Teatime: Magang Sembari Kenalkan Batik dan Main Gobak Sodor

Reading Time: 2 minutes

Mencoba berbagai peluang dan bergabung beerapa lembaga international membuka pintu pengetahuan dan keseruan pengalaman international. Merasakan dan mengalami langsung bergaul dengan orang dengan kultur yang berbeda, sekaligus mengenalkan kultur dan kekayaan Indonesia di negeri seratus istana.

Pengalaman itu dilalui oleh Jorgi Radivka. Jorgi adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia angkatan 2014, yang berkesempatan magang sebagai pengajar di sekolah dasar di tengah-tengah benua biru Eropa, Republik Ceko. Pengalaman ini ia bagikan di salah satu program ngobrol santai daring Teatime besutan International Program Communication UII pada Sabtu, 26 Juni 2021. Annisa Putri Jiany memandu diskusi dengan Jorgi, mengulik beragam pengalamannya bersama AIESEC di Ceko.

Jorgi tergabung dalam sebuah organisasi International yang misinya adalah untuk menyebarkan kedamaian dan kemanusiaan dengan mengajak anak-anak muda magang atau berkegiatan International sekaligus untuk menumbuhkan potensi kepemimpinan pemuda. Organisasi tersebuat adalah (Association Internationale des Etuadiants Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).

Dalam sekolah itu Jorgi harus mengajar selama kurang lebih dua bulan. Banyak diantara mereka yang tidak mengenal Indonesia. Bahakan tidak tahu ada negara bernama Indonesia. Jorgi akhirnya membawa peta globe dan menunjukkan dimana Indonesia teretak. Ia juga mengenalkan bahasa dan lagu-lagu Indonesia.

Tak hanya itu, Ia juga mengenalkan motif batik dengan mengenakan batik setiap kali ke sekolah dan memperbincangkan dengan teman-temannya.

Mulanya ada beberapa hambatan yang ia alami ketika mengajar di sekolah. Kendala bahasa menjadi salah satu penghambat karena bahasa Inggris bukannah bahasa utama orang-oarang di Czech Republic. Kendala bahasa ini membuat murid-murinya tidak begitu memeberikan perhatian saat proses belajar. Tapi Jorgi punya beberapa trik yang dia gunakan untuk merebut perhatian kembali. “aku pakai permaian tradisional di sini. Gobak sodor 10-15 menit biar mereka senang dulu. Setelah itu mereka mau perhatikan pelajaran.”

Ia mencerikan pengalaman paling lucu dan mengesankan. Dalam beberapa kesempatan Jorgi juga memasak untuk teman-temannya para guru di sana. Ia yang begitu senang dan puas karena berhasil membuat teman-temannya kepedasan. “Mereka itu kan tidak begitu bisa makan pedas, tapi aku memasak bakwan dan sambel matah. Mereka nggak tahan betapa pedasnya, tapi habis.”