Tag Archive for: Prodi Ilmu Komunikasi

A Unique Perspective: Attending INCOMS as an international student

Going to study abroad forces students to adapt quickly. Starting from language differences to cultures that we never knew before. Thrya from Yemen tells us about her experience in a very lively welcome ceremony. She felt different, but she found a new perspective.

 

When I signed up for INCOMS 2024, an event hosted by Universitas Islam Indonesia and the Communications Department. Its focus was on giving an “Introduction to Communications” and as someone studying the field, I was excited to dive in. There was something that made me hesitate whether to participate or not being the only international student there.

Later on, this made my experience both thrilling and a bit overwhelming. The theme, “A Piece of Tone!” immediately caught my attention. It felt like a call to explore the many layers of communication in today’s world. From the warm welcome of the local students to the insightful sessions, INCOMS was much more than just an event, it was a chance to see Communications in action across cultures and perspectives.

On the first day, we reached the villa. Then we started with an alumni talk show, he discussed and shared his experience and advice with the freshmen students. The day continued with introduction to important organizations like HIMAKOM and Ikonisia TV, and then it was followed by incredible films made by students that showcased real-life stories. The day ended with lively, differently, and culturally performances highlighting student talents.

On the second day, participants started with Fajr prayer, followed by morning group workouts. Then the jamaah played interactive and fun games. Lastly, the event wrapped up with awards, a group photo, and a heartfelt closing ceremony.

What stood out for me the most at the INCOMS was the Wonderland Indonesia performance. It was such a breathtaking and rich performance. The music was a mesmerizing blend of modern and traditional sounds, featuring instruments like dumps, classes, and cups, which add a rhythmic complexity. The voices of the performers resonated with the song’s emotions perfectly and carried the energy of the whole performance. They wear their traditional clothes, which add a special touch and a beautiful representation of cultural diversity.

Another astonishing aspect is the energy of the performers and the dynamic group singing in harmony. It was impossible not to feel their passion, pride, and love for their country. As the show ended, I found myself completely impressed by the music, costumes, and energy of the performers. It also gives me a deeper sense of appreciation for the culture and the people who represent it beautifully.

Culture shock

One particular moment of cultural shock that I remember most was having breakfast at 7 a.m. The food served was traditional Indonesian food, some of which I had never tried before. The dishes were delicious, but the idea of me starting my day by eating rice for breakfast was new to me. These little experiences, though minor, taught me about the eating culture in Indonesia and how it is different from my country. For us, we usually start our first meal at 9, and it mostly consists of bread and legumes. That is why it was completely new to me.

I would say attending this event could also be considered to be a culture shock because the welcoming parties and events that are usually held for freshman students are not a common thing in my country. Universities always start right away with the curriculum without having any briefing about the major or engaging events with other students, and that makes their adaptation to university life a bit harder.

Impact of the Event

Even though this event was completely in Bahasa Indonesian, the side discussions and casual conversations were too; however, I was surprised by the fact that most of the students tried their best to not make me feel left out and to accompany me. They used to translate most of the information on the event, my role in the film, and many other things. Going through this experience made me feel that there was room for international students in such events, and there was a space for them to step out of their comfort zone and engage with a new academic and cultural environment.

Attending INCOMS as the only international student was both a challenge and an opportunity. The event not only enhanced my academic experience but also allowed me to experience Indonesian hospitality and culture in a way I hadn’t before.

My advice for international students attending such events is to fully enjoy the experience. There will be moments of culture shock or language barriers, these challenges are growth opportunities. Be open to engage with local students and professionals, and take advantage of such great events. Good luck to you all.

Written by: Thrya Abdulraheem Motea Al-aqab

Edited by: Meigitaria Sanita

Puspita Bahari

Dua tahun terakhir Prodi Ilmu Komunikasi UII telah melakukan berbagai pendampingan dan kerja sama dengan nelayan perempuan Morodemak dan Timbulsloko, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Banjir rob telah mengepung wilayah tersebut, akibatnya berbagai masalah terjadi baik dari aspek ekonomi dan sosial.

Bermula dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dua dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom dan Ratna Permata Sari, S.I.Kom., MA pada tahun 2023. Beberapa program pendampingan seperti pemasaran digital serta parenting diberikan kepada masyarakat di sana. Proses untuk memasuki daerah tersebut tak lepas dari campur tangan komunitas Puspita Bahari.

Untuk menguatkan kerja sama, Prodi Ilmu Komunikasi UII bertandang ke Demak pada 25 Septeber 2024 untuk melakukan penandatanganan Implementasi Aktivitas (IA) denga Puspita Bahari, komunitas nelayan perempuan.

Diwakili oleh Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom, penandatanganan tersebut dilakukan bersamaan dengan festival ‘Perempuan Merajut Gerakan Krisis Iklim’ di Panggung Kesenian Tembiring, Demak Jawa Tengah. Bertandangnya rombongan Prodi Ilmu Komunikasi UII juga turut memeriahkan festival tersebut, film garapan Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom, serta Marjito Iskandar Tri Gunawan, M.I.Kom selaku staf laboran yang berjudul Sweat Dripping in the Ripples of the River juga dipertontonkan kepada publik.

“Kerjasama dengan Komunitas Puspita Bahari di Demak di mulai dari kegiatan pengabdian masyarakat dosen-dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII di komunitas perempuan nelayan di pesisir Demak. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan film dokumenter tentang kehidupan perempuan nelayan di daerah Tambak Polo dan Timbulsloko, Demak. Prodi Ilmu Komunikasi UII juga pernah menyalurkan bantuan UIIPeduli Banjir Demak saat bencana banjir melanda kawasan tersebut. Berdasarkan kegiatan-kegiatan bersama yang semakin intensif, maka Prodi Ilmu Komunikasi ingin memformalkan kerja sama dengan Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari,” ujarnya.

Peran Puspita Bahari bagi nelayan perempuan begitu besar di Morodemak dan Timbulsloko. Maka dari itu penguatan kerja sama antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dilakukan untuk melakukan kerja-kerja pemberdayaan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan kegiatan yang dilakoni oleh Puspita Bahari, Masnuah selaku pengurus menyebut jika kerja-kerja yang dilakukan berkaitan dengan pengorganisasian serta edukasi.

“Selam aini Puspita Bahari melakukan kerja-kerja pengorganisasian, edukasi, pemberdayaan ekonomi, pendampingan kasus kekerasan serta advokasi kebijakan (pengakuan identitas nelayan perempuan),” ujar Masnuah.

Hoaks

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, deretan berita hoaks tersebar diberbagai platform termasuk media sosial. Sebut saja sharing yang kebabalasan di WhatsApp Group yang biasanya sangat sering terjadi.

Merujuk data yang dipublikasikan oleh Databoks KataData pada akhir tahun lalu, tercatat ada 96 berita hoaks terkait Pemilu 2024. Artinya dari 355 konten yang tersebar di media sosial sepanjang Juli hingga November 2023, 27 persennya adalah berita hoaks.

Sementara bulan Januari 2024 pasca debat capres dan cawapres yang menandai meningkatnya suhu politik di Indonesia juga diiringi dengan meningkatnya berita hoaks. Di laman kominfo.go.id deretan judul berita ini dikonfirmasi sebagai berita hoaks antara lain “Menkeu Sri Mulyani Sebut Indonesia Dimiskinkan karena Belanja Alutsista dan Biaya Kampanye Prabowo-Gibran”, “Prabowo Subianto Tolak Debat Ketiga”, “Pelajar SMP Divonis 7 tahun Penjara karena kritik Presiden Jokowi”, “Nama Anies Baswedan Masuk dalam Daftar Penikmat Uang Hasil Korupsi BTS Kemkominfo”, “Relawan Gibran Rakabuming Raka Aniaya Relawan Ganjar Pranowo”, dan “Menkopolhukam Mahfud MD Di-reshuffle”.

Deretan berita tersebut hanya sebagian dari puluhan konten hoaks yang telah dihimpun Kominfo dalam sepekan terakhir.

Faktanya berita hoaks selalu meningkat menjelang dan sesudah Pemilu. Hal ini juga terjadi pada Pemilu 2019. Puji Rianto, S.IP., M.A., salah satu dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang fokus dengan riset komunikasi dan politik menyebut saat itu platform media sosial yang paling rentan terhadap berita hoaks adalah Facebook.

“Penelitian PR2Media dan Kominfo 2019 menemukan bahwa hoaks akan tinggi terutama menjelang dan sesudah pemungutan suara. Platform untuk menyebarkan hoaks beraneka ragam, tetapi yang paling banyak waktu itu melalu Facebook,” ujarnya.

Alasan Mengapa Berita Hoaks Terus Diproduksi

Munculnya berita hoaks jelang Pemilu bukan tanpa alasan, kuantitasnya semakin meningkat mengikuti suhu politik yang menghangat. Dari paparan Puji Rianto, ada tiga alasan besar yang menjadi pemicu munculnya berita hoaks.

Berita hoaks berkaitan erat dengan kepentingan politik, sehingga hal ini justru menjadi komoditas yang tak terelakan. Ada transaksi ekonomi dalam pembuatan dan penyebaran berita hoaks.

“Pertama, hoaks telah menjadi komoditas. Artinya, ada pihak yang sengaja memproduksi hoaks demi kepentingan politik, dan itu sengaja di-manufacture oleh pihak tertentu. Ini berarti bahwa dalam proses produksi hoaks, ada pihak yang sengaja memproduksinya demi keuntungan ekonomi dan ada pihak yang bersedia membayar atas hal itu. Jadi, ada pabrikasi hoaks,” jelasnya.

Selanjutnya terkait dengan faktor rendahnya etika politik juga mendukung suburnya produksi berita hoaks di antara aktor politik. Etika politik dalam hal ini berkaitan dengan praktik, penilaian moral, dan tindakan politik.

“Alasan kedua, rendahnya etika politik. Komodifikasi dan pabrikasi hoaks tidak mungkin terjadi dalam situasi di mana para pelaku atau aktor-aktor politik taat pada etika atau menjunjung tinggi etika politik. Jika aktor politik menjunjung tinggi etika politik, maka tidak akan memproduksi informasi yang menyesatkan dan bahkan cenderung fitnah. Artinya, hoaks pada dasarnya muncul karena rendahnya etika politik,” tambahnya.

Terakhir, era post-truth juga memperparah penyebaran berita hoaks. Informasi yang berlimpah tak diimbangi dengan fakta-fakta objektif. Secara umum fenomena era post-truth adalah kondisi antara fakta diganti oleh daya tarik emosi dan prasangka pribadi untuk mempengaruhi opini publik.

“Ketiga, saat ini, kita masuk ke dalam era yang disebut post-truth. Orang percaya karena mereka ingin percaya, tidak peduli benar atau salah informasi yang mereka dapatkan. Rendahnya literasi digital turut membuat hoaks lebih mudah menyebar karena orang-orang kurang kritis. Namun, ini bukan satu-satunya sebab dari sudut pandang masyarakat. Ideologi, orientasi nilai, agama, dan seterusnya yang mendasari afiliasi politik terhadap partai atau tokoh juga sangat mungkin bukan hanya penyebar hoaks, tetapi juga memproduksi hoaks demi melayani kepentingan politiknya sendiri,” pungkasnya.

 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kalender Akademik

Informasi terkait Kalender Akademik 2023-2024 untuk program sarjana, sarjana terapan, dan diploma berdasarkan Peraturan Rektor: Nomor 6 tahun 2023.

Berikut informasi selengkapnya:

Kalender Akademik

Kalender akademik Universitas Islam Indonesia 2023-2024

Kalender akademik

Kalender akademik Universitas Islam Indonesia 2023-2024

Demikian informasi terkait kalender akademik Universitas Islam Indonesia 2023-2024.

Juara 1

Dua mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Fasley Arya Mubarok dan Ade Firdaus sabet juara 1 dalam kompetisi Abaschamp 2023. Raihan ini tentu menjadi prestasi membanggakan bagi Universitas Islam Indonesia.

Abashcamp 2023 merupakan kompetisi basket tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya, Tangerang Selatan, pada 3-9 Juli 2023.

Tidak hanya berprestasi dalam bidang olahraga, kedua student athlete angkatan 2022 ini juga memiliki nilai akademik yang memuaskan. Tercatat mereka mampu mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) yang tinggi.

Baik Fasley maupun Ade, menyebut bahwa rahasia seimbang dalam raihan prestasi akademik dan non akademik adalah soal time management dan menentukan skala prioritas. Mereka memiliki jadwal rutin setiap harinya demi mencapai hasil maksimal.

Student Athlete

Fasley Arya Mubarok – Ilmu Komunikasi 2022

“Sebagai student athlete tentunya harus pintar membagi kegiatan akademik dan non akademik, cara saya membaginya yaitu membuat jadwal yang pasti untuk kegiatan basket saya, seperti contoh latihan basket saya dilakukan pada hari Senin, Rabu, dan Jumat (belum termasuk tambahan sendiri) di malam hari. Jadi untuk pagi hingga sore bisa menggunakan waktu untuk kuliah dan belajar,” jelas Fasley saat ditanya rahasia time management.

Sama halnya dengan Fasley, Ade juga demikian. Ia membagi waktunya dengan tepat antara belajar, istirahat, dan olahraga.

Juara

Ade Firdaus, Ilmu Komunikasi 2022

“Karena aku mengatur time management dengan baik, setiap ada waktu kosong aku gunakan untuk antara istirahat, belajar, gym, dan latihan basket sendiri. Dan aku juga mempunyai jadwal setiap harinya yang aku buat sendiri, jadi tahu mana yang harus diprioritas kan. Dengan time management yang baik bisa kok menjalani kehidupan sebagai student athlete,” jelas Ade.

Untuk mencapai pada titik ini, tentu bukanlah dihasilkan dari proses yang instan. Fasley mengaku telah belajar basket sejak duduk dibangku SMP dan mulai serius saat memasuki kelas 3 SMP.

“Mengenal olahraga basket sudah sejak kelas 1 SMP. Namun, mulai fokus untuk latihan dan mendalami basket ini mulai kelas 3 SMP hingga sekarang,” terangnya.

Sementara bagi Ade, ternyata ia lebih dini lagi mengenal olahraga ini. Sejak kelas 1 SD, Ade telah familiar dengan basket. Bakatnya turun dari sang ayah, melihat keseruan ayahnya bermain basket akhirnya ia tertarik mencobanya.

“Aku kenal basket sudah dari SD kelas 1 diajak ayah nontonin dia basket, dan setiap nontonin pasti di samping lapangan dribbling-dribbling bola masih mencari keseruannya basket itu ada di mana. Dan lama-kelamaan jadi suka lalu mulai fokus dan rajin basket pas kelas 6 SD,” jelas Ade.

Berkat konsisten berlatih, Ade mampu meraih beberapa kejuaraan. Ia telah mempersembahkan dua kali gelar juara setelah bergabung di UII.

“Karena aku masih semester 2 dan baru mengikuti 4 event, ini baru pertama kali saya juara 1 dengan UII dan pernah juara 2 di event UGM dan juara ke 4 di event puan Maharani Cup,” ungkapnya ditanya soal raihan prestasinya.

Meraih gelar juara tentu bukan persoalan mudah, mengingat basket adalah bidang olahraga yang dilakukan bersama tim, kekompakan adalah kunci utama. Semua pemain harus mampu meredam ego dan bermain profesional.

Fasley menyebut, tantangan selama bermain di BSD Minggu lalu adalah soal kekompakan dalam timnya sendiri. Meski demikian mereka mampu mengatasi masalah dan keluar sebagai juara.

“Tantangan untuk saat pertandingan hanya ada di tim sendiri ya, karena pasti ada beberapa miskomunikasi antara beberapa anggota tim. Tapi dengan sikap profesional kita bisa menghandle-nya dan karena sudah mendapat kemistri satu sama lain,” ujar Fasley.

Walau sempat ada beberapa kendala dalam tim, pihaknya telah optimis dengan kemampuan tim untuk memenangkan pertandingan tersebut.

“Dari game awal kita sudah optimis bakal menang dan bisa juara 1, karena melihat kemampuan tim kita sendiri. Percaya diri dan kerja keras yang kita lakukan,” tandasnya.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

 

Tips skripsi

Ujung dari perjalanan studi S1 adalah mengerjakan tugas akhir atau familiar disebut skripsi. Momen ini bisa menjadi titik jenuh mahasiswa lantaran ia harus menyelesaikan tugas tersebut secara mandiri dengan waktu terbatas. Lantas apa saja hal-hal yang wajib mahasiswa ketahui sebelum mengerjakan skripsi agar tidak stuck di tengah jalan? 

Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa demi meraih gelar S1, tujuannya melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dengan berbagai bekal teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. 

Secara umum skripsi dikerjakan pada akhir semester yakni 7 hingga 8. Namun ini sedikit berbeda dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia. Timeline yang disusun mungkin akan sedikit berbeda dengan kampus lain, namun strategi ini cukup berhasil meluluskan mahasiswa tepat waktu. 

Diawali dengan mengambil mata kuliah Seminar Proposal pada semester 6, mahasiswa sudah harus memikirkan topik penelitian yang nantinya akan menjadi bahan skripsi di semester 7. Selama satu semester (pada semester 6) mahasiswa telah belajar bagaimana sistematika dan cara mengerjakan skripsi. Lanjut semester 7 mengejakan skripsi hingga sidang pendadaran, dilanjutkan semester 8 magang dan ujian akhir. 

Semester 6 adalah waktu yang cukup krusial. Selain memantapkan topik penelitian, mahasiswa juga harus memulai menyusun proposal penelitian setidaknya Bab 1. Jika semua berjalan lancar, semester 7 mahasiswa akan mendapat dosen pembimbing sesuai topik dan bidang keilmuan. 

Perlu diketahui bahwa studi normal semester 6, mahasiswa akan mengambil setidaknya 21 SKS mata kuliah. Dengan timeline yang disusun penuh strategi, akankah mahasiswa selalu berhasil? Berikut hal yang wajib diketahui sebelum mengerjakan skripsi. 

Penting diketahui mahasiswa 

1. Pahami konsep 

Pahami konsep dasar tentang skripsi, mulai dari topik penelitian yang akan diambil, sistematika dan pedoman penulisan skripsi, serta data dan objek yang akan diteliti. 

Memilih topik penelitian menjadi kunci, usahakan memilih topik yang Anda sukai dan memiliki urgensi nyata. Cara ini cukup membantu lantaran Anda akan dengan mudah menemukan data dan sudah terbayang objek penelitian tersebut. 

Selanjutnya ketahui pedoman dan sistematika penulisan skripsi, sebaiknya baca panduan skripsi setiap Program Studi mungkin akan berbeda. Agar hasil penelitian Anda kredibel gunakan sumber terpercaya A1 seperti narasumber langsung, BPS, NGO atau data sekunder seperti jurnal dan buku. Hindari mengutip sumber yang tidak kredibel. 

2. Susun timeline 

Buatlah timeline agar Anda memiliki target, beranjak dari semester 6 dengan modal bab 1 artinya Anda tinggal melanjutkan dan memperbaiki kesalahan minor dari dosen pembimbing. Contoh timeline: 

Asumsi semester 6 berjalan lancar, topik penelitian sudah matang 

Timeline semester 7  Target 
Bulan pertama 
  1. Minggu pertama, bimbingan dan memantapkan bab 1 hasil dari Seminar Proposal 
  2. Minggu kedua hingga keempat, perdalam bab 1 
Bulan kedua 
  1. Jika bab 1 masih perlu pendalaman teori, perbanyak membaca jurnal 
  2. Minggu ketiga hingga keempat, kerjakan bab 2. Dua minggu adalah waktu yang masuk akal untu menulis dengan serius gambaran objek 
Bulan ketiga  Bulan ketiga fokus mencari data dan mengerjakan bab 3 
Bulan keempat  Fokus dengan analisis data 
Bulan kelima  Masuk bab 4, maksimalkan satu bulan untuk mengerjakan pembahasan 
Bulan keenam 
  1. Minggu pertama dan kedua, kerjakan bab 5 atau penutup 
  2. Persiapan pendaftaran pendadaran 

3. Manfaatkan teknologi

Perkembangan teknologi tentu akan memudahkan Anda dalam mengerjakan skripsi. Beberapa software yang perlu Anda ketahui manfaat dan kegunaannya antara lain EndNote, Zotero, Mendeley, dan Refworks. 

Aplikasi yang disebutkan di atas adalah reference manager yang akan sangat membantu Anda untuk mengatur pengelompokan jurnal hingga membuat kutipan otomatis. Dengan mengetahui hal ini Anda akan menghemat waktu dalam mengerjakan skripsi. 

Selain itu, Anda wajib tahu portal-portal yang mempublikasi jurnal kredibel seperti Jurnal Komunikasi yang telah terindeks Sinta 2, Portal Garuda, Research Gate, Impact Factor, dan Google Scholar. 

5. Jalin komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing 

Terakhir, setelah menyusun strategi dengan matang satu hal yang wajib Anda ketahui dan lakukan yakni menjalin komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing. 

Sebaiknya Anda memahami gaya dan etika komunikasi yang baik dengan dosen. Dosen adalah manusia biasa yang memiliki berbagai kegiatan dan pekerjaan, sementara Anda memiliki waktu yang terbatas untuk mengerjakan skripsi. 

Pastikan menghubungi dosen pada waktu yang tepat, menepati janji atau tepat waktu saat bimbingan. Jika dosen yang membatalkan janji, sebaiknya cari jam pengganti dengan bertanya yang sopan. 

Demikian hal-hal yang wajib mahasiswa ketahui sebelum mengerjakan skripsi demi meraih gelar S1. Semoga bermanfaat! 

Kaliurang Festival Hub 2023

Gelaran perdana Kaliurang Festival Hub menggandeng Aruh Film Kalimantan sebagai partner kolaborasi. Dalam gelaran ini, 6 film diputar pada screening 6-7 Juli 2023 di Gedung RAV Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII).

Pada gelaran perdana ini, Direktur Festival Aruh Film Kalimantan (AFK) yakni Ade Hidayat bertolak ke Yogyakarta untuk mengisi diskusi bertajuk Movie Talk “Film, Lokalitas ,dan Komunitas” pada hari kedua festival.

Peluncuran Kaliurang Festival Hub ini menjadi ruang interaksi publik dari berbagai penjuru, tidak hanya mereka yang berkecimpung dalam dunia perfilman dan penikmat film, melainkan juga publik secara umum yang berada di sekitar Yogyakarta.

Dr. Zaki Habibi, Kaliurang Festival Hub Programmer, menyebut bahwa event ini bukanlah festival yang melulu soal kompetisi film. Program ini justru menjadi ruang untuk berjejaring dan momen apresiasi dalam ekosistem film.

“Program ini menyediakan ruang dan platform bagi berbagai festival film. Hub dalam konteks ini artinya mempertemukan, perjumpaan ide, hingga kolaborasi. Selanjutnya Kaliurang Festival Hub menjadi bertemunya momen kreasi dan momen apresiasi dalam ekosistem film secara luas secara berkala melalui dua bentuk kegiatan utama, yakni pemutaran karya-karya film terkurasi dan diskusi dengan pengelola festival maupun undangan relevan lainnya dari setiap festival film,” ungkapnya membuka Movie Talk pada 7 Juli 2023.

Tentang Kaliurang Festival Hub

Kaliurang Festival Hub merupakan inisiasi dari Laboratorium Prodi Ilmu Komunikasi UII yang digawangi oleh Dr. Zaki Habibi dan Mardjito Iskandar Tri Gunawan.

Bermula dari tahun 2022 lalu, temuan pokok dari penelitian yang Laboratorium Komunikasi UII berjudul “Telaah Kualitatif Festival Film Pasca-Pandemi di Indonesia”, terdapat dua rekomendasi yang diajukan bagi Prodi Ilmu Komunikasi UII pada tahun 2023 ini, yaitu:

1. Posisi Prodi Ilmu Komunikasi UII adalah sebagai unit pendidikan tinggi, bukan komunitas film maupun organisasi profesional film, maka perlu mempertimbangkan konsep kegiatan seputar festival yang harus dipastikan unik, spesifik, dan berbeda dengan festival sejenis di kota yang sama.

2. Prodi Ilmu Komunikasi UII lebih tepat memosisikan diri sebagai ”festival hub” ketimbang sebagai ”festival organizer”. Dengan begitu, langkah utama yang perlu dilakukan justru menjalin jejaring kuat dengan para festival programmers di berbagai tempat dan menginisiasi program bersama daripada menjadi penyelenggara sebuah festival tunggal.

Atas dasar pertimbangan tersebut, maka di pertengahan tahun 2023 ini, Prodi Ilmu Komunikasi menginisiasi sebuah program festival hub dalam semangat yang sejalan dengan rekomendasi berbasis pengalaman beberapa tahun silam sebagai festival film organizer dan catatan reflektif hasil riset 2022.

Tentang Aruh Film Kalimantan

Aruh Film Kalimantan (AFK) merupakan penggerak komunitas perfilman lokal di Kalimantan Selatan dan sekitarnya. AFK menjadi representasi rumpun Dayak Melayu yang memberi warna pada dunia film Indonesia yang beragam.

AFK telah menghidupkan perfilman lokal sejak tahun 2018, fokus dari kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun adalah Forum Sineas Banua. Selain itu, AFK juga rutin melakukan screening film yang telah terkurasi, melakukan diskusi film, hingga memberikan workshop film termasuk kepada para pelajar di Kalimantan.

Ade Hidayat yang malang melintang di dunia perfilman sejak berada di bangku kuliah merupakan Direktur dari Festival Aruh Film Kalimantan. Ia juga pendiri Forum Sineas Banua (FSB) sekaligus CEO Alemo Film Productions.

Setelah gelaran perdana Kaliurang Festival Hub terlaksana, selanjutnya akan menjadi agenda rutin dan mengundang sejumlah festival film lainnya yang dijadwalkan hadir pada bulan-bulan selajutnya di tahun 2023 dengan keberagaman corak film, tema dan genre film, serta diskursus spesifik yang akan didiskusikan bersama.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Yudisium

Sebanyak 31 mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia telah dinyatakan lulus pada pelaksanaan yudisium Senin, 26 Juni 2023.

Pelaksanaan yudisium siang itu menjadi momentum penuh suka cita bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi karena proses kerja cerdas, kerja kreatif, serta pembelajaran lain yang telah dilalui selama kurang lebih 4 tahun akhirnya membuahkan hasil dan mencapai gelar S.I.Kom.

Secara resmi Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D. menyebutkan bahwa 31 mahasiswa telah lulus dari jenjang sarjana dan telah memenuhi persyaratan kelulusan.

Pada pelaksanaan yudisium kali ini, salah satu mahasiswa yang meraih Indeks Prestasi Akademik (IPK) tertinggi adalah Fauziyah Mubarokah yakni 3,98 dengan predikat “Cumlaude”.

Pada kesempatan siang itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi juga memberikan ucapan selamat hingga pesan dan kesan kepada seluruh peserta yudisium. Ia juga menegaskan bahwa hubungan baik antara Prodi Ilmu Komunikasi dengan para alumni harus tetap dijaga.

“Mulai saat ini Anda boleh menggunakan gelar S.I.Kom. karena Anda sudah dinyatakan lulus. Yang perlu diingat Prodi adalah keluarga kalian, kalian tetap akan disambut dengan hangat ketika kembali dan berkunjung ke Prodi entah untuk membantu adik-adik kalian, melakukan diskusi, hingga apapun jika membutuhkan bantuan,” jelas Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D., pada momen yudisium.

“Tidak ada mantan dosen, mantan guru karena ilmunya akan tetap berlanjut,” tambahnya.

Untuk memecah suasana yang begitu khidmat siang itu, Pak Iwan memberikan pantun yang mengundang gelak tawa para mahasiswa.

“Pulang sekolah jalan-jalan ke museum

Bersama keluarga penuh suka cita

Sudah lama kuliah kok belum yudisium

Gak bahaya ta?”

Pantun satire itu nyatanya membuat para mahasiswa seolah menertawakan realitas terjadi di sekitarnya, atau bahkan dialami lantaran sempat merasa tidak memanfaatkan waktu dengan baik.

Selain memberikan pantun yang menarik, Pak Iwan juga mengingatkan mahasiswa untuk memberikan feedback ketika dihubungi oleh tim tracer study untuk meminta kuesioner.

“Nanti ke depan akan ada tracer study, ini bertujuan membantu akreditasi hingga proses pengajaran. Jika ada yang meminta mengisi kuesioner dari pihak Prodi Ilmu Komunikasi jangan ditolak. Ini bukan untuk memata-matai,” jelasnya.

Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Ida Dewi Nuraini Kodrat Ningsih, S.I.Kom, M.A, selaku Sekretaris International Program yang selalu terlibat dalam pengambilan data tracer study. Ia menyebut bahwa alumni dari Prodi Ilmu Komunikasi cenderung tak 100 persen mengisi data. Paling tinggi sekitar 95 persen.

“Ketika ada teman-teman dari Prodi Ilkom yang meminta untuk mengisi kuesioner mohon direspons. Jangan diambil hati jika merasa belum bekerja atau apa, karena output kita adalah akreditasi hingga evaluasi pembelajaran, mohon kerja samanya,” jelas Ibu Ida.

Daftar nama mahasiswa

Reguler

  1. 17321114 – Marcellino Bima Saputra 3.64
  2. 17321158 – Fadilla Silvia Suhartono 3.85
  3. 18321070 – Sabhira Alya Farah Tasyabana 3.64
  4. 18321073 – Ataniya Salma Nabila 3.63
  5. 18321081 – Ramadhan Arsyi Hidayat 3.69
  6. 18321093 – Aisyah Nabila Ramadhan 3.7
  7. 18321128 – Rizky Viali 3.67
  8. 18321202 – Siti Nurjanah 3.69
  9. 18321228 – Zaizafun Nisrina Addien 3.85
  10. 19321020 – Arum Janitra Larasati 3.91
  11. 19321029 – Sabila Nurul Islamy 3.9
  12. 19321059 – ADINDA CYNTIA SARI 3.81
  13. 19321092 – Sofi Az Zahra 3.86
  14. 19321150 – HANIIFAH RAHMADANI 3.87
  15. 19321167 – Muhammad Raufan Gusrananda 3.86
  16. 19321185 – Yuninda Safira Mentari 3.72
  17. 19321186 – NURIKAWATI 3.65
  18. 19321189 – RIZKI NUR RAHMADINA 3.84
  19. 19321196 – Sri Karuni Damayanti 3.85
  20. 19321203 – Dian Putri Puspaningrum 3.77
  21. 19321220 – Nathaniela Tiara Dewi 3.89
  22. 19321234 – Silvia Salma Ainun Nihayah 3.9
  23. 19321239 – Naila Pristania Sita 3.91
  24. 19321244 – Aldi Faik Setiawan 3.82
  25. 19321251 – Nadya Rahma Restu Aulia 3.86
  26. 19321269 – Fauziyah Mubarokah 3.98

International Program

  1. 19321072 – Defita Dwinusa Cindana 3.93
  2. 19321107 – Zaida Larasati Mardhiyah Yosiadhi 3.89
  3. 19321163 – Jemima Josephine Hormigas 3.66
  4. 19321263 – Salsabila Az Zahra 3.91
  5. 19321281 – Anggyi Akib 3.82

Demikian informasi terkait pelaksanaan yudisium pada 26 Juni 2023 Prodi Ilmu Komunikasi UII beserta daftar nama mahasiswa yang telah dinyatakan lulus.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Pengumuman

Update informasi pelaksanaan yudisium kelulusan untuk bulan Mei 2023 dengan menyesuaikan libur dan cuti bersama Idulfitri dari Universitas Islam Indonesia. 

Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi (Tugas Akhir) dan magang (KKK) dapat melakukan pendaftaran yudisium paling lambat 13 April 2023 untuk mengikuti yudisium pada 2 Mei 2023. 

Pendaftaran terakhir yudisium : 13 April 2023 

Pelaksanaan yudisium : 2 Mei 2023 

Pukul : 14:00 WIB – Selesai 

Link zoom : akan dibagikan melalui grup WhatsApp 

Informasi selengkapnya dapat dilihat melalui link PDF di bawah ini: 

Informasi Yudisium Mei 2023 (PDF) 

Pilmapres

Bidang Kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) telah menyelesaikan rangkaian penilaian kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) UII Tahun 2023.  

Hasil Pengumuman PILMAPRES UII telah resmi diunggah melalui laman kemahasiswaan.uii.ac.id pada Selasa, 28 Maret 2023. Dalam pengumuman tersebut terpilih 3 pemenang dari jenjang S1 dan 2 pemenang dari D3. 

Perwakilan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi yakni Muhammad Fahrur Rozi berhasil meraih juara ketiga. Rozi merupakan ilustrator yang memiliki segudang prestasi di tingkat nasional maupun internasional. 

Gagasan kreatif yang mengantar Rozi meraih juara ketiga PILMAPRES UII adalah soal idenya yang ingin membawa sanggar seni pertunjukan budaya yang mulai tergerus zaman dikenal luas masyarakat khususnya generasi muda. 

“Gagasan saya kemarin judulnya Lakubudaya. Platform digital untuk memasarkan sanggar pertunjukan seni budaya. Latar belakang saya membuat ide itu, melihat masalah pertunjukan seni budaya yang makin jarang,” jelasnya saat dihubungi oleh tim Prodi Ilmu Komunikasi pada Rabu, 29 Maret 2023. 

Lakubudaya yang dipaparkan Rozi harapannya dapat menjadi mobile application yang memudahkan pemasaran di bidang seni pertunjukan budaya. Dalam ide gagasan tersebut disebutkan proses produksi mobile application Lakubudaya dilakukan setelah menetapkan desain produk dengan menggunakan Android Studio. Android Studio adalah IDE (Integrated Development Environment) resmi dari Google untuk pengembangan aplikasi Android. 

Dengan mengikuti PILMAPRES UII Rozi menyebutkan jika dirinya mendapatkan wawasan baru, pengalaman, dan inspirasi tentunya. 

“Dari proses panjang itu, aku sendiri dapat banyak banget wawasan baru, pengalaman, dan inspirasi dari peserta lain. Diseleksi MAPRES, aku ketemu orang-orang hebat di bidang masing-masing gitu. Alhamdulillah juga bisa meraih hasil juara 3, tapi insyaAllah di kesempatan berikutnya aku mau berusaha lagi agar bisa mewakili Prodi Ilkom dan UII,” tandas Rozi. 

Sebelumnya rangkaian PILMAPRES UII telah dilaksanakan sejak 12 Januari hingga 28 Maret 2023 melalui berbagai tahapan yakni seleksi kelengkapan berkas, penilaian presentasi karya ilmiah (gagasan kreatif/produk inovatif), penilaian presentasi menggunakan Bahasa Inggris, dan penilaian prestasi/capaian unggulan.  

Berdasarkan hasil penilaian/penjurian, diperoleh hasil PILMAPRES UII Tahun 2023 Tingkat Sarjana adalah sebagai berikut: 

Peringkat  Nama  NIM  Fakultas  Prodi 
JUARA I  Adilla Pratama Putri  21613307 

 

FMIPA 

 

S1 – Farmasi Internasional Program 
JUARA II  Qurrotu Aini Laila Romadhoni  20613033 

 

FMIPA 

 

S1 – Farmasi 
JUARA III  Muhammad Fahrur Rozi 

 

21321207 

 

FPSB 

 

S1 – Ilmu Komunikasi 

 

Berdasarkan hasil penilaian/penjurian, diperoleh hasil PILMAPRES UII Tahun 2023 Tingkat Diploma adalah sebagai berikut: 

Peringkat  Nama  NIM  Fakultas  Prodi 
JUARA I  Eriko Elsa Daje 

 

20231063 

 

 

FMIPA 

 

D3 – Analisis Kimia 

 

JUARA II  Astrid Yuliana  21231061 

 

 

FMIPA 

 

D3 – Analisis Kimia 

 

Selanjutnya, teknis penyerahan hadiah/penghargaan serta persiapan untuk pengiriman Juara PILMAPRES UII ke tingkat regional dan/atau nasional akan dikoordinasikan oleh Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan DPK UII.