Model Praktik Baik di Tiga Universitas Negeri di Indonesia (2)

Reading Time: < 1 minute

Artikel sebelumnya

Sedangkan pengalaman UIN Suka berbeda. Prof. Iswandi mengatakan Prodi Komunikasi UIN Yogya ini adalah prodi terpopuler se PTAI di Indonesia peminatnya. “Bisa ratusan yang mendaftar, tapi kami hanya bisa terima 150,” kata Iswandi.

Iswandi menjawab pertanyaan dari Holy Rafika, Dosen Komunikasi UII, spesialisasi Komunikasi Geografi soal bagaimana pembedaan prodi konunikasi di UIN pada fakultas fsihum dan fakultas dakwah.

“Di UIN Suka, ada pembedaan antara Komunikasi sebagai ilmu di Prodi Komunikasi dan komunikasi sebagai teknik di fakultas dakwah dan komunikasi,” kata Iswandi. Menurutnya, perbedaan lain adalah jika di Fishum komunikasi secara keilmuan mengikuti pedoman dari Kementrian Pendidikan, sedangkan Komunikasi Penyiaran Islam dalam Fakultas Dakwah mengikuti pedoman dari Kemenag.

Perbedaan lagi bila diceritakan oleh pengalaman UGM. UGM sejak awal telah meletakkan pondasi Prodi Komunikasinya sejak mulanya bernama Jurusan Publisistik pada 1949. Inilah generasi pertama jurusan komunikasi di Indonesia. Baru kemudian IISIP dan diikuti Universitas Indonesia. Barulah pada 1960 Komunikasi Unpad mendirikan jurusan serupa.

Bila Prodi Komunikasi di Unpad ada dalam Fikom, Komunikasi UIN ada di bawah Fishum, maka Komunikasi UGM berada bersama Fisipol.

Komunikasi UGM juga telah lama berubah nama menjadi Departemen Komunikasi UGM. Kini pengembangan ilmu di Komunikasi UGM sangat ditentukan oleh staf yang sanggup berkompetisi meraih hibah riset baik internal maupun eksternal. “Pengembangan keilmuan lebih ditentukan pula oleh kemampuan dan peminatan staff dosen dalam menentukan agenda riset. Fokus pada peminatan ini membuat branding komunikasi UGM semakin kuat,” kata Ngurah. Hal ini menjadi semakin kuat apalagi ketika dihubungkan dengan relasi dosennya yang banyak melanjutkan studi di luar negeri. Networking inilah yang akan menentukan arah dan peningkatan kualitas prodi.