Kunci membuat animasi bumper video adalah dengan terampil mengkombinasikan ragam ornamen sederhana dan alat kerja. Kreativitas dan rajin melihat referensi animasi lain juga penting.
Begitulah yang disarankan oleh Dwi Agus dan Mudrik Slamet, dua instruktur pada Workshop Motion Graphic untuk staf Komunikasi UII pada Selasa (16 Februari 2021).
Workshop yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat ini, dilakukan untuk mengasah keterampilan teknis staf untuk menggunakan beragam aplikasi desain dengan ornamen dan fitur sederhana. “Kita coba mendesain sebuah bumper video dengan mengkombinasikan aplikasi coreldraw, photoshop, dan after effect,” kata Dwi Agus, instruktur spesialis photoshop dan coreldraw ini. Dwi Agus telah banyak menerima penghargaan bergama kompetisi film. Misalnya ia pernah menjuarai lomba film Festival Film Disabilitas #1 yang khusus mengangkat isu soal advokasi difabel.
M. Iskandar T. Gunawan, filmmaker gaek yang juga staf Laboran Komunikasi UII menambahkan bahwa pelatihan yang dilakukan dua hari kali ini adalah kegiatan rutin prodi. “Tujuannya dalam rangka peningkatan kapasitas staf. Terutama karena staf dapat menggunakan keahlian ini untuk kerja sehari-harinya sebagai editor Uniicoms TV dan kreator konten di laman publikasi media sosial Prodi,” kata Iskandar. Fokus utama pelatihan ini adalah pada bidang editing mutimedia.
Kunci membuat animasi bumper video adalah dengan terampil mengkombinasikan ragam ornamen sederhana dan alat kerja. Kreativitas dan rajin melihat referensi animasi lain juga penting.
Pelatihan ini berjalan selama dua hari dari 16-17 februari 2021. Workshop motion graphic dan editing video ini menghasilkan beragam bumper video untuk acara-acara di channel Uniicoms TV. Bumper adalah animasi penjelas yang biasa digunakan untuk pembuka atau penutup sebuah video atau film.
Menurut Dwi Agus, langkah-langkah yang dibutuhkan adalah dengan mengumpulkan bahan. “Dimulai dengan cari fotonya mana, typografinya mana, jam tayang jam berapa, unsur-unsur elemen apa yang perlu kita pakai. Itu dikumpulkan dalam satu folder sehingga mudah dalam pengorganisiran dan penggunaan di software desain,” kata Dwi.
“Untuk typografi dan partikel-partikelnya pakai corel. Sedangkan edit foto pakai Photoshop. Lalu nanti bersama Mudrik, spesialis animasi, kita masukkan bahan-bahan yang telah didesain di corel dan photoshop kita masukkan di adobe after effect,” imbuh Dwi.
“Barulah nanti elemen dan unsur desain tadi kita gerakkan dengan fitur-fitur animasi yang sudah disediakan oleh adobe after effect,” kata Mudrik, instruktur lainnya.
Zarkoni, salah satu staf, mengatakan kalau staf dan kru uniicoms TV lebih mumpuni menggunakan Adobe Premiere. Sedangkan pembuatan animasi selama ini belum terlalu didalami. Maka pelatihan ini menemukan urgensinya demi peningkatan skill sekaligus kualitas konten dalam channel Uniicoms TV, sebagai TV Online milik Komunikasi UII dan pertama di UII.