Tag Archive for: milad

Orasi Kebudayaan
Reading Time: 3 minutes

Menyambut milad ke-20 Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Orasi Kebudayaan pada 3 Juli 2024 di Gedung Kuliah Umum. Menggandeng Prof. Heru Nugroho, tema Teknologi Digital dan Masa Depan Manusia diorasikan di hadapan tamu undangan serta mahasiswa.

Pesatnya perkembangan digital awalnya membuat manusia takjub karena berbagai kemudahan yang ditawarkan, namun lambat laun persoalan-persoalan muncul. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D. menyebutkan artificial intelligence atau AI bisa jadi melampaui kecerdasan manusia.

“Hari ini dilaksanakan Orasi Kebudayaan dengan tema Teknologi Digital dan Masa Depan Manusia, tema ini kami pilih karena tentu saja hari ini kita dihadapkan dengan berbagai macam ketakjuban atas perkembangan teknologi yang sedemikian pesat kecerdasan buatan misalnya, big data yang dalam beberapa waktu terakhir membuat kita terbelalak tapi diskusinya sudah bergeser berapa tahun lagi kita akan mengalami simularitas ketika kecerdasan buatan itu sudah melampaui kecerdasan manusia,” ucapnya membuka agenda siang itu.

Beranjak dari ketakjuban, antisipasi perlu dilakukan agar manusia tak tertipu dengan berbagai manipulasi yang dilakukan teknologi. Mengingat kasus-kasus judi online yang membelenggu dan belum teratasi di Indonesia.

“Bukan lagi takjub tapi kita sudah merasa terancam. Inilah titik mengapa kita harus mendiskusikan masalah-masalah seperti ini. Kita paham bahwa semaju apapun teknologi ada persoalan-persoalan yang harus kita antisipasi dan waspadai. Kita bicara soal berbagai macam kedigdayaan teknologi pada saat yang sama kita masih dalam tanda kurung diperbudak oleh teknologi judi online misalnya, pencurian data, netizen yang ganas bermedia sosial adalah bentuk-bentuk bagaimana kita sebenarnya masih terbelenggu dengan kehadiran teknologi,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog. juga menyebut bahwa tema dalam orasi kebudayaan tersebut sangat relevan dengan kondisi sosial yang terjadi saat ini.

“Saya kira ini tema yang sangat relevan sekali dengan keadaan sekarang. Kalau mahasiswa ini kebanyakan Generasi Z, anda lahir sudah melek teknologi tapi kita-kita yang di depan ini mengalami diawal komunikasi 20 tahun lalu tentu berbeda sekali dengan sekarang. Jadi isu-isu masa depan untuk teknologi ini saya kira sangat perlu kita perhatikan bersama. Seperti kita melihat teknologi itu baik tujuan awalnya untuk mempermudah pekerjaan kita bisa lebih efektif efisien, tapi tentu ada dampak negatifnya ada judi online dan sebagainya,” jelasnya.

Teknologi Digital dan Masa Depan Manusia

Prof. Heru Nugroho sebagai sosiolog sekaligus pengajar pada Kajian Budaya Media, menyampaikan perkembangan peradaban dengan mengacu pada The will to power (Nietzsche), The will to communicate (Moran), Knowledge and human interest (Habermas), Mode of production (Marx), Digital capitalism (van Dick).

“Tema ini sangat menarik karena ekosistem digital sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Ada di genggaman kita saya tertantang, saya mendapat inspirasi dari orang-orang yang ada disini,” jalasnya.

“Orang-orang ini telah menginspirasi ketika kita melihat perkembangan teknologi digital konkretnya gadget, tablet, IT alat-alat komunikasi, dan terakhir AI dan lain-lain seolah-olah membuat kita berubah. Manusia berubah, manusia harus menyesuaikan. Sebetulnya itu ciptaan manusia kalau dilihat inspirasi dari tulisan orang-orang ini sebetulnya AI atau robot itu kan merupakan karsa dari manusia, the will to power kehendak kuasa manusia. Bahkan kehendak kuasa terimplementasi di dalam the will to communicate kehendak untuk berkomunikasi.,” tambahnya,”

“Pengetahuan melahirkan teknologi, tapi sebetulnya teknologi tidak netral. Ada knowledge dan human interest. Ada tiga knowledge dan tiga interest. IT itu interest yang ketiga, interest yang engineering, interest untuk mengatasi masalah praktis,”

“Masalah praktis dalam komunikasi dulu adalah jarak, lalu bermacam-macam perkembangannya. Tapi ternyata IT, Information Technology Communication itu tidak berada di ruang hampa terpilin-pilin dengan realitas sosial, politik, ekonomi. Mark memberikan info kepada kita ternyata cara produksi menentukan cara orang berinteraksi bersosial berkomunikasi. Mark dengan filsafat matrelisnya mengatakan,”

“Kita memakai tekno realis, ia kritis tapi juga melihat masa depan teknologi itu perlu jadi kita sebagai juru damai. Atau kalau pakai istilah Marshall McLuhan pisau bermata dua. Kitak perlu ekstrim-ekstrim, karena kalau ekstrim nanti seperti kawan saya, tidak punya HP susah sekali menghubungi kan tetapi itu bagian dari perlawanan dia, saya tidak mau diatur oleh platform. Ya sudah, itu titik yang paling ekstrim,”

Dalam memecahkan masalah teknologi digital dan masa depan kemanusiaan, Prof. Heru Nugroho menyampaikan tiga tawaran solusi. Pertama, penguatan pemetaan dan strategi aksi kritis di luar jaringan. Critical mass yang dilakukan di luar ekosistem digital. Kedua, penguatan substansi demokrasi yang selaras dengan ekosistem digital. Terakhir, perguruan tinggi perlu mengambil jarak dan kembali pada Marwah produksi pengetahuan yang kritis dan emansipatif, jangan hanya menjadi administratif digital.

Research Day
Reading Time: 3 minutes

Pertama kalinya research day diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) pada 2 Juli 2024. Agenda ini menjadi rangkaian Milad ke-20 yang diinisiasi oleh para dosen.

Tema dalam research day seri pertama adalah Komunikasi dan Media dalam Berbagai Perspektif mempresentasikan 16 judul riset oleh 16 dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yang dibagi menjadi 5 panel dengan klaster-klaster tertentu.

Secara umum research day merupakan momen bagi para akademisi untuk mempresentasikan riset atau penelitian yang telah dilakukan kepada publik. Tradisi ini juga menjadi ajang desiminasi karya dalam konteks ilmiah.

Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D. menyampaikan urgensi mengapa research day mulai dilakukan di tahun ini.

“Berangkat dari kegelisahan riset sering dianggap sebelah mata, dana mengalami pemangkasan, hal ini menjadi satu problem menghambat inovasi. Sementara riset menjadi indikator kemajuan bangsa,” ucapnya membuka agenda tersebut.

Deretan judul artikel yang dipresentasikan merupakan hasil riset yang dilakukan satu tahun terakhir oleh para dosen. Beberapa judul telah dipublikasikan pada jurnal nasional dan internasional.

“Program studi kita berkomitmen untuk melakukan ini karena pada dasarnya setiap tahun bapak ibu dosen selalu melakukan riset, kami mengalokasikan anggaran khusus untuk riset. Insya Allah semua dosen termasuk yang sedang melakukan studi di luar negeri maupun di dalam negeri itu disupport oleh Prodi dan universitas,” tambahnya.

Deretan Judul Riset

Panel 1 “Manajemen Komunikasi Organisasi”

“Basisnya pemberdayaan masyarakat jadi dikelola oleh Pok Darwis setempat. Sebagai desa pintar bisa mengangkat potensi desa yang mereka miliki mungkin masyarakat awam melihatnya desa dengan Lokasi pegunungan yang tandus tetapi bisa menjadi desa yang smart bisa memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kehidupan,” Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom.

  1. Strategi Visual untuk Menyampaikan Citra Profesional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Melalui Teknik Videografi (Studi Kasus PT. Petrokimia Gresik) – Anggi Arifudin Setiadi, S.I.Kom., M.I.Kom.
  2. Promosi Perguruaan Tinggi di Masa Pandemi: Konten Analisis pada Media Sosial Perguruan Tinggi Islam Terbaik di Indonesia – Nadia Wasta Utami, S.I.Kom, M.A.
  3. Analisis Implementasi desa Pintar dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Srimulyo Piyungan Bantul – Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom
  4. Manajemen Redaksi Media Sepakbola Nasional Timnas.co dalam Upaya Menarik Minat Pembaca – Narayana Mahendra Prastya, S.Sos, M.A

Panel 2 “Jurnalistik: Dari Sejarah, Regulasi, hingga Praktik Kultural”

“Bagaimana membingkai hasil wawancara dengan perspektif politik budaya, jadi itu akar nuansa mengapa saya melakukan riset ini. Tahun 1960an ada pergeseran dalam ilmu sosial yang disebut sebagai culture turn, kalau kita riset bisa memahami fenomena di lapangan baru ditarik ke sana,” Puji Rianto, S.IP., M.A.

Memahami fenomena sosial dengan

  1. Melawan Narasi Peta Propaganda: Praktik Kartografi Jurnalistik di Surat Kabar Pewarta Deli, 1935-1940 – Holy Rafika Dhona, S.I.Kom., M.A.
  2. Dewan Pers dan Kebebasan Pers di Indonesia – Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA
  3. Praktik Jurnalisme di Indonesia dalam Perspektif Budaya: Studi Kasus Kedaulatan Rakyat – Puji Rianto, S.IP., MA

Panel 3 “Komunikasi dalam Konteks Digital”

“TikTok tidak hanya sekedar media sosial namun terdapat teks yang kompleks dan memetics. Selain memediasi dan memfasilitasi produksi video pendek, tetapi TikTok juga telah menjadi budaya. Sementara unggahan video di platform tersebut perharinya mencapai 35 milion menjadi kajian yang komprehensif,” Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A.

  1. Persepsi Pemilih Muda tentang Kritik Sosial pada Internet Meme Politik Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 – Ratna Permata Sari, S.I.Kom., M.A.
  2. Contestating Global Forces Through Cultural Hybridisation: Javanese Cover Versions of Western Songs on YouTube – Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D
  3. Meme dan Konstruksi Budaya TikTok – Sumekar Tanjung, S.Sos., M.A.
  4. Model Perilaku Generasi Zoomers dalam Pencarian dan Penggunaan Informasi Kesehatan di Media Sosial – dr. Subhan Afifi, S.Sos., M.Si.

Panel 4 “Pemberdayaan Komunitas dan Aktivisme Media”

“Banyak murid cemerlang itu perempuan, sama-sama memasuki dunia kerja. Tetapi setelah memasuki dunia kerja kondisinya sangat sedikit yang memiliki capaian karier yang tertinggi. Pada intinya riset ini berbicara tentang bagaimana pencapaian karier ibu dengan aktivisme disekitar isu itu,” Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A.

  1. Aktivisme Digital Kelompok Ibu-Mahasiswa – Dian Dwi Anisa, S.Pd., M.A.
  2. Optimasi YouTube Sebagai Media Komunitas Warga Sleman – Dr. Herman Felani Tandjung, S.S., M.A.
  3. Dari Sanggar ke Kolektif: Menelusuri Trajektori Konsep Komunitas Film di Indonesia – Dr. Zaki Habibi, S.IP., M.Comms.

Panel 5 “Media dan Komunikasi Lingkungan”

“Masyarakat yang baru saja mengalami bencana biasanya akan terlibat dalam tiga proses ini yang pertama semiotic contestation atau struggle of interpretation perjuangan untuk memaknai. Kedua semiotic rejuvenation baigamana makna-makna dibakukan didisiplinkan sehingga ada makna Tunggal atau grand narrative disaster. Yang terakhir grand narrative akan mengalami kontestasi lebih lanjut hanya saja lebih halus dan tak terlihat yang disebut smooth and invisible semiotic,” Muzayin Nazaruddin, S.Sos. MA.

  1. Dinamika Komunikasi Kelompok Kerja Destana Lereng Merapi dalam Mitigasi Bencana Erupsi di Kabupaten Sleman – Anang Hermawan, S.Sos., MA.
  2. Consuming Disaster? A Semiotics Analysis of Tourists, Perceptions and Interpretations of The Disaster Tourism Sites – Muzayin Nazaruddin, S.Sos. MA.
  3. Reception Analysis of Gender-Based Violence Victim in White Underbelly YouTube Channel – Ida Nuraini Dewi K. N, S.I.Kom., MA.

Selain agar tak berhenti dalam laporan administrasi dan publikasi yang belum tentu diakses oleh mahasiswa. Dengan dilakukannya research day harapannya mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir akan mendapatkan beragam perspektif dan tentunya menunjang proses akademik lebih efektif.

Milad
Reading Time: 2 minutes

Tema besar dalam agenda milad Prodi Ilmu Komunikasi UII ke 20 tahun adalah “Bertransformasi dan Memberdayakan”. Tema ini merupakan bagian dari landasan Communication for Empowerment yang digagas sepuluh tahun silam (2014).

Serangkaian agenda digelar sejak 21 Juni hingga 16 Juli 2024 mendatang, perayaan dibuka dengan Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi. Momen ini dihadiri oleh mahasiswa dan sivitas akademika di lingkungan FPSB.

Perjalanan menuju 20 tahun merupakan upaya dan kerja keras dari berbagai pihak, dalam sambutannya Kaprodi Ilmu Komunikasi, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D menyebutkan bahwa pencapaian ini perlu disyukuri. Prodi Ilmu Komunikasi terus bertumbuh, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Transformasi ini adalah wujud kerja keras kolektif, dengan semangat pemberdayaan harapannya Prodi Ilmu Komunikasi mampu hadir sebagai solusi dan pemecahan masalah ketidakadilan sosial, serta peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai pemberdayaan dan riset.

“Perjalanan (pencapaian) dari tidak terakreditasi, akreditasi C, akreditasi A, akreditasi Unggul, dan kita Insya Allah akan membuka S2 dan seterusnya itu adalah pencapaian-pencapaian yang harus kita syukuri,” ujarnya memberi sambutan.

Menurut Wakil Dekan FPSB Bidang Keagamaan, Nizamuddin Shadiq, S.Pd., M.Hum, Ph.D. inovasi yang dilakukan Prodi Ilmu Komunikasi cukup progresif.

“Saya kira Prodi Ilmu Komunikasi salah satu pionir di fakultas (FPSB) yang geraknya itu sangat mantap. Beragam inovasi, kegiatan, program sudah dilakukan dan buktinya selalu bertumbuh, bergerak dan kita saksikan InsyaAllah tahun ini semoga program S2 bisa segera dibuka dan menerima mahasiswa baru,” jelasnya.

Usai merefleksikan perjalalan Prodi Ilmu Komunikasi selama 20 tahun, acara dilanjutkan dengan membunyikan kentongan. Sebanyak 20 kentongan dibunyikan serentak oleh mahasiswa, dosen, dan staf secara serempak.

Menurut Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA. aksi ini dipilih karena kentongan adalah simbol untuk terus bergerak dan bangkit.

“Ini bukan hanya art tapi simbolis, jumlahnya 20 aslinya 26 tahun reformasi tapi hari ini cukup 20 karena kita merayakan 20 tahun Program studi Ilmu Komunikasi. kentongan adalah simbol untuk selalu bangkit, bergerak,” tuturnya.

Meski banyak capaian yang telah diraih, harapannya Prodi Ilmu Komunikasi terus memperbaiki kualitasnya.

“Biasanya dipakai kalau ada kejadian emergency, peristiwa yang memaksa kita bersama-sama untuk bergerak. Hari ini 20 tahun maknanya Komunikasi UII, UII Indonesia dalam situasi yang harus bergerak, harus terus melihat ke depan. 20 tahun mungkin tidak terlalu muda tapi bisa jadi masih milenial. 20 tahun adalah suatu pencapaian, 20 tahun adalah kerinduan semangat untuk bergerak lebih baik lagi dari sekarang,” tandasnya.

Perayaan itu tentu disambut suka cita oleh seluruh sivitas akademika FPSB, setelah doa bersama agenda dirayakan makan siang bersama secara sederhana. Angkringan yang merakyat, duduk lesehan tanpa sekat.

Milad
Reading Time: 2 minutes

Memasuki usia ke 20 tahun, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar agenda yang berbeda. 21 Juni 2024 menjadi momen pertama kalinya perayaan milad, rangkaian agenda telah disusun hingga tema disiapkan dengan matang. Tajuk Bertransformasi dan Memberdayakan dipilih sebagai bentuk komitmen Communication for Empowerment yang selama ini menjadi landasan.

Agenda pembuka pada Jumat siang itu adalah Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi dihadiri oleh mahasiswa, dosen, hingga staf di lingkungan FPSB. Dibuka oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D. sebuah puisi dibacakan sebagai bagian refleksi perjalanan dan perjuangan 20 tahun terakhir.

Beliau juga menyebut jika pencapaian yang telah diraih Prodi Ilmu Komunikasi merupakan kerja kolektif berbagai pihak.

Puisi ini menyiratkan bagaimana Prodi Ilmu Komunikasi sebagai ruang saling bertukar gagasan demi sebuah inovasi menembus zaman.

PUISI MILAD 20 Tahun Prodi Komunikasi UII

Oleh: Iwan Awaluddin Yusuf

Dari lereng Merapi tumbuh bersemi, Dua dasawarsa terus berinovasi

Betransformasi menempa diri, dengan semangat pemberdayaan untuk mengabdi

Berpikir kritis mengakar kuat, meskipun tak selalu lahir sepakat

Berkembang, bergerak,

Berbalut riak dan gejolak,

Seperti guntur dan kilat yang bergemuruh saat hujan

Prodi adalah rumah yang selalu memberi kehangatan

Lewat gagasan dan mimpi

Bersama berkolaborasi menajamkan visi

Berakhir satu muara, memohon ridho Ilahi, Agar prodi komunikasi semakin diberkahi, Selamat Milad Prodi Komunikasi UII.

Kaliurang, 21 Juni 2024

 

Rangkaian Agenda Milad ke-20

21 Juni 2024

Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi

25 Juni 2024

Peluncuran buku “Negara, Media, dan Jurnalisme di Indonesia Pasca Orde Baru”

25 Juni – 16 Juli 2024

Pameran Artefak Museum Digital Harian Kedaulatan Rakyat “Transisi Politik 1946, 1948, 1965, 1998, 2012”

27 – 28 Juni 2024

Kaliurang Festival Hub – Seri 5 bersama Festival Film Bahari, Cirebon

2 Juli 2024

Research Day “Media and Communication”

3 Juli 2024

Orasi Kebudayaan “Teknologi Digital dan Masa depan Manusia”

Itulah persembahan puisi dari Kaprodi Ilmu Komunikasi pada pembukaan rangkaian milad ke-20. Dua dasawarsa merupakan momentum yang patut dirayakan namun inovasi tetap terus dilakukan demi memperbaiki kualitas sebagai institusi pendidikan.

Ilmu Komunikasi
Reading Time: 3 minutes

17 Juni 2024 menjadi momentum istimewa bagi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), pasalnya tepat di tahun ini menginjak usia ke 20 tahun.

Berdiri sejak 17 Juni 2004 telah membawa Prodi Ilmu Komunikasi UII mengalami banyak capaian yang signifikan. Mulai status akreditasi hingga prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.

Dalam perjalanan hidup, 20 tahun adalah usia dewasa yang sangat dinamis. Meninggalkan masa akhir remaja tentu berbagai aspek sosial dan emosional dalam pertambahan usia akan mengubah banyak hal mulai dari aktivitas hingga peran. Menurut teori yang disampaikan George Vaillant, seseorang perlu memiliki dan menemukan makna di sepanjang hidupnya. Sementara makna dalam diri seseorang dapat ditemukan melalui pekerjaan (Sterns & Huyck, 2001).

Berbagai usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran terus dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII, mulai dari inovasi kurikulum, kerjasama berskala nasional hingga internasional, mengoptimalkan kerja pengabdian dan riset demi pemecahan masalah ketidakadilan sosial, serta peningkatan kapasitas SDM.

Kerja-kerja tersebut dilakukan demi tercapainya visi 2030 menjadi program studi terkemuka di Asia Tenggara dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang keilmuan komunikasi dengan semangat keislaman dan keindonesiaan.

Milestone Prodi Ilmu Komunikasi 2034

Ada banyak mimpi untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII 10 tahun mendatang. Mimpi-mimpi itu tengah diupayakan. Berikut beberapa catatan yang akan menjadi pengingat, berbagai mimpi yang disampaikan oleh Kaprodi dari masa ke masa.

“20 tahun itu artinya usia cukup dewasa ada hal yang sudah dicapai dan masih banyak yang belum. Organisasi yang sehat adalah yang terus punya mimpi terus punya ambisi apalagi ini organisasi akademik berarti harus punya visi besar. apa yang harus dikontribusikan terutama ilmu komunikasi itu untuk kehidupan masyarakat kemudian bangsa dan dunia. Kira-kira kalau 10 tahun ke depan apa milestone yang harus dicapai? pertama adalah menjadi unggul bukan status unggulnya yang penting tapi unggul sebagai rujukan misalnya akademi tertentu spesialisasi tertentu. Kita punya mimpi we have a dream to be school kaliurang, everyone come from all of the world may come here Kaliurang, I mean this area to engage with the academic, publishing, researching, writing, teaching, to understand the ecosystem of Indonesia the bussines of communication and also how communication science can be a tool of vehicle for Indonesian democracy.” Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA – Kaprodi Ilmu Komunikasi Periode 2004 – 2008

“Terima kasih kami ucapkan kepada segenap masyarakat luas kepada seluruh civitas akademika UII serta berbagai mitra yang telah menjadi pendukung penuh terhadap perkembangan program studi ini. Dalam 10 tahun mendatang kami berharap dan bertekad agar program studi ini dapat terus menguatkan kiprahnya dalam bidang Ilmu Komunikasi di skala nasional maupun skala global kami berusaha bersungguh-sungguh agar program studi ini dapat tumbuh dengan baik dan berkembang termasuk diantaranya mudah-mudahan dalam tempo yang tidak lama lagi kami dapat membuka program studi S2 untuk bidang ilmu komunikasi di universitas Islam Indonesia maju terus ilmu komunikasi UII dirgahayu yang ke 20.” Dr. Anang Hermawan, S.Sos., MA – Kaprodi Ilmu Komunikasi Periode 2008 – 2014

“Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia 10 tahun ke depan akan menjadi salah satu rujukan pengembangan keilmuan komunikasi di level global terutama ketika berbicara kajian-kajian komunikasi di Asia Tenggara dengan perspektif Timur dengan perspektif yang berbeda dari teori-teori komunikasi yang telah berkembang yang selama ini dikembangkan dalam konteks masyarakat Barat. Menjadi center of scholarship of communication recognize globaly and more of importantly in the southeast Asian level.” Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA., Ph.D (Candidate) – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2014 – 2018

“Semoga Prodi Ilmu Komunikasi UII bisa terus mengembangkan nilai-nilai komunikasi pemberdayaan dan komunikasi profetik sehingga menjadi rujukan bagi Prodi Ilmu Komunikasi lainnya di Indonesia.” Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2018 – 2022

“Saya berharap Prodi Ilmu Komunikasi 10 tahun yang akan datang satu punya gedung sendiri yang representatif gedung yang bagus yang menunjang semua kebutuhan Prodi baik untuk mahasiswa, dosen, dan stafnya. Selain itu secara akademik akan membuka S2 dan nanti akan membuka S3 juga sehingga menjadi Prodi yang dirujuk oleh banyak kalangan di Indonesia maupun di Asia Tenggara, Syukur-syukur di tingkat dunia. Terakhir yang paling penting Prodi semakin memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat di sekitarnya.” Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2022 – Sekarang

Itulah deretan catatan dan harapan untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII, semoga di tahun 2034 ketika catatan ini dibuka satu per satu mimpi telah terwujud.

Mapres
Reading Time: 2 minutes

Puncak milad Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII ke 29 tahun diwarnai dengan berbagai penghargaan dan prestasi untuk mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.

Rangkaian acara puncak milad pada 12 Juni 2024 diawali dengan sambutan dari Dekan FPSB UII, Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog, dalam kesempatan itu beliau menyampaikan bagaimana sejarah FPSB yang didirikan oleh tokoh-tokoh yang penuh dedikasi.

Dua nama founding fathers FPSB yang disebutkan adalah Dr. H. Djamaludin Ancok dan Drs. Muh. Bachtiar, MM. dalam momen tersebut Ibu Dekan mengajak seluruh sivitas akademika untuk meneladani para pendiri.

Founding fathers kita adalah orang-orang berdedikasi, mengingat kembali jasa beliau dan keteladanan beliau,” ujar Dekan FPSB.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan Studium Generale bertajuk “Pelangi tak Selalu Indah” oleh Agung Sugiarto founder Yayasan Peduli Sahabat. Isu LGBT di Indonesia dibahas detail agar masyarakat semakin aware dan dapat mendeteksi lebih dini pada tumbuh kembang anak.

“Jatuh pada usia 10 tahun keatas (tanda-tanda awal kecenderungan LGBT). Tidak ada kelekatan antara orangtua dan anak. Karena memang gapnya terlalu besar. Masa kesepian langkah pertama masuk ke dunia negatif. Merasa lonely kesepian, masuk ke teman sebaya yang melenceng,” ujarnya.

Usai Studium Generale, acara ditutup dengan penghargaan kepada sivitas akademika berprestasi, mulai dari bidang akademik, olahraga, kwirausahaan, hingga bidang dakwah dan pengabdian.

Prodi Ilmu Komunikasi UII turut bersyukur, pasalnya mahasiswa berprestasi utama juara 1 diraih oleh Muhammad fahrur Rozi angkatan 2021 yang maju sebagai mahasiswa berprestasi tingkat universitas untuk kedua kalinya. Berikut daftar lengkapnya:

Penghargaan Sivitas Akademika Berprestasi

Mahasiswa Berprestasi Utama

  1. Muhammad Fahrur Rozi (Juara 1)

IPK Tertinggi

  1. Hana Mufida (Juara 1) – 2023
  2. Dhea Apriliani (Juara 2) – 2022
  3. Khadega Mohammed Ahmed Al-Hadi (Juara 3) – IP 2021

Bidang Kewirausahaan

  1. Rahmanisa Amani (Juara 1)

Bidang Dakwah dan Pengabdian

  1. Rahmanisa Amani juara (Juara 2)
  2. Nandita Faiza (Juara 3)

Bidang Olahraga

  1. Shafni Aura Sugiarto (Juara 1)

Dosen Prodi/Jurusan dengan Kinerja Terbaik

  1. Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D (Juara 1)
  2. Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom (Juara 2)
  3. Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., MA (Juara 3)

Itulah deretan prestasi yang diraih oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII pada puncak Milad FPSB UII.

Reading Time: 3 minutes

Memasuki usia 19 tahun, Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) telah meluluskan lebih dari 1.300 alumni yang kini tersebar di seluruh Indonesia, Thailand, dan Malaysia. 

Berdiri 17 Juni 2004, UII mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya dengan satu prodi, yakni Prodi Ilmu Komunikasi. Namun seiring dengan restrukturisasi yang dilakukan pada tahun 2006 Prodi Ilmu Komunikasi resmi bergabung dengan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB). Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Pengurus Harian Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia Nomor: 03 Tahun 2006 tentang Struktur dan Organisasi Universitas Islam Indonesia. 

Perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi memang tak mudah. Proses akreditasi C menuju akreditasi A baru terlaksana setelah 11 tahun bertumbuh yakni di tahun 2015. Bersyukur, kini menginjak usia ke-19 tahun, prodi Ilmu Komunikasi berproses menuju akreditasi “Unggul”. 

Jika diibaratkan manusia yang sedang bertumbuh, Prodi Ilmu Komunikasi sedang berada pada fase yang sedang aktif-aktifnya: 19 tahun baru lulus SMA, tengah mencari jati diri, dan mengeksplorasi kemampuan apa yang dimiliki. 

Sama halnya dengan Prodi Ilmu Komunikasi yang kini terus mengupayakan segala kemampuan SDM di dalamnya, memperbaiki kualitas dan pelayanan. Mengusung tagline “Communication for Empowerment” kini pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan demi kemslahatan umat. 

Seperti marwah dari Prodi Ilmu Komunikasi, Communication for Empowerment menjadi spirit yang diusung dalam menyelenggarakan seluruh aktivitas akademik. Spirit empowerment termanifestasi dalam empat matra (catur dharma): pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dakwah islamiyah sehingga tercapai proses pembelajaran yang kritis, inovatif, kreatif, dan transformatif.

Lantas apa kata alumni tentang Prodi Ilmu Komunikasi? 

Belajar dan bertumbuh dengan suasana yang humanis, belajar interaktif dan setara adalah budaya di Prodi Ilmu Komunikasi. Diskusi antara dosen dan mahasiwa serta kultur saling menghargai adalah kunci untuk tetap rindu untuk “main-main ke Prodi”. 

Ini kata alumni: 

“Ilmu komunikasi itu unik, Ilmu Komunikasi UII lebih unik lagi. Saya bertumbuh dan belajar bermula dari sana. Ilkom UII adalah salah satu tangga saya untuk menumbuhkan value diri. Tentunya materi-materinya sangat bermanfaat pada dunia kerja yang saat ini sedang saya geluti, yakni public relation. Terutama dalam hal manajemen krisis.” 

“Seni berkomunikasi itu unik, kita berbicara tidak hanya lewat verbal. Banyak hal yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Semoga prodi Ilmu Komunikasi UII semakin maju, semakin bertumbuh lebih baik, semakin banyak juga mencetak lulusan terbaik.” 

Etry Novica (PR salah satu Rumah Sakit di Jawa Tengah, yang meraih gelar Magister dengan beasiswa LPDP) 

“Buat aku belajar di Ilmu Komunikasi UII sangat berpengaruh dengan bisnis yang sekarang aku jalani. Karena di Ilmu Komunikasi itu ilmu-ilmunya bermanfaat di dunia nyata. Contohnya saat aku berbisnis aku harus berdiskusi dengan klien, harus memasarkan bisnis aku, dan lain-lain. Ilmu-ilmu itu aku dapatkan Ilmu Komunikasi UII.” 

Puri Oksi (Pengusaha, Founder Bakmie Hotplate Viral) 

“Selama belajar di Prodi Ilmu Komunikasi seneng banget karena banyak dosen yang kompeten di bidangnya dan kelasnya seru, teman-temannya asyik juga. Dulu ingat banget mata kuliah Penulisan Akademik yang bikin aku sampai sekarang jadi ada di posisi ini yang diajar oleh Pak Iwan, dan itu menurut aku salah satu mata kuliah yang nempel banget sampai sekarang.” 

“Awalnya memilih Jurusan Ilmu Komunikasi itu supaya tidak ketemu dengan angka dan matematika, tapi ternyata di semester tiga ada mata kuliah Statistik Komunikasi karena sudah menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi ya dinikmati saja. Saran untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII, di usia yang ke-19 menurutku ini usia yang sedang lucu-lucunya, lagi muda-mudanya, semoga Prodi Ilmu Komunikasi UII bisa terus membimbing mahasiswanya yang tidak hanya pintar secara akademik tapi juga bisa bersaing di dunia kerja.” 

Nasuha Ali (Senior Copywriter di Sekolah Murid Merdeka) 

“Saya senang belajar di Prodi Ilmu Komunikasi UII soalnya tidak hanya belajar keilmuan Barat tapi juga secara Islam. Bersyukur bisa belajar Komunikasi Profetik tentang Ilmu Komunikasi dari sudut pandang Islam dan menjadi lulusan insan Ulil Albab.” 

Iven Sumardiyantoro (Videographer dan Editor) 

“Menyenangkan, pembelajarannya yang up to date dengan masa kini, dosen-dosennya juga keren-keren. Dari nama jurusannya aja “Ilmu Komunikasi”, tentu tidak jauh-jauh dong dari obrolan dan didengar maupun mendengarkan. Ini salah satu yang bikin mudah adaptasi di dunia kerja. Selain itu, karena dulu ambilnya konsentrasi “Jurnalistik Penyiaran”, mata kuliah yang dulu diajarkan banyak yang related sama kerjaan sekarang, misalnya dalam edit mengedit video/foto.” 

“Alasan memilih jurusan Ilmu Komunikasi pertama, karena tidak ada Matematikanya. Selain itu, menariknya jurusan ini salah satu jurusan yang tidak monoton dan terus berkembang dari masa ke masa. Jurusan yang sangat fleksibel sih menurutku.” 

“Semoga tetap istiqomah menjadi jurusan yang menyenangkan di UII. Selalu melakukan gebrakan-gebrakan baru (baik dalam events, akademik dan organisasinya) yang gila, ciamik, dan out of the box. Pokoknya semoga makin baik dan terus membaik ke depannya!” 

Brilliant Ayesha Nadine (Content Creator, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta) 

Itulah beberapa kesan para alumni terhadap Prodi Ilmu Komunikasi UII, ternyata Ilkom adalah tempat belajar yang seru. Para dosen yang suportif, pelayanan humanis, dan fasilitas mumpuni menjadi kunci. Semoga di usia yang ke-19 tahun ini, Prodi Ilmu Komunikasi UII semakin progresif dan mampu mencetak lulusan unggul.

    

Communications on Media
Reading Time: 5 minutes

Kumpulan berita menarik di portal media online mainstream yang berisi gagasan dari Dosen Ilmu Komunikasi UII sepanjang tahun 2020 hingga 2023. Kumpulan berita ini dirangkum untuk menyambut usia Prodi Ilmu Komunikasi yang menginjak ke-19 tahun. 

Tidak hanya aktif dalam pengabdian, riset, dan tanggung jawab di kampus, para Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UII juga turut memberikan gagasan dalam sebuah isu yang diharapkan dapat memberi pencerahan kepada publik. 

1.Laporan Jurnalis Warga: Jendela Kabar dari Pelosok Pegunungan Papua (21 Mei 2023) 

Indonesia Timur khususnya Papua banyak tak terekspos karena keterbatasan peliputan. Hal ini menginisiasi sekelompok warga terjun menjadi jurnalis dan menulisnya di laman daring lokal. Mereka membagikan kisah-kisah tersebut agar diketahui banyak pihak. 

Dr. Masduki pengajar di jurusan Ilmu Komunikasi UII, meluruskan sejumlah pandangan yang selama ini mengarah pada jurnalisme warga. Ia menyebut jurnalisme warga bukanlah sekedar perayaan di mana masyarakat berkesempatan memproduksi berita, dan mempublikasikannya namun bicara tentang perlawanan. 

Seperti di laman portal online nokenwene di Papua, jurnalisme warga berkesempatan mengkritisi perilaku aparat negara dan konflik yang melibatkan dua kubu. Daya kritis itu sesungguhnya menjadi semangat utama jurnalisme warga, yang mencerminkan bagaimana warga berdaya sebagai warga negara. 

https://www.voaindonesia.com/a/laporan-jurnalis-warga-jendela-kabar-dari-pelosok-pegunungan-papua-/7102609.html 

2. Maison De Communication, Pameran Seni Prodi Komunikasi UII (25 Februari 2023)

Pameran Seni Prodi Komunikasi UII yang bertajuk Maison De Communication digelar sebagai bentuk apresiasi karya mahasiswa Ilmu Komunikasi UII dengan menampilkannya di ruang publik. 

Makna Maison de Communication merupakan bahasa Perancis dari House of Communication. Penggunaan bahasa perancis merujuk pada banyaknya filsuf yang teorinya digunakan dalam bidang ilmu komunikasi, berasal dari negara tersebut. 

Selain pameran ada talkshow yang bertajuk “Kreativitas, Inovasi dan Daya Saing Dalam Ber-Media” yang menghadirkan para ahli dalam bidang komunikasi yaitu Asmono Wikan sebagai CEO PR Indonesia dan Dr. Zaki Habibi sebagai fotografer documenter dan peneliti kajian media dan budaya visual. Program Studi Ilmu Komunikasi, UII Yogyakarta. 

https://radarjogja.jawapos.com/seni-budaya/65764345/maison-de-communication-pameran-seni-prodi-komunikasi-uii 

3. Isi Surat Pembatalan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Multitafsir, Dosen Komunikasi UII: FIFA Main Aman (30 Maret 2023) 

Surat resmi yang diunggah oleh FIFA terkait pembatalan Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sempat menjadi pro kontra. Publik sempat menyudutkan beberapa pihak terkait keputusan itu.  

Salah satu Dosen Ilmu Komunikasi UII, Narayana Mahendra Prastya menyebut jika isi surat FIFA cenderung “main aman” dan multitafsir lantaran pembatalan tersebut tidak disebutkan alasan secara gamblang. Meski demikian menurutnya, FIFA berupaya membantu transformasi sepakbola Indonesia. 

https://jogja.suara.com/read/2023/03/30/194656/isi-surat-pembatalan-indonesia-sebagai-tuan-rumah-piala-dunia-u-20-multitafsir-dosen-komunikasi-uii-fifa-main-aman 

4. Investigasi Harta Pejabat ala Netizen & Potensi Kriminalisasi (23 Maret 2023) 

Deretan pejabat publik dipanggil KPK untuk memberikan klarifikasi LHKPN. Mereka adalah mantan Pejabat Pajak, Rafael Alun Trisambodo; Kepala Kantor Bea Cukai nonaktif Yogyakarta, Eko Darmanto; Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur, Wahono Saputro; serta Kepala Kantor Bea dan Cukai Makassar, Andhi Pramono.  

Menariknya mereka dipanggil setelah viral di media sosial akibat ulahnya yang pamer harta kekayaan dan tak luput menjadi sorotan bahan investigasi netizen. Melihat fenomena ini Iwan Awaluddin Yusuf, PhD., menyebut jika ada sisi positif  bagi netizen yang memiliki ruang untuk menyatakan kekecewaannya terhadap kasus korupsi di Indonesia.  

Namun, sisi negatifnya adalah glorifikasi kekuasaan netizen. Seolah netizen yang paling berkuasa, padahal sebenarnya kewenangan masalah seperti ini ada di penegak hukum. Iwan menyebut, hal yang mengkhawatirkan ketika ini terjadi adalah praktik doxing yang justru kontraproduktif dengan demokrasi. 

https://tirto.id/investigasi-harta-pejabat-ala-netizen-potensi-kriminalisasi-gDM4 

5. Dakwah Internasional Lunturkan Kesan Jelek (5 November 2022) 

Pelatihan Dakwal Bil Kitabah yang digelar oleh DPPAI UII bertujuan memberi wawasan kepada para dosen-dosen UII dalam menulis Internasional. 

Dosen Ilmu Komunikasi UII, Dr Masduki, menyampaikan materi tentang pentingnya kreasi tulisan dakwah internasional. Ia menilai, yang penting dalam berkomunikasi tidak lain platform komunikasi yang digunakan itu sendiri. 

Selain segi kepenulisan yang harus diperhatikan cara menulis dan orang yang menulis. Sebab, menulis pada era digital penting memperhatikan engagement, menyesuaikan apa yang disampaikan dengan sasaran. 

https://khazanah.republika.co.id/berita/rkuv9s430/dakwah-internasional-lunturkan-kesan-jelek 

6. “Trusted Media Summit” di Bali rekomendasikan pentingnya regulasi dan otoritas media (21 September 2022)

“Trusted Media Summit 2022 Indonesia” diselenggarakan oleh Google News Initiative (GNI) pada 21 September 2022 di Denpasar, Bali merekomendasikan bagaimana pentingnya regulasi dan otoritas media di era digital agar demokrasi tetap berkembang dengan adanya idealisme media. 

Dalam diskusi tersebut, Dosen Ilmu Komunikasi Dr. Masduki menyebut jika musuh media adalah orang media sendiri yang merusak idealisme media demi viral, traffic/algoritma, bukan verifikasi. Sementara hal-hal itu sangat didukung platform digital, media sosial, hingga buzzer. 

https://bali.antaranews.com/berita/292937/trusted-media-summit-di-bali-rekomendasikan-pentingnya-regulasi-dan-otoritas-media 

7. Pandemi Ubah Perilaku Komunikasi Manusia (22 Juni 2022) 

Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap perilaku manusia dalam berbagai sektor termasuk sikap dan cara berkomunikasi satu sama lain. Ternyata komunikasi visual lebih mudah diterima dan dikritisi audiens. 

Gagasan tersebut diungkapkan oleh Dosen Ilmu Komunikasi, Ratna Permata Sari yang menyebut jika komunikasi visual merupakan strategi efektif dalam digital media saat pandemi karena teks dan ilustrasi bersifat persuasi dalam menyampaikan informasi.  

https://rejogja.republika.co.id/berita/rdvct2399/pandemi-ubah-perilaku-komunikasi-manusia 

8. Dosen UII Beri Klarifikasi atas Pemberitaan Mengenai Tiket Borobudur Naik (12 Juni 2022) 

Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, PhD., memberikan klarifikasi terkait berita mengenai “Marah Tiket Borobudur Naik? Dosen UII: Baca Berita Jangan Setengah-setengah” yang telah diunggah oleh pihak Kompas.com.  

Klarifikasi dilakukan karena informasi yang kurang tepat, berawal dari unggahan Instagram UII tentang pendapatnya yang dikutip oleh Kompas.com.  

Dalam konteks tersebut pihaknya tak pernah ada wawancara ataupun konfirmasi dengan pihak Instagram UII maupun Kompas.com. Sementara gagasan yang dikutip oleh keduanya adalah bias,  dalam artikel asli Iwan Awaluddin Yusuf infodemik tersebut hanya dipakai dalam konteks disinformasi di masa pandemi. Bukan “di masa digitalisasi”, selain itu Ia menegaskan jika tak memberikan gagasan terkait kenaikan tiket Borobudur. 

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/12/172941771/dosen-uii-beri-klarifikasi-atas-pemberitaan-mengenai-tiket-borobudur-naik?page=all 

9. Tak Cuma Ilmu Keagamaan, Simak Akreditasi dan Jurusan di UII (12 April 2022) 

Berita ini memuat akreditasi deretan program studi di Universitas Islam Indonesia. Salah satunya Prodi Ilmu Komunikasi yang sudah terakreditasi A. 

https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/ybDXJ6jb-tak-cuma-ilmu-keagamaan-simak-akreditasi-dan-jurusan-di-uii 

10. Yuk Intip Prospek Kerja Ilmu Komunikasi (29 Juni 2021) 

Peluang dan prospek kerja dalam bidang Ilmu Komunikasi ternyata sangat luas, hal ini disampaikan oleh Dosen Ilmu Komunikasi UII, Dr. Subhan Afifi. 

Secara umum pekerjaan yang identik dengan lulusan Ilmu Komunikasi  adalah bidang Jurnalistik, Media Kreatif, Periklanan serta Public Relation. Namun ternyata tak hanya berhenti pada terlebih dengan masa pandemi ini, lulusan yang sudah terbiasa dengan teknologi, maka akan bisa membuka peluang usaha secara digital. Terlebih menjalankan bisnis online yang bisa dilakukan hanya dengan bantuan ponsel saja. 

https://edukasi.kompas.com/read/2021/06/29/125424771/yuk-intip-prospek-kerja-ilmu-komunikasi?page=all 

11.  Perokok Anak Tinggi, Akademikus Kampanye Cegah Anak Merokok (12 Maret 2021) 

Para akademis bidang Ilmu Komunikasi dari 15 Perguruan Tinggi memberi pembakalan mahasiswa atas kesadaran kritis terhadap bahaya rokok bagi kesehatan secara daring.  

Program ini merupakan bentuk pengabdian yang bertujuan agar para mahasiswa membuat kampanye bersama tentang rokok yang membahayakan kesehatan. Dr. Masduki, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII turut menyampaikan materi terkait fakta industri tembakau. 

https://www.terakota.id/perokok-anak-tinggi-akademikus-kampanye-cegah-anak-merokok/ 

12. Cara Berkomunikasi Jadi Cerminan Keimanan (24 Desember 2020) 

Komunikasi menjadi jembatan bagi manusia untuk saling memahami satu sama lain, Islam  memberi perhatian sangat penting terkait komunikasi. Dalam Alqur’an juga disebutkan terkait hal-hal penting dalam komunikasi. 

Seperti surat Ash Shaff ayat 2-3 yang membicarakan kalau komunikasi itu membutuhkan pembuktian, yang artinya perkataan harus diikuti dengan perbuatan. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Ilmu Komunikasi UII, Dr. Subhan Afifi jika setiap perkataan harusnya memiliki konsekuensi untuk diri.  

Sebelumnya pernyataan ini telah disiarkan melalui kanal YouTube Uniicoms TV segmen Komunikita episode 19. 

https://khazanah.republika.co.id/berita/qltjik483/cara-berkomunikasi-jadi-cerminan-keimanan 

Demikian rangkuman terkait gagasan para Dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang dimuat dalam portal media online, atau kita menyebutnya kaleidoskop “Communications on Media”, gagasan-gagasan dari dosen diharapkan mampu menyegarkan pengetahuan publik dari sisi akademis di tengah hingar bingar arus informasi yang tak terkendali. 

 

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Reading Time: 2 minutes

Why do prayers often go unanswered? How to make it easier for prayers to have the possibility of being answered? These questions often arise in every human effort to pray to the divine. Sometimes people don’t know when their prayers will be answered and how their efforts and endeavors can produce the expected results.

Imam Mujiono, a lecturer, said at the FPSB UII Grand Recitation, expressed the same thing in the context of the 27th Milad of FPCS UII. The event, which was held on Saturday, May 28, 2022, occupies at the FPCS UII Mosque, which has just been renovated for three days. This recitation program was conducted in a hybrid way (online via Zoom and Youtube broadcast live by UII Communications Department, Online TV “Ikonisia TV” and offline at the Mushola).

Ud’uuni astajib Lakum (Almu’min: 60) and Fal Yastajibuu lii wa Yu’min Billah (Al Baqarah: 186). If you want prayers to be heard, the key is to follow this verse of Allah,” said Imam Mujiono, a Lecturer in the Program Islamic Religious Education Studies, Faculty of Islamic Studies, UII.

According to Imam, people often want something but do not understand why prayer does not come true. “Even though the SOP in Islam is clear. If you want something, pray to me,” said Imam. “The word ‘me’ is referring to Allah. Not referring to the magician, not to shamans, not to superiors, etc.”

Then the next thing is to carry out the commandments of Allah. Each order, according to Imam, means SOP (Standard Operational Procedure). “Follow the SOP. If you want to make a stall that sells well, make an SOP so that people are interested in coming,” said Imam. The stalls should be clean, and the service should be polite, the prices are cheap, and don’t forget to ask Allah, the owner of the fortune, not the traditional healer or shaman, said Imam.

Then after that, humans are asked to believe and believe in the provisions of Allah. “So, pray that don’t hesitate to Allah. You must be sure that You will achieve everything you ask to God,” he added.

Continue reading click here

 

Reading Time: < 1 minute

Mengapa doa sering tidak terkabul? Bagaimana agar doa lebih mudah memiliki kemungkinan terkabul? Beberapa pertanyaan itu sering mengemuka dalam tiap upaya manusia memanjatkan doanya pada ilahi. Kadang manusia hanya tidak tahu kapan doanya terkabul, dan bagaimana bisa upaya dan ikhtiarnya berbuah hasil sesuai yang diharapkan.

Begitu pula yang diungkapkan oleh Imam Mujiono, penceramah dalam Pengajian Akbar FPSB UII dalam rangka Milad ke-27 FPSB UII. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu 28 Mei 2022 ini menempati Mushola FPSB UII yang baru saja tiga hari selesai direnovasi. Acara pengajian ini dilaksanakan secara hybrid (daring via Zoom dan Youtube disiarkan langsung oleh TV Daring Komunikasi UII “Ikonisia TV” dan luring di Mushola).

“Ud’uuni astajib lakum (Almu’min: 60) dan Fal Yastajibuu lii wa Yu’min Billah (Al Baqarah: 186). Jika ingin doa didengar maka kuncinya ikuti ayat Allah ini,” kata Imam Mujiono yang juga adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Agama Islam, FIAI UII.

Menurut Imam, seringkali manusia menginginkan sesuatu tetapi tidak paham mengapa doa tidak kunjung maqbul. “Padahal SOP nya di islam sudah jelas. Kalau ingin sesuatu, berdoalah padaku,” kata Imam. “Ku ini merujuk pada Allah. Bukan merujuk pada pesugihan, bukan pada dukun, bukan pada atasan, dll.”

Lalu yang berikutnya adalah melaksanakan perintah-perintah Allah. Setiap perintah itu, menurut Imam, berarti SOP (Standar Operational Procedure). “Ikuti SOP nya. Mau bikin warung laris, ya bikin SOP sehingga orang tertarik datang,” kata Imam. Warungnya bersih, pelayanan sopan, harganya murah, dan jangan lupa memohon pada Allah sang pemilik rejeki, bukan pada dukun pesugihan, kata Imam.

Lalu setelah itu, manusia diminta yakin dan beriman pada ketentuan Allah. “Jadi, berdoa itu Jangan ragu-ragu pada Allah, harus yakin tercapai,” tambahnya.

Tulisan lanjutan baca klik di sini