SABA WANUA
Reading Time: 2 minutes

Pulitzer Center telah memberikan grant atau hibah untuk proyek terkait isu-isu climate change. Salah satu penerima grant tersebut adalah Prof. Masduki, dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII. Proyek yang dikerjakan bertajuk SABA WANUA: Belajar Hidup di Samigaluh pada 3 hingga 5 November 2024.

Proyek tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan wartawan senior Majalah Tempo, Sinta Maharani dan Anang Saptoto seorang seniman sekaligus aktivis di Yogyakarta.

“Hibah ini saya peroleh dari Pulitzer Center Asia Tenggara yang berkantor di Jakarta. Ini lembaga internasional yang concern dalam isu-isu climate change. Mereka memiliki program khusus untuk akademisi komunikasi yang dalam pelaksanaanya harus berkolaborasi dengan jurnalis,” ujar Prof. Masduki.

Gagasan yang digarap Prof. Masduki bersama timnya adalah pengembangan jurnalisme konstruktif, kemudian direalisasikan melalui workshop kepada 15 orang yang terdiri dari jurnalis, seniman, dan warga Samigaluh Kulon Progo.

Bagaimana Proyek SABA WANUA?

SABA WANUA: Belajar Hidup di Samigaluh merupakan workshop dengan metode live in selama tiga hari. Materi yang disampaikan dalam workshop mengacu pada isu lingkungan yang terjadi di Samigaluh.

SABA WANUA

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII Raih Grant Pulitzer Center, ‘Penguatan Perpektif Climate Change pada Jurnalis’

Dari pengamatan yang dilakukan Prof. Masduki dan tim 5 hingga 10 tahun terjadi krisis air di Kawasan tersebut. Ironisnya bukan karena kekeringan, Samigaluh sebagai kawasan pegunungan kaya air.

Ketersediaan air di Samigaluh sangat mencukupi masyarakatnya, namun terjadi privatisasi air di wilayah tersebut. Negara telah mengkomersialisasi, sehingga masyarakat harus membeli miliknya sendiri.

Dari kasus tersebut, salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan melakukan workshop SABA WANUA.

“Intinya adalah kita ingin mengembangkan pendekatan-pendekatan kritis, memahami bagaimana krisis air yang terjadi di Samigaluh itu dihubungkan dengan proyek strategis nasional terkait kawasan wisata Borubudur, yang itu melewati bukit Menoreh karena dialirkan atau dikoneksikan dengan bandara YIA,” jelasnya.

Akibatnya, masyarakat yang terus menerus harus membayar mulai mencari solusi dengan melakukan perawatan-perawatan sumber air alternatif.

“Ada namanya gerakan masyarakat setempat, itu yang menginisiasi penemuan perawatan sumber-sumber air alternatif untuk sustainable air supply di sana,” jelasnya.

Tujuan Proyek SABA WANUA

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam workshop ini meliputi tiga hal. Pertama menguatkan perspektif tentang climate change terutama terkait krisis lingkungan yang dihubungkan dengan proyek strategis pemerintah, khususnya dalam konteks pariwisata.

Kedua, menguatkan keterampilan jurnalis dalam hal ini anggota PERSMA Himah UII dalam membuat liputan jurnalistik isu lingkungan.

Ketiga, bagi dosen selain berkaitan dengan data riset juga pemahaman tentang bagaimana jurnalisme berperan dalam advokasi lingkungan.

Prof. Masduki juga menambahkan harapannya dengan grant yang diterimanya mampu menambah kepercayaan Prodi Ilmu Komunikasi UII pada jejaring internasional.

“Bagi prodi penting karena juga menambah jejaring lembaga internasional yang memberi kepercayaan baik kepada dosen maupun kepada institusi. Mudah-mudahan nanti ke depan ada dosen lain lagi yang mendapatkan hibah yang sama,” tandasnya.

Screening
Reading Time: 2 minutes

Screening karya berbasis video pada 11 Januari 2025 di GKU UII menjadi momen apresiasi bagi seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang mengambil mata kuliah Videografi.

Bertajuk “Screening: Film, Iklan, Musik Video, Talkshow” program itu telah mempertontonkan 46 karya videografi mahasiswa Ilmu Komunikasi UII. Setelah mempelajari teori dan praktik, mahasiswa diberikan ruang untuk menampilkan karyanya.

“Ini adalah mata kuliah Videografi kita lakukan apresiasi untuk semua mahasiswa. Jadi hari ini kita akan melihat hasil kerja (para mahasiswa). Akan ada dewan juri yang menilai dan memberi masukan,” ujar Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A. sebagai salah satu dosen pengampu.

Dua dewan juri dalam screening tersebut ialah Iven Sumardiyantoro (Videografer dan Editor) serta Wisnu Yudha Wardana (Filmaker sekaligus Akademisi). Selama hampir 5 jam screening dilakukan beberapa catatan diberikan.

Secara umum, ide cerita paling banyak adalah romantisme percintaan pasangan kekasih. Hampir seluruh music video menghadirkan tema tersebut. Wisnu Yudha Wardana menekankan terkait referensi tema, ia menyebut jika cinta tidak sesederhana itu.

“Tema cinta paling dominan, sayangnya banyak yang hanya laki-laki dan perempuan (pasangan). Padahan cinta bisa dengan keluarga, orang tua dan anak, dan lainnya,” ujarnya.

Dari segi teknis, para juri menyebut dalam produksi karya video mesti dilakukan secara detail. Termasuk dalam pengulangan mengambil gambar ketika hasil kurang memadai.

“Saya lihat kurangnya video teman-teman adalah kekurangan B-Roll footage. Namun ceritanya cukup unik,” sebut Iven Sumardiyantoro.

Daftar Best Video “Screening: Film, Iklan, Musik Video, Talkshow”

Screening

Daftar video terbaik, Foto: Meigitaria Sanita

Music Video

  1. Resah Jadi Luka
  2. Stranger

Iklan

  1. Niki Sari
  2. Tusuk Gigi
  3. Pacific

Short Film

  1. Harsa
  2. Surat

Special Mention:

  1. Dopamine Coffee (Iklan)
  2. Ghibah (Iklan Layanan Masyarakat)

Kegiatan Screening ini rutin dilakukan setiap tahun, pada semester ini mata kuliah Videografi diampu oleh beberapa dosen antara lain Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A., Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A., Anggi Arifudin Setiadi, S.I.Kom., M.I.Kom., dan Sumekar Tanjung, S.Sos.,M.A.

Emotional Intelligence
Reading Time: 2 minutes

The ability to perceive, comprehend, and control one’s own emotions as well as to affect and influence those of others is known as emotional intelligence (EI). Daniel Goleman popularized the term emotional intelligence (EI), which was first used by psychologists Peter Salovey and John Mayer (team, 2024).

It includes abilities like empathy, self-awareness, and effective interpersonal communication. Emotional intelligence is essential in both personal and professional contexts since it improves relationships, encourages teamwork, and guarantees productive communication. Understanding emotional intelligence (EI) can result in significant gains in our interactions in the linked world of today, when communication is the main key to success and unity.

The Aspects of Emotional Intelligence and Their Effect on Communication

Emotional intelligence comprises five core aspects: self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, and social skills. Each of these significantly impacts how we communicate.

Self-awareness enables individuals to understand their emotional triggers and responses, ensuring their communication is deliberate rather than reactive. For instance, a self-aware person in a heated argument might pause before responding, reducing conflict.

Self-regulation allows individuals to control impulses and maintain composure under stress, facilitating respectful and composed interactions.

Empathy is the cornerstone of understanding others’ emotions. It helps us listen actively and respond appropriately, creating an atmosphere of trust.

Social skills, such as teamwork and conflict resolution, are essential for navigating complex interpersonal dynamics.

By mastering these aspects, individuals can foster open and effective communication, avoiding misinterpretations and building stronger relationships.

The Role of Emotional Intelligence in Effective Communication

Clear, sympathetic, and powerful communication requires emotional intelligence. It assists people with interpreting the emotions of others, controlling their own emotions, and adjusting their reactions according to the situation. This ensures that messages are successfully conveyed and encourages comprehension.

One common example is when a teacher provides feedback to students without criticizing or discouraging them; this is regarded as a productive and successful approach to dealing with the issue. By doing this, students would be inspired to put in more effort and view the criticism as an opportunity for growth rather than a deterrent. The example provided demonstrates how emotional intelligence improves communication and guards against miscommunication.

Emotional intelligence is undeniably central to effective communication. Its aspects—self-awareness, self-regulation, empathy, and social skills—enable us to navigate the complexities of human interaction with clarity and sensitivity. Emotional awareness, in particular, prevents misunderstandings and fosters meaningful connections, making it valuable in both personal and professional contexts.

To enhance emotional intelligence, individuals can:

  1. Practice active listening, focusing on understanding rather than simply responding.
  2. Engage in self-reflection to recognize and address emotional triggers.
  3. Seek feedback to identify blind spots in interpersonal communication.
  4. Cultivate empathy by considering others’ perspectives and experiences.

By prioritizing emotional intelligence, we can transform the way we communicate, creating a foundation for stronger relationships, better teamwork, and a more compassionate world.

Reference:

team, N. e. (2024). Goleman’s Theory of Emotional Intelligence: A Comprehensive Exploration.

 

Written by: Thrya Abdulraheem Motea Al-aqab

Edited by: Meigitaria Sanita

 

Benchmarking
Reading Time: 2 minutes

Rencana benchmarking ke salah satu industri kreatif skala internasional telah digagas hampir dua tahun terakhir. Hingga akhirnya tim Laboratorium Prodi Ilmu Komunikasi UII berksempatan mengunjungi Industri Kreatif di “Objectifs” Singapura pada 8 November 2024.

Objectifs adalah ruang seni visual di Singapura yang fokus pada pengembangan fotografi dan film. Berdiri sejak 2003, Objectifs telah melakukan aktivitas seni kreatifnya melalui program exhibitions, screening film, workshop, talks series, mentorships and residencies untuk mendorong dialog tentang budaya visual serta praktik apresiasi fotografi dan film.

Dr. Zaki Habibi, Ketua Laboratorium mengungkap benchmarking ini perlu dilakukan sebagai daya dukung (Laboratorium Komunikasi). Selain kelengkapan dan kemutakhiran alat, aspek kecakapan dan kapasitas sumber daya manusia juga perlu mendapatkan wawasan dari berbagai pengalaman.

Benchmarking Industri Kreatif di ‘Objectifs’ Singapura

Benchmarking Industri Kreatif di ‘Objectifs’ Singapura – Image: Desyatri Parawahyu Mayangsari

“Arti penting agar semua infrastruktur fisik tersebut mendapatkan nilai kebermaknaan yang optimal tetap terletak pada aspek kecakapan dan kapasitas sumber daya manusianya (human capital),” jelasnya.

Sebelumnya, salah satu pameran bertajuk Hybridity yang digelar pada November 2023 mendapat antusias positif dari pengunjung. Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/hybridity-presentasi-seni-dari-dosen-dan-staf-prodi-ilmu-komunikasi-uii-isu-lingkungan-yang-dikemas-unik/

Sehingga penting untuk terus menambah wawasan dalam ranah karya kreatif, terutama sisi-sisi mutakhir yang dilakukan pelaku industri kreatif dalam skala internasional untuk menjadi rujukan inspirasi yang sesuai dengan tantangan zaman dan situasi sosial dan kultural secara kontemporer.

Desyatri Parawahyu Mayangsari dan Rizka Aulia Ramadhani selaku asisten Laboratorium Komunikasi membagikan pengalamannya, mereka bercerita jika banyak hal yang bisa dipelajari dan menjadi inspirasi.

“Membangun relasi ke industri kreatif skala global sehingga karya-karya yang sedang dirintis, diproduksi, dan dikembangkan dapat menjangkau publik di kancah internasional,” ujar Desyatri Parawahyu Mayangsari.

Ia juga menyebut jika Objectifs memiliki keunikan yang terlihat sederhana, namun di Indonesia jarang ditemui.

“Studio foto dengan metode konnvensional (cuci foto) masih eksis dan berfungsi secara maksimal. Ini menarik karena di Indonesia masih ada namun ya sekedar sebagai display,” tambahnya.

Sementara Rizka lebih menyoroti terkait organisational culture, yang banyak memberinya insight saat kembali ke Indonesia,

“Banyak yang bisa saya ambil, manjemen mereka keren tertata. Tidak hanya budaya kerja, penataan  ruangan dan display dikerjakan secara detail,” ungkapnya.

Baginya, bekal tersebut sangat layak untuk mendukung beberapa program yang akan dilakukan Laboratorium Ilmu Komunikasi di tahun 2025. Salah satunya kejutan baru pada program rutin Kaliurang Festival Hub edisi selanjutnya.

Dalam perjalanan itu juga turut bergabung Marjito Iskandar Tri Gunawan (Laboran) dan Iven Sumardiyantoro (Asisten Laboran). Uniknya, ternyata Objectifs juga salah satu rekanan Gueari Galeri tempat dimana kru Laboratorium turut memproduksi buku foto. Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/buku-foto-karya-dosen-dan-laboran-ilmu-komunikasi-uii-dipamerkan-keliling-dunia/

Penasaran dengan kejutan dari Laboratorium Komunikasi, tunggu program-program menarik di tahun 2025.

British Museum
Reading Time: 2 minutes

Perjalanan menuju London telah dipersiapkan dengan matang oleh Marjito Iskandar Tri Gunawan sejak sebulan sebelumnya. Ia berkesempatan menjadi salah satu dari 23 peserta workshop di British Museum pada 9 hingga 13 September 2024.

Laboran di Prodi Ilmu Komunikasi UII itu berkesempatan mendalami salah satu metode riset yakni Visual Etnographic Documentation Training. Menariknya, tantangan dalam misi itu justru bukan soal sulitnya memahami materi melainkan bagaimana berkomunikasi dengan peserta dari lintas benua.

“Dari Asia ada 7 orang, saya satu-satunya orang Indonesia. Sisanya dari Afrika, Amerika, Australia, dan Eropa,” terang Gunawan.

British Museum

Workshop in British Museum. Photo: Marjito Iskandar Tri Gunawan

Dari cerita pembuka, Gunawan menekankan jika London adalah jarak tempuh terjauh dari pintu rumahnya. Ada kekhawatiran namun harapan besar mengalahkan nyali ciutnya. Ini terbukti dari beberapa minggu sebelum berangkat ia aktif speaking English bersama teman-teman di kantor.

Lantas apa yang didapatkannya, memang penting bagi laboran jauh-jauh ke Eropa?

Peluang Workshop di British Museum

Peluang bertandang ke British Museum merupakan rentetan program dari perolehan grant riset Endangered Material Knowledge Program (EMKP) dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Dr. Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/dosen-prodi-ilmu-komunikasi-terima-grant-riset-dari-british-museum/

Riset berjudul “Documenting the Endangered ‘Pet Uno’, ‘Canang Ceureukeh’, and ‘Alee Tunjang’ as Indigenous Forest and Farm Culture in Post-Conflict and Post-Tsunami Aceh, Indonesia” melibatkan beberapa staf termasuk Gunawan.

“(Workshop) salah satu bagian dari paket grant pembiayaan, untuk membekali serta mendapatkan wawasan. Penyedia hibah, ingin memastikan hasilnya sesuai harapan maka menyediakan training,” jelasnya.

British Museum

British Museum, Photo: Marjito Iskandar Tri Gunawan

Artinya, workshop ini memang tidak dibuka untuk umum. Melainkan fasilitas bagi tim yang telah lolos EMKP. Menariknya, riset ini menekankan pada objek atau wawasan yang hampir punah. Untuk mendukung itu, beberapa materi yang didapatkan antara lain workshop videografi, fotografi, editing, penggunaan Elan, hingga bagaimana membentuk peta data.

Urgensi untuk Kajian Ilmu Komunikasi

Projek riset yang tengah digarap oleh tim dari Prodi Ilmu Komunikasi UII menggunakan pendekatan etnografi visual, yakni dengan mengandalkan teknik wawancara mendalam, obrolan informal, observasi semi partisipan, serta perakaman foto dan video.

Metode tersebut mencoba memahami secara mendalam praktik komunikasi dalam konteks budaya dan sosial. Tidak sederhana, metode ini memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup, memerlukan keahlian dalam analisis data visual, namun perlu mempertimbangkan etika privasi subjek.

“Beragam pelatihan tentang bagaimana kita bisa mengelola projek agar bisa engage dengan komunitas di lokasi riset. Riset ini bisa berdampak (kepada kedua pihak) bisa mutual,” jelas Gunawan.

Misi British Museum adalah hasil riset yang dilakukan penerima grant nantinya dapat diakses oleh masyarakat dunia. Hasil riset menjadi koleksi masyarakat umum, warga dunia bisa mengakses melalui Gudang digital British Museum.

Selain untuk mendalami metode riset dalam kajian komunikasi, workshop ini menjadi ruang menjalin relasi dalam lingkup global.

Kaleidoskop 2024
Reading Time: 2 minutes

Kreativitas dalam mengelola program menjadi elemen yang terus dikembangkan di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Dengan fokus akademik dan pemberdayaan, beberapa program digarap. Salah satu program unggulan yang telah terselenggara adalah international conference (CCCMS).

Kegiatan ini melibatkan, dosen, staf, mahasiswa, serta beberapa mitra eksternal baik nasional maupun international. Berikut beberapa big event and academic program yang sukses terselenggara sepanjang tahun 2024.

  • Milad Prodi Ilmu Komunikasi UII

Berbeda dari milad sebelumnya, memasuki usia ke-20 gelaran ini dilakukan lebih serius dengan berbagai perayaan yang cukup meriah. Bebrapa agenda seperti research day, orasi kebudayaan, hingga peluncuran buku dan pameran arsip museum pers Yogyakarta mewarnai perjalanan 20 tahun Prodi Ilmu Komunikasi UII. Perayaan ini berlangsung beberapa hari di bulan Juni hingga Juli 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/milad-ilmu-komunikasi-timeline-pencapaian-dan-perjalanan-selama-20-tahun/

  • Research Day

Diinisiasi pada milad ke-20 Prodi Ilmu Komunikasi, research day akan menjadi program tahunan. Tema dalam research day seri pertama adalah Komunikasi dan Media dalam Berbagai Perspektif mempresentasikan 16 judul riset oleh 16 dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang dibagi menjadi 5 panel dengan klaster-klaster tertentu. Secara umum research day merupakan momen bagi para akademisi untuk mempresentasikan riset atau penelitian yang telah dilakukan kepada publik. Tradisi ini juga menjadi ajang desiminasi karya dalam konteks ilmiah.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/research-day-2024-komunikasi-dan-media-dalam-berbagai-perspektif/

  • Kaliurang Festival Hub

Kalfest Hub atau Kaliurang Festival Hub, adalah ruang dan platform bagi berbagai festival film. Hub dalam konteks ini artinya mempertemukan, perjumpaan ide, hingga kolaborasi. Pertama kali digelar pada tahun 2023, hingga kini telah enam kali terselnggara. Teranyar Kalfest Hub #6 digelar pada 5 September 2024 di Bioskop Sonobudoyo berkolaborasi dengan Visual Documentary Project (VDP) Kyoto menghadirkan Nishi Yoshimi selaku Dewan Pengurus dan Koordinator Kurator serta Sazkia Noor Anggraini, pengajar ISI Yogyakarta sekaligus peneliti dan pembuat film.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/kalfeshub/

  • CCCMS

Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) merupakan konferensi internasional tahunan Prodi Ilmu Komunikasi UII. Tahun ini menjadi tahun ke-10 CCCMS berlangsung, mulanya diselenggarakan setiap satu tahun sekali namun sejak 2017 digelar tiap dua tahun sekali. Tahun 2024, The 7th CCCMS mengambil tema Hybrid telah berlangsung pada 28 Agustus diikuti oleh akdemisi dari berbagai negara yakni Portugal, United Kingdom, Polandia, India, Taiwan, Brasil, Thailand, Jepang, Hong Kong, Italia, Pakistan, China, Malaysia, dan Singapura.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/cccms-2024-rektor-uii-sampaikan-human-are-not-totally-independent-dalam-konteks-hybrid/

  • P2A Ice Cream

Passage to ASEAN (P2A) Ice Cream adalah mobility international yang menjadi program prioritas IPC UII. Tahun 2024 menjadi gelaran ke-7, dengan tajuk AWARE: Exploring Digital Culture and Urban Environment in Creative Ecosystem, pertemuan ini akan mengambil latar di Yogyakarta untuk Indonesia serta Kuala Lumpur, Kedah, dan Langkawi saat di Malaysia. Bermitra dengan Universiti Utara Malaysia (UUM), mobility international ini berlangsung pada 19-29 Agustus 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/p2a-2024-welcome-to-yogyakarta/

  • Studium Generale

Studium Generale adalah forum diskusi akademik yang menghadirkan praktisi dari pihak eksternal serta alumnus Prodi Ilmu Komunikasi UII yang concern dengan topik tertentu. Program ini selalu digelar di awal semester ganjil untuk menyambut mahasiswa baru. Harapannya mampu menjadi bekal dan motivasi mahasiswa dalam menjalani studi jenjang sarjana. Tahun 2024, Studium Generale bertajuk Menembus Batas: Mengembangkan Kreativitas dengan Berpikir di Luar Kotak digelar pada 2 November menghadirkan Fanbul Prabowo (alumnus) dan Paksi Raras Alit (seniman dankreator konten).

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/studium-generale-2024-mengembangkan-kreativitas-dengan-berpikir-di-luar-kotak/

  • Annual Workshop Globalization

Hampir sama dengan Studium Genarale, Annual Workshop Globalization (AWG) adalah forum akademik yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru. Bedanya, AWG khusus untuk IPC student dan menghadirkan international speaker. Tahun 2024, merupakan perhelatan kelima dengan tajuk Voices for Change ‘Media’s Role in Ending Gender-Based Violence’ menghadirkan tiga pemateri yakni Dr. Katrin Bandel, Indiah Wahyu Andari, dan Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D. forum ini terselenggara pada 19 November 2024.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/the-5th-annual-workshop-on-globalization-2024-voices-for-change-medias-role-in-ending-gender-based-violence/

Demikian beberapa agenda yang telah terselenggara, daftar tersebut merupakan sebagian dari seluruh program yang telah terlaksana di tahun 2024.

Kaleidoskop 2024
Reading Time: 3 minutes

Artikel ini berisi catatan berbagai pencapain Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam kurun satu tahun terakhir. Tentu saja pencapaian ini adalah usaha-usaha yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Mulai dari prestasi lembaga hingga individu, pencapaian-pencapaian ini adalah kerja kolektif yang dilakukan dengan kekompakan dan semangat. Catatan ini akan menjadi refleksi untuk menyambut tahun 2025.

Berikut beberapa pencapaian yang berhasil dikumpulkan:

Deretan Prestasi Prodi Ilmu Komunikasi UII Sepanjang 2024

  1. Film dokumenter “Sweat Dripping in the Ripples of the Rivers” karya Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom, bersama tim laboran terpilih dalam Program Akuisisi BRIN.

Selengkapnya: Karya Kreatif Dosen dan Staf Prodi Ilmu Komunikasi UII Terpilih dalam Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN Periode 1 Tahun 2024

  1. Film dokumenter “Lahir Kembali dari Kepunahan” karya Dr. Herman Felani dan tim terpilih dalam Program Akuisisi BRIN.

Selengkapnya: Film Dokumenter ‘Lahir Kembali dari Kepunahan’ Karya Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Raih Penghargaan dari BRIN

  1. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA menjadi profesor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus FPSB.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/pidato-pengukuhan-prof-masduki-jelaskan-toxic-university-kebebasan-akademik-hingga-catatan-rekomendasi/

  1. Artikel ilmiah berjudul Islamic communication as an invention of modernwestern knowledge: critical analysis toward Islamic communication in Indonesiayang ditulis oleh Holy Rafika Dhona, S.I.Kom, M.A, salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah terbit pada Asian Journal Communication pada 23 Februari 2024.

Selengkapnya: Islamic Communication as an Invention of Modernwestern Knowledge: Critical analysis toward Islamic Communication in Indonesia – Asian Journal Communication

  1. Artikel ilmuah berjudul Social Media Marketing at Islamic Higher Education: Reactions, Posts, and Brand Post Contents yang ditulis oleh Nadia Wasta Utami dan Narayana Mahendra Prastya terbit pada Asian Journal Communication pada 26 Maret 2024.

Selengkapnya: https://redfame.com/journal/index.php/smc/article/view/6687

  1. Artikel ilmiah berjudul Memes and Constructions of TikTok Culture in #DontPlayPlayBosku yang ditulis oleh Sumekar Tanjung, S.Sos, M.A. salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah terbit pada 15 Mei 2024 di Jurnal Studies in Media and Communication – RedFame.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/meme-dan-kontruksi-tiktok-culture-dalam-dontplayplaybosku/

  1. Salah satu dosen Prodi ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA terpilih sebagai peserta terbaik 2 Kategori Dosen Bidang Sosial Humaniora dalam Anugerah Academic Leader LLDIKTI Wilayah V pada 16 Mei 2024 di Yogyakarta.

Selengkapnya: Dosen Ilmu Komunikasi UII Raih Anugerah Academic Leader Tahun 2024 LLDIKTI V

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII, Nandita Faiza meraih juara 2 dalam kompetisi Qiroatus Syi’ir tingkat nasional pada bulan Juni 2024.

Selengkapnya: Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Raih Juara 2 Qiroatus Syi’ir Tingkat Nasional

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) M. Nabiel Marazieq, pada 9 Juli 2024 Pusat Prestasi Nasional dan BPSMI DIY mengumumkan bahwa mahasiswa angkatan 2021 tersebut berhasil meraih juara 1 kategori fotografi dalam gelaran PEKIMISDA.

Selengkapnya: Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Raih Juara 1 Lomba Fotografi PEKIMISDA DIY

  1. Dua mahasiswa dinyatakan lolos dalam seleksi Indonesian International Student Mobility Awards(IISMA) tahun 2024. Yasmeen Mumtaz Widyawan dengan tujuan University of Groningen serta Guevara Tamtaka Warih Sadana di University of Pisa.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/dua-mahasiswa-ilmu-komunikasi-uii-lolos-program-iisma-di-belanda-dan-italia/

  1. Empat mahasiswa Ilmu Komunikasi UII lolos program ICT Kemendikbud

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/pelepasan-mahasiswa-program-mobilitas-internasional-6-mahasiswa-ilmu-komunikasi-uii-jalani-kuliah-ke-malaysia-italia-dan-belanda/

  1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII, Muhammad Fahrur Rozi berkesempatan untuk mengikuti IISMA di Frankfurt School, Jerman (IISMA Professional Program) pada akhir tahun 2024

Selengkapnya: https://www.instagram.com/p/DDJ41GphDA1/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

  1. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII, Muzayin Nazaruddin, memperoleh grant riset untuk dua tahun (2024-2026) dari British Museum. Riset yang didanai sebagai bagian dari Projek Endangered Material Knowledge Program (EMKP) tersebut berjudul “Documenting the Endangered ‘Pet Uno’, ‘Canang Ceureukeh’, and ‘Alee Tunjang’ as Indigenous Forest and Farm Culture in Post-Conflict and Post-Tsunami Aceh, Indonesia”

Selengkapnya: Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Terima Grant Riset dari British Museum 

  1. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII raih prestasi berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Ia adalah Kelvin Alviana Setiawan, mahasiswa angkatan 2023 yang berhasil menaklukan tiga kompetisi Islami tingkat nasional.

Selengkapnya: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Borong Prestasi Musabaqah Qur’an dalam 3 Kompetisi Tingkat Nasional

  1. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2023. Nur Kholifah Arifiani, berhasil menyabet gelar juara 1 Tahfidz 30 Juz Putri dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Internasional – Milad Universitas Islam Riau (UIR) 2024 ke-62.

Selengkapnya: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII Raih Juara 1 Tahfidz 30 Juz 

  1. Desy Ratnasari mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021 berhasil menorehkan prestasi pada Unesa Pencak Silat National Challenge Competion II yang digelar pada 19 hingga 22 Desember 2024 di GOR Unesa, Surabaya.

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/mahasiswa-ilmu-komunikasi-raih-juara-3-dalam-unesa-pencak-silat-national-challenge-competition-ii-2024/

  1. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik yang dikelola Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) meraih akreditasi Sinta 4.

Selengkapnya: Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik Terakreditasi Sinta 4, Artikel Semakin Berkualitas

  1. Prodi Ilmu Komunikasi UII mendapat SK Izin Penyelenggaraan Magister Ilmu Komunikasi diterbitkan (Desember 2024)
  2. Program Studi Ilmu Komunikasi UII mempertahankan peringkat akreditasi “Unggul” dari BAN PT
  3. Dua doktor baru yakni Dr. Anang Hermawan dari Universitas Gadjah Mada dan Dr. Muzayin Nazaruddin dari Tartu University, Estonia.
  4. Pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2024/2025, dua mahasiswa raih prestasi di akhir masa studi. Fikri Haikal Ramadhan, S.I.Kom (lulusan terbaik di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) IPK 3,98) dan Arsila Khairunnisa, S.I.Kom (wisudawan terbaik di FPSB bulan September dengan IPK sempurna yakni 4,0 (summacumlaude))

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/wisudawan-terbaik-hingga-predikat-summa-cumlaude-dari-prodi-ilmu-komunikasi-uii/

  1. Buku “Subjek Sunda” yang ditulis oleh Holy Rafika Dhona, S.I.Kom, M.A

Selengkapnya: https://communication.uii.ac.id/diskusi-buku-subjek-sunda-meruntuhkan-kedirian-yang-tunggal/

Itulah deretan prestasi yang telah tercatat dalam satu tahun terakhir.

Poso
Reading Time: 7 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi UII berkomitmen melakukan pemberdayaan kepada masyarakat secara luas. Dengan keilmuan di bidang komunikasi yang aplikatif harapannya mampu menjadi manfaat bagi masyarakat. Lebih lanjut, dapat menjadi solusi atas persoalan di suatu ruang.

Pemberdayaan-pemberdayaan ditujukan kepada berbagai pihak seperti SDM di instansi, perempuan, anak-anak, hingga masyarakat di daerah yang sulit mendapatkan akses informasi.

Mencatat perjalanan satu tahun ke belakang terdapat rentetan program dan perjalanan yang layak direfleksikan. Berikut beberapa peristiwa yang akan disajikan secara singkat. Tak hanya dilakukan oleh dosen, staf juga terlibat.

  1. Workshop Pembuatan Film Pendek Komunitas Video Edukasi Binaan Balai TekKomDik DIY

Workshop ini diinisiasi oleh Anggi Arif Fudin Setiadi S.I.Kom., M.I.Kom  sejak Mei hingga November 2024. Melihat masalah yang dihadapi Balai TekKomDik terkait konten edukasi (film), berbagai pelatihan diberikan kepada komunitas video edukasi binaan Balai TekKomDik yang beranggotakan guru-guru pilihan SMA se-DIY.

Pelatihan yang dilakukan meliputi (1) membuat rancangan produksi berupa pemuatan creative deck yang berisikan dari skenario, alat yang digunakan dan shot list yang diproduksi menjadi film pendek, (2) Pelatihan dalam menggunakan kamera, lighting dan audio dalam proses produksi. (3) Pendampingan dalam produksi hingga editing film pendek.

Diharapkan pengabdian ini mampu memberdayakan dan meningkatkan kualitas dalam pembuatan film secara berkelanjutan.

  1. Pelatihan Menulis Reflektif dan Kritis untuk Santri Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Peserta Ekstrakurikuler Jurnalistik

Bekerja sama dengan Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta, pemberdayaan yang dilakukan oleh Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A. menyasar pada santriwati jenjang sekolah menengah pertama yang tergabung pada ekstrakulikuler jurnalistik.

Pemberdayaan yang berlangsung pada 20 Agustus 2024, berisikan dua materi utama yakni Pentingnya Menulis dan Menulisi Feature. Selain berpikir kreatif, pelatihan tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dalam menulis, santri dituntut untuk merangkai ide secara logis dan koheren.

  1. Pelatihan Komunikasi untuk Perawat Pasien Kanker Anak

Pengabdian ini telah terlaksana pada 10 November 2024, diinisiasi oleh Dr. Herman Felani, S.S., M.A. Pelatihan komunikasi ini diberikan kepada kelompok perawat kanker anak di RSUP Prof Sardjito. Beberapa pelatihannya meliputi pelatihan bahasa Inggris untuk perawat kanker yang sering mendapatkan dari mitra luar negeri dan pelatihan produksi media visual untuk membuat materi edukasi bagi pasien dan keluarga kanker.

Harapannya pelatihan tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam berkomunikasi, memperkuat hubungan pasien-perawat, serta meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit kanker anak.

  1. Mengenali Disleksia dan Kesulitan belajar di Usia Prasekolah/Sekolah

Pengabdian yang dilakukan oleh Holy Rafika Dhona S.I.Kom., M.A. dadasari oleh konsep koneksi salah satu field dari Komunikasi Geografi. Koneksi merupakan kajian mengenai ruang-ruang yang dibentuk dalam proses komunikas ketika ruang yang berbeda saling terhubung. Konsep ini mengimani bahwa dunia adalah ruang aman oleh setiap kalangan manusia termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Sayangnya, pemahaman masyarakat terhadap ABK terutama disleksia masih minim. Disleksia bukan penyakit, tetapi disleksia adalah hambatan belajar khusus. Ketidaktahuan tersebut membuat membuat anak yang mengidap ini dianggap “anak nakal”, “anak bodoh” dan lain-lain. Sehingga upaya-upaya pengenalan disleksia perlu dilakukan. Pengabdian ini dilakukan pada November 2024 dan diikuti oleh 20 orang tua dan pengajar PAUD.

  1. Kampanye Media Sosial Guna Penanganan Sampah di Kota Yogyakarta

Peningkatan jumlah produksi sampah di DIY yang terus meningkat menjadi masalah yang tak terselesaikan. Data menunjukkan tahun 2019 produksi sampah mencapai 644,69 ton per hari, sementara 2023 meningkat menjadi 1.231,55 ton perhari. Jumlah tersebut didominasi oleh sampah sisa produksi rumah tangga. Sayangnya, hal ini tak menjadi perhatian serius bagi masyarakat.

Untuk menjawab persoalan tersebut Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom, M.A, melakukan pengabdian dengan menggandeng Diskominfo DIY untuk melakukan kampanye di media sosial terkait penanganan sampah. Hal ini dilakukan dengan pelatihan pembuatan konten video edukasi yang mendorong kesadaran masyarakat. Strategi yang digunakan adalah third party endorser, yakni sebuah lembaga menggunakan suara pihak ketiga guna mendukung program. Pemberdayaan ini dilakukan sejak April hingga Oktober 2024.

  1. Workshop Produksi Siaran Radio untuk Kegiatan Filantropi dan Dakwah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Bawah Yayasan Badan Wakaf UII Yogyakarta

Filantropi adalah tindakan yang didasari nilai kemanusiaan. Konsep ini menjadi landasan pemberdayaan yang dilakukan oleh Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D. Berkecimpung di dunia radio, membuatnya mengetahui berbagi persoalan khususnya soal manajemen konten dakwah. Di bawah Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII beberapa lembaga filantropi seperti Lazis Unisia, Radio Dakwah Unisia, LWU Unisia, Embun Kalimasada, Rumah Sehat Baznas, dan Griya Cendekia digandeng untuk saling mengisi konten sesuai tujuan lembaga.

Pelatihan yang dilakukan adalah produksi siaran radio, harapannya dengan konten siaran di radio dapat memperkuat kerja sama dakwah dan pemberdayaan masyarakat antara satu lembaga dengan Lembaga Internal UII lainnya sehingga meningkatkan peluang sinergi untuk kegiatan bersama yang berorientasi pada kemanfaatan masyarakat luas. Kegiatan ini berlangsung pada 22 JULI 2024.

  1. Workshop Penulisan Buku Sejarah Pers Kalimantan Selatan

Pengabdian yang dilakukan oleh Prof. Dr.rer.soc. Masduki, S.Ag., M.Si., M.A. fokus dengan penguatan sejarah pers lokal yakni Kalimantan Selatan yang selama ini terabaikan, terdominasi oleh sejarah pers nasional yang berbasis di Jakarta.

Kalimantan Selatan dipilih karena keunikan sejarah pers itu sendiri. Dari riset yang dilakukan pers lokal di Banjarmasin masih sporadis, tidak terkonsolidasi dalam satu buku, cenderung parsial kepada media pers tertentu dan dari segi tahun terbit sudah di atas 20 tahun. Perkembangan pers lokal Kalsel di era digital belum terekam dengan baik dan mendapatkan apresiasi akademik.

Menggandeng Redaksi JejakRekam.Com situs berita online lokal di Banjarmasin yang mengedepankan jurnalisme data, jurnalisme mendalam. Program ini menggunakan pendekatan partisipatif, pelaksanaannya melibatkan seluruh pegiat pers lokal Banjarmasin yang terseleksi. Luaran kegiatan adalah laporan kegiatan workshop, terbentuknya tim panitia penulisan buku dan proposal penulisan buku sejarah pers lokal yang akan diajukan ke pihak terkait. Program ini dilakukan sejak pertengahan tahun 2024.

  1. Pengembangan Panduan Peliputan Bencana Bagi Jurnalis di Kawasan Yogyakarta dan Sekitarnya

Memiliki ekpertise di bidang Komunikasi Lingkungan, Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA. melakukan pemberdayaan terkait panduan peliputan bencana kepada jurnalis di Yogyakarta. Hal ini dilakukan karena wilayah Indonesia yang sangat rawan bencana (ring of fire). Sehingga penting bagi masyarakat untuk mengakses wawasan terkait kebencanaan.

Melalui jurnalis, harapannya wawasan tentang kebencanaan dapat tersosialisasi lebih luas sehingga masyarakat akan siap menghadapinya. Pelatihan peliputan bencana ini dilakukan pad 30 November 2024 di Ruang Rapat BPPPTKG Yogyakarta.

  1. Pengabdian Masyarakat di Lembaga Erat Indonesia “Manajemen Sosial Media”

Isu tentang perlindungan, advokasi, dan treatment kepada lansia masih minim diketahui oleh masyarakat awam. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, perlu strategi khusus dalam hal publisitas. Melihat keterbatasan tersebut, Nadia Wasta Utami, S.I.Kom, M.A. melakukan pengabdian dan pemberdayaan kepada anggota Erat Indonesia (LSM) di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Pelatihan pembuatan konten menggunakan smartphone dan manajemen sosial media Erat Indonesia. Harapannya melalui kegiatan ini, berbagai pihak baik lansia, pengurus, dan volunteer Erat Indonesia memiliki kemampuan pembuatan konten dengan smartphone dan manajemen sosial media yang secara bertahap dapat membantu peningkatan kesadaran masyarakat tentang isu lansia.

  1. Pengabdian Masyarakat Sosialisasi Pengelolaan Sampah Secara Mandiri di Kota Yogyakarta

Masalah sampah di Yogyakarta adalah isu besar yang harus diselesaikan. Semenjak TPA Piyungan ditutup, masyarakat kebingungan dengan sampah di rumah. Narayana Mahendra Prastya, S.Sos, M.A melakukan pengabdian sejak April 2024 untuk lakukan sosialisai pengelolaan sampah mandiri untuk mengurai persoalan.

Sosialisasi terkait pembuatan ecobrick, pengelolaan sampah plastik, serta promoting zero waste lifestyle dilakukan di tiga kelurahan (Wirobrajan, Karangwaru, Baciro) menggandeng mahasiswa Ilmu Komunikasi dilakukan pada mulai Mei hingga Juni 2024. Dengan sosialisasi tersebut harapannya, masyarakat di Yogyakarta mampu menangani masalah sampah secara mandiri.

  1. Program Literasi Digital Anak Remaja SMP (Seri Jaga Identitas Digital)

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom melakukan pengabdian di MTSN 7 Pakem dengan memberikan literasi bertajuk “Lindungi Identitas Anak dengan Cakap Digital” kepada 160 siswa kelas 7. Pengabdian ini sangat penting dilakukan mengingat data (Kemkominfo) penggunaan media digital pada anak-anak dan remaja di Indonesia menemukan 98 persen tahu tentang internet dan 79,5 persen pengguna internet.

Internet paling dominan digunakan untuk mengakses media digital, sementara anak-anak dan remaja belum terlalu memikirkan apa tantangan dalam kemudahan akses tersebut. Termasuk soal keamanan identitas, isu kebocoran data menjadi concern utama pada pengabdian yang dilakukanpada Agustus 2024. Harapannya, kewaspadaan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan mengingat penipuan di dunia digital biasanya memanfaatkan kelengahan pengguna terutama kaum rentan kaum rentan (anak-anak dan lansia).

  1. Pelatihan Pembuatan Konten Video Menarik Menggunakan Smartphone di Lembaga Erat Indonesia

Memiliki 20 hingga 30 relawan, Lembaga Erat Indonesia yang fokus dengan perlindungan, advokasi, dan treatment lansia dituntut untuk masif melakukan kampanye di media sosial demi mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak (termasuk anak muda). Berbagai upaya telah dilakukan termasuk berkolaborasi dengan instansi pemerintah. Namun, atensi masyarakat masih minim.

Menjawab persolan tersebut Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A melakukan pengabdian dengan pelatihan pembuatan konten video menarik dengan smartphone. Dengan konten video yang menarik harapannya masyarakat mengetahui dan turut berpartisipasi. Kegiatan tersebut berlangsung pada Oktober 2024 di TBM Gubug Pintar Semanu, Gunungkidul dan diikuti oleh berbagai pihak termasuk relawan Erat Indonesia, masyarakat umum, dan mahasiswa.

  1. Pengembangan Konten Media Sosial Sekolah Bertema Prophetic Parenting untuk Edukasi dan Dakwah

Prophetic parenting adalah pola asuh kenabian. Dr. Subhan Afifi, M.Si salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII melakukan pengabdian yang fokus pada pola asuh yang bertujuan mendidik anak dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Kegiatan ini bermitra dengan Yayasan Achmad Hasan Ali Taliwang, yang memiliki dua unit lembaga pendidikan, yaitu: TK Tahfidzul Qur’an (TKTQ) Ahsanu Amala dan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) Ahsanu Amala. Lembaga pendidikan ini berlokasi di Lingkungan Kokar Dalam RT 01/RW03, Telaga Bertong, Taliwang, Sumbawa Barat NTB.

Pengabdian ini penting mengingat bahwa kompetensi pengasuhan para orang tua dan guru perlu dikembangkan demi mendukung pendidikan. Dilakukan secara daring, selama November 2024 harapannya pengabdian ini dapat meningkatkan kualitas sekolah dan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat di Taliwang.

  1. Perancangan Buku Profil Sebagai Media Promosi Potensi Desa Gondangsari Magelang

Desa Gondangsari Magelang sebagai daerah agrowisata yang potensial belum memiliki arsip dan dokumentasi untuk pengembangan. Melihat persoalan ini, Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A. menggandeng mahasiswa Ilmu Komunikasi UII untuk melakukan pemberdayaan dengan membuay buku profil sebagai media promosi. Kegiatan berlangsung pada Agustus 2024.

Harapannya dokumen tersebut dapat menjadi bahan evaluasi untuk masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait untuk mengembangkan potensi wisata Gondangsari Magelang mampu memberikan tata cara dan strategi-strategi yang efektif untuk menjalankan kembali dan mengembangkan potensi wisata tersebut secara keberlanjutan, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

  1. “Remembering and Archiving” – Penguatan Publik atas Pemahaman dan Pemanfaatan Arsip Visual Melalui Re-fotografi dan Produksi Zine

Berbeda dengan beberapa pengabdian lainnya, cakupan dalam kegiatan ini sangat luas. Dr. Zaki Habibi, S.IP., M.Comms. melakukan pemberdayaan yang fokus dengan konsep remembering and archiving. Kegiatan ini memiliki sasaran program kalangan publik luas tanpa harus memiliki prasyarat pengetahuan dasar mengenai kearsipan secara umum maupun arsip visual secara khusus.

Berkolaborasi dengan Kolektif Belajar Konservasi, program ini memusatkan perhatian pada isu budaya material, dan secara operasional berfokus pada persiapan dan pelaksanaan kegiatan lokakarya (workshop) yang diikuti oleh para partisipan dari jejaring Kolektif Belajar Konservasi dan masyarakat luas yang tertarik pada topik pemanfaatan arsip-arsip visual. Diikuti masyarakat umum kegiatan ini terselenggara pada Agustus 2024 di Rumah Ayam by ViaVia Jogja.

  1. Dokumentasi di Dongi-Dongi Sulawesi Utara bersama YTBN

Tercatat dua tahun terakhir, Prodi Ilmu Komunikasi UII telah bermitra dengan Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) sebuah Yayasan yang fokus dengan pembangunan wilayah 3T. Pada Juli hingga Agustus 2024 beberapa staf terlibat dalam kegiatan kemanusian di Dongi-Dongi, Poso, Sulawesi Utara.

Mengambil peran sebagai tim dokumentasi tiga staf diterbangkan dengan Hercules TNI AU, luaran dalam dokumentasi antara lain dokumentasi foto dan video serta artikel feature untuk publisitas kedua lembaga.

  1. Diskusi Film, Workshop Parenting dan Public Speaking untuk Perempuan Nelayan di Demak

Beberapa dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII tengah fokus terhadap isu perempuan nelayan dan anak, salah satunya Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom. Dalam kegiatan Refleksi Perjalanan 19 Tahun Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari pada 24 Desember 2024 beberapa pemberdayaan dilakukan antara lain parenting, public speaking, serta diskusi film Nelayan Perempuan yang digarap Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Pemberdayaan di Tambakpolo, Demak, Jawa Tengah dilakukan secara rutin, berbagai persoalan yang kompleks terjadi akibat banjir rob pesisir pantai Utara.

Demikian rentetan dalam seri kaleidoskop 2024, dengan catatan ini harapannya kerja-kerja kemanusiaan selalu mendapat prioritas dan semakin meluas.

UII
Reading Time: 2 minutes

Starting university felt like stepping into a new world filled with endless possibilities. My expectations were high—I imagined a life of freedom, excitement, and growth, unburdened by obstacles. I thought university would be my bridge to the outside world, where I could explore new horizons without limitations. As the semester unfolded, I realized that while those expectations had some truth, the reality was far more nuanced.

One of the most challenging aspects of my first semester was adapting to the drastic shift from high school to university. The transition wasn’t just academic; it required me to adjust to a completely new environment. This was particularly overwhelming as an international student. Navigating unfamiliar systems, connecting with new people, and finding my place in a diverse community were hurdles I had to overcome. Yet, these struggles taught me resilience and adaptability—skills I know will serve me well in the future.

On the flip side, this semester wasn’t all about challenges. A significant part of university life has been the personal growth I’ve experienced. Interacting with peers from different backgrounds and perspectives has allowed me to expand my thinking and develop a deeper understanding of myself. Every conversation, group project, and activity has contributed to my personal development, making this journey both exciting and enriching.

One of the highlights of this semester has been discovering a new perspective in my Communication Science classes. A standout lesson for me was realizing the importance of becoming the best version of myself—not just academically but holistically. I came to understand that securing a bright future isn’t about perfection but rather about consistent self-improvement. Additionally, I learned that ignorance isn’t a flaw; it’s an opportunity to broaden my vision. This shift in mindset has encouraged me to embrace curiosity and approach learning with humility.

One of the most memorable courses I took was Introduction to Public Relations. At first, it was challenging to understand PR strategies and models, but our lecturer made it easier with case studies and feedback. This taught me that I don’t have to master everything right away,I just need to keep improving. I also learned the importance of clear communication and its impact, which will be valuable for my future.

Reflecting on my first semester, I feel deeply grateful for the experiences I’ve had. Meeting incredible people, gaining knowledge, and navigating challenges have all contributed to my growth. Most importantly, this semester has gifted me a transformation—one that has given me confidence and clarity about the person I want to become.

The journey hasn’t been without its ups and downs, but every moment has been worth it. As I look forward to the semesters ahead, I’m excited to continue learning, growing, and embracing the opportunities that come my way. My first semester has taught me that university life is not just about academics but about discovering yourself and your place in the world.

 

Written by: Thrya Abdulraheem Motea Al-aqab

Edited by: Meigitaria Sanita

Finding beauty in every frame: The art of capturing inspiring moments.
Reading Time: 2 minutes

Aesthetic photography, the art of capturing visually pleasing images, has roots stretching back to the early days of photography in the 19th century. Early photographers, inspired by classical art, aimed to create compositions that went beyond documentation, reflecting beauty, harmony, and emotion.

The Pictorialism movement in the late 1800s emphasized this artistic approach, blending photography with fine art principles. Over time, as cameras became more accessible, aesthetic photography evolved into a medium for self-expression, leading to its widespread popularity today.

Aesthetic photography allows individuals to express themselves and find beauty in everyday life. The process of creating an image includes selecting the right lighting, angle, and subject. Sometimes it can be both meditative and creative for photographers. Many people are drawn to aesthetic photography because it offers a way to tell stories visually.

A single image has the ability to evoke emotions, nostalgia, or provide a sense of escape. For some, it’s about crafting a curated representation of their lives that aligns with their aspirations or personal brand. Additionally, aesthetic photos can be a source of pride and confidence. Sharing a visually pleasing image often brings validation through likes, comments, and shares, enhancing a sense of accomplishment.

What Sets Aesthetic Photography Apart From Other Types?

Unlike other types of photography, such as documentary or journalistic photography, aesthetic photography prioritizes beauty and emotional resonance over factual accuracy. Its focus is on creating an experience rather than just capturing a moment.Aesthetic photography often employs artistic techniques such as color grading, minimalism, and symmetry to create images that feel harmonious and captivating.

The subjects can range from simple objects like a cup of coffee to breathtaking landscapes, but the emphasis is always on presentation.This genre’s uniqueness lies in its adaptability as it blurs the lines between photography, art, and design, making it accessible to anyone willing to explore their creative instincts.

Social Media Influence on Aesthetic Photography

Instagram plays a crucial role in shaping contemporary aesthetic photography. Its “like” system serves as a measurable indicator of aesthetic appeal, as researched by Thömmes and Hübner. Their study analyzed 15,073 images across various genres, including architecture, dance, and landscape, and found a strong correlation between “likes” and users’ aesthetic preferences.

This system not only reflects public opinion but also influences creators by rewarding specific visual styles and compositions. As Instagram’s algorithms prioritize engagement, photographers adapt their styles to align with trends that attract more attention, creating a feedback loop. This dynamic highlights Instagram’s significant impact on the perception and production of beauty in photography.

Aesthetic photography helps people find beauty in everyday life and express their creativity in unique ways. By turning simple moments into art, it inspires us to see the world from a fresh perspective.

References:

[1] K. T. a. R. Hübner, ” Why People Press “Like”: A New Measure for Aesthetic Appeal Derived from instgram data,” p. 18, 2020.
[2] H. E. a. N. R. Robert, Britannica, 18 november 2024 . [Online]. Available: https://www.britannica.com/technology/photography/Perfecting-the-medium-c-1900-c-1945.

 

Written by: Thrya Abdulraheem Motea Al-aqab

Edited by: Meigitaria Sanita