Tag Archive for: international program

Kunjungan ke UUM
Reading Time: 3 minutes

Bertandang ke Malaysia selama tiga hari, Kaprodi Ilmu Komunikasi UII beserta jajarannya membawa kabar segar bagi kita semua. Pasalnya telah terjadi kesepakatan beberapa program antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan School of Creative Industry Management and Performing Arts (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia (UUM).

Kedua belah pihak intens melakukan berbagai kesepakatan dan kegiatan selama tiga hari yakni 4-6 November 2023. Ada dua hal utama yang menjadi kesepakatan dan realisasi kerja sama yakni Pendidikan dan Pengajaran serta Riset dan Publikasi.

Sebenarnya antara Prodi Ilmu Komunikasi UII dengan SCIMPA UUM kerap kali berkolaborasi dalam berbagai program internasional. Beberapa program yang telah berjalan adalah Exchange Program serta Passage to Asean atau sering dikenal dengan P2A.

Menurut Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Bapak Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D., kegiatan berlangsung dengan sangat lancar dan hangat. Kedatangan Prodi Ilmu Komunikasi UII disambut oleh Dekan, dosen, serta mahasiswa dari SCIMPA UUM.

“Rangkaian pertemuan dan pelaksanaan kerjasama Prodi kita dengan SCIMPA UUM berjalan lancar dan produktif. Sejak kedatangan di hari Sabtu malam, kami disambut hangat di Bandara langsung oleh Dekan, Wakil Dekan dan dosen-dosen, serta perwakilan lembaga mahasiswa di SCIMPA,” terangnya dalam pesan tertulis.

Selama diskusi suasana begitu cair, bahkan kedua pihak sempat berbalas pantun yang menjadi warisan budaya Melayu.

“Semua agenda pertemuan sangat hangat dan sempat berbalas pantun,” sebutnya lagi mendeskripsikan keseruan yang terjadi.

Beberapa program yang segera direalisasikan salah satunya adalah Dual Degree, lantas apa saja program lainnya?

Kunjungan ke UUM

Suasana di perpustakaan UUM, Foto: Dok Pribadi

Pendidikan dan Pengajaran

Dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran, salah satu program yang sudah 100 persen disepakatai adalah Dual Degree. Diskusi terkait schedule, biaya, prosedur, kriteria, hingga kurikulum.

Kemungkinan pembukaan dan pelaksanaan program Dual Degree akan direalisasikan pada tahun 2024 mendatang.

“Alhamdulilah kita telah bersepakat akan menjalankan kerjasama program Dual Degree. Kemarin saya mewakili Prodi juga sudah presentasi yang dilanjutkan berdiskusi intensif tentang pembahasan teknis. Pembukaan dan pelaksanaan Dual Degree tahun depan,” jelas Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.

Dual Degree adalah program perkuliahan untuk meraih dua gelar akademis sekaligus (gelar sarjana ganda) dalam satu periode studi. Biasanya Dual Degrree didapatkan dari universitas dalam negeri dan luar negeri yang menjalin kerja sama.

Dalam hal ini mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII yang bersedia mengikuti program Dual Degree akan mendapat gelar sarjana dari UII dan UUM.

“Beberapa hal teknis masih perlu disesuaikan karena perbedaan standar akademik. Namun demikian, Intinya kita telah 100% bersepakat secara resiprokal,” tegasnya lagi.

Selain Dual Degree, program lainnya adalah Visiting Lecturer baik secara online maupun offline. Salah satu dosen yang telah mengikuti program tersebut adalah Prof. Dr. rer. Masduki.

“Kita diundang menjadi Visiting Lectuter untuk dosen. Dari kita Pak Masduki yang mendaftar, dan diterima,” ungkapnya.

Ketiga adalah UUM International Faculty Exchange Week (IFEX @UUM) yang setiap tahun digelar. Tentu program internasional ini akan melibatkan dan mengundang mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi UII

Kunjungan ke UUM

Rombongan Prodi Ilmu Komunikasi UII berkesempatan berkeliling di museum UUM, Foto: Dok Pribadi

Riset dan Publikasi

Kerja sama selanjutnya adalah bidang Riset dan Publikasi. Hasil penelitian dari UII berkesempatan terbit di Jurnal UUM, begitupun sebaliknya.

Menariknya ajakan publikasi ini akan membuat suatu proyek buku referensi terkait lansekap dua negara, Indonesia dan Malaysia.

“Jurnal mereka siap menerima artikel dari kita begitu pula sebaliknya. Yang menarik antara lain ajakan publikasi bersama untuk penulisan buku referensi dengan konteks lansekap dua negara.  SCIMPA UUM mengirimkan jurnal dan buku untuk kita,” terang Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.

Itulah beberapa kesepakatan dan kerja sama yang segera direalisasikam antara Prodi Ilmu Komunikasai UII dan SCIMPA UUM. Meski dua area program di atas telah disepakati 100 persen, masih ada kemungkinan kerja sama lainnya antara lain pengabdian masyarakat lima negara, riset dan mengajukan grant bersama ke BRIN.

Kunjungan ke UUM kali ini menjadi momen berharga dan penuh keseruan, rombongan dari Prodi Ilmu Komunikasi juga sempat diajak berkeliling mengunjungi Perpustakaan dan Museum di UUM.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Prosedur bebas pustaka
Reading Time: 2 minutes

Informasi key-in Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) pada semester genap 2022-2023.

Pelaksanaan key-in Prodi Ilmu Komunikasi UII akan dilaksanakan pada Senin, 13 Januari 2023 melalui UII Gateway atau gateway.uii.ac.id.

Bagi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII angkatan 2022 ini merupakan proses key-in RAS mandiri pertama setalah sebelumnya dilakukan secara otomatis melalui akademik.

Berikut informasi lengkap jadwal dan daftar mata kuliah wajib di Prodi Ilmu Komunikasi untuk semester 2, 4, dan 6.

Jadwal Key-in 

6-7 Februari 2023

Pra Key-in RAS

13 Februari 2023

Key-in dan Revisi RAS (Dilakukan pukul 10:00 WIB – 16:00 WIB)

Mata kuliah wajib 

Semester 2 (20 SKS) 

Reguler 

1. Penulisan Akademik (3 SKS)
2. Perspektif dan Teori Komunikasi (3 SKS)
3. Pengantar Statistik Sosial (3 SKS)
4. Komunikasi Visual (3 SKS)
5. Pengantar Politik (2 SKS)
6. Komunikasi Massa (3 SKS)

International Program 

1. Academic Writing (3 SKS)
2. Communication Perspectives and Theories (3 SKS)
3. Introduction to Social Statistic (3 SKS)
4. Visual Communication (3 SKS)
5. Introduction to Politics (2 SKS)
6. Mass Communication (3 SKS)
7. Islam Ulil Albab (3 SKS)

Semester 4 (24 SKS) 

Reguler 

1. Produksi Video (3 SKS)
2. Metode Riset Kualitatif (3 SKS)
3. Komunikasi Pemberdayaan (3 SKS)
4. Teori Komunikasi Kontemporer (3 SKS)
5. Perencanaan dan Strategi Komunikasi (3 SKS)
6. Sosiologi Komunikasi (3 SKS)
7. Komunikasi Antar Budaya (3 SKS)
8. Penulisan Kreatif (3 SKS)

International Program

1. Video Production (3 SKS)
2. Qualitative Research Methodology (3 SKS)
3. Communication and Empowerment (3 SKS)
4. Contemporary Communication Theories (3 SKS)
5. Communication Strategy and Planning (3 SKS)
6. Sociology of Communication (3 SKS)
7. Intercultural Communication (3 SKS)
8. Creative Writing (3 SKS)

Semester 6 (21 SKS) 

Reguler

1. Bahasa Inggris (3 SKS)
2. Kewirausahaan (2 SKS)
3. Seminar Proposal (4 SKS)
4. Pengembangan Diri (3 SKS)
5. Desain Komunikasi Visual (3 SKS)
6. Manajemen Program Komunikasi Komersil (3 SKS)
7. Mata Kuliah Kompetensi Lanjut 4 *

International Program 

1. English for Communication Studies (3 SKS)
2. Islamic Enterpreneurship (2 SKS)
3. Research Seminar (4 SKS)
4. Self Development (3 SKS)
5. Visual Communication Design (3 SKS)
6. Commercial Communication Program Management (3 SKS)
7. Fiction Production (3 SKS)
8. Public Relations and Media Production (3 SKS)

Daftar mata kuliah kompetensi lanjut 

1. Produksi Berita Konvergen (3 SKS)
2. Produksi Media Kehumasan (3 SKS)
3. Produksi Dokumenter (3 SKS)

Demikian informasi lengkap terkait key-in Prodi Ilmu Komunikasi UII semester genap 2022-2023. Pastikan agar tidak terlewat jadwal dan pelaksanaanya.

Reading Time: 2 minutes

Being part of the IISMA (Indonesia International Student Mobility Award) Awardee is the dream of many Indonesian students nowadays. Listening to stories of the awardee’s journey and process while studying abroad will increase their enthusiasm to be part of IISMA. What Nadira’s journey was like when studying at Leeds University and how she got through has been much awaited by many students.

The theme for the teatime on 11 March 2022 reviews Nadira Muthia Supadi’s journey from preparation to the study process in the UK. Nadira is one of the students from the International Program of Communication Department at the Universitas Islam Indonesia (UII) who successfully passed the IISMA and studied at Leeds University in the United Kingdom.

Preparations to Avoid Culture Shock

Nadira talks about her preparations before she left for London, UK. Before leaving, she searched for articles about life in the UK (England). She did this so that later She would not be surprised by all the culture and way of life in the UK, which is very different from the way of life in Indonesia. She also prepared himself not to carry many things. “I only bring important things. Bring only a little stuff. Remember, I go there alone, and I have to bring all the stuff myself,” Nadira advised, remembering her previous trip preparations.

What she only know is how to behave in a place far from home. How to prepare to avoid all the culture shock. Prepare all of them in a simple way only. Conversely, what Nadira wants to say is don’t bother yourself. You are not in your hometown.

Nadira did not experience too many difficulties in the UK because she had prepared before departure. “I’m quite ready there. I’ve prepared a lot of tips for this and that. If you have to travel, how should you travel? So be more prepared for that.”

Even so, Nadira admitted that she still faced obstacles after arriving there. “I have to adapt again,” said Nadira.

Even though she has good English skills and is used to speaking foreign languages, Nadira still has to get used to speaking with English people whose words are sometimes difficult for her to understand. “In the beginning, sometimes I didn’t understand what they were talking about. It’s not clear,” Nadira said when she faced several people whose accents and vocabulary pronunciations weren’t very familiar.

Reading Time: 2 minutes

Menjadi bagian dari IISMA (Indonesia International Student Mobility Award) Awardee adalah impian banyak mahasiswa Indonesia. Mendengarkan cerita perjalanan dan proses awardee saat kuliah di negeri orang akan meningkatkan gairah mereka untuk menjadi bagian dari IISMA. Seperti apa perjalanannya Nadira saat Kuliah di Leeds University dan bagaimana dia bisa menembus sudah banyak ditunggu oleh banyak mahasiswa.

Tema teatime pada 11 Maret 2022 ini mengulas perjalanan Nadira Muthia Supadi dari persiapan hingga proses belajar di UK. Nadira adalah salah satu mahasiswa International Program of Communication Department Universitas Islam Indonesia (UII) yang berhasil lolos untuk mengikuti IISMA ke Leeds University of United Kingdom.

Persiapan Menghindari Culture Shock

Nadira bercerita tentang persiapannya sebelum ia berangkat ke London UK. Sebelum berangkat ia banyak mencari artikel tentang kehidupan di UK (Inggris). Hal ini ia lakukan agara ia nantinya tidak kaget dengan semua kultur dan cara hidup di UK yang berbeda jauh dengan cara hidupnya di Indonesia. Ia juga mempersiapkan diri untuk tidak membawa barang banyak, “aku sih bawa barang yang penting aja. Jangan bawa barang banyak. Ingat, kalau aku kesana sendiri dan semua barang harus aku bawa sendiri,” pesan Nadira mengingat persiapan perjalanannya dulu.

Tantangan

Nadira tidak terlalu banyak mengalami kesulitasn ketika di UK karena ia sudah persiapkan sebelum keberangkatan. “Aku sih sudah agak siap di sana. Aku sudah banyak persiapan tentang beberapa tips untuk harus begini dan begitu. Kalau perjalanan harus bagaimana, kalau bepergian harus bagaimana. Jadi lebih siap gitu.”

Meskipun begitu, Nadira mengakui setelah sampai di sana ia masih menghadapi kendala. “Aku harus adaptasi lagi,” kata Nadira.

Meskipun memiliki kamampuan Bahasa Inggris yang bagus dan sudah terbiasa bertutur dengan Bahasa asing itu, Nadira masih harus membiasakan diri berbicara dengan orang Inggris yang kadang kata-katanya sulit ia pahami. “Ketika awal-awal kadang aku nggak ngerti mereka biacara apa. Enggak jelas,” Nadira bercerita saat ia menghadapi beberapa orang yang aksen dan pelafalan kosakatanya tidak begitu familiar.

Reading Time: 2 minutes

Trying various opportunities and joining several international institutions opens the door to international knowledge and excitement. Feel and experience directly associating with people with different cultures, as well as introducing Indonesian culture and wealth in the land of a hundred palaces.

The experience was passed by Jorgi Radivka. Jorgi is a 2014 student of Department of Communication at the Universitas Islam Indonesia, who had the opportunity to do an internship as a teacher at an elementary school in the middle of the blue continent of Europe, the Czech Republic. She shared this experience in one of the online casual chat programs made by UII’s International Program of Communication UII on Saturday, June 26, 2021. Annisa Putri Jiany led a discussion with Jorgi, exploring his various experiences with AIESEC in Czech.

Jorgi is a member of an international organization whose mission is to spread peace and humanity. His organization is by inviting young people to do international internships or activities as well as to develop youth leadership potential. The organization is (Association Internationale des Etuadiants Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).

In that school, Jorgi has to teach for approximately two months. Many of them do not know Indonesia. They don’t even know there is a country called Indonesia. Jorgi finally brought a map of the globe and showing where Indonesia is located. He also introduced Indonesian language and songs.

Not only that, he also introduced batik motifs by wearing batik every time he went to school and discussing batik with his friends.

At first there were several obstacles he faced when teaching at school . The language barrier is one of the obstacles because English is not the main language of the people in the Czech Republic. This language barrier makes the students not pay much attention during the learning process. But Jorgi has some tricks that he uses to win attention back. “I use the traditional game here. Gobak sodor for 10-15 minutes to let them be happy first. After that they want to pay attention to the lesson.”

He recounts the funniest and most memorable experiences. On several occasions Jorgi also cooks for his friends and the teachers there. He was so happy and satisfied because he managed to make his friends spicy. “They can’t really eat spicy food, but I cook bakwan and sambal matah. They can’t stand how spicy it is, but they’re done.”

Reading Time: 2 minutes

Mencoba berbagai peluang dan bergabung beerapa lembaga international membuka pintu pengetahuan dan keseruan pengalaman international. Merasakan dan mengalami langsung bergaul dengan orang dengan kultur yang berbeda, sekaligus mengenalkan kultur dan kekayaan Indonesia di negeri seratus istana.

Pengalaman itu dilalui oleh Jorgi Radivka. Jorgi adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia angkatan 2014, yang berkesempatan magang sebagai pengajar di sekolah dasar di tengah-tengah benua biru Eropa, Republik Ceko. Pengalaman ini ia bagikan di salah satu program ngobrol santai daring Teatime besutan International Program Communication UII pada Sabtu, 26 Juni 2021. Annisa Putri Jiany memandu diskusi dengan Jorgi, mengulik beragam pengalamannya bersama AIESEC di Ceko.

Jorgi tergabung dalam sebuah organisasi International yang misinya adalah untuk menyebarkan kedamaian dan kemanusiaan dengan mengajak anak-anak muda magang atau berkegiatan International sekaligus untuk menumbuhkan potensi kepemimpinan pemuda. Organisasi tersebuat adalah (Association Internationale des Etuadiants Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).

Dalam sekolah itu Jorgi harus mengajar selama kurang lebih dua bulan. Banyak diantara mereka yang tidak mengenal Indonesia. Bahakan tidak tahu ada negara bernama Indonesia. Jorgi akhirnya membawa peta globe dan menunjukkan dimana Indonesia teretak. Ia juga mengenalkan bahasa dan lagu-lagu Indonesia.

Tak hanya itu, Ia juga mengenalkan motif batik dengan mengenakan batik setiap kali ke sekolah dan memperbincangkan dengan teman-temannya.

Mulanya ada beberapa hambatan yang ia alami ketika mengajar di sekolah. Kendala bahasa menjadi salah satu penghambat karena bahasa Inggris bukannah bahasa utama orang-oarang di Czech Republic. Kendala bahasa ini membuat murid-murinya tidak begitu memeberikan perhatian saat proses belajar. Tapi Jorgi punya beberapa trik yang dia gunakan untuk merebut perhatian kembali. “aku pakai permaian tradisional di sini. Gobak sodor 10-15 menit biar mereka senang dulu. Setelah itu mereka mau perhatikan pelajaran.”

Ia mencerikan pengalaman paling lucu dan mengesankan. Dalam beberapa kesempatan Jorgi juga memasak untuk teman-temannya para guru di sana. Ia yang begitu senang dan puas karena berhasil membuat teman-temannya kepedasan. “Mereka itu kan tidak begitu bisa makan pedas, tapi aku memasak bakwan dan sambel matah. Mereka nggak tahan betapa pedasnya, tapi habis.”

 

Reading Time: 2 minutes

On Sept, 23, 2020 at 1 PM, the UII Communication Science Department welcomed new students of UII. Vadhiya as Host and Jiany as Co-Host accompanied this conversation via Zoom Meeting Conference Application. This event in particular will introduce what the Department of Communication Science is about. Department of Communication Science holds an online “Welcoming Day”  to welcome New Students 2020 during the Pandemic

Around 250 new students (new students) of communication science dept. participated in this event. Lecturers, alumni, and the international students in the International Communication Program (IP), the Dean, and communication students generally took part. It was opened by reading the Quran by Ibrahim, a student of Communication Science, batch 2019. There was also religious and educational motivation delivered by the Dean of FPSB UII, Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog. He explained about the spirit of studying and self-provision in the future as well as improving himself as an UII student.

Head of the UII Department of Communication Science, Puji Hariyanti also gave a welcome and enthusiasm for online lectures that students will face in the future. Furthermore, Ms. Shorlihah (UII Communications Science Alumni, 2015) and Ms. Suwaibah (2019 IP Communications Student) from Thailand also shared their experiences of studying at UII. During his time at IPC, staff, lecturers and students always help, she said. “The main difficulty I get is the language problem, even so my friends helped me,” said Shorlihah.

After the opening was enough, The event continued with the video session. Discusses what the Department of Communication Science is. Explaining communication has 4 areas of interest. Programs and Curricula that exist in communication. Including also introduction to research activities and community service activities. The introduction of the lecturers and staff of the communication science department also showed on introductory video broadcast through the zoom application. Then continue the Q&A (Questions and Answer) event.

One of the freshmen asked about the P2A (Passage to Assean) program. Ida Nuraini explained that P2A is a workshop program and cultural studies held in ASEAN countries. The first P2A, for example, in 2018, students at several Asean campuses, including UII Communications Science Department, went on trips and photography competitions in 3 ASEAN countries: Malaysia, Thailand, Cambodia. This program seeks to increase understanding across cultures without borders.

A similar testimony was also expressed by Annisa Putri Jiany as the 2015 alumni of Communication Science and P2A program. She has gained a lot of experience in 3 different countries, and has made friends that are still ongoing. Other questions emerged. For example, what communities are in the communication science dept.? Will it interfere with lectures? Iven as an alumni of Communication Science class 2016 explained that the compulsory courses that are obtained are also related to the community. Therefore, activities in the community actually support lecture activities. Communities at Communication Science dept. can add to our relationships and not interfere with lectures. “In fact, it adds to the advantage of being in a community, because we can immediately practice our knowledge that we got in class,” said Iven Sumardiantoro.

———–

Author: Ridwan Ainurrahman, UII Communication Science Intern. Class of 2016

Editor: A. Pambudi W.

 

Reading Time: < 1 minute

​Hi guys, in a pandemic like this, what are you doing to fill your time?
On a typical day, of course you do online lectures, but when the weekend comes, what can we do?

Doing things that are fun at the same time can bring a lot of information might be tried as one answer.
How about attending a web seminar or what we often say with webinars. In a pandemic like this many institutions or media create webinars that can be followed by everyone and certainly free of charge.
Talking about the various webinars, on Saturday 16 May 2020 International Program Department of Communication Universitas Islam Indonesia held a webinar that raised the topic of Digital Marketing Strategy in Outbreak. The theme in this webinar topic is closely related to how to sustain business in a pandemic like this. Through this webinar we will find out more about the strategy of what to do in doing digital marketing.
This webinar is also part of the annual global seminar conducted by our study program and is intended for students who join the International Program.
The most important thing is, this webinar is free and open for the public.

So what are you waiting for, go register yourself now!
=======================================================
check out this video to watch the webinar’s documentation