Siyamuromadon is the month in which man strengthens the teachings of the Prophet Muhammad to be a person who fears Allah swt. The command to fast in the month of Ramadan is said by Allah and is obligatory for all his servants. The month of Ramadan is a very special month, the month in which the Qur’an was first revealed as well as the time when Muhammad was first appointed as a prophet after settling in the Cave of Hira. This Quran is a guide that separates between the true and the false.

Fatkhurrohman Kamal that the month of fasting should be prepared. He also says what we need to prepare when it comes to Ramadan. According to Kemal, the most basic preparation is mental preparation. “Mentally obedient,” said Kamal as a speaker in the monthly routine study of FPSB UII on Friday (26/3/2021). The study themed Celebrate Ramadan, Yuk Preparation was attended by the entire academic community of FPSB UII from lecturers to educators.

Fasting is very visible to human beings in the physical level. However, it can be felt that fasting does not only affect the physical entity. Rather, God further wants to remind man that man is also a spiritual entity. “God wants to remind us that this material is a spiritual entity,” Kamal explained.

What is a Spiritual Entity like? An entity that is far from human nature, and attains the term that is to rise in rank to a position very close to God.

“So rest assured that there is an extraordinary peace when we can give to others, can fast, and other commands of God. At that time we experience the term,” explained Kamal. This position of the term can be easily achieved if man spiritually already has a mentally obedient and obedient to God, considering that obedience and obedience is something that seems trivial but difficult to apply by man.

To reach this entity, Kamal explained that human beings need an extraordinary inner preparation. So at the end of the verse that commands to fast, Al-Baqarah verse 183 ends with  la’allakum tattaqun. The ultimate goal of this fast is for human beings to become completely pious to God. This piety will enable man to make a shield from what he fears from the punishment and wrath of Allah.

 

Siyamuromadon adalah bulan dimana manusia meneguhkan ajaran baginda Rassulullah Muhammad untuk menjadi orang yang bertakwa kepada Allah swt. Perintah puasa dibulan ramadhan sampai difirmankan Allah dan diwajibkan bagi semua hambanya. Bulan Ramadhan adalah bulan yang begitu spesial adalah bulan dimana AlQuran pertama kali diwahyukan sekaligus waktu dimana Muhammad pertama kali diangkat jadi nabi setelah bertanahus di Gua Hira.  Quran ini menjadi petunjuk yang memisahkan antara yg haq dan yang bathil.

Fatkhurrohman Kamal bahawa bulan puasa haruslah dipersiapakan. Ia jugamengatakan hal apa yg perlu kita siapkan ketika menjelang ramadhon. Menurut kemal, persiapan yang paling mendasar adalah persiapan mental. “Mental yang patuh, yang taat,” kata Kamal  sebagai penceramah dalam pengajian rutin bulanan FPSB UII pada Jumat (26/3/2021) ini. Kajian bertema Sambut Ramadan, Yuk Persiapan ini dihadiri seluruh sivitas akademika FPSB UII dari kalangan dosen hingga tenaga kependidikan.

Siyam ini memang sangat terlihat nyata ada manusia dalam tataran fisik. Tetapi, bisa dirasakan bahwa puasa tak hanya berpengaruh pada entisas fisik saja. Justru, lebih jauh Allah ingin mengingatkan manusia bahwa manusia juga adalah entitas rohani. “Allah ingin mengingatkan kita yang materi ini pada entitas rohani,” jelas Kamal.

Entitas Rohani yang seperti apa? Entitas yang jauh dari sifat-sifat manusiawi, dan mencapai istikla yaitu naik derajat menjadi posisi yang sangat dekat dengan Allah. “Maka yakinlah ada satu kedamaian luar biasa ketika kita bisa memberi pada orang lain, bisa puasa, dan perintah Allah lainya.  Pada saat itulah kita mengalami istikla,” jelas Kamal. Posisi istikla ini daat mudah diraih jika manusia secara rohani sudah memiliki mental yang patuh dan taat pada Allah, mengingat kepatuhan dan ketaatan adalah hal yang terlihat sepele namun sulit diterapkan oleh manusia.

Untuk sampai pada entitas tersebut, Kamal menjelaskan bahwa manusia membutuhkan suatu persiapan batin yang luar biasa. Maka di akhir ayat yang memerintahkan untuk berpuasa, Al-Baqarah ayat 183 diakhiri dengan  la’allakum tattaqun. Puasa ini tujuan akhirnya adalah agar manusia menjadi bertaqwa seutuhkan kepada Tuhan.  Bertakwa  ini akan memampukan manusia membuat sebuah tameng dari apa yang dikhawatirkan dari siksa dan murka Allah.

Setahun belakangan Covid-19 menjadi fokus. Ia mengubah banyak hal. Termasuk pemberdayaan sosial yang selama ini rutin digelar oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII. Mahasiswa dan akademisi, sebagai agen perubahan, adalah aktor utama dalam pemberdayaan dan perubahaan sosial di tengah-tengah masyarakat. Namun kala pandemi mendera, bagaimana pemberdayaan bisa tetap terlaksana?

Salammatul Putri dan empat kawannya dari Komunikasi UII angkatan 2018 hadir dengan solusi digital. Ia menggagas pemberdayaan digital. Sasarannya adalah menerobos beragam kendala dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) kata Salam pada Selasa (23/03/2021). “

Awalnya ada dua ide, tapi akhirnya kami memilih melakukan edukasi literasi digital lewat instagram,” kata Salam, ketika hadir secara daring di Pusat Studi dan Dokumentasi Media Alternatif (PSDMA) Nadim Komunikasi UII. Menurutnya, Ia melihat PJJ selama ini tidak efekti. Apalagi hanya menggunakan WhatsApp (WA), sebuah aplikasi perpesanan terpopuler di Indonesia saat ini versi Laporan Survei Internet Apjii 2019–2020. Selain lewat Instagram, Salam juga berbagi keterampilan menggunakan beragam aplikasi dari Google pada guru-guru dengan protokol kesehatan yang ketat.

Salam dan tim mensistematiskan gagasan pemberdayaannya dengan tajuk Digitalisasi & Pandemi: Kampanye Penggunaan Media Digital di MTSN 1 Pasir Talang, Solok Selatan. Gagasan yang akhirnya diwujudkan satu bulan ini mendapat respon yang tidak sedikit dari peserta diskusi. Misalnya Pambudi, salah satu peserta bertanya, bagaimana proses kemunculan ide ini. Apalagi jika dicermati, antaranggota timnya, bernama sfh_online, saling terpaut jarak karena kebijakan jaga jarak selama pandemi Covid-19. Bagaimana menyatukan ide dengan tim yang berbeda ide dan jarak.

Salam menjawab, ide pemberdayaannya mulanya ada dua. Pertama, kampanye literasi digital SFH. Kedua adalah penguatan UMKM di tengah keterpurukan ekonomi kala pandemi. Namun setelah dilihat dari beragam pertimbangan, Salam dan tim merasa lebih cocok mendapuk SFH sebagai rencana utama dalam pemberdayaan.

Tentunya tak mudah menggarap pemberdayaan sosial yang mulanya luring sekarang secara daring. Salam berbagi tips dan langkah-langkah agar bisa melakukan pemberdayaan digital.

Pertama, Anda harus peka dahulu pada lingkungan. Salam mengatakan peka terhadap lingkungan adalah kunci. “Kita kan makhluk sosial, dengan kepeduliaan kita bisa tahu masalah di sekeliling kita. Barulah kita bisa melakukan pemberdayaan dan menciptakan perubahan,” katanya.

Kedua, lakukan perubahan sekarang. Tidak ditunda. “Ya walaupun sedikit, yang penting bisa bermanfaat di masyarakat,” imbuhnya. Ketiga, “Kita butuh dan membutuhkan orang lain dalam tim. Kunci bekerja dalam tim adalah menghargai pendapat tiap anggota,” paparnya membeberkan pengalamannya berembuk dalam tim. Pandemi tidak bisa menjadi alasan. Banyak sarana yang bisa digunakan untuk berdiskusi menentukan program pemberdayaan. Salam menggunakan Zoom atau juga bertelepon.

Keempat, “ketahui dulu permasalahan dari lokasi atau tempat sasaran pemberdayaan,” kata Salam mewanti-wanti. Pada gilirannya, pemetaan masalah di sasaran pemberdayaan dapat membantu merancang program. Sebaliknya, keliru memetakan, bisa jadi salah pula dalam menentukan program. Salam menjelaskan bahwa pengabdian masyarakat yang ia lakukan di MTSn 1 Pasir Talang, Solok Selatan, ini mengajarkan penggunakan google classroom. Selama ini PJJ dilakukan lewat WA dirasa kurang efektif.

Meski begitu, tidak hanya menggunakan google classroom, melainkan juga pembelajaran fitur google classroom, kahoot, dll. Jadi ada pembelajaran yg tidak monoton atau tidak membosankan kata Salam.

Respon Peserta

Ada pelbagai testimoni dari guru setelah program pemberdayaan ini dilakukan oleh Salam dan tim. Beberapa dari mereka sangat berterima kasih dengan program ini. Tak hanya itu, Salam juga selalu memperbarui perkembangan penggunaan aplikasi para peserta pascapelatihan dan sosialisasi. Di tengah praktik pembelajaran, ada juga guru-guru yang masih bertukar pesan menghubungi dan berkonsultasi ketika ada kendala menggunakan aplikasi.

Misalnya, ada seorang guru yang lupa cara menggunakan aplikasi Kahoot. Ia berikan solusi lewat pesan WA, atau telepon. Salam juga menyarankan untuk mengikuti beragam pembaruan konten di akun instagram Sfh_online.

Salam berpesan pada seluruh mahasiswa Komunikasi UII, program sosial seperti ini harus terus dilakukan. Sebab sangat penting dan memberi solusi atas beragam permasalahan masyarakat. “Kalau ada pemberdayaan lain, lakukan semaksimal mungkin, karena ke depannya itu akan banyak berguna untuk kita semua, nantinya,” pesan Salam di akhir sesi diskusi.


Reporter/ Penulis: Indria Juwita (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2017, Magang PSDMA Nadim Ilmu Komunikasi UII) dan A. Pambudi W

Pandemi menjadi tantangan baru bagi sekolah. Pasalnya, belum semua guru memiliki keterampilan dan literasi digital yang memadai dalam menggunakan media pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sekolah daring menjadi kendala. Belajar menjadi kurang efektif. Maka dari itulah pemberdayaan digital bertajuk School From Home (SFH) hadir menjawab tantangan tersebut.

Salammatul Putri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Angkatan 2018, mengatakan, bahwa PJJ selama ini menuntut guru dan siswa harus mampu tak hanya beradaptasi melainkan juga berkreasi dan berinovasi di tengah pandemi. Jika tidak, belajar di sekolah bisa berujung kebosanan bahkan ketidakefektifan. Salam, karenanya, bersama keempat rekannya sesama mahasiswa Komunikasi UII, berinisiatif membuat program Literasi Digital di MTSN 1 Pasir Talang, Solok Selatan.

“Program ini adalah salah satu bentuk pemberdayaan yang diharapkan memberikan manfaat dan menciptakan perubahan pembelajaran di tengah PJJ,” kata Salam, pada Selasa (23/03/2021), via Zoom Meeting dalam diskusi bulanan Pusat Studi dan Dokumentasi Media Alternatif (PSDMA) Nadim Komunikasi UII.

Salam menuturkan, “Mulanya idenya beragam. Saya sempat riset kecil-kecilan. Saya lihat sistem pembelajaran di sekolah sepupu saya hanya menggunakan media WhatsApp,”  Ujar Salam, dalam diskusi berjudul Digitalisasi & Pandemi: Kampanye Penggunaan Media Digital di MTSN 1 Pasir Talang, Solok Selatan.

Apa yang Salam dan kawan-kawannya lakukan adalah hasil dari matakuliah Manajemen Program Pemberdayaan Nonkomersil. Program pemberdayaan ini dilakukan dengan dua model. Pertama, dengan melakukan kampanye literasi digital penggunaan beragam aplikasi digital untuk mempermudah PJJ. Kedua, dengan sosialisasi dan pendampingan penggunaan aplikasi digital untuk pembelajaran di MTSN 1 Pasir Talang.

Lewat Daring dan Luring

Salam dan tim kemudian berinisiatif membuat konten literasi digital di Instagram bernama sfh_online. Konten-konten ini mencoba mengatasi kendala-kendala PJJ yang selama ini bersliweran di jagat maya. Salam juga bekerja sama dengan Komunitas Remaja Solok Selatan bernama Share To Care untuk membantu mempromosikan konten-konten tersebut.

Program yang dilaksanakan selama satu bulan ini memuat konten instagram yang beragam. Misalnya, ada konten soal tips penggunaan aplikasi Google Classroom, tips belajar dan sukses menghadapi ujian, dan juga beberapa konten menarik seperti curhatan pelajar selama bersekolah di tengah pandemi. Curhatannya variatif. Mulai dari sakit mata hingga sakit pinggang.

Kemudian ada pula konten fakta unik dan kata motivasi. Tujuannya agar menambah pengetahuan pelajar dan memotivasi siswa agar belajar terasa menyenangkan. Tentu tidak melulu tips, ada juga kuis. Kutipan-kutipan inspiratif dari tokoh-tokoh besar juga tak ketinggalan.

Selain kampanye digital, sosialisasi juga dilakukan guna memperkenalkan aplikasi belajar mengajar online kepada guru di sekolah. Aplikasi itu misalnya Google Classroom dan Google Meet. Tak hanya itu, guru-guru MTSN 1 Pasir Talang juga berlajar bersama membuat kuis lewat aplikasi Kahoot. Berjalan beberapa hari, dampak dari program Salam dan tim mulai dirasakan. Ada perubahan sedikit demi sedikit dari proses belajar mengajar. Guru-guru mulai ada yang telah menggunakan aplikasi online yang Salam perkenalkan. Guru dan siswa juga belakangan juga memberi respon baik. Mereka melontarkan ucapan terima kasih atas manfaat pengetahuan sekaligus keharuan atas manfaat dari program pemberdayaan ini.


Reporter/ Penulis: Indria Juwita (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2017, Magang PSDMA Nadim Ilmu Komunikasi UII)

Editor: A. Pambudi W

Program Studi Ilmu Komunikasi UII kembali menggelar diskusi bulanan.

Turut mengundang Pembicara kali ini adalah:

Vadhiya Rahma N. ( Mahasiswi Ilmu Komunikasi UII 2018)

Kali ini Vadhiya akan berbicara tentangpengabdian yang pernah ia lakukan
bersama teman-teman dalampendampingan pembuatan tie dye
di komunitas Difabelzone.id.

 

Jangan lupa merapat pada:
hari Rabu, 31 Maret 2021.
Pukul 14:00 WIB.

Via Zoom, ya!

 

Tautan:

Personal Branding bukan perkara narsis semata. Personal branding akan mendokumentasikan siapa diri kita dan orang tidak perlu banyak bicara tentang diri kita. cukup hanya memberikan satu link akun sosial media, orang akan tau siapa kita. Hal ini akan menjadi bahan pertimbangan mereka untuk bekerjasama dengan kita atau tidak.

Personal branding sama corporate branding itu harus. You have your personal branding, personal values. Apalagi sekarang musim linked in,” kata Samuel Halim (Founder MC. MD Groovy Group Indonesia) dalam Kuliah pakar Prodi Komunikasi UII Sabtu, 20 Maret 2021. Kuliah pakar ini diawali dengan topik hangat tentang pencitraan diri (personal branding).

Kelas Kuliah pakar Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, ini mengundang dua orang ahli yang sudah lama berkecimpung di dunia profesional baik nasional maupun multinational. Kuliah pakar yang bertajuk ‘Virtual Expert Class’ Managemen Komunikasi Komersil dalam Dunia Kerja ini menghadirkan Wahidah Oktavia selaku Public Relation PT. Paragon Technology Innovation (Wardah) dan Samuel Halim (Founder MC. MD Groovy Group Indonesia) sebagai pembicara. Acara ini dipandu oleh Fanti Pratiwi Meita (Dosen Mata Kuliah Manajemen Program Komunikasi Komersil, Komunikasi UII) dan dimoderatori oleh Ibnu Darmawan (Dosen Dosen Mata Kuliah Manajemen Program Komunikasi Komersil, Program Internasional, Ilmu Komunikasi UII).

Selain personal branding, Samuel juga mengingatkan untuk tidak memberikan pencitraan yang kosong.

Samuel kemudian memberikan pengalamannya saat pitching dengan perusahan Pocari. Pihak Pocari, perusahaan yang akan bekerja sama dengan Groovy saat itu, bertanya tentang perusahaan Jepang apa saja yang pernah bekerjasama dengan mereka. Samuel menjawab ia pernah bekerjasama dengan Rinnai dan Meiji. “Dan mereka benar telpon Meiji. Kamu gimana dulu pernah kerja bareng groovy, kondisi interna mereka . Jadi calon client nggak mau dong percaya aja gitu aja. Jadi kita perlu liat bagaimana dia di perusahaan lain.”

Satu hal yang tidak kalah penting, Samuel juga menggarisbawahi tentang chemistry dengan client. Pria yang pernah rugi ratusan juga karena pengelolaan keuangan yang tidak akuntable itu menjelasakan bahwa pihak klien akan lebih memilih EO yang sudah memiliki visi yang sama walaupun harus mengeluakan uang lebih banyak. “karena mereka taau, pasti hasilnya tidak akan jauh dari apa yang mereka ekspektasikan,” ungkap Samuel.

Buat para mahasiswa-mahasiswa, kamu bisa mengembangkan keterampilan yang kamu dapat di kelas Komunikasi UII denang gabung di IDN Times. Ikuti Program Magang di IDNTimes. Kini IDN TImes membuka lowongan khusus Reporter, Videografer, Animator grafis) di IDN Times – WFH Situational . Simak infonya di tautan sosial media IDNTimes berikut atau di bawah ini.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by IDN Times (@idntimes)

Kamu mahasiswa Komunikasi UII tingkat akhir dan sudah selesai garap Skripsi/ tugas akhir? Masa pandemi saatnya kreatif. Kamu bisa dengan #dirumahaja meningkatkan keterampilanmu sebagai mahasiswa Komunikasi UII. Caranya aktfi di beragam kegiatan atau daftar di beberapa lowongan magang yang juga bisa untuk memenuhi mata kuliah magangmu dengan ikut daftar di Lowongan Magang Editor, Editor Bahasa, Kreatif Medsos, Desainer di LIPI Press #dirumahaja. Semuanya bisa dilakukan dari rumah. Simak infonya di tautan LIPI PRESS berikut atau di bawah ini.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by LIPI Press (@lipi.press)

Halo teman-teman IPC !!

Kali ini kita akan membahas lagi tentang AIESEC, minggu lalu kita membahas Global Volunteer di AIESEC UGM, nah di episode minggu ini kita akan membahas Global Talent di AIESEC UGM.

Oh iya, sebelumnya tamu kita kali ini adalah Fadila Amani, dia adalah Team Leader Marketing Initiative AIESEC di UGM.

Apa itu Global Talent?

Global Talent merupakan program yang ditawarkan oleh AIESEC di UGM yang berfokus pada magang di luar negeri dengan tujuan untuk mengembangkan kepemimpinan. Program ini adalah program berbayar. Dengan membayar empat juta rupiah, Anda akan mendapatkan pengalaman terbaik hingga kembali ke Indonesia. Berbeda dengan Global Volunteer, program ini hanya terdiri dari Outgoing Global Talent dimana AIESEC UGM mengirimkan magang ke berbagai negara anggota AIESEC.

Program ini terdiri dari tiga jenis, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Anda dapat memilih program mana yang ingin Anda ikuti. Jangka pendek 6-12 minggu, jangka menengah 13-26 minggu, dan jangka panjang 27-78 minggu. Biasanya mahasiswa lebih memilih jangka pendek untuk mengisi waktu liburan mereka. Untuk negara yang akan dibidik, Anda bisa memilih negara mana yang menjadi anggota AIESEC di dunia.

Selama magang, Anda tidak perlu khawatir karena AIESEC UGM akan membantu Anda saat mengalami kesulitan. Perusahaan yang bekerja sama juga dijamin bisa mendapatkan pengalaman yang luar biasa, karena bekerja di perusahaan asing akan mengembangkan kemampuan bahasa Inggris. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan pengalaman dari budaya di negara lain.

“Kalau magang di luar negeri, bisa memotivasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang baik. Kamu juga bisa bekerja dengan tantangan, sehingga kamu bisa waspada terhadap masalah di luar diri kita,” kata Fadila.

Sebelum Anda memilih negara yang akan dituju, AIESEC UGM akan membantu dengan membahas negara mana yang Anda sukai, bahasa yang Anda kuasai, dan bidang apa yang Anda inginkan. Nantinya itu dapat sehingga memudahkan Anda untuk melakukan magang di perusahaan.

“Untuk persyaratan yang terpenting adalah CV, berusia 19-30 tahun, dan minimal 5 semester. Jadi program ini juga terbuka untuk kamu yang sudah lulus kuliah dan ingin magang di luar negeri,” imbuh Fadila.

Fadila menjelaskan, saat terjadi pandemi seperti ini, AIESEC UGM akan mengikuti Global Safety Protocol di masing-masing negara tujuan. “Sebelum ke Tanah Air, kami akan mengadakan seminar untuk membahas prosedur darurat, protokol keselamatan, dan memastikan Anda sudah memiliki asuransi kesehatan,” ujar Fadila di tengah diskusi Live Instagram Teatime pada Jumat (5/3).

“Selama magang di luar negeri, kami akan memantau setiap minggu, bagaimana kesehatannya, masalah, atau apapun tentang magang. Sebelum kembali ke Indonesia, Anda juga harus memiliki sertifikat kesehatan, mengikuti protokol kesehatan, dan karantina sendiri. Jadi AIESEC UGM sangat menjamin dan membantu permasalahan Anda,” ungkap Fadila menjamin.

Selain magang bisa juga liburan di negara tersebut, karena ada waktu liburan jadi tidak bekerja terus menerus. Selain itu, Anda juga bisa menjelajahi kuliner dan budayanya di sana.

Informasi lebih lanjut, anda bisa bertanya dan diskusi lanjutan di Instagram dan LINE AIESEC UGM.

Instagram: @aiesecugm

LINE: @aiesecugm (dengan @)

————

Reporter dan Penulis: Sera Zahria, Mahasiswa Komunikasi UII, Angkatan 2016, Magang di Komunikasi UII Program Internasional.

Penyunting: A. Pambudi. W.

Hello IPC friends !!

This time we will discuss AIESEC again. Last week we discussed Global Volunteer at AIESEC UGM, now in this week’s episode we will discuss Global Talent at AIESEC UGM.

Oh yeah, before that our guest this time was Fadila Amani, she was the AIESEC Marketing Initiative Team Leader at UGM.

What is Global Talent?

Global Talent is a program offered by AIESEC at UGM that focuses on internships abroad with the aim of developing leadership. This program is a paid program. By paying four million rupiahs, you will get the best experience until you return to Indonesia. Unlike the Global Volunteer, this program only consists of Outgoing Global Talent where AIESEC UGM sends internships to various AIESEC member countries.

This program consists of three types, namely short, medium, and long term. You can choose which program you want to join. Short term 6-12 weeks, medium term 13-26 weeks, and long term 27-78 weeks. Usually students prefer a short term to fill their vacation time. For the countries to be targeted, you can choose which countries are members of AIESEC in the world.

During your internship, you don’t need to worry because AIESEC UGM will help you when you have difficulties. Companies that work together are also guaranteed to get an extraordinary experience, because working for a foreign company will develop their English language skills. Apart from that, you will also get experiences from cultures in other countries.

“Internships abroad can motivate other people to do good things. You can also work with challenges, so you can be aware of problems outside ourselves,” said Fadila.

Before you choose the country to go to, AIESEC UGM will help by discussing which country you prefer, the language you are fluent in, and what field you want. Later it can make it easier for you to do an internship at the company.

“For the most important requirement is a CV, 19-30 years old, and a minimum of 5 semesters. So this program is also open to those of you who have graduated from college and want to do internships abroad, ” said Fadila.

Fadila explained, when a pandemic like this occurs, AIESEC UGM will follow the Global Safety Protocol in each destination country. “Before going to Indonesia, we will hold a seminar to discuss emergency procedures, safety protocols, and ensure that you have health insurance,” said Fadila in the middle of Teatime’s Live Instagram discussion on Friday (5/3).

“During the internship abroad, we will monitor every week, how is his health, problems, or anything about the internship. Before returning to Indonesia, you must also have a health certificate, follow health protocols and self-quarantine. So AIESEC UGM really guarantees and helps your problems, “said Fadila who also guaranteed.

Apart from internships, you can also vacation in the country, because there is vacation time so you don’t work continuously. Besides that, you can also explore the culinary and culture there.

For further information, you can ask questions and have further discussions on Instagram and LINE AIESEC UGM.

Instagram: @aiesecugm

LINE: @aiesecugm (with @)

———-

Author and Reporter: Sera Zahria, Internship Student of Communication Department of UII, at International Program of Communication Department, Student Batch 2016

Editor: A. Pambudi W.