Kaleidoskop 2024
Reading Time: 2 minutes

Kreativitas dalam mengelola program menjadi elemen yang terus dikembangkan di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Dengan fokus akademik dan pemberdayaan, beberapa program digarap. Salah satu program unggulan yang telah terselenggara adalah international conference (CCCMS).

Kegiatan ini melibatkan, dosen, staf, mahasiswa, serta beberapa mitra eksternal baik nasional maupun international. Berikut beberapa big event and academic program yang sukses terselenggara sepanjang tahun 2024.

  • Milad Prodi Ilmu Komunikasi UII

Berbeda dari milad sebelumnya, memasuki usia ke-20 gelaran ini dilakukan lebih serius dengan berbagai perayaan yang cukup meriah. Bebrapa agenda seperti research day, orasi kebudayaan, hingga peluncuran buku dan pameran arsip museum pers Yogyakarta mewarnai perjalanan 20 tahun Prodi Ilmu Komunikasi UII. Perayaan ini berlangsung beberapa hari di bulan Juni hingga Juli 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/milad-ilmu-komunikasi-timeline-pencapaian-dan-perjalanan-selama-20-tahun/

  • Research Day

Diinisiasi pada milad ke-20 Prodi Ilmu Komunikasi, research day akan menjadi program tahunan. Tema dalam research day seri pertama adalah Komunikasi dan Media dalam Berbagai Perspektif mempresentasikan 16 judul riset oleh 16 dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang dibagi menjadi 5 panel dengan klaster-klaster tertentu. Secara umum research day merupakan momen bagi para akademisi untuk mempresentasikan riset atau penelitian yang telah dilakukan kepada publik. Tradisi ini juga menjadi ajang desiminasi karya dalam konteks ilmiah.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/research-day-2024-komunikasi-dan-media-dalam-berbagai-perspektif/

  • Kaliurang Festival Hub

Kalfest Hub atau Kaliurang Festival Hub, adalah ruang dan platform bagi berbagai festival film. Hub dalam konteks ini artinya mempertemukan, perjumpaan ide, hingga kolaborasi. Pertama kali digelar pada tahun 2023, hingga kini telah enam kali terselnggara. Teranyar Kalfest Hub #6 digelar pada 5 September 2024 di Bioskop Sonobudoyo berkolaborasi dengan Visual Documentary Project (VDP) Kyoto menghadirkan Nishi Yoshimi selaku Dewan Pengurus dan Koordinator Kurator serta Sazkia Noor Anggraini, pengajar ISI Yogyakarta sekaligus peneliti dan pembuat film.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/kalfeshub/

  • CCCMS

Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) merupakan konferensi internasional tahunan Prodi Ilmu Komunikasi UII. Tahun ini menjadi tahun ke-10 CCCMS berlangsung, mulanya diselenggarakan setiap satu tahun sekali namun sejak 2017 digelar tiap dua tahun sekali. Tahun 2024, The 7th CCCMS mengambil tema Hybrid telah berlangsung pada 28 Agustus diikuti oleh akdemisi dari berbagai negara yakni Portugal, United Kingdom, Polandia, India, Taiwan, Brasil, Thailand, Jepang, Hong Kong, Italia, Pakistan, China, Malaysia, dan Singapura.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/cccms-2024-rektor-uii-sampaikan-human-are-not-totally-independent-dalam-konteks-hybrid/

  • P2A Ice Cream

Passage to ASEAN (P2A) Ice Cream adalah mobility international yang menjadi program prioritas IPC UII. Tahun 2024 menjadi gelaran ke-7, dengan tajuk AWARE: Exploring Digital Culture and Urban Environment in Creative Ecosystem, pertemuan ini akan mengambil latar di Yogyakarta untuk Indonesia serta Kuala Lumpur, Kedah, dan Langkawi saat di Malaysia. Bermitra dengan Universiti Utara Malaysia (UUM), mobility international ini berlangsung pada 19-29 Agustus 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/p2a-2024-welcome-to-yogyakarta/

  • Studium Generale

Studium Generale adalah forum diskusi akademik yang menghadirkan praktisi dari pihak eksternal serta alumnus Prodi Ilmu Komunikasi UII yang concern dengan topik tertentu. Program ini selalu digelar di awal semester ganjil untuk menyambut mahasiswa baru. Harapannya mampu menjadi bekal dan motivasi mahasiswa dalam menjalani studi jenjang sarjana. Tahun 2024, Studium Generale bertajuk Menembus Batas: Mengembangkan Kreativitas dengan Berpikir di Luar Kotak digelar pada 2 November menghadirkan Fanbul Prabowo (alumnus) dan Paksi Raras Alit (seniman dankreator konten).

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/studium-generale-2024-mengembangkan-kreativitas-dengan-berpikir-di-luar-kotak/

  • Annual Workshop Globalization

Hampir sama dengan Studium Genarale, Annual Workshop Globalization (AWG) adalah forum akademik yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru. Bedanya, AWG khusus untuk IPC student dan menghadirkan international speaker. Tahun 2024, merupakan perhelatan kelima dengan tajuk Voices for Change ‘Media’s Role in Ending Gender-Based Violence’ menghadirkan tiga pemateri yakni Dr. Katrin Bandel, Indiah Wahyu Andari, dan Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D. forum ini terselenggara pada 19 November 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/the-5th-annual-workshop-on-globalization-2024-voices-for-change-medias-role-in-ending-gender-based-violence/

Demikian beberapa agenda yang telah terselenggara, daftar tersebut merupakan sebagian dari seluruh program yang telah terlaksana di tahun 2024.

Kaleidoskop 2024
Reading Time: 3 minutes

Artikel ini berisi catatan berbagai pencapain Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam kurun satu tahun terakhir. Tentu saja pencapaian ini adalah usaha-usaha yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Mulai dari prestasi lembaga hingga individu, pencapaian-pencapaian ini adalah kerja kolektif yang dilakukan dengan kekompakan dan semangat. Catatan ini akan menjadi refleksi untuk menyambut tahun 2025.

Berikut beberapa pencapaian yang berhasil dikumpulkan:

Deretan Prestasi Prodi Ilmu Komunikasi UII Sepanjang 2024

  1. Film dokumenter “Sweat Dripping in the Ripples of the Rivers” karya Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom, bersama tim laboran terpilih dalam Program Akuisisi BRIN.

Selengkapnya: Karya Kreatif Dosen dan Staf Prodi Ilmu Komunikasi UII Terpilih dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN Periode 1 Tahun 2024

  1. Film dokumenter “Lahir Kembali dari Kepunahan” karya Dr. Herman Felani dan tim terpilih dalam Program Akuisisi BRIN.

Selengkapnya: Film Dokumenter ‘Lahir Kembali dari Kepunahan’ Karya Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Raih Penghargaan dari BRIN

  1. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA menjadi profesor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus FPSB.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/pidato-pengukuhan-prof-masduki-jelaskan-toxic-university-kebebasan-akademik-hingga-catatan-rekomendasi/

  1. Artikel ilmiah berjudul Islamic communication as an invention of modernwestern knowledge: critical analysis toward Islamic communication in Indonesiayang ditulis oleh Holy Rafika Dhona, S.I.Kom, M.A, salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah terbit pada Asian Journal Communication pada 23 Februari 2024.

Selengkapnya: Islamic Communication as an Invention of Modernwestern Knowledge: Critical analysis toward Islamic Communication in Indonesia – Asian Journal Communication

  1. Artikel ilmuah berjudul Social Media Marketing at Islamic Higher Education: Reactions, Posts, and Brand Post Contents yang ditulis oleh Nadia Wasta Utami dan Narayana Mahendra Prastya terbit pada Asian Journal Communication pada 26 Maret 2024.

Selengkapnya: https://redfame.com/journal/index.php/smc/article/view/6687

  1. Artikel ilmiah berjudul Memes and Constructions of TikTok Culture in #DontPlayPlayBosku yang ditulis oleh Sumekar Tanjung, S.Sos, M.A. salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah terbit pada 15 Mei 2024 di Jurnal Studies in Media and Communication – RedFame.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/meme-dan-kontruksi-tiktok-culture-dalam-dontplayplaybosku/

  1. Salah satu dosen Prodi ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA terpilih sebagai peserta terbaik 2 Kategori Dosen Bidang Sosial Humaniora dalam Anugerah Academic Leader LLDIKTI Wilayah V pada 16 Mei 2024 di Yogyakarta.

Selengkapnya: Dosen Ilmu Komunikasi UII Raih Anugerah Academic Leader Tahun 2024 LLDIKTI V

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII, Nandita Faiza meraih juara 2 dalam kompetisi Qiroatus Syi’ir tingkat nasional pada bulan Juni 2024.

Selengkapnya: Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Raih Juara 2 Qiroatus Syi’ir Tingkat Nasional

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) M. Nabiel Marazieq, pada 9 Juli 2024 Pusat Prestasi Nasional dan BPSMI DIY mengumumkan bahwa mahasiswa angkatan 2021 tersebut berhasil meraih juara 1 kategori fotografi dalam gelaran PEKIMISDA.

Selengkapnya: Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Raih Juara 1 Lomba Fotografi PEKIMISDA DIY

  1. Dua mahasiswa dinyatakan lolos dalam seleksi Indonesian International Student Mobility Awards(IISMA) tahun 2024. Yasmeen Mumtaz Widyawan dengan tujuan University of Groningen serta Guevara Tamtaka Warih Sadana di University of Pisa.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/dua-mahasiswa-ilmu-komunikasi-uii-lolos-program-iisma-di-belanda-dan-italia/

  1. Empat mahasiswa Ilmu Komunikasi UII lolos program ICT Kemendikbud

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/pelepasan-mahasiswa-program-mobilitas-internasional-6-mahasiswa-ilmu-komunikasi-uii-jalani-kuliah-ke-malaysia-italia-dan-belanda/

  1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII, Muhammad Fahrur Rozi berkesempatan untuk mengikuti IISMA di Frankfurt School, Jerman (IISMA Professional Program) pada akhir tahun 2024

Selengkapnya: https://www.instagram.com/p/DDJ41GphDA1/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

  1. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Muzayin Nazaruddin, memperoleh grant riset untuk dua tahun (2024-2026) dari British Museum. Riset yang didanai sebagai bagian dari Projek Endangered Material Knowledge Program (EMKP) tersebut berjudul “Documenting the Endangered ‘Pet Uno’, ‘Canang Ceureukeh’, and ‘Alee Tunjang’ as Indigenous Forest and Farm Culture in Post-Conflict and Post-Tsunami Aceh, Indonesia”

Selengkapnya: Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Terima Grant Riset dari British Museum 

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII raih prestasi berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Ia adalah Kelvin Alviana Setiawan, mahasiswa angkatan 2023 yang berhasil menaklukan tiga kompetisi Islami tingkat nasional.

Selengkapnya: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Borong Prestasi Musabaqah Qur’an dalam 3 Kompetisi Tingkat Nasional

  1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2023. Nur Kholifah Arifiani, berhasil menyabet gelar juara 1 Tahfidz 30 Juz Putri dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Internasional – Milad Universitas Islam Riau (UIR) 2024 ke-62.

Selengkapnya: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Raih Juara 1 Tahfidz 30 Juz 

  1. Desy Ratnasari mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021 berhasil menorehkan prestasi pada Unesa Pencak Silat National Challenge Competion II yang digelar pada 19 hingga 22 Desember 2024 di GOR Unesa, Surabaya.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/mahasiswa-ilmu-komunikasi-raih-juara-3-dalam-unesa-pencak-silat-national-challenge-competition-ii-2024/

  1. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik yang dikelola Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) meraih akreditasi Sinta 4.

Selengkapnya: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik Terakreditasi Sinta 4, Artikel Semakin Berkualitas

  1. Prodi Ilmu Komunikasi UII mendapat SK Izin Penyelenggaraan Magister Ilmu Komunikasi diterbitkan (Desember 2024)
  2. Program Studi Ilmu Komunikasi UII mempertahankan peringkat akreditasi “Unggul” dari BAN PT
  3. Dua doktor baru yakni Dr. Anang Hermawan dari Universitas Gadjah Mada dan Dr. Muzayin Nazaruddin dari Tartu University, Estonia.
  4. Pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025, dua mahasiswa raih prestasi di akhir masa studi. Fikri Haikal Ramadhan, S.I.Kom (lulusan terbaik di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) IPK 3,98) dan Arsila Khairunnisa, S.I.Kom (wisudawan terbaik di FPSB bulan September dengan IPK sempurna yakni 4,0 (summacumlaude))

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/wisudawan-terbaik-hingga-predikat-summa-cumlaude-dari-prodi-ilmu-komunikasi-uii/

  1. Buku “Subjek Sunda” yang ditulis oleh Holy Rafika Dhona, S.I.Kom, M.A

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/diskusi-buku-subjek-sunda-meruntuhkan-kedirian-yang-tunggal/

Itulah deretan prestasi yang telah tercatat dalam satu tahun terakhir.

Poso
Reading Time: 7 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi UII berkomitmen melakukan pemberdayaan kepada masyarakat secara luas. Dengan keilmuan di bidang komunikasi yang aplikatif harapannya mampu menjadi manfaat bagi masyarakat. Lebih lanjut, dapat menjadi solusi atas persoalan di suatu ruang.

Pemberdayaan-pemberdayaan ditujukan kepada berbagai pihak seperti SDM di instansi, perempuan, anak-anak, hingga masyarakat di daerah yang sulit mendapatkan akses informasi.

Mencatat perjalanan satu tahun ke belakang terdapat rentetan program dan perjalanan yang layak direfleksikan. Berikut beberapa peristiwa yang akan disajikan secara singkat. Tak hanya dilakukan oleh dosen, staf juga terlibat.

  1. Workshop Pembuatan Film Pendek Komunitas Video Edukasi Binaan Balai TekKomDik DIY

Workshop ini diinisiasi oleh Anggi Arif Fudin Setiadi S.I.Kom., M.I.Kom  sejak Mei hingga November 2024. Melihat masalah yang dihadapi Balai TekKomDik terkait konten edukasi (film), berbagai pelatihan diberikan kepada komunitas video edukasi binaan Balai TekKomDik yang beranggotakan guru-guru pilihan SMA se-DIY.

Pelatihan yang dilakukan meliputi (1) membuat rancangan produksi berupa pemuatan creative deck yang berisikan dari skenario, alat yang digunakan dan shot list yang diproduksi menjadi film pendek, (2) Pelatihan dalam menggunakan kamera, lighting dan audio dalam proses produksi. (3) Pendampingan dalam produksi hingga editing film pendek.

Diharapkan pengabdian ini mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas dalam pembuatan film secara berkelanjutan.

  1. Pelatihan Menulis Reflektif dan Kritis untuk Santri Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Peserta Ekstrakurikuler Jurnalistik

Bekerja sama dengan Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, pemberdayaan yang dilakukan oleh Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A. menyasar pada santriwati jenjang sekolah menengah pertama yang tergabung pada ekstrakulikuler jurnalistik.

Pemberdayaan yang berlangsung pada 20 Agustus 2024, berisikan dua materi utama yakni Pentingnya Menulis dan Menulisi Feature. Selain berpikir kreatif, pelatihan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam menulis, santri dituntut untuk merangkai ide secara logis dan koheren.

  1. Pelatihan Komunikasi untuk Perawat Pasien Kanker Anak

Pengabdian ini telah terlaksana pada 10 November 2024, diinisiasi oleh Dr. Herman Felani, S.S., M.A. Pelatihan komunikasi ini diberikan kepada kelompok perawat kanker anak di RSUP Prof Sardjito. Beberapa pelatihannya meliputi pelatihan bahasa Inggris untuk perawat kanker yang sering mendapatkan dari mitra luar negeri dan pelatihan produksi media visual untuk membuat materi edukasi bagi pasien dan keluarga kanker.

Harapannya pelatihan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam berkomunikasi, memperkuat hubungan pasien-perawat, serta meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit kanker anak.

  1. Mengenali Disleksia dan Kesulitan belajar di Usia Prasekolah/Sekolah

Pengabdian yang dilakukan oleh Holy Rafika Dhona S.I.Kom., M.A. dadasari oleh konsep koneksi salah satu field dari Komunikasi Geografi. Koneksi merupakan kajian mengenai ruang-ruang yang dibentuk dalam proses komunikas ketika ruang yang berbeda saling terhubung. Konsep ini mengimani bahwa dunia adalah ruang aman oleh setiap kalangan manusia termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Sayangnya, pemahaman masyarakat terhadap ABK terutama disleksia masih minim. Disleksia bukan penyakit, tetapi disleksia adalah hambatan belajar khusus. Ketidaktahuan tersebut membuat membuat anak yang mengidap ini dianggap “anak nakal”, “anak bodoh” dan lain-lain. Sehingga upaya-upaya pengenalan disleksia perlu dilakukan. Pengabdian ini dilakukan pada November 2024 dan diikuti oleh 20 orang tua dan pengajar PAUD.

  1. Kampanye Media Sosial Guna Penanganan Sampah di Kota Yogyakarta

Peningkatan jumlah produksi sampah di DIY yang terus meningkat menjadi masalah yang tak terselesaikan. Data menunjukkan tahun 2019 produksi sampah mencapai 644,69 ton per hari, sementara 2023 meningkat menjadi 1.231,55 ton perhari. Jumlah tersebut didominasi oleh sampah sisa produksi rumah tangga. Sayangnya, hal ini tak menjadi perhatian serius bagi masyarakat.

Untuk menjawab persoalan tersebut Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom, M.A, melakukan pengabdian dengan menggandeng Diskominfo DIY untuk melakukan kampanye di media sosial terkait penanganan sampah. Hal ini dilakukan dengan pelatihan pembuatan konten video edukasi yang mendorong kesadaran masyarakat. Strategi yang digunakan adalah third party endorser, yakni sebuah lembaga menggunakan suara pihak ketiga guna mendukung program. Pemberdayaan ini dilakukan sejak April hingga Oktober 2024.

  1. Workshop Produksi Siaran Radio untuk Kegiatan Filantropi dan Dakwah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Bawah Yayasan Badan Wakaf UII Yogyakarta

Filantropi adalah tindakan yang didasari nilai kemanusiaan. Konsep ini menjadi landasan pemberdayaan yang dilakukan oleh Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D. Berkecimpung di dunia radio, membuatnya mengetahui berbagi persoalan khususnya soal manajemen konten dakwah. Di bawah Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII beberapa lembaga filantropi seperti Lazis Unisia, Radio Dakwah Unisia, LWU Unisia, Embun Kalimasada, Rumah Sehat Baznas, dan Griya Cendekia digandeng untuk saling mengisi konten sesuai tujuan lembaga.

Pelatihan yang dilakukan adalah produksi siaran radio, harapannya dengan konten siaran di radio dapat memperkuat kerja sama dakwah dan pemberdayaan masyarakat antara satu lembaga dengan Lembaga Internal UII lainnya sehingga meningkatkan peluang sinergi untuk kegiatan bersama yang berorientasi pada kemanfaatan masyarakat luas. Kegiatan ini berlangsung pada 22 JULI 2024.

  1. Workshop Penulisan Buku Sejarah Pers Kalimantan Selatan

Pengabdian yang dilakukan oleh Prof. Dr.rer.soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A. fokus dengan penguatan sejarah pers lokal yakni Kalimantan Selatan yang selama ini terabaikan, terdominasi oleh sejarah pers nasional yang berbasis di Jakarta.

Kalimantan Selatan dipilih karena keunikan sejarah pers itu sendiri. Dari riset yang dilakukan pers lokal di Banjarmasin masih sporadis, tidak terkonsolidasi dalam satu buku, cenderung parsial kepada media pers tertentu dan dari segi tahun terbit sudah di atas 20 tahun. Perkembangan pers lokal Kalsel di era digital belum terekam dengan baik dan mendapatkan apresiasi akademik.

Menggandeng Redaksi JejakRekam.Com situs berita online lokal di Banjarmasin yang mengedepankan jurnalisme data, jurnalisme mendalam. Program ini menggunakan pendekatan partisipatif, pelaksanaannya melibatkan seluruh pegiat pers lokal Banjarmasin yang terseleksi. Luaran kegiatan adalah laporan kegiatan workshop, terbentuknya tim panitia penulisan buku dan proposal penulisan buku sejarah pers lokal yang akan diajukan ke pihak terkait. Program ini dilakukan sejak pertengahan tahun 2024.

  1. Pengembangan Panduan Peliputan Bencana Bagi Jurnalis di Kawasan Yogyakarta dan Sekitarnya

Memiliki ekpertise di bidang Komunikasi Lingkungan, Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA. melakukan pemberdayaan terkait panduan peliputan bencana kepada jurnalis di Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena wilayah Indonesia yang sangat rawan bencana (ring of fire). Sehingga penting bagi masyarakat untuk mengakses wawasan terkait kebencanaan.

Melalui jurnalis, harapannya wawasan tentang kebencanaan dapat tersosialisasi lebih luas sehingga masyarakat akan siap menghadapinya. Pelatihan peliputan bencana ini dilakukan pad 30 November 2024 di Ruang Rapat BPPPTKG Yogyakarta.

  1. Pengabdian Masyarakat di Lembaga Erat Indonesia “Manajemen Sosial Media”

Isu tentang perlindungan, advokasi, dan treatment kepada lansia masih minim diketahui oleh masyarakat awam. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, perlu strategi khusus dalam hal publisitas. Melihat keterbatasan tersebut, Nadia Wasta Utami, S.I.Kom, M.A. melakukan pengabdian dan pemberdayaan kepada anggota Erat Indonesia (LSM) di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Pelatihan pembuatan konten menggunakan smartphone dan manajemen sosial media Erat Indonesia. Harapannya melalui kegiatan ini, berbagai pihak baik lansia, pengurus, dan volunteer Erat Indonesia memiliki kemampuan pembuatan konten dengan smartphone dan manajemen sosial media yang secara bertahap dapat membantu peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu lansia.

  1. Pengabdian Masyarakat Sosialisasi Pengelolaan Sampah Secara Mandiri di Kota Yogyakarta

Masalah sampah di Yogyakarta adalah isu besar yang harus diselesaikan. Semenjak TPA Piyungan ditutup, masyarakat kebingungan dengan sampah di rumah. Narayana Mahendra Prastya, S.Sos, M.A melakukan pengabdian sejak April 2024 untuk lakukan sosialisai pengelolaan sampah mandiri untuk mengurai persoalan.

Sosialisasi terkait pembuatan ecobrick, pengelolaan sampah plastik, serta promoting zero waste lifestyle dilakukan di tiga kelurahan (Wirobrajan, Karangwaru, Baciro) menggandeng mahasiswa Ilmu Komunikasi dilakukan pada mulai Mei hingga Juni 2024. Dengan sosialisasi tersebut harapannya, masyarakat di Yogyakarta mampu menangani masalah sampah secara mandiri.

  1. Program Literasi Digital Anak Remaja SMP (Seri Jaga Identitas Digital)

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom melakukan pengabdian di MTSN 7 Pakem dengan memberikan literasi bertajuk “Lindungi Identitas Anak dengan Cakap Digital” kepada 160 siswa kelas 7. Pengabdian ini sangat penting dilakukan mengingat data (Kemkominfo) penggunaan media digital pada anak-anak dan remaja di Indonesia menemukan 98 persen tahu tentang internet dan 79,5 persen pengguna internet.

Internet paling dominan digunakan untuk mengakses media digital, sementara anak-anak dan remaja belum terlalu memikirkan apa tantangan dalam kemudahan akses tersebut. Termasuk soal keamanan identitas, isu kebocoran data menjadi concern utama pada pengabdian yang dilakukanpada Agustus 2024. Harapannya, kewaspadaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan mengingat penipuan di dunia digital biasanya memanfaatkan kelengahan pengguna terutama kaum rentan kaum rentan (anak-anak dan lansia).

  1. Pelatihan Pembuatan Konten Video Menarik Menggunakan Smartphone di Lembaga Erat Indonesia

Memiliki 20 hingga 30 relawan, Lembaga Erat Indonesia yang fokus dengan perlindungan, advokasi, dan treatment lansia dituntut untuk masif melakukan kampanye di media sosial demi mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak (termasuk anak muda). Berbagai upaya telah dilakukan termasuk berkolaborasi dengan instansi pemerintah. Namun, atensi masyarakat masih minim.

Menjawab persolan tersebut Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A melakukan pengabdian dengan pelatihan pembuatan konten video menarik dengan smartphone. Dengan konten video yang menarik harapannya masyarakat mengetahui dan turut berpartisipasi. Kegiatan tersebut berlangsung pada Oktober 2024 di TBM Gubug Pintar Semanu, Gunungkidul dan diikuti oleh berbagai pihak termasuk relawan Erat Indonesia, masyarakat umum, dan mahasiswa.

  1. Pengembangan Konten Media Sosial Sekolah Bertema Prophetic Parenting untuk Edukasi dan Dakwah

Prophetic parenting adalah pola asuh kenabian. Dr. Subhan Afifi, M.Si salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII melakukan pengabdian yang fokus pada pola asuh yang bertujuan mendidik anak dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Kegiatan ini bermitra dengan Yayasan Achmad Hasan Ali Taliwang, yang memiliki dua unit lembaga pendidikan, yaitu: TK Tahfidzul Qur’an (TKTQ) Ahsanu Amala dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Ahsanu Amala. Lembaga pendidikan ini berlokasi di Lingkungan Kokar Dalam RT 01/RW03, Telaga Bertong, Taliwang, Sumbawa Barat NTB.

Pengabdian ini penting mengingat bahwa kompetensi pengasuhan para orang tua dan guru perlu dikembangkan demi mendukung pendidikan. Dilakukan secara daring, selama November 2024 harapannya pengabdian ini dapat meningkatkan kualitas sekolah dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di Taliwang.

  1. Perancangan Buku Profil Sebagai Media Promosi Potensi Desa Gondangsari Magelang

Desa Gondangsari Magelang sebagai daerah agrowisata yang potensial belum memiliki arsip dan dokumentasi untuk pengembangan. Melihat persoalan ini, Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A. menggandeng mahasiswa Ilmu Komunikasi UII untuk melakukan pemberdayaan dengan membuay buku profil sebagai media promosi. Kegiatan berlangsung pada Agustus 2024.

Harapannya dokumen tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait untuk mengembangkan potensi wisata Gondangsari Magelang mampu memberikan tata cara dan strategi-strategi yang efektif untuk menjalankan kembali dan mengembangkan potensi wisata tersebut secara keberlanjutan, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

  1. “Remembering and Archiving” – Penguatan Publik atas Pemahaman dan Pemanfaatan Arsip Visual Melalui Re-fotografi dan Produksi Zine

Berbeda dengan beberapa pengabdian lainnya, cakupan dalam kegiatan ini sangat luas. Dr. Zaki Habibi, S.IP., M.Comms. melakukan pemberdayaan yang fokus dengan konsep remembering and archiving. Kegiatan ini memiliki sasaran program kalangan publik luas tanpa harus memiliki prasyarat pengetahuan dasar mengenai kearsipan secara umum maupun arsip visual secara khusus.

Berkolaborasi dengan Kolektif Belajar Konservasi, program ini memusatkan perhatian pada isu budaya material, dan secara operasional berfokus pada persiapan dan pelaksanaan kegiatan lokakarya (workshop) yang diikuti oleh para partisipan dari jejaring Kolektif Belajar Konservasi dan masyarakat luas yang tertarik pada topik pemanfaatan arsip-arsip visual. Diikuti masyarakat umum kegiatan ini terselenggara pada Agustus 2024 di Rumah Ayam by ViaVia Jogja.

  1. Dokumentasi di Dongi-Dongi Sulawesi Utara bersama YTBN

Tercatat dua tahun terakhir, Prodi Ilmu Komunikasi UII telah bermitra dengan Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) sebuah Yayasan yang fokus dengan pembangunan wilayah 3T. Pada Juli hingga Agustus 2024 beberapa staf terlibat dalam kegiatan kemanusian di Dongi-Dongi, Poso, Sulawesi Utara.

Mengambil peran sebagai tim dokumentasi tiga staf diterbangkan dengan Hercules TNI AU, luaran dalam dokumentasi antara lain dokumentasi foto dan video serta artikel feature untuk publisitas kedua lembaga.

  1. Diskusi Film, Workshop Parenting dan Public Speaking untuk Perempuan Nelayan di Demak

Beberapa dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII tengah fokus terhadap isu perempuan nelayan dan anak, salah satunya Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom. Dalam kegiatan Refleksi Perjalanan 19 Tahun Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari pada 24 Desember 2024 beberapa pemberdayaan dilakukan antara lain parenting, public speaking, serta diskusi film Nelayan Perempuan yang digarap Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Pemberdayaan di Tambakpolo, Demak, Jawa Tengah dilakukan secara rutin, berbagai persoalan yang kompleks terjadi akibat banjir rob pesisir pantai Utara.

Demikian rentetan dalam seri kaleidoskop 2024, dengan catatan ini harapannya kerja-kerja kemanusiaan selalu mendapat prioritas dan semakin meluas.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’
Reading Time: 2 minutes

Kabar membanggakan datang dari Desy Ratnasari mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021. Dara kelahiran, Klaten itu berhasil menorehkan prestasi pada Unesa Pencak Silat National Challenge Competion II yang digelar pada 19 hingga 22 Desember 2024 di GOR Unesa, Surabaya.

Pada kesempatan ini Desy mencatatkan namanya sebagai juara 3 kategori Tanding Kelas A Putri Dewasa. Rasa syukur atas prestasi ini ia sampaikan kepada Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Untuk sampai di titik ini, tentu perjalanan panjang telah dilaluinya.  Ia menyebut telah menggeluti cabang pencak silat selama 13 tahun. Sejak bangku sekolah dasar hingga kini Desy konsisten berlatih.

“Saya menekuni cabang olahraga Pencak Silat ini dari kelas 2 SD sampai dengan sekarang, jadi kurang lebih sudah 13 tahun,” ujar Desy Ratnasari.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Raih Juara 3 dalam ‘Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024’

Perempuan berusia 22 tahun itu memiliki keyakinan dan mimpi besar pada Pencak Silat. Cita-citanya memang menjadi atlet perempuan yang mampu berprestasi. Peluang demi peluang coba diambil untuk mewujudkannya.

Pencak Silat merupakan seni bela diri tradisional Indonesia yang memperhatikan seni keindahan pada gerakan dan jurusnya.

“Saya tertarik dengan Pencak Silat karena ingin menjadi atlet yang bisa membanggakan untuk keluarga terutama orang tua saya, disisi lain saya juga ingin menjadi anak yang berprestasi,” tambahnya.

Kompetisi tingkat nasional kali ini memberikan pengalaman luar biasa baginya. Pertandingan yang begitu ketat membuatnya harus bertanding hingga tiga kali.

Berbekal pengalaman demi pengalaman, desy menerapkan beberapa strategi untuk memenangkan pertandingan.

“Kejuaraan Unesa Pencak Silat National Challenge Competition II 2024 Tingkat Nasional ini persaingannya sangat ketat sehingga saya harus berlaga 3 kali hingga semifinal dan akhirnya meraih juara 3,” tandasnya.

Pengalaman Berbeda Yasmeen Mumtaz, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang Lakukan Exchange di Belanda
Reading Time: 3 minutes

Artikel ini ditulis oleh Yasmeen Mumtaz Widyawan, salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021 yang meraih beasiswa exchange di Belanda. Bagi, kamu yang tertarik untuk belajar di luar negeri, cerita dan pengalaman Yasmeen sangat layak untuk diikuti.

Read more

Subjek Sunda
Reading Time: 3 minutes

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Holy Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A., telah menelurkan buku dari hasil tesisnya di tahun 2014 lalu. Riset itu berjedul KELAHIRAN SUBJEK SUNDA Geneologi Subjek dan Kewilayahan Kelompok Etnis Sunda.

Hampir 10 tahun digarap ulang, akhirnya Marjin Kiri menerbitkannya dengan judul Subjek Sunda. Buku ini hakikatnya memberikan kritik terhadap anggapan Sunda sebagai etnisitas yang bersifat kodrati, tunggal, dan tetap.

Penulis berusaha dengan keras menyadarkan pembaca bahwa Sunda sebagai etnis muncul dalam kedirian masyarakat Sunda dari produk sejarah, lahir dari wilayah persilangan tumpukan wacana, dan sifatnya tidak abadi. Poin ini tercatat lengkap pada pendahuluan.

Beranjak dari sana, pada bagian Wilayah dan Batas di Pulau Jawa Masa Kolonial berbagai teks definisi Sunda dideskripsikan. Mulai dari sumber profan, ilmiah, hingga populer. Hasilnya semua mengamini bahwa Sunda adalah etnis di bagian barat pulau Jawa, kadangkala disebut Provinsi Jawa Barat yang memiliki budaya dan bahasa sendiri.

Mendebat Kedirian Sunda yang Tunggal

Gelaran Bedah Buku Subjek Sunda yang dinisiasi oleh LPM Himmah UII pada 6 Desember 2024 menghadirkan penulis, Holy Rafika Dhona dan pembedah Irfan Afifi seorang budayawan sekaligus cendekiawan yang concern dengan kajian Islam dan Jawa.

Menyebut Sunda dengan imbuhan bangsa, menjadi pencarian menarik bagi penulis. Ditemukan bahwa tahun 1914 hingga 1919 beberapa etnis di pulau-pulau mendeklarasikan diri sebagai bangsa. Sebagai contoh bangsa Jawa dan bangsa Selebes.

“Saya agak kaget baca data di tahun 1914-1919 bahwa mereka mendeklare atau menuliskan dirinya sebagai bangsa, bukan sebagai etnis,” ungkap Holy Rafika Dhona.

“Saya punya kesulitan akan saya bahasakan etnis atau bangsa. Karena kalau ngomong sama orang sekarang etnis tapi kalau waktu itu bangsa. Problem penulisan,” tambahnya.

Temuan risetnya menyebut jika kedirian Sunda tak lepas dari campur tangan Kolonial. Bahasa Sunda sebagai salah satu elemen utama etnis lahir dari ditemu-ciptakan oleh kolonial.

Namun, orang-orang Sunda memungkiri temuan tersebut. Keyakinannya, sebelum orang Eropa datang ke Sunda bahwa warga Kerajaan Sunda telah mempunyai kesadaran bahwa mereka berbeda dengan orang Jawa (rakyat Kerajaan Majapahit).

“Kesadaran diri bangsa Sunda datang sebelum ada kolonial, mereka merasa bahwa bagian dari perang bubat misalnya. Itu mengandaikan bahwa sunda datang dari nenek moyang yang dahulu kala,” ungkapnya.

“Mereka selalu mengkontraskan dirinya dalam beberapa hal dengan orang Jawa ini menjadi problem bagi saya. Mengapa ini menjadi wacana utama pakai analisis discourse, pasti ada sesuatu yang mengatur (dengan sendirinya) mengakui sebagai sebuah kebenaran bahwa kita berbeda dengan Jawa,” ujarnya lagi.

Irfan Afifi berargumen kesadaran etnis termasuk Sunda sebenarnya baru dan menguat karena fakta-fakta tertentu yang memisahkan Indonesia dalam bentuk wilayah. Seperti pulau Jawa yang terbagi menjadi beberapa wilayah yakni Jawa timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat.

“Pembentukan kesadaran terkait etnik tertentu sebenarnya dalam konteks ini saya menduga sejak awal, itu terbentuk baru. Kesadaran etnik itu muncul di abad 20,” ungkapnya dalam membedah buku Subjek Sunda.

Ia mencoba kait-mengaitkan, fakta-fakta sejarah bagaimana konstruksi identitas etnik terbentuk dengan teori-teori masa kolonial. Misalnya

“Membaca bagaimana wacana-wacana dikembangkan oleh rezim-rezim tertentu di masa lalu dalam menentukan definisi etnik atau pembentukan kedirian Sunda termasuk kedirian Jawa,” ujarnya lagi.

“Zaman Rafles di awal-awal memetakan masyarakat Jawa itu membaginya sederhana. Wilayah kerajaan Yogyakarta dan Solo itu Fordsttern London lalu yang pesisir yang dikuasai VOC dianggap sebagai Jawa, yang bagian Barat disebut Western London dulu belum ada istilah Sunda,” ungkapnya

“Problemnya, konstruksi yang baru dilarikan kepada justifikasi Kerajaan di masa silam yang sangat jauh. Orang-orang Sunda hari ini membayangkan Padjajaran dan Tarumanegara misalnya, kejauhan.” Tandasnya.

Pernyataan di atas hanyalah beberapa penggal dalam buku Subjek Sunda, beberapa bagian lain dibahas lebih lanjut pada bab-bab Kelahiran “Wilayah Sunda”, Perbincangan Sunda Mencipta Kedirian Sunda, Volksraad, Marxsisme, dan Marhaen.

“Koe sadaja oge kantenan kamanah, jen adat the henteu langgeng. Ganti jaman tangtoe adat oge ganti… Koe sabab dina djaman ajeuna djelema the dibagi doea bagian, nja eta kaoem moeda dan kaoem kolot.” – “Ganti djaman ganti adat”. Papaes Nonoman, 30 September 1915

Buku ini bisa dibaca di Nadim Ilmu Komunikasi UII.a

Selengkapnya dapat ditonton melalui link YouTube berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=WSTTjtDXfq8&t=2570s

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program
Reading Time: 2 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi UII menerima kunjungan dari Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi pada 6 Desember 2024 di Ruang Rapat Magister FPSB UII. Kunjungan dilakukan dalam rangka benchmarking pengembangan Program Studi di UNISMA Bekasi menuju Akreditasi Unggul.

Untuk menjawab langkah menuju Akreditasi Unggul, benchmarking yang perlu dibedah tentu soal penjaminan mutu serta kurikulum.

Pihak UNISMA 45 Bekasi yang diwakili oleh Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom. selaku tim penjaminan mutu mengawali diskusi dengan menanyakan implementasi penjaminan mutu di lingkup Prodi Ilmu Komunikasi UII.

“Bagaimana Implementasi (penjaminan mutu) dan perjalanannya seperti apa, karena di UNISMA jajaran penjaminan mutu masih minim personilnya dan general di tingkat universitas. Kami sebenarnya ingin memulai per Prodi, ingin melihat implementasi yang dilakukan secara rutin setiap semesternya di tim. Sehingga menjadi gambaran bagi kami,” ujar Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom.

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program

Terima Kunjungan dari UNISMA 45 Bekasi, Prodi Ilmu Komunikasi UII Sampaikan Benchmarking Kurikulum hingga International Program

Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Iwan Awaluddin Yusuf, S.I.P., M.Si., Ph.D. sedikit bercerita perjalanan dari Akreditasi C menuju Unggul yang secara organik dibangun bersama-sama. Tak hanya itu percobaan demi percobaan implementasi kurikulum dilakukan hingga menemukan formulasi yang efektif untuk mahasiswa.

Salah satunya terkait penempatan magang yang lebih efektif dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan skripsi. Penempatan ini dilakukan setelah ada evaluasi serta concern dari mahasiswa.

“Barangkali hal-hal seperti itu (evaluasi kurikulum) kami menyeimbangkan antara tuntutan eksternal seperti kurikulum Kampus Merdeka dan sebagainya denga napa yang bisa kami kontribusikan dengan style dan sumber daya kami, keunggulan-keunggulan kami yang justru membentuk Prodi,” jelasnya.

Setalah menjelaskan berbagai formulasi yang diterapkan, pertanyaan-pertanyan lain muncul khususnya mengenai International Program Communications (IPC) yang sejak 2018 resmi menerima mahasiwa dari dalam dan luar negeri.

Secara umum, IPC terbentuk karena adanya penerimaan mahasiswa asing. UII memiliki berbagai komponen beasiswa untuk mahasiswa asing, sehingga tak sedikit menerima mahasiswa yang harus menggunakan bahasa Inggris dalam proses pembelajaran.

“Ketika ada mahasiswa asing otomatis semua kebutuhan menggunakan bahasa Inggris. Kalau campur-campur mahasiswa internasional jadi tidak paham, sehingga itu menjadi komitmen kami bahwa jika ada satu mahasiswa asing jangan pernah menggunakan atau kurangi menggunakan bahasa Indonesia,” ujar Iwan Awaluddin Yusuf.

Dari sana IPC terbentuk, kini menjelang 5 tahun berjalan berbagai mobility international berjalan seperti exchange program ke Malaysia, Italia, Belanda, dan Jerman. Terakhir program unggulan yang menjadi branding IPC yakni Passage to ASEAN (P2A), program kolaborasi dengan universitas-universitas di ASEAN untuk melakukan projek bersama dengan berkeliling beberapa negara.

Dari Bekasi, rombongan UNISMA 45 diwakili oleh Winda Primasari, S.Hum., M.Si (Kaprodi Ilmu KOmunikasi), Tim Penjaminan Mutu yang diwakili Dr. Tatik Yuniarti, M.I.Kom. dan Siti Khadijah, S.Sos., M.I.Kom. serta Miftakhudin, M.I.Kom. dan Saepudin, S.S., M.Soc., Sc. selaku dosen pendamping.

Sementara dari Prodi Ilmu Komunikasi UII juga hadir Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A. (Sekprodi Ilmu Komunikasi), Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A. (Satgas Penjaminan Mutu Prodi) dan Holy Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A. (Kepala Nadim).

Humor sebagai Alat Komunikasi yang Efektif
Reading Time: 2 minutes

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menggelikan hati. Ada kejenakaan dan kelucuan yang bisa membuat tertawa.

Berbagai artikel menyebut jika humor bisa menjadi senjata atau alat paling tepat dalam mencapai komunikasi yang efektif. Dari Podcast Think Fast Talk Smart by Stanford Graduate School of Business yang bertajuk Make Em Laugh: How to Use Humor as a Secret Weapon in Your Communication menyebut jika humor memungkinkan komunikator terhubung dengan audiens untuk meredakan ketegangan, meningkatkan status, menumbuhkan kepercayaan, dan memaksa orang lain untuk mengikuti perspektif yang dibangun.

Tak jarang terselip ide-ide baru yang disamarkan dengan cara yang menyenangkan lewat humor. Hal tersebut terbukti efektif bahwa humor mampu meruntuhkan penghalang yang tinggi.

Di Indonesia, lazimnya humor biasa digunakan untuk lelucon belaka, dengan tindakan atau perkataan yang lucu dalam obrolan keakraban.

Lebih serius lagi ada anekdot, berisikan cerita singkat lucu dan mengesankan atas kejadian sebenarnya yang banyak digunakan untuk memberikan kritik dan menyoroti ironi. Hal ini beberapa kali digunakan oleh para komika untuk mengkritisi politikus.

Manfaat Humor dan Komunikasi Efektif

Obrolan dalam Podcast Think Fast Talk Smart, ternyata humor tak banyak digunakan dalam kondisi profesional. Dua narasumber yakni Jennifer Aaker seorang Profesor General Atlantic di Stanford Graduate School of Business dan Naomi Bagdonas, dosen Stanford sekaligus praktisi yang melatih humor dalam program Saturday Night Live dan The Today Show menyebutkan secara detail bagaimana manfaat humor dalam berkomunikasi.

Jennifer menyebut jika humor yang dianggap remeh dan tidak serius ternyata mampu menciptakan persepsi kredibilitas yang tinggi pada seseorang. Bahkan ia menyebut para pemimpin di perusahaan lebih menyukai karyawan yang memiliki rasa humor dan percaya bahwa akan bekerja lebih baik.

“Humor memengaruhi cara orang berinteraksi dengan Anda, menunjukkan selera humor dapat membuat rekan kerja dan teman-teman kita memberikan persepsi yang lebih baik mengenai kepercayaan diri, keyakinan, dan bahkan status kepada kita, serta memilih kita untuk menduduki jabatan kepemimpinan, dan juga menumbuhkan rasa percaya,” ujarnya.

Selanjutnya, humor dianggap mampu menciptakan kedekatan dalam sebuah hubungan maupun organisasi professional. Cara berpikir yang konvensional kerap menganggap bahwa karyawan harus menghormati pemimpin, namun kondisi saat ini bergeser bahwa pemimpin lebih ingin dipahami.

“Dulu para pemimpin perlu dihormati. Dan sekarang mereka perlu dipahami. Dan sementara itu, humor adalah obat mujarab yang ampuh untuk membangun kepercayaan,” ujar Naomi Bagdonas.

Terkait kreativitas, melontarkan humor membutuhkan cara berpikir cepat dan menghubungkan satu konteks ke konteks yang lain. Dengan melatihnya terus menerus seseorang akan terbiasa menciptakan ide-ide baru.

Humor yang Bijak

Marilah menyamakan persepsi terkait humor yang bijak, kunci utama adalah meletakkan humor pada fakta dan tak membawa isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Ide humor berasal dari kebenaran yang berasal dari diri sendiri dan realitas sosial. Dengan melakukan pengamatan-pengamatan dan eksekusi yang matang maka humor akan diterima oleh publik. Karena pada dasarnya humor berfungsi menyuarakan keresahan.

Bahkan komika-komika profesional akan melakukan riset mendalam, mencatat fakta, menggabungkan dengan realitas berhari-hari untuk mendapatkan humor yang tak merendahkan.

Cara menyampaikan humor juga tak sembarangan, sesuaikan dengan kondisi dan audiens yang hadir. Hal ini berkaitan dengan kemampuan public speaking yang kita miliki. Bagaimana mengatur suara dan ekspresi yang tampak.

Terakhir, humor juga mesti setara. Kerap kita melemparkan lelucon dengan teman yang saling mengenal karakter satu sama lain. Hal ini tak masalah jika menggunakan bahasa yang cenderung keras bahkan berujung saling olok. Berbeda jika humor dilakukan oleh seorang public figure dengan penonton. Public figure pada kondisi tersebut memiliki kuasa, sementara penonton tak berdaya. Jika humor menuju subjek penonton secara spesifik dengan mengolok maka humor tersebut bukanlah lelucon yang lucu melainkan merendahkan harga diri seseorang.

Wisudawan Terbaik hingga Predikat Summa Cumlaude dari Prodi Ilmu Komunikasi UII
Reading Time: 2 minutes

Kabar membanggakan datang dari Program Studi Ilmu Komunikasi UII khususnya International Program Communication (IPC). Pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025, dua mahasiswa raih prestasi di akhir masa studi.

Keduanya adalah Fikri Haikal Ramadhan, S.I.Kom dan Arsila Khairunnisa, S.I.Kom alumni IPC UII Batch 2020.

Fikri Haikal Ramadhan, mencatatkan namanya sebagai lulusan terbaik di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) pada pelepasan wisudawan bulan November. Ia berhasil lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,98.

Sebelumnya, Arsila Khairunnisa juga mendapatkan predikat wisudawan terbaik di FPSB bulan September dengan IPK sempurna yakni 4,0. Hal tersebut membawanya sebagai wisudawan berselempang Summa Cumlaude satu-satunya pada prosesi wisuda II Tahun Akademik 2024/2025 pad 1 Desember lalu.

Summa Cumlaude yang diraih Arsila merupakan sejarah baru bagi Prodi Ilmu Komunikasi, ia adalah wisudawan pertama yang meraih IPK sempurna.

Menariknya, kedua mahasiswa tersebut tak hanya berprestasi di bidang akademik namun juga aktif dalam berbagai program. Keduanya merupakan MC professional yang terbiasa memandu berbagai event baik di UII maupun eksternal.

Arsila menuturkan selama proses belajar di Prodi Ilmu Komunikasi selain lingkungan yang sangat mendukung, metode pembelajaran yang diterapkan para dosen menarik dan up to date.

“Di UII, saya mendapatkan akses yang cukup untuk mengembangkan kemampuan dan bakat saya. Para dosen yang berpengalaman dan berdedikasi tidak hanya menjamin kemampuan akademik, tetapi juga memberikan pengalaman yang berharga. Proses pembelajaran dirancang semenarik mungkin, dengan metode pengajaran terkini yang membuat segala sesuatunya tetap menarik,” tutur Arsila.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Fikri Haikal Ramadhan, ia mengungkapkan rasa bersyukurnya atas pegalaman berharga selama menjadi mahasiswa di UII.

“Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga besar Ilmu Komunikasi UII. Dosen-dosennya ramah dan dekat dengan mahasiswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Begitu juga dengan dengan mahasiswanya yang seru dan kreatif, membuat pengalaman kuliah menjadi lebih berwarna,” ujarnya.

“Proyek-proyek komunikasi juga melatih kreativitas sekaligus memberikan pengalaman berharga, terutama yang skala besar. Kalau bukan di Ilkom UII, mungkin saya tak akan menjadi MC professional seperti sekarang,” tambahnya.

Sekretaris Prodi IPC, Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A mengaku terharu dengan pencapaian ini. Selama 6 tahun menghandle IPC, prestasi yang diraih kedua alumni tersebut menjadi hasil pantas untuk dibanggakan.

“Jujur entah kenapa periode ini saya sangat terharu, bangga dan melepas adik-adik semua dengan bismillah dari IPC. Semoga perjalanan mereka kedepan selalu dimudahkan dan menjadi yang terbaik seperti yang sudah mereka usahakan ini, cumlaude dan summa cumlaude, terbaik dari yang terbaik baik di kehidupan dunia ataupun akhirat,” tandasnya.

Sebagai informasi dalam periode ini terdapat 46 wisudawan dari Ilmu Komunikasi yang berhasil menyematkan gelar sarjana, 11 dari IPC dan 35 dari regular.

Konferensi internasional
Reading Time: 2 minutes

Program Studi Ilmu Komunikasi UII telah berkomitmen menyelenggarakan konferensi internasional sejak tahun 2014. Tercatat sebanyak 7 kali Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) terlaksana dan menjadi branding yang melekat pada institusi.

Untuk merawat dan transfer knowledge, Prodi Ilmu Komunikasi UII melakukan workshop bertajuk Pengelolaan Event Konferensi Internasional untuk para dosen beserta staf pada 29 November 2024 di Gedung RAV FPSB UII.

Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A dan Dr. Zaki Habibi keduanya merupakan dosen sekaligus inisiator konferensi internasional di Prodi Ilmu Komunikasi bertugas menjadi fasilitator pada momen tersebut.

Memulai konferensi internasional dibutuhkan perencanaan yang matang, setidaknya dibutuhkan dua tim yakni tim konsep dan tim teknis untuk merealisasikannya.

“Beberapa panduan yang perlu diketahui salah satunya soal tim. Harus ada tim teknis yang memulai lebih awal biasanya ini tim kecil. Selanjutnya tim teknis melaksanakan dengan tim besar,” ujar Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A.

Mengingat konferensi internasional merupakan forum intelektual yang mempertemukan antara akademisi hingga praktisi dalam membahas isu tertentu ataupun memaparkan hasil riset yang tengah dijalankan, tentu hal detail yang berkaitan dengan partisipan menjadi concern utama.

“Konferensi esensinya adalah perjumpaan dan perbincangan. Forum akademik yang melibatkan banyak partisipan, membahas topik-topik yang beragam,” ujar Dr. Zaki Habibi.

Beliau juga menambahkan bahwa lima hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Reputasi dan kiprah kualitas kekaryaan pembicara utama (keynote speaker)
  2. Tema dan topik-topik call for paper
  3. Akses menuju dan selama di kota penyelenggaraan konferensi
  4. Kesempatan bertemu dan berbincang dengan dan para peserta
  5. Potensi publikasi dan kolaborasi pasca konferensi

Beberapa panduan teknis yang perlu digarap secara matang sebagai berikut.

Tiga Fase yang Wajib Diketahui tentang Konferensi Internasional

  1. Fase call for abstract, anggota tim yang dibutuhkan (konseptor lebih dari satu, desainer-web managemen, publisis, kesekretariatan.
  2. Fase persiapan teknis – pelaksanaan konferensi
  3. Fase paska konferensi

Merumuskan Hal-hal Mendasar

  1. Tema utama, deskripsi dan turunan tema.
  2. Keynotes (satu luar, satu dosen prodi). Hal ini dilakukan sebagai potensi kolaborasi jangka panjang.
  3. Waktu dan lokasi, target audiens, ketersediaan ruang, pastikan pelaksanaan dilakukan di kampus.
  4. Rencana publikasi, koordinasikan dan buat perjanjian yang jelas dengan pihak pengelola jurnal.
  5. Time line, berkaitan dengan penjadwalan dan perhitungan waktu.
  6. Event pendamping, selain tour di tempat wisata, salah satu daya tarik yang bisa dilakukan adalah memberikan workshop-workshop pendamping.

Konferensi internasional yang telah dilakukan harapannya menjadi ruang untuk menjalin kolaborasi, memperluas koneksi antar akademisi dan praktisi. Selain itu, momen ini bisa menebalkan expertise para dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UII.

“Konsensus yang ingin kita buat, sudah banyak doktor sudah saatnya promot teman sendiri expert di bidang tersebut, sehingga ini menjadi ruang yang tepat,” tandas Muzayin Nazarudin, S.Sos., M.A.