selaku anggota kelompok yaitu selain menyediakan konsumsi seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, juga membantu memandu sosialisasi dari awal hingga akhir.

Pada tanggal 17 November 2019 kami beserta Ibu-ibu PKK Gondorejo Lor melakukan produksi wajik salak di rumah Ibu Warni yang merupakan salah satu anggota PKK dan juga sekaligus ketua kelompok tani di dusun tersebut. Produksi wajik salak dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB. Seluruh peserta saling membantu untuk menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan wajik salak. Saat produksi kami melakukan pendampingan kepada ibu-ibu PKK dan juga ikut membantu pada kegiatan tersebut seperti mengupas salak, memarut kelapa, serta mengaduk adonan.

Kemudian setelah wajik salak matang, kami beserta ibu-ibu PKK melakukan pengemasan dengan semenarik mungkin seperti yang sudah diajarkan pada saat sosialisasi mengenai cara pengemasan yang bagus oleh Flora Aldina selaku owner dari eat_floo. Kemudian pada tanggal 26 November 2019, tahap selanjutnya yaitu foto produk yang dilakukan di ruang klik Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia bersama dengan mitra kami yaitu Klik18.

Foto produk dilakukan dengan tujuan untuk promosi media sosial di akun instagram produk olahan ini, @walak.wuenak. Pemasaran dilakukan secara online dan offline oleh para pemuda Gondorejo Lor.

Pada akhir kegiatan, seluruh peserta program pemberdayaan ini kami berikan merchandise berupa kaos yang terdapat logo dan tulisan walak pada kaosnya. Mitra-mitra yang kami ajak bekerja sama juga diberikan beberapa merchandise UII.

Ini merupakan bentuk terima kasih kami atas segala bantuan dan partisipasi oleh mitra-mitra, Ibu-Ibu PKK dan para pemuda Dusun Gondorejo Lor yang telah bersedia terlibat dalam program pemberdayaan ini.

——-

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 4 minutes

Merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya untuk anak usia yang selalu berusaha untuk menciptakan segala sesuatu sesuai dengan imajinasinya. Kreativitas anak di TK ataupun SD dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk gambar yang dia sukai, bercerita, bermain peran ataupun berbagai gerakan yang berkaitan dengan aktivitas motoriknya.

Alasan mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak. Pertama, rasi anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri merupakan salah satu kebutuhan manusia. Kedua, dengan berpikir kreatif memungkinkan anak untuk menyelesaikan suatu masalah. Serta anak dapat mengekspresikan pa ada batasan. Serta dapat melahirkan suatu gagasan baru. Ketiga, dengan menyibukkan diri secara kreatif akan kepuasan kepada anak. Hal ini karena tingkat kepuasan anak mempengaruhi perkembangan sosial emosional.

Dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dirinya. Kreativitas anak terdapat pada seluruh bidang kemampuan dasar, yaitu meliputi bidang pengembangan kognitif, dan fisik motor. Dan yang tidak kalah penting adalah pengembangan kreativitas anak dalam bidang kemampuan dasar seni. Meningkatkan kreativitas anak-anak melalui karya seni dapat dilakukan kegiatan salah satunya seperti, menggambar atas kanvas.

Menggambar memiliki tujuan yaitu, supaya anak-anak dapat mengekspresikan diri mereka, dan apa
ikirkan kedalam suatu gambar. Sedangkan melukis memiliki tujuan yaitu, mengembangkan ekspresi melalui pengembangkan imajinasi, fantasi dan kreasi, melatih otot tangan atau jari, koordinasi otot dan mata, memupuk, melatih pengamatan, memupuk potensi menggambar, dan melatih keterampilan dalam mengkombinasikan kegiatan ini anak-anak dapat bereksplorasi terhadap warna, serta dapat membuat suatu karya abstrak dari yang ditorehkan dalam kanvas tersebut.

November tahun 2019, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, melakukan suatu kegiatan dari Manajemen Program Non Komersil untuk membuat suatu program kegiatan. Salah satu kegiatannya yaitu, ng beranggotakan lima orang yaitu Raja Rizky Romadhon, Agusti Pramedia Putri, Sulthan Angger Pratama, Hadi, Tito Fadli Honasan membuat suatu program kegiatan yaitu meningkatkan kreativitas anak-anak TPA seni yang dilaksanakan di Desa Blekik, Sardonoharjo, Sleman,Yogyakarta. Adapun rangkaian kegiatan tersebut
1. Mengajarkan anak-anak TPA Desa Blekik dalam BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) dan Iqra’.
2. Memberikan sosialisasi mengenai peningkatan kreativitas anak-anak melalui karya seni
menurut pandangan islam.
3. Membuat gambar diatas kanvas dan melukis hasil gambar tersebut.
4. Memberikan apresiasi berupa hadiah kepada anak-anak terhadap hasil karya lukis pets
yang telah dibuat oleh anak-anak tersebut.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 4 November 2019 pada pukul 16.00 – 17.30
dilaksanakan suatu kegiatan yaitu sambutan dari ketua kegiatan yaitu Sulthan Angger Pratama,
selanjutnya memperkenalkan masing-masing diri oleh anggota kelompok, setelah itu
memperkenalkan dan menjelaskan program kegiatan apa saja yang bakal dilaksanakan di TPA
Desa Blekik, kemudian yang terakhir yaitu mengajarkan anak-anak TPA Desa Blekik dalam
BTQ dan Iqra’. Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruangan TPA Masjid Al Huda. Adapun
kendala dalam kegiatan tersebut yaitu jumlah peserta (anak-anak) tidak sesuai dengan yang
diharapkan.

Kemudian, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 November 2019 pada pukul 16.30
-17.45. Kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan sosialisasi kepada anak-anak TPA
mengenai peningkatan kreativitas anak-anak TPA melalui karya seni menurut pandangan islam.
Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Pak Willi Ashadi yang merupakan Dosen Hubungan
Internasional di Universitas Islam Indonesia. Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan di selasar
atau teras Masjid Al Huda.

Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan tersebut yaitu adanya miss komunikasi antara karang taruna dengan ustazah yang menyebabkan molornya kegiatan. Tetapi, akhirnya bisa diatasi dengan baik dan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan anak-anak sangat antusias dalam mendengarkan sosialisasi tersebut.

Selanjutnya, pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 November 2019 pada pukul 16.00 – 17.30. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat atau menggambar pola atau gambar di
atas kanvas, setelah selesai membuat pola atau gambar tersebut, dilanjutkan dengan melukis hasil
gambaran tersebut yang dibantu dan dibimbing oleh Rusfian Soleh yang merupakan anggota
Komunitas Seni Rupa UNY.

Pada saat membuat atau menggambar pola di atas kanvas,anak-anak sangat antusias dan serius dalam menggambar. Setelah mereka selesai menggambar pola yang mereka inginkan, kemudian dilanjutkan dengan melukis hasil gambaran mereka tersebut. Pada saat melukis, anak-anak antusias, senang, dan bahkan bermain-main dengan cat tersebut yang membuat kotor baju mereka, dan bahkan lantai Masjid Al Huda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di selasar atau teras Masjid Al Huda. Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini tidak adanya kendala yang dihadapi selama kegiatan
berlangsung, karena anak-anak sangat antusias dan senang selama kegiatan.

Kemudian di hari terakhir pada pertemuan keempat, dilaksanakan pada hari Senin, 18 November
2019 pada pukul 16.00 – 17.30. Pada hari terakhir ini, kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan
penghargaan atau apresiasi berupa hadiah seperti perlengkapan alat tulis untuk juara 1, 2, dan 3
dan makanan (snack) kepada anak-anak TPA yang memiliki hasil karya lukisan pets yang
terbaik.

Hadiah tersebut diserahkan oleh Sulthan Angger Pratama selaku ketua pelaksana
kegiatan. Setelah itu, kita melakukan sesi foto bersama anak-anak TPA di Desa Blekik. Kegiatan
penyerahan hadiah dan melakukan sesi foto untuk salam perpisahan tersebut dilaksanakan di
depan Masjid Al Huda tepatnya di halaman. Tidak ada kendala yang dialami selama kegiatan
berlangsung.

Setelah selesai melaksanakan semua kegiatan, kami berpamitan kepada anak-anak TPA di Desa
Blekik. Pada saat berpamitan serta melakukan perpisahan anak-anak TPA tidak memperbolehkan
kegiatan tersebut selesai. Suasana pada sore tersebut pun berubah menjadi haru dan sedih.
Setelah itu, anak-anak pun pulang kerumah mereka masing-masing begitu juga dengan anggota
kelompok.

Tujuan dari mengadakan dan melaksanakan kegiatan ini adalah
1. Memberikan pengalaman bagi anak-anak dan karang taruna Desa Blekik tentang cara
baru atau konsep dalam kegiatan baik itu sosialisasi, membuat berbagai macam kerajinan,
menumbuhkan sikap anak-anak Desa Blekik yang peduli terhadap lingkungan, peduli
terhadap ilmu agama seperti baca tulis Qur’an dan Iqra’ serta memberi apresiasi. Hal ini
memberikan dampak nyata bagi anak-anak dan karang taruna karena tidak semua
kerajinan hanya bisa dibeli dengan begitu saja, tetapi juga bisa membuat sendiri kerajinan
yang diinginkan.

2. Memberikan pengetahuan seperti, menyampaikan informasi yang dapat meningkatkan
rasa ingin tahu anak-anak sekitar mengenai pembuatan berbagai macam kerajinan untuk
meningkatkan kreativitas melalui kerajinan atau karya seni lebih dalam. Karena dengan
mengenal bagaimana membuat kerajinan, diharapkan dapat meningkatkan minat
kreativitas mereka terhadap suatu karya seni.

3. Memberikan keterampilan seperti, menanamkan keahlian baru berupa softskill maupun
hardskill yang akan berguna dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa
Blekik, Sardonoharjo. Keterampilan tersebut dapat dikembangkan untuk memaksimalkan
potensi

——————–

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 4 minutes

Pelatihan Bahasa Inggris dan Digital Marketing Dusun Gamplong I Oleh Wafi ‘Ahdi Rahman, Putra Muhammad Dafa, Raden Dina Pancawati, Jamilatul Makrifah, Muhammad Nugraha S.

Pada awalnya, kerajinan tenun di Yogyakarta, terutama di Sleman, dimulai pada tahun 1950-an. Hasil produksinya baru berupa tenun gendong di daerah Sumberrahayu, Moyudan, Sleman. Kemudian hal tersebut memancing perkembangan tenun lurik dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) termasuk di Desa Gamplong yang kini telah menjadi desa wisata.

Desa Wisata Gamplong terdiri dari 5 dusun yang memiliki beragam potensi yang dapat dikembangkan. Dusun Gamplong I sebagai bagian dari Desa Wisata Gamplong dikenal memiliki beragam potensi yang dimiliki salah satunya yaitu kerajinan tenun tersebut.

Namun bahan baku kerajinan tenun bukanlah dihasilkan sendiri. Penduduk Gamplong mendapatkan bahan seperti lidi dari Cilacap, Ciamis, hingga Pangandaran Jawa Barat. Sedangkan untuk eceng gondok didapat dari Semarang. Eceng gondok yang sudah kering hasil dijemur di Pantai Selatan. Akar wangi didapatkan dari Tasikmalaya.

Dengan adanya potensi yang dimiliki oleh Dusun Gamplong I salah satunya dari kerajinan tenun ini, nyatanya masih terdapat permasalahan. Masalah ini membuat Dusun Gamplong I belum terlalu dikenal dalam cakupan yang lebih luas terutama wisatawan-wisatawan asing. Terlebih akhir-akhir ini muncul destinasi wisata baru yang ada di Desa Wisata Gamplong yaitu Studio Alam Gamplong. Studio alam tersebut memiliki daya tarik karena dinilai lebih kekinian dan populer. Akibatnya membuat potensi wisata lainnya cenderung menurun khususnya wisata kerajinan tenun.

Dusun Gamplong I telah memiliki pemandu wisata sebagai pemandu bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Namun pada praktiknya, pemandu wisata dinilai masih kurang mampu dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing. Padahal komunikasi menjadi hal utama untuk memperkenalkan kerajinan tenun.

Permasalahan lain yang muncul yaitu pemasaran kerajinan tenun yang belum maksimal. Biasanya hasil produksi tenun diekspor ke luar negeri masih melalui pihak ketiga. Adapun faktor lain yang menjadikan pemasaran terhadap potensi wisata menjadi kurang maksimal, yaitu generasi muda di dusun tersebut kurang berminat berpartisipasi mengelola potensi yang ada.

Sebabnya beragam. Pemuda di sana memiliki aktifitas masing-masing. Ada yang masih duduk dibangku sekolah, perkuliahan, dan bekerja. Kesibukan-kesibukan ini yang membuat adanya keterbatasan waktu sehingga mereka kurang berkontribusi dalam mengelola potensi desanya.

Dengan melihat permasalahan yang ada, serta potensi yang dimiliki Dusun Gamplong I, sangat memungkinkan untuk dilakukan sebuah kegiatan yang akan membantu dalam mengembangkan Dusun tersebut. Setelah mengikuti kegiatan ini, harapannya dapat dikenal dalam cakupan yang lebih luas dan juga dapat menarik para wisatawan terutama wisatawan asing. Melalui mata kuliah Manajemen Program Komunikasi Non Komersil, Kami mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia melakukan beberapa program dalam membantu pengembangan Dusun Gamplong I.

Programnya adalah pelatihan Bahasa Inggris kepada pemandu wisata dan Pelatihan digital Marketing kepada para pemuda Dusun Gamplong I. Sebelum kegiatan-kegiatan pelatihan dilaksanakan, perlu diadakan talkshow selama satu kali pertemuan untuk membangun motivasi kepada para pemuda. Fungsinya agar dapat membantu dalam melakukan pemasaran potensi yang ada di dusun tersebut. Talkshow juga tersebut sebagai pembuka program yang akan dilaksanakan berikutnya.

Pada hari yang telah ditentukan yaitu Minggu, 10 November 2019 kami telah melaksanakan acara Talkshow yang dihadiri oleh para pemuda serta warga sekitar. Zaki Kriyan kami undang sebagai pengisi dalam acara Talkshow yang bertemakan “Generasi Muda yang Berinovasi”. Tujuannya agar dapat membangkitkan semangat dan kesadaran untuk berkontribusi dalam mengembangkan potensi yang ada pada Dusun Gamplong I.

Pada pertemuan selanjutnya yang dilaksanakan di hari Sabtu 16 November 2019 Kami telah melaksanakan Program Pelatihan Bahasa Inggris. Pesertanya terdiri dari pemandu wisata yang berjumlah 10 orang. Pada pelatihan tersebut kami menggandeng Cilacs UII sebagai mitra untuk memberikan materi. Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan dua sesi yang bertempat di Pendopo Dusun Gamplong I. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 13:00 – 15:00 WIB, dengan materi “Introduction To English For Tourism and Hospitality.

Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 15:30 – 17:00 WIB berupa praktik. Praktik ini  memperkenalkan bagaimana cara pengolahan atau pembuatan kerajinan tenun dengan menggunakan Bahasa Inggris. Tim Cilacs UII membagi peserta ke dalam dua kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 orang yang kemudian mempresentasikan hasil diskusi peserta. Tim Cilacs UII memberikan merchandise kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan yang telah diberikan di setiap sesi. Selain merchandise, para peserta juga diberi sertifikat dari Cilacs UII.

Program selanjutnya, yaitu program pelatihan digital marketing dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Minggu 17 November 2019. Acara ini dihadiri Peserta kurang lebih 15-20 pemuda Dusun Gamplong I. Pada pelatihan tersebut kami bekerja sama dengan Ahmad Faiz yang merupakan Business Development dari Jurnal.id sebagai pembicara dalam pelatihan digital marketing.

Pada sesi ini, peserta dikenalkan dengan digital marketing dasar yang kemudian diakhiri dengan pemberian tugas. Tugasnya, peserta belajar mendaftar ke salah satu marketplace serta foto produk hasil kerajinan tenun.

Pada pertemuan kedua, pelatihan digital marketing dilaksanakan di hari Sabtu, 23 November 2019. Para peserta yang hadir terdiri dari sekitar 15 pemuda Dusun Gamplong I. Namun karena terdapat peserta yang baru hadir di pertemuan kedua tersebut, sehingga pembicara harus memaparkan kembali materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan pertama, dan menambahkan bagaimana cara mengelola marketplace (bukalapak) yang baik.

Pertemuan kedua pelatihan digital marketing tersebut sekaligus menjadi hari penutupan dari program pengembangan Dusun Gamplong I yang telah kami laksanakan. Acara ditutup dengan memberikan sertifikat kepada Ahmad Faiz sebagai pembicara dan sebuah plakat sebagai tanda ucapan terima kasih dan kenang-kenangan kepada Dusun Gamplong I.

Beberapa program diatas merupakan program yang telah kami laksanakan. harapan kami kepada Dusun Gamplong I dapat terus mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga dapat lebih dikenal dalam jangkauan yang lebih luas terutama kepada wisatawan asing.


Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 3 minutes

Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar oleh Rezky Sulhana Siregar, Annisa Malahayati, Fatikha Silastuti Sujarwa, Ajeng Putri Andani

 

Masa baligh adalah salah satu fase pertumbuhan anak dalam Islam yang dikenal juga dengan masa pubertas. Pada laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, mimpi basah, tumbuh jakun, dan suara semakin berat. Sedangkan pada perempuan ditandai dengan tumbuhnya rambut di bagian tubuh tertentu, menstruasi, suara semakin nyaring, dan tumbuhnya payudara.

Selain itu, terdapat pula tanda-tanda psikologis, seperti kesadaran bertanggung jawab, emosi yang tidak stabil, mudah marah dan tersinggung. Dalam Islam, anak yang sudah baligh dikatakan sebagai “mukallaf” atau orang yang sudah diwajibkan untuk menjalankan syari’at Islam, seperti sholat lima waktu dan puasa ramadhan. Namun, dalam lingkup keluarga hal-hal seperti ini masih tabu untuk dibicarakan, akibatnya anak tidak mempunyai cukup pengetahuan dalam menghadapi masa pubertas. Bahkan keluarga juga cenderung melimpahkan tanggung jawab untuk menjelaskan hal seperti ini kepada pihak sekolah.

Fenomena di atas menjadi latar belakang adanya kegiatan Edukasi “Masa Baligh” Pada Anak Sekolah Dasar. Kegiatan ini adalah sosialisasi dan pendampingan pada anak sekolah dasar tentang pengenalan masa baligh, cara menghadapinya, serta tanggung jawab apa saja yang harus dilakukan.

Materi yang disampaikan mencakup ciri-ciri masa baligh dalam Islam, tata cara mandi besar, tata cara mencuci pembalut dengan baik dan benar, serta tanggung jawab ketika menjadi baligh. Selain itu, anak-anak juga diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang telah disampaikan serta cita-cita, puisi, maupun surat untuk orang tua dan guru.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa/siswi kelas IV SDN Krawitan, Ngemplak, Sleman yang berjumlah 22 anak. Pemilihan sasaran kegiatan berdasarkan realitas sosial dimana anak mulai pubertas pada usia 10-11 tahun. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Jumat selama satu bulan, bertepatan dengan jadwal olahraga siswa/siswi kelas 4 sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.

Pertemuan pertama pada 8 November 2019 selama satu jam. Dimulai dengan perkenalan diri antara kami dengan anak-anak yang berlangsung seru. Kemudian, peserta kegiatan diberi materi tentang pengertian dan ciri-ciri masa baligh. Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok. Dua laki-laki dan dua perempuan. Masing-masing kelompok ada satu pemateri dari tim kami.

Terkadang murid bosan dengan materi yang kami sampaikan. Oleh karena itu, diselingi dengan permainan atau video. Di akhir sesi, semua berkumpul. Pemateri memberi hadiah kepada murid yang dapat menebak jawaban dengan benar berupa buku tulis, permen, dan pensil.

Pertemuan kedua pada tanggal 15 November 2019 dengan jam yang sama. Peserta kegiatan diberi materi lebih mendalam yang mencakup tanggung jawab ketika sudah baligh diantaranya sholat lima waktu, puasa Ramadhan, membantu orangtua, dan berkerudung bagi perempuan. Materi dibuat dengan presentasi powerpoint supaya menarik perhatian murid. Satu persatu, anggota kami menjadi pemateri. Dibantu oleh mitra yaitu Pondok Pesantren UII. Di akhir sesi, semua murid diberi hadiah berupa snack supaya lebih semangat untuk mengikuti pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ketiga pada tanggal 22 November 2019. Sosialisasi untuk pertemuan pada hari tersebut sedikit berbeda dari pertemuan sebelumnya. Peserta dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu perempuan dan laki-laki. Peserta perempuan melakukan praktek mencuci pembalut. Mereka antusias memperhatikan. Ada volunteer dari peserta yang bersedia melakukan praktek. Sedangkan, peserta laki-laki diberi materi tentang mimpi basah dan tata cara mandi besar.

Pertemuan keempat pada tanggal 29 November 2019, anak-anak diminta untuk membuat majalah dinding tentang materi yang sudah disampaikan selama tiga kali pertemuan serta cita-cita mereka. Bahkan, tidak sedikit peserta yang menulis puisi dan surat untuk orang tua serta guru.

Hal menarik yang kami temukan adalah anak-anak mulai mengerti ciri-ciri ketika memasuki masa baligh, meskipun dengan bahasa yang mereka pahami. “Ibuku berdarah”, “Masku kumisan”, dan ungkapan lainnya ketika kami tanyakan. Namun kebanyakan memang belum mengerti apa yang akan mereka hadapi kelak. Sebagian mengatakan takut, sebagian mengatakan penasaran. Terutama bagi siswa laki-laki menjadi tantangan tersendiri bagi kami yang beranggotakan perempuan semua.

Kami pun meminta bantuan dari teman laki-laki untuk membantu menjelaskan hal tersebut. Meskipun sedikit ramai, siswa siswi sangat antusias dalam kegiatan ini. Terutama pada kegiatan membuat mading. Banyak yang membuat karya berupa gambar cita-cita, juga tulisan kesan pesan untuk orangtua dan guru mereka. Kami berharap, dengan kegiatan ini, pemahaman anak-anak sejak dini akan dunia baligh dan menjadi edukasi untuk dirinya, juga orang lain. Anak pun akan mengenal tanggung jawab dan mempersiapkan apapun yang akan terjadi di masa tersebut.

———–

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 2 minutes

Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Fokus pemberdayaannya adalah mendukung dan melatih anak-anak di salah satu Panti yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Program Pemberdayaan yang dilakukan mahasiswa UII ini adalah program yang masuk pada mata kuliah Manajemen Program Komunikasi Non Komersil dengan bimbingan dosen Ilmu Komunikasi UII.

Program pemberdayaan tersebut dinamakan “Rangkul Adik”. Nama itu sendiri merupakan sebuah filosofi, berarti suatu usaha untuk ‘merangkul’ ,mengajak, dan mendukung teman-teman panti asuhan agar terbuka harapan dan masa depannya. Programnya memperkenalkan adik-adik panti pada kewirausahaan. Anak-anak mulai dikenalkan berwirausaha sejak dini. Tujuannya antara lain adalah agar dapat tertanam ilmu wirausaha dengan cara melatih kreatifitas.

Anak-anak di UPT pengasuhan anak Wiloso Projo berjumlah 27 orang. Mayoritas adalah remaja. Program ini sangat cocok untuk diterapkan karena masa remaja adalah masa yang harus mulai dikenalkan dengan sistem berwirausaha. Sudah saatnya mereka harus disiapkan skill-nya.

Program tersebut didukung oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Dinas Sosial Kota Yogyakarta, sebagai dinas yang bertanggungjawab. Dalam hal tersebut program pemberdayaan ini di-support penuh, karena dianggap merupakan program yang unggul dan bermanfaat untuk kepentingan dan kebutuhan anak-anak Panti Wiloso Projo.

Kegiatan Rangkul Adik ini dilaksanakan dalam rentang waktu 1 bulan. Pada bulan Oktober/Desember pada semester 5 yang berlangsung pada setiap hari Sabtu. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi dan pelatihan produksi makanan. Makanan yang diproduksi adalah donat. Dengan hal tersebut, anak-anak di Panti diajak untuk menunjukkan dan melatih kreatifitasnya.

Proses dimulai dari mendesain kemasan produk hingga pada kreatifitas membuat donat yang unik. Proses pemberdayaan ini dilaksanakan sejak 2 November. Pada pertemuan pertama anak-anak di Panti disuguhkan tontonan film yang berisi motivasi berwirausaha sejak dini. Setelah itu anak-anak mulai diajak memahami kerjasama tim dengan sebuah pelatihan team work. Pelatihan tersebut dibantu oleh mitra kerjasama program, yaitu oleh pihak Marketing Indosat Ooredoo Yogyakarta. Pelatihan ini cukup mendapat antusiasme tinggi dari anak-anak, karena materi yang diberikan dikemas dengan ringan dan menyenangkan.

Pelatihan juga diselingi juga dengan permainan-permainan yang menarik sehingga anak-anak dapat menerima materi dengan baik. Begitupun dalam pertemuan ke 2, pada tanggal 9 November, anak-anak menunjukkn antusiasme yang baik. Suguhan materi mengenai digital marketing, hingga pada sosialisi mengenari design product di pertemuan ke 3 pada tanggal 16 November.

Pada puncak kegiatan ini, anak-anak berlatih memproduksi donat yang dilakukan secara berkelompok. Dari sini, anak-anak dilatih mampu melatih kreatifitas dengan team work yang baik sesuai dengan materi yang disampaikan pada minggu-minggu sebelumnya. Proses produksi tersebut dapat memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak.

Selain itu, hasil produksi yang dilakukan oleh anak-anak sendiri mendapat apresiasi dari pihak Panti. Selain karena belajar produksi donat, anak-anak panti juga mampu menghasilkan desain produk menarik yang menjadi kemasan donat itu sendiri. Hingga pada penghujung acara, kegiatan tersebut ditutup dengan pemberian hadiah dari pihak panitia, dan kenang-kenangan kepada anak-anak panti.

—-

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.

communication department UII Commnunication for empowerment
Reading Time: 4 minutes

Sekolah Gajahwong berdiri atas kegelisahan nasib para anak jalanan dan pemulung yang tidak dapat bersekolah karena terbatas masalah biaya. Sekolah ini dibangun untuk memberikan pendidikan usia dini kepada anak-anak secara gratis dan tentunya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak. Terdapat beberapa guru yang mengajar serta volunteer yang siap membantu mengajar di sekolah ini. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah maka sekolah Gajahwong memiliki beberapa program untuk pemasukan kas.

Sekolah Gajahwong adalah sekolah gratis dan kolektif bagi anak-anak usia dini dan menengah dari kalangan kaum miskin Kota di wilayah Yogyakarta terutama bagi Kampung Ledhok Timoho. Sekolah Gajahwong berada di bantaran sungai gajahwong tepatnya di Kampung Ledhok Timoho. Sekolah Gajahwong ini sendiri memiliki kurikulumnya sendiri seperti kurikulum tentang keberagaman, kearifan lokal, cinta lingkungan, alam. Selain itu ada juga kurikulum untuk memanfaatkan lingkungan masyarakat sekitar sebagai media belajar. Ada pula kurikulum mengubah sampah dan barang bekas untuk media pembelajaran yang lalu bisa dimanfaatkan sehingga menghasilkan nilai komersil bagi anak-anak tersebut.

Program yang dimiliki sekolah Gajahwong antara lain peternakan kambing, Penjualan merchandise, Bank sampah, Koperasi, dan penjualan cookies. Hanya saja untuk sekarang ini koperasi dan penjualan cookies tidak berjalan karena untuk koperasi sendiri terkendala oleh komputer yang rusak sehingga tidak dapat menginput laba sedangkan untuk penjualan cookies terkendala dengan SDM (Sumber Daya Manusia). Melalui mata kuliah manajemen non komersil ini, kami mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia ingin membantu memberdayakan sekolah Gajahwong.
Terdapat beberapa Program sekolah yang kami bantu kembangkan dan jalankan. Misalnya pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan Digital Marketing serta mengembangkan wawasan lingkungan dengan melakukan kegiatan penanaman pohon bersama anak-anak sekolah gajahwong. Sebelum berjalannya kegiatan Digital Marketing, kami terlebih dahulu membentuk media promosi dengan media sosial instagram yang telah dimiliki oleh sekolah gajahwong. Harapannya,  ini akan meningkatkan penjualan merchandise dan juga usaha-usaha online maupun offline dari warga Ledhok Timoho.

Pada hari yang telah ditentukan, kegiatan pelatihan Digital Marketing pun akhirnya dilaksanakan. Dalam kegiatan ini kami bekerja sama dengan mitra yang sering melakukan workshop kepada masyarakat, yaitu RKB (rumah kreatif BUMN) BRI Jogja. Tema dalam pelatihan ini adalah “ Desain & editing video dengan smartphone” .

Tujuan pelatihan ini adalah diharapkan nanti pengurus dan wali murid dapat membuat video desain produk yang dijual sehingga menarik perhatian konsumen. Pelatihan dimulai dengan pembentukan grup kecil-kecilan berisikan 4 sampai 5 orang dalam setiap kelompoknya untuk langsung mempraktekan pembuatan video maupun foto produk melalui smartphone. Terlihat bapak/ibu peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang diberikan oleh pembicara.

Pada minggu berikutnya di hari yang telah ditentukan pula, kami telah menyiapkan beberapa tanaman untuk ditanam dihalaman sekolah gajahwong. Pagi hari, terlihat anak-anak sudah siap menyambut kedatangan kami di kelas. Sebelum memulai kegiatan penanaman pohon,  kami terlebih dulu membuat grup kecil-kecil sesuai dengan jumlah bibit tanaman yang nantinya akan kita tanam bersama-sama. Tak lupa juga kami memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada anak-anak sekolah Gajahwong agar saling mengenal.

Saat kegiatan penanaman berlangsung, anak-anak sangat antusias sekali. Terlihat beberapa dari mereka saling bergotong royong membawakan ember berisikan air untuk nantinya digunakan menyiram tanaman yang telah ditanam. Penanaman pohon bersama anak-anak sekolah Gajahwong di area sekolah ini bertujuan mengajarkan anak-anak mengenali dan merawat tumbuhan. Ini senada dengan salah satu kurikulum yang diajarkan di sekolah Gajahwong: belajar mengenali dan merawat tumbuhan. Kegiatan ini akan memfasilitasi proses belajar bagi anak-anak sekolah Gajahwong dan juga membantu sekolah Gajahwong mengembangkan kebun yang telah dimiliki oleh sekolah.

Pihak sekolah Gajahwong menjelaskan bahwa di sekolah belum ada donatur tetap sehingga kadang masih banyak kekurangan yang dirasakan dan terkait fasilitas sekolah yaitu terdapat atap sekolah yang bocor. Kami pun memberikan solusi untuk membuat akun Kitabisa.com untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan pihak Sekolah Gajahwong menyetujui ide kami. Setelah itu kami pun menawarkan untuk membantu menyebarkan informasi tentang peternakan kambing yang dimiliki sekolah Gajahwong karena menurut kami penyebaran informasi selama ini sangat terbatas sehingga masih banyak orang yang tidak tahu bahwa di sekolah ini menjual kambing yang kemudian hasil nya dimasukan ke kas sekolah.

Di minggu terakhir kegiatan kami yaitu, Pembuatan akun Kitabisa.com dan membantu menyebarkan informasi terkait peternakan kambing di Sekolah Gajahwong. Saat pembuatan akun Kitabisa.com pada jumat, 6 Desember 2019. Kegiatan ini dilaksanakan atau dibuat untuk membantu masalah ekonomi Sekolah Gajahwong dan membantu peternakan di Sekolah Gajahwong. Pembuatan akun kitabisa.com merupakan kegiatan terakhir yang kelompok kami lakukan. Tujuan dari pembuatan akun ini karena dana yang dibutuhkan  oleh sekolah Gajahwong masih kurang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak di sekolah. Kondisi fisik sekolah juga memprihatinkan. Beberapa atap di sekolah mengalami kerusakan sehingga ketika hujan akan bocor. Maka dari itu disini kami mendorong warga membuat akun crowdfunding kitabisa.com untuk membantu pendanaan Sekolah Gajahwong.

Kegiatan kami lainnya adalah membantu menyebarkan informasi kepada masyarakat umum mengenai peternakan kambing yang dimiliki sekolah Gajahwong. Peternakan kambing ini merupakan salah satu penghasilan yang dimiliki sekolah. Kami bertemu dengan pengurus sekolah dan menjelaskan tujuan kami datang hari ini. Awalnya kami bertanya mengenai masalah pendanaan sekolah dan pemasukan sekolah serta mengenai kekurangan apa saja yang dirasakan.

Itulah beberapa program yang kami kembangkan di sekolah Gajahwong, harapan kami kedepannya tentu sekolah Gajahwong akan terus ada dan berkembang sehingga akan membantu dan memudahkan anak-anak yang memiliki impian untuk sekolah, anak-anak yang memiliki cita-cita untuk terus bermimpi dan berusaha bisa terbantu dengan adanya sekolah gratis Gajahwong.

Banyak kesan dan pembelajaran yang kami dapat dari sekolah Gajahwong terutama dari anak-anak yang bersekolah di sana. Kita diajarkan untuk terus bermimpi dan berusaha semaksimal mungkin agar semua yang diimpikan akan tercapai dan yang pastinya mimpi dan usaha itu harus dibarengi dengan doa.

—————————-

Mulai Januari hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan seri
tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom.
Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali
mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Tulisan diterbitkan dengan melewati proses bimbingan Puji Hariyanti dan tahap penyuntingan oleh A. Pambudi W.