,

Milad FPSB: Pengembangan Mahasiswa dan Masyarakat Berbasis Masjid

Reading Time: 2 minutes

Tulisan ini adalah tulisan lanjutan dari tulisan ini

Imam Mujiono juga dalam ceramahnya, ikut mengomentari begitu bagusnya Mushola FPSB UII yang baru ini. Mushola yang dibangun di akhir masa jabatan Dekan FPSB UII, Fuad Nashori, ini baru saja selesai tiga hari saat pengajian ini dilaksanakan. Menurut Imam, bersamaan dengan dibagunnya co-working space yang disebut Ruang Bahagia yang bertempat di Ruang Mapro FPSB UII, menjadi satu kesatuan pembinaan mahasiswa di FPSB.

Imam Mujiono, penceramah dalam Pengajian Akbar FPSB UII dalam rangka Milad ke-27 FPSB UII, berpendapat sudah saatnya Dosen dan Tendik juga ikut memakmurkan mushola dan masjid di kampus maupun di sekitar tempat tinggalnya. Ini adalah upaya mengembangkan kehidupan beragama mahasiswa dan masyarakat di sekitar kampus, kata Imam, pada acara yang diselenggarakan pada Sabtu 28 Mei 2022 ini. Pengajian Akbar FPSB UII ini dilaksanakan dalam rangka Milad ke-27 FPSB UII yang ditayangkan Live dari TV online pertama di UII bernama Ikonisia TV milik Prodi Komunikasi UII.

“Mari kita memakmurkan masjid, siapapun jamaah di FPSB ini, segera kita mendekat dengan masjid. Ibaratnya kalau kita dekat itu kan pasti kita akan mudah masuk masjid,” ajak Imam pada hadirin.

“Lha kalau nggak dekat boro-boro datang ke masjid. Jadi mari saya mengajak kita semua agar kalau ada tawaran menjadi takmir, disegerakan saja. Supaya kalau dekat dengan masjid, ada panggilan azan itu bakal mudah kaki melangkah. Minimal magriblah. Hehe,” katanya sembari berkelakar, betapa uniknya jika sivitas akademika UII jarang ke Masjid.

“Saya sekali lagi berharap dosen dan tendik FPSB UII berkenan menjadi takmir-takmir di masjid-masjid terdekat. Karena pembinaan mahasiswa tidak hanya di kampus. Di kampus pembinaannya hanya mungkin enam jam. Tapi pembinaan juga bisa dilakukan oleh takmir masjid terdekat dengan mahasiswa. Takmir bisa ikut melibatkan dan mengembangkan mahasiswa di sekitar masjid,” kata Imam, yang menurut pengakuannya adalah selalu aktif menjadi takmir sejak mahasiswa hingga sekarang.

“Dari jaman mahasiswa, jaman pindah-pindah ngontrak, sampai sekarang, saya masih takmir. Bedanya, sudah mau pensiun ganti pengurus takmir, eh diminta jadi Dewan Pembina, ya tetap takmir juga, hehe,” ujarnya sambil terkekeh.

Dulu, ceritanya, ia menjadikan masjid kampus sebagai pusat pembinaan mahasiswa dan masyarakat. “Kalau siang meja-meja panjang ini kami sediakan untuk pembinaan mahasiswa. Lalu sorenya meja-meja panjang ini bisa kita gunakan untuk taman pendidikan quran anak-anak masyarakat di sekitar. Saya tidak tahu kalau sekarang bagaimana. Ini dulu sih,” katanya nostalgia pada jamannya dulu menjadi Mahasiswa.

Lihat tayangan tundanya di: