Tag Archive for: Ilmu Komunikasi UII

Budaya pop dan fandom kpop serta film
Reading Time: < 1 minute

Budaya pop selalu memiliki tempat tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Pada satu sisi masyarakat terpengaruh dengan berbagai produk budaya pop di sisi lain, budaya pop juga memengaruhi kehidupan masyarakat.

Hal tersebut membuat budaya pop menjadi satu topik yang menarik untuk didiskusikan secara akademik. Inilah yang menjadi spirit dalam salah satu diskusi panel dalam 7th CCCMS 2024 yang bertajuk “Pop Culture and Hybrid Media”.

Sesi tersebut berlangsung pada Rabu siang 28 Agustus 2024 dan dimoderatori oleh Khumaid Akhyat Sulkhan, dosen program studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia. Ada tiga presenter dalam forum tersebut, termasuk Sulkhan sendiri. Presenter pertama bernama Rina Sari Kusuma dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan topik “Xkwavers as Third Space: Hybrid Identities of Hallyu-Muslim Community Fans”. Ia membicarakan fandom Korea muslim di Indonesia yang kemudian menggunakan konten-konten K-Pop sebagai sarana dakwah.

Presenter kedua bernama Dimas Ramadhiansyah dari Universitas Airlangga, Surabaya, dengan judul topik ““I had Post-Concert”: A Netnographic Study of Lucy Fans Community Dynamic in a WhatsApp Group Post LUCY We Are Lading Jakarta 2024 Concert”. Topik ini mendalami praktik konsumsi fandom salah satu grup musik Korea.

Kemudian, panel terakhir presentasi dari Sulkhan dengan topik presentasi berjudul “Understanding the Dark History of 1965 in Horror Films: A Study of Representation in the Film “Malam Para Jahanam””. Ia membahas tentang bagaimana sejarah tragedi 1965 diwacanakan dalam film horor.

Setelah semua presenter memaparkan topik masing-masing, acara dilanjutkan dengan tanya jawab. Tampak para peserta aktif memberikan pertanyaan dan masukkan kepada para presenter hingga sesi berakhir.

Penulis: Khumaid Akhyat Sulkhan

CCCMS 2024
Reading Time: 3 minutes

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid secara resmi membuka gelaran Conference on Communication, Culture, and media Studies (CCCMS) 2024 pada 28 Agustus 2024 di Ruang Auditorium Lantai 3 Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya.

Dalam pembukaan tersebut, Fathul Wahid menyampaikan argumennya terkait tema Hybrid yang diusung oleh Prodi Ilmu Komunikasi pada sesi 7th CCCMS 2024. Ia menyebut bahwa human are not totally independent. Pernyataan tersebut mengarah paada pemikiran Bruno Latour yang merupakan sosok filsuf, sosiolog, sekaligus antropolog asal Prancis.

Sesuai dengan Hybrid dalam tema 7th CCCMS 2024 yang fokus terhadap isu-isu dan tantangan kontemporer dalam ekosistem digital dan lingkungan, konsep yang dikemukakan Bruno Latour soal ekologi tidak hanya tentang ekosistem tetapi lebih dari itu yakni hubungan kompleks antara manusia, teknologi, dan alam.

“We are not shaping the context, but we are engaged in virtual shaping. And we as human are not totally independent because we to some extent or event to a real extent are dependent to other actors,” ujar Rektor UII.

(“Kita tidak membentuk konteks, tetapi kita terlibat dalam pembentukan virtual. Dan kita sebagai manusia tidak sepenuhnya independen karena kita dalam beberapa hal atau peristiwa bergantung pada aktor-aktor lain,”)

“When we are talking about the information system or information technology, so now we are discussing about the social materiality. So information technology is not always material only. But also social materiality we ca not detach information system or information technology from its independent existence, that to some extent will influence us. Because I do believe that material determinism is not the only way to see the reality, but we have to invite another perspective, we can call it as social determinism,”

(“Ketika kita berbicara mengenai sistem informasi atau teknologi informasi, maka sekarang kita membahas mengenai materialitas sosial. Jadi teknologi informasi tidak selalu bersifat material saja. Tapi juga materialitas sosial, kita tidak bisa melepaskan sistem informasi atau teknologi informasi dari keberadaannya yang independen, yang sedikit banyak akan mempengaruhi kita. Karena saya percaya bahwa determinisme material bukan satu-satunya cara untuk melihat realitas, tapi kita harus mengundang perspektif lain, yang kita sebut sebagai determinisme sosial,”)

Senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh chair 7th CCCMS 2024, Muzayin Nazaruddin bahwa konferensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan yang kompleks antara alam, budaya, hingga fenomena hibriditas budaya masyarakat pasca kolonial.

Rektor UII juga menyampaikan kegembiraannya terkait gelaran ketujuh konferensi internasional tersebut, ia menganggap bahwa pertemuan akademik ini menjadi komitmen dan dedikasi Progam Studi Ilmu Komunikasi terhadap kajian komunikasi, media, dan budaya.

“I am delighted to welcome you all in this conference that held by my fellow department of communication Universitas Islam Indonesia, this year is the 7th edition that indicate of many things. At least, indicate of dedication of department of communication,” ungkapnya lagi.

(“Saya sangat senang menyambut Anda semua dalam konferensi yang diadakan oleh rekan-rekan Departemen Komunikasi Universitas Islam Indonesia, tahun ini merupakan edisi ke-7 yang menandakan banyak hal. Setidaknya, ini menunjukkan dedikasi departemen komunikasi,”)

Hadir pula Kaprodi Ilmu Komunikasi, Iwan Awaluddin Yusuf, yang menyambut partisipan dari berbagai negara.

“(Theme) Relevant as we navigate the evolving landscape of communication, culture, and media across a broad spectrum of challenges. From analog to digital, ecosystem, local and global environments, as well as natural and cultural practices. Today and tomorrow, we will have the privilege of engaging in a broad discussion, exploring cutting-edge research research, and exchanging ideas on a wide range of topics, spanning from a theoretical perspective on hybrid culture to empirical studies on artificial intelligence and so on,”

(“(Tema) Relevan ketika kita menavigasi lanskap komunikasi, budaya, dan media yang terus berkembang di berbagai spektrum tantangan. Dari analog ke digital, ekosistem, lingkungan lokal dan global, serta praktik-praktik alam dan budaya. Hari ini dan besok, kita akan memiliki hak istimewa untuk terlibat dalam diskusi yang luas, mengeksplorasi penelitian terkini, dan bertukar ide tentang berbagai topik, mulai dari perspektif teoretis tentang budaya hibrida hingga studi empiris tentang kecerdasan buatan dan sebagainya,”)

Konferensi internasional ini diikuti oleh akdemisi dari berbagai negara yakni Portugal, United Kingdom, Polandia, India, Taiwan, Brasil, Thailand, Jepang, Hong Kong, Italia, Pakistan, China, Malaysia, dan Singapura. Hal ini membuktikan bahwa isu-isu yang diangkat dalam konferensi ini sangat relevan dengan perkembangan zaman.

Penulis: Meigitaria Sanita

Enviromental Communication Workshop
Reading Time: 2 minutes

Enviromental Communication Workshop menjadi salah satu agenda sebelum perhelatan Conference on Communication, Culture and Media Studies (CCCMS) 2024 yang digelar oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII pada 27 Agustus 2024.

Workshop ini menjadi salah satu inovasi pada 7th CCCMS 2024, pasalnya selain penggalian ide dari peserta, diskusi ini akan berakhir pada rencana proyek jangka panjang yang berkelanjutan.

Dipandu oleh Muzayin Nazaruddin, workshop ini dirancang untuk peserta yang tertarik untuk berkontribusi dalam sebuah buku yang disunting (dalam Bahasa Indonesia) tentang komunikasi lingkungan dan humaniora lingkungan. Topik-topik yang akan dibahas dalam buku ini meliputi risk and disaster communication, environmental crises, human-animal relations, nature-culture tensions, local ecological knowledge, environmental activism, dan tema-tema lain yang terkait.

Menyadari kompleksitas antara manusia, teknologi, dan alam saling berkontribusi dalam membentuk realitas dunia maka workshop ini tentu akan memunculkan banyak hal yang mengusik.

Dalam sesi diskusi, pernyataan dari salah satu peserta cukup menarik untuk ditelisik yakni bagaimana bencana alam merupakan bahasa yang diciptakan oleh manusia, sementara bagi alam, peristiwa ini adalah sebuah fase yang alamiah. Perbincangan lain juga cukup unik terdengar, seperti strategi-strategi yang akan disusun oleh para ilmuan dalam menghadapi kehancuran bumi, salah satunya pindah planet. Dan hal tersebut menjadi kajian yang serius.

“Alam dan eksistensi manusia menjadi satu diskursus yang bisa dieksplorasi menggunakan berbagai pendekatan. Namun, di Indonesia, perspektif yang dominan masih sangat teknokratis. Butuh perspektif yang humanis utk memperkaya wacana terkait persoalan lingkungan di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu sorotan dalam workshop enviromental communication,” ujar Khumaid Sulkhan salah satu peserta workshop tersebut.

Muzayin Nazaruddin mengatakan bahwa rencana pembuatan buku tersebut akan menjadi proyek jangka panjang. Ia mengumpulkan ide dari para akademisi dan aktivis yang berkumpul dalam workshop.

Workshop ini juga menghadirkan Achmad Choirudin dari Insist Press untuk membicarakan rencana penerbitan buku bertopik komunikasi lingkungan.

Acara kemudian diakhiri dengan para hadirin sepakat untuk menulis berbagai isu lingkungan, tetapi disatukan lewat benang merah yang sama. Kesamaan tersebut berupa topik besar maupun perspektif yang dielaborasi.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Menggali Resiliensi Lokal dalam Menghadapi Bencana
Reading Time: < 1 minute

Yogyakarta, 28 Agustus 2024 – Conference on Communication, Culture, and Media Studies (CCCMS) kembali digelar, menghadirkan beragam topik menarik yang membahas isu-isu terkini dalam bidang komunikasi dan sosial. Salah satu panel yang menarik perhatian adalah “Crisis, Risk, and Disaster in Hybrid Cultures”.

Panel ini menghadirkan empat judul abstrak yang membahas berbagai aspek bencana dan tanggapan masyarakat. Salah satu penelitian yang menarik adalah “An Understanding of the Informal Response, Culture, and Local Participation in Disaster Management in Indonesia from the 2018 Lombok Earthquake” yang dipresentasikan oleh Ikrom Mustofa dari Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia.

Ikrom dalam presentasinya mengungkapkan bahwa bencana gempa bumi Lombok tahun 2018 telah mengungkap konflik-konflik yang ada di dalam masyarakat lokal, terutama terkait alokasi sumber daya dan prioritas yang berbeda-beda di antara para pemangku kepentingan. Selain itu, budaya lokal dan kepercayaan agama juga memainkan peran penting dalam mitigasi dan respons bencana, mendorong solidaritas dan ketahanan masyarakat.

“Desa Tangguh Bencana, it is part of effort to localies regulation to improve the effect of the regulation. But the problem is still in the implementation to develop the regulation between internal stakeholders.” ujar Ikrom.

Penelitian ini juga menyoroti dampak psikologis yang serius pada penduduk lokal yang terkena dampak bencana. Trauma yang dialami oleh masyarakat memerlukan upaya penyembuhan trauma pasca bencana yang komprehensif untuk memulihkan kesejahteraan psikologis mereka.

Ikrom memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk mengintegrasikan regulasi nasional dengan regulasi lokal yang relevan terhadap konteks masalah. Hal ini dapat membantu meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana dan memperkuat ketahanan masyarakat lokal.

Konferensi CCCMS ini memberikan kontribusi penting dalam memahami kompleksitas bencana dan tanggapan masyarakat. Melalui penelitian-penelitian seperti ini, diharapkan dapat diambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk mengurangi dampak bencana dan membangun masyarakat yang lebih tangguh.

 

Penulis: Desmalinda

YTBN
Reading Time: 3 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) turut berpartisipasi dalam program “Bakti Nusantara” bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) di salah satu daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yakni Desa Dongi-Dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada 31 Juli hingga 3 Agustus 2024.

Dongi-Dongi merupakan desa percobaan yang masih membutuhkan penanganan serius oleh pemerintah setempat. Fasilitas umum untuk masyarakat masih jauh dari kata cukup, terlebih dalam bidang kesehatan.

Untuk mengakses fasilitas kesehatan masyarakat Dongi-Dongi harus menempuh jarak 23 km dengan perjalanan yang tak mudah karena berliku dan berisiko. Dengan dukungan berbagai pihak YTBN membangun Puskesmas Pambantu atau Pustu Plus untuk melayani masyarakat Dongi-Dongi.

Pustu Plus tersebut dilengkapi fasilitas kesehatan seperti ruang pemeriksaan, ruang tindakan, laboratorium, apotek, hingga kamar untuk para nakes yang bertugas.

“Pustu plus sebagai pendukung upaya preventif, promotif, dan rehabilitatif. Kami lengkapi puskesmas ini dengan alat-alat dan obat-obatan, genset, hingga pembangkit listrik tenaga surya, pemipaan air oleh Pemerintah Poso,” ucap dr Teguh Dwi Nugroho selaku Ketua YTBN saat meresmikan Pustu Plus, Sabtu 3 Agustus 2024.

YTBN

Peresmian Pustu Plus Dongi-Dongi Poso oleh YTBN dan Bupati, Foto: Rizka Aulia Ramadhani

Dalam peresmian itu hadir pula Bupati Poso yakni dr. Verna Gladies M Inkiriwang, selain mengucapkan rasa terimakasih pihak pemerintah Kabupaten Poso berharap agar fasilitas yang telah tersedia dapat dirawat dengan baik.

Tercatat YTBN tengah concern dengan pembangunan daerah 3T sejak 2016 silam, pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini melalui sistem gotong royong.

“Sebagai wujud nyata kita bisa bergotong royong untuk saudara kita di tempat yang terjauh, dan kita semua datang kesini,” ucap dr. Teguh Dwi Nugroho.

“Ini gerakan yang akan kita lakukan setiap tahunnya,” tambahnya.

Program Bakti Nusantara edisi Poso 2024 melibatkan lebih 50 relawan yang diterjunkan untuk menjalankan berbagai tugas sebagai fasilitator dalam program Sehat Nusantara yang meliputi penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan gizi keluarga, pelayanan kesehatan remaja, pemeriksaan kesehatan (rumah sakit lapangan), dan pelatihan manajemen pelayanan puskesmas. Selanjutnya program inspirasi Nusantara meliputi peningkatan kapasitas guru bersama PGRI, sisi motivasi guru dsn orang tua, kemah perdamaian, dan dan pojok baca kelas. Dan terakhir adalah program Bangun Nusantara yang meliputi pembangunan Pustu Plus serta pemberdayaan pertanian.

Peran Prodi Ilmu Komunikasi UII

Bakti Nusantara edisi Poso 2024 bukanlah kali pertama Prodi Ilmu Komunikasi UII terlibat. Bermula dari Bakti Nusantara di Aik Mual, Lombok Tengah, NTB serta kegiatan fasilitasi literasi yang diinisiasi oleh dosen, staf, dan mahasiswa di Sekon, Insana Timor Tengah Utara, NTT tahun 2022. Berlanjut dengan keikutsertaan pada Bakti Nusantara di Garut Jawa Barat serta Sumenep Madura di tahun 2023. Hingga kini Prodi Ilmu Komunikasi masih terus melanjutkan untuk bergabung dalam misi pemerataan pembangunan di daerah 3T.

Tahun 2024, tiga staf diterjunkan untuk menjadi relawan antara lain Desyatri Parawahyu Mayangsari, Rizka Aulia, dan Meigitaria Sanita. Ketiganya berperan dalam mendokumentasikan program tersebut.

“Semoga dengan kerja sama antara Prodi Ilmu Komunikasi UII bersama YTBN ini mampu menjadi wadah yang membuat semua pihak semakin menambah pengalaman terutama dalam bidang pemberdayaan.” – Desyatri Parawahyu Mayangsari, Relawan Prodi Ilmu Komunikasi UII

“Setiap program-program YTBN selalu kena di hati, terutama program Sehat Nusantara, melihat warga yang akhirnya mau datang untuk periksa, di sana mereka mengeluarkan segala keluh kesah, dan akhirnya tertangani dengan sebaik mungkin, semoga YTBN selalu hadir untuk 3T.” – Rizka Aulia Ramadhani, Relawan Prodi Ilmu Komunikasi

“Ini kedua kalinya saya terlibat, banyak nilai-nilai baik yang saya dapatkan. Jika di Prodi Ilmu Komunikasi UII ada Communication for Empowerment, di YTBN ada Bakti Nusantara. Niatnya selaras, bagi saya meliput program tersebut membuat kita sadar sedikit yang kita miliki ternyata bermanfaat untuk banyak orang.” – Meigitaria Sanita, Relawan Prodi Ilmu Komunikasi UII

Kunjungan
Reading Time: 2 minutes

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari SMK Islam PB. Soedirman 1 Jakarta pada Kamis, 2 Mei 2024 di Auditorium FPSB.

Sebanyak 81 siswa dari program keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) bersama 11 guru pendamping bertandang ke Yogyakarta untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan terkait dunia perkuliahan. Prodi Ilmu Komunikasi UII dipilih karena jurusan ini memiliki irisan dengan program keahlian DKV.

Kepala Sekolah SMK Islam PB Soedirman 1, Sugiarti, M.Pd. menjelaskan bahwa para siswa mengunjungi beberapa kampus di luar Jakarta, selain untuk wawasan akademik juga bertujuan untuk mengasah kemandirian siswa. Menurutnya, banyak dari siswa-siswanya yang tak ingin jauh dari Kota Jakarta.

Kedatangan tersebut disambut gembira oleh pihak Prodi Ilmu Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A. selaku sekretaris program yang kemudian memberikan gambaran terkait dunia perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi UII.

Sharing session

Beliau menyebutkan berbagai aktivitas mahasiswa mulai kegiatan akademik hingga non akademik seperti berbagai organisasi dan komunitas yang ada di Prodi Ilmu Komunikasi UII. Untuk mendukung aktivitas tersebut tersedia fasilitas mulai dari laboratorium Fotografi dan Multimedia, Lab TV & Podcast, ruang produksi Ikonisia TV, hingga PDMA Nadim.

“Sebenarnya di Ilmu Komunikasi ada beberapa laboratorium tapi ada di Gedung yang beda. DI sini adalah dedung fakultas lebih banyak ruangan kelas kalau di gedung komunikasi sebagai kantor administrasi dan laboratorium, mohon maaf kami belum bisa mengajak karena gedungnya agak kecil, jadi kalau datang sebanyak ini jadi kita menunggu menjadi mahasiswa UII saja,” ucapnya dengan penuh tawa kepada para siswa.

Selain menawarkan program regular, sejak tahun 2018 Prodi Ilmu Komunikasi UII juga mendirikan International Program Communication (IPC). Kelas berbahasa Inggris ini memiliki berbagai program unggulan dengan skala internasional mulai dari student exchange, Passage to Asean, dan berbagai program lainnya.

“Ilmu Komunikasi UII tidak hanya punya program regular, tapi juga punya International Program Communication (IPC) yang sudah berdiri pada tahun 2018, saat ini hampir tiga angkatan lulus,” ujar Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, S.I.Kom., M.A. selaku sekretaris IPC.

“Program rutin kita adalah P2A atau Passage to ASEAN. Itu adalah program di bawah naungan Asosiasi Passage to ASEAN yang dulu sekretariatnya ada di Thailand sekarang di Vietnam. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada mahasiswa antar negara di ASEAN untuk saling belajar culture bahkan edukasi dalam konteks akademik,” tambahnya lagi.

Kunjungan tersebut berlangsung seru dengan antusiasme dari para siswa. Kegiatan ditutup dengan berbagai games serta foto bersama antara jajaran Prodi Ilmu Komunikasi UII dan pihak SMK Islam PB Soedirman 1 Jakarta.

Muslim
Reading Time: 3 minutes

Bulan suci Ramadan menjadi momen yang dirindukan, umat muslim di seluruh dunia berbondong-bondong meningkatkan ibadah dan memperbanyak ilmu. Namun ada beberapa hal yang menjadi kendala salah satunya adalah kesibukan yang kita jalani hingga merasa

Kesibukan kerap menjadi alasan bagi kita hingga luput untuk meningkatkan ilmu. Sementara berbagai kemudahan karena perkembangan zaman justru membuat kita semakain abai dan terlena.

Menurut cendikiawan muslim Profesor Quraish Shihab bulan Ramadan adalah waktu bagi kita untuk terus produktif. Baik dalam pekerjaan maupun menuntut ilmu. Dalam serial Kalam Abi Qu di laman Instagramnya beliau menyebut jika puasa bukanlah waktu untuk berleha-leha atau bahkan tidur berlebihan, melainkan waktu yang tepat untuk terus produktif.

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan ilmu, kegiatan produktif ini termasuk kegiatan positif yang direstui Allah SWT. Sehingga beliau menegaskan untuk tidak meninggalkan pekerjaan dan menuntut ilmu dengan dalih fisik melemah karena puasa.

“Memang puasa mengurangi sedikit kekuatan fisik, tetapi kekurangannya diimbangi ditutupi oleh kekuatan mental sehingga kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang direstui oleh Tuhan dan kita dapat mencapai apa yang kita harapkan dengan melakukan aneka kegiatan positif di bulan puasa. Puasa mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang sesuai dengan tuntutan agama karena tidur melebihi waktu yang dibutuhkan bukanlah ibadah,” jelasnya.

“Di bulan puasa banyaklah belajar bukan sekedar membaca Al Quran, di bulan puasa jangan sampai anda terlambat masuk ke kantor dengan dalih sedang berpuasa. Di bulan puasa jangan sampai terjadi hal-hal yang melanggar tuntunan agama karena itu bukan tujuan yang diharapkan dari puasa,” tambahnya.

Bahkan pencapaian-pencapaian besar terjadi di bulan puasa seperti kemenangan memasuki kota Makkah, Perang Badar, hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.

“Pada masa Nabi dan masa sahabat-sahabat, bahkan pada masa sesudah itu, karya-karya besar, pencapaian-pencapaian besar umat Islam, terjadi di bulan puasa,” ujarnya lagi.

Ditambah dengan banyaknya majelis-majelis yang diselenggarakan di bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi umat muslim meningkatkan kapasitas dalam bidang ilmu agama. melansir dari laman NU Online, “Barang siapa hadir di majelis ilmu pada bulan Ramadan maka Allah menulis bagi orang tersebut tiap-tiap jangkahan kakinya sebagai ibadah satu tahun” dalam kitab Durratun Nasihin.

Cara Meningkatkan Ilmu di Bulan Ramadan di Era Digital

Sementara banyaknya daftar alasan karena kesibukan dan keterbatasan waktu ataupun ruang perkembangan zaman di era digital dan Society 5.0 telah mampu memberikan jawaban.

Seperti dikisahkan oleh salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, yakni Anang Hermawan, S.Sos., M.A., menyebut saat pandemi Covid-19 bulan Ramadan masa itu majelis-majelis tatap muka ditiadakan. Namun teknologi telah menjawabnya, umat muslim tetap bisa meningkatkan ilmu dengan berbagai hal mulai dari mengakses buku hingga media digital lainnya.

“Kendati bulan Ramadan ini tidak biasa dalam konteks kita menuntut ilmu kita harus menggunakan berbagai macam metode, bila kita tidak mampu untuk bermajelis mungkin apabila kita di rumah punya buku-buku ataupun sarana (media digital) kita baca kembali, karena begitu pentingnya agama kita menjadikan ilmu sebagai perangkat dalam kehidupan bahkan Allah berfirman dalam Alqur’an bahwa,” ujarnya pada tayangan YouTube Ikonisia TV.

Dalam Islam juga telah dijelaskan pentinganya ilmu dalam kehidupan manusia. Surat Al Mujadilah yang disebutkan oleh Anang, dengan ilmu seseorang akan mendpatkan kehidupan yang lebih baik dan derajat yang lebih tinggi.

“’Barang siapa yang mendapatkan ilmu atau memiliki ilmu, maka Allah akan meninggikan kedudukannya beberapa derajat’ dan nabi pun telah mengatakan bahwa ilmu itu akan bersifat wajib bagi seorang muslim ‘barang siapa yang ingin sukses di dunia, maka dia harus dengan ilmu. Barang siapa yang ingin sukses di akhirat, maka dia harus dengan ilmu. Barang siapa yang ingin sukses di dunia dan di akhirat maka dia juga harus dengan ilmu’,” ujarnya lagi.

Meski media digital dan sarana lain sangat mudah diakses, pihaknya menyebut jika mendatangi majelis adalah cara paling ideal dan efektif dalam menuntut ilmu. Jika memang terkendala, mencari sumber-sumber yang valid perlu kita lakukan. Karena memahami suatu ilmu tidak bisa dilakukan dengan hanya menonton video yang hanya sepotong-sepotong.

“Dengan segala keterbatasan yang ada di bulan ini karena kita tidak dapat lagi ke majelis-majelis ilmu marilah kita gunakan sebaik-baiknya kesempatan di rumah kita dengan membaca banyak buku, dengan mengkhatamkan Al Qur’an membaca kitab-kitab ilmu agama atau dengan membaca apapun yang akan bermanfaat untuk menambah pengetahuan sekaligus meningkatkan iman kita kepada Allah,” tandasnya.

Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah Munas NU pada September 2023 lalu menyebut, meski perkembangan AI telah begitu pesat hingga mampu menjawab berbagai pertanyaan seputar ilmu agama tidak bisa dipercaya karena tidak memiliki kemampuan keagamaan.

“Maka, bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengethuan jika kamu tidak mengetahui” Surat an-Nahl 43.

Dari pernyataan tersebut menyimpulkan bahwa umat muslim dianjurkan untuk mengakses ilmu melalui sumber  terpercaya, jika memang ingin mengakses melalui media digital pastikan sosok yang menyampaikan adalah seseorang yang memiliki keilmuan dalam bidang tersebut.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=HxB02tmVclg

 

Milad UII
Reading Time: 2 minutes

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai universitas swasta tertua di Indonesia tahun ini memasuki usia ke-81 tepat pada 9 Februari 2024. Perayaan ini disampaikan pada Rapat Terbuka Senat UII Senin, 12 Februari 2024.

Pada kesempatan tersebut Rektor UII yakni Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., menyampaikan berbagai laporan perkembangan UII sepanjang tahun 2023 serta mengumumkan momentum Milad ke-81 UII yang bertajuk Dedikasi untuk Negeri. Tema tersebut diambil sebagai pengingat dan komitmen bagi seluruh sivitas akademika UII untuk selalu berkomitmen kuat dalam menjalankan peran UII sebagai perguruan tinggi yang unggul untuk para cendekiawan dan calon pemimpin bangsa di masa depan.

Tak hanya capaian dan komitmennya, UII juga memberikan berbagai penghargaan kepada dosen, tenaga pendidik, serta Program Studi dan Jurusan pada puncak acara. Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII yakni Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., meraih juara ke-2 dosen berprestasi bidang Sosial Humaniora.

Di tengah kesibukannya sebagai Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, ia menyebut bahwa capaian ini menjadi motivasi untuk tetap produktif di tengah-tengah tumpukan pekerjaan administratif yang menjadi tanggung jawabnya.

“Tentang pencapaian saya sebagai dosen berprestasi kedua bidang sosial humaniora ini adalah bentuk pencapaian bersama untuk prodi Ilmu Komunikasi sekaligus saya berharap mudah-mudahan prestasi ini menjadikan saya lebih produktif dan meyakinkan banyak pihak bahwa di tengah jabatan dan amanat yang sangat sibuk ini kita tetap bisa produktif. Hal tidak mudah, Alhamdulillah bisa,” ungkap Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.

Di tengah euforia Milad UII ke-81 tersebut ada sisi yang berbeda, usai menyampaikan rasa syukurnya Kaprodi Ilmu Komunikasi juga mengutarakan pelaksanaan Sidang Senat Terbuka UII yang memberikan respons terhadap situasi Indonesia dan dunia yang tak baik-baik saja.

Hal ini juga ditunjukkan dengan simbol pita putih di lengan kanan yang digunakan oleh seluruh anggota senat. Pita putih adalah simbol duka demokrasi Indonesia serta duka yang dialami dunia terutama kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

“Sidang Senat UII dalam rangka Milad ke-81, UII menunjukkan sisi yang berbeda dari biasanya karena ada ekspresi keprihatinan terkait beragam situasi yang pertama situasi politik di Indonesia yang tidak demokratis berkaitan dengan kondisi menjelang pemilu.

Respons ini penting dilakukan dan membutuhkan perhatian dari berbagai elemen bangsa. Duka demokrasi di Indonesia adalah praktik yang tak bisa dianggap sederhana karena perlahan telah meminggirkan suara rakyat.

Terkait kondisi agresi Israel di Gaza, melalui berbagai program tengah diupayakan oleh UII. Ini adalah bentuk respon, kepedulian, serta inistiatif mengajak semua pihak untuk tidak tutup mata atas situasi yang terjadi di sekitar kita.”

“Kemudian yang kedua keprihatinan juga atas kondisi saudara-saudara kita di Palestina ini yang menarik disampaikan oleh Pak Rektor sebagai bentuk keprihatinan jadi ini sekaligus menjadi penanda dunia akademik tidak boleh tutup mata terhadap berbagai situasi di sekitar kita sebagai kepedulian kaum akademik terhadap kondisi lingkungan baik lokal, nasional, maupun global,” tandasnya.

 

Penulis: Meigitaria Sanita

Kerjasama
Reading Time: 3 minutes

Tirto.id salah satu media online nasional di Indonesia melakukan initial collaboration dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) terkait beberapa bidang yang memiliki irisan antara dunia jurnalistik dengan bidang Ilmu Komunikasi.

Inisiatif dari Tirto.id disambut baik oleh jajaran Prodi Ilmu Komunikasi UII, pihaknya menawarkan beberapa program yang menarik untuk mendukung pengajaran teori dan praktik. Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D., menyebut jika banyak peluang yang memungkinkan digarap bersama.

“Banyak peluang-peluang kerja bersama dan apa yang bisa kita kolaborasikan kedepan antara Ilmu Komunikasi UII dengan Tirto.id,” ujarnya membuka sesi diskusi initial collaboration pada 31 Januari 2024.

Kolaborasi dengan dunia professional dan industri saat ini diyakini menjadi hal yang tak mungkin dihindari. Memasuki Society 5.0 sudah seharusnya kerja-kerja kolabotaif antara institusi pendidikan yang erat dengan teori membuka pintu lebar-lebar untuk saling mengisi dengan pengalaman praktisi.

“Kami menyadari kerjasama dengan dunia professional, dunia industri, dunia media, ataupun yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi menjadi hal yang tak bisa kita hindari lagi saat ini bahkan menjadi keharusan. Kami percaya sudah tidak zamannya lagi kampus dilihat sebagai regarding yang berjarak dengan dunia professional,” tambahnya.

Diskusi

Diskusi terkait kerjasama antara Tirto.id dengan Prodi Ilmu Komunikasi UII
Foto: Iwan Awaluddin Yusuf

Lantas apa saja kerjasama yang akan dilakukan Tirto.id dengan Prodi Ilmu Komunikasi UII? Dipimpin oleh Wakil Pemimpin Redakturnya yakni Agung DH bersama para tim pihaknya menjelaskan dua bentuk kerjasama kolaboratif yang dilakukan jangka pendek maupun jangka panjang. Tak hanya Ilmu Komunikasi UII, Agung menginformasikan telah menjajaki beberapa kampus di Yogyakarta.

“Tahun 2024 Tirto punya rencana jangka pendek dan jangka panjang,” jelasnya.

Program jangka pendek merupakan edukasi berkonsep Kelas Tirto Road to Campus, sebagai pembuka pihaknya akan memulai program ini pada 19, 20, dan 21 Februari 2024 di beberapa kampus.

“Jangka pendek mengadakan kelas Tirto konsepnya road to kampus sudah ada beberapa kampus yang sudah kami jajaki dari UGM, UNY, Atma Jaya, UII di Yogyakarta. Konsepnya kami sebagai praktisi di media akan berbagi dengan pengalaman kami dari mengolah data kemudian, menyampaikan data, visualisasi data,” ujarnya.

Sementara untuk kerjasama jangka panjang lebih ditekankan kepada jajaran dosen Prodi Ilmu Komunikasi terkait produksi artikel populer dari hasil riset yang telah dilakukan. Tirto.id telah menyediakan ruang dengan program inception, harapannya para akademisi turut mengisi dengan artikel populer berbau ilmiah.

“Penjajakan kerja sama jangka panjang kami punya program inception, sebuah wadah buat para akademisi, ahli yang lain untuk kemudian berbagi konten atau berbagi hasil riset penelitian atau apapun yang bersifat ilmiah,” tambahnya lagi.

Inception menjadi tengah digarap dengan serius untuk menjadi jembatan tulisan akademik yang menarik para pembaca.

Setelah memaparkan beberapa rencana kerjasama, Kaprodi Ilmu Komunikasi UII juga mengajukan kerjasama lainnya mulai dari praktisi pengisi kuliah pakar, publikasi riset dosen, hingga peluang magang bagi para mahasiswa.

“Jangka pendek kelas pakar di kelas-kelas jurnalistik, kami menyelenggarakan kuliah. Saya kira nyambung ad akelas jurnalisme data, analisis big data, dan kecerdasan buatan. Memungkinkan mengundang teman-teman tirto. Minimal satu kali dalam mata kuliah. Kedua kami juga menyambut baik publikasi populer dari riset-riset dosen. Betul bahwa riset dosen lebih banyak diorientasikan untuk jurnal ilmiah, tetapi kita juga senang ketika ada dosen yang melakukan publikasi di media-media populer seperti the conversation, tapi menurutkami Tirto menambah peluang, mempersempit jarak antara dunia kampus dan dunia praktik. Ketiga pemagangan mahasiswa kita punya lebih dari 1000 mahasiswa aktif, saya kira menjadi peluang bagi tirto untuk mengambil tenaga termpil dari mahasiswa prodi kami dan jika ada lowongan magang bisa disounding ke kami,” tandasnya

Menarik sekali ya comms, kita tunggu program Tirto Road to Campus tahun ini ya.

 

Key in
Reading Time: < 1 minute

Yang kami banggakan
Mahasiswa/i Universitas Islam Indonesia

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami informasikan bahwa dalam rangka menosialisasikan layanan teknologi informasi di UII, BSI UII kembali menyelenggarakan acara UIIAcademy khusus Mahasiswa/i UII Angkatan 2023 dengan materi “Key-In RAS”.
Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengundang Mahasiswa/i UII Angkatan 2023 untuk mengikuti acara tersebut yang akan kami selenggarakan secara daring pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 17 Januari 2024
Jam : 09.00 – 11.00 WIB
Zoom : https://s.id/SosialisaiKeyin

Dimohon kepada peserta UIIAcademy untuk mengganti nama Zoom dengan format NIM_Nama. Contoh: 23321111_Fulan.

Demikian undangan ini kami sampaikan.
Atas perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam hangat,
Keluarga Badan Sistem Informasi UII