Menjadi Pahlawan Melawan Virus Korona

Reading Time: 3 minutes

Tiada seorangpun yang terkena tha’un kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar dan mengharap ridhanya maka ia senantiasa mendapat ganjaran. Jika ia juga menyadari bahwa tak ada yang dapat terkena tha’un selain karena ketentuan allah maka itu akan menjadi jalan mendapat ganjaran dari allah pula. Jikapun ia mati, ia mati syahid.

Veby Novri Yendri, dokter di RS UII dan juga pengajar di FK UII, menyitir salah satu hadits nabi itu yang bercerita tentang wabah. Veby mengatakan umat muslim Indonesia, terutama sivitas akademik di FPSB UII, sebaiknya bisa ikut menjadi pahlawan yang ikut mengurangi penyebaran Wabah Covid-19. Cara paling sederhana adalah dengan disiplin menerapkan protokol 6M dan 3T. 6M terdiri dari menghindari kerumunan, menjaga jarak, memakai masker dengan benar, mencuci tangan, istirahat yang cukup, mengurangi mobilitas, dan menjaga pola makan sehat. Sedangkan 3T kependekan dari testing, tracing, dan treatment.

“Mudah-mudahan kita diberi petunjuk, dan menjadi pahlawan dalam melawan covid19 dengan taat protokol kesehatan dan protokol iman,” kata dr. Veby Novri Yendri, Sp.THT-KL (FK UII) pada pengajian rutin FPSB UII bertema ‘Pandemi menguat lagi: bagaimana menjaga diri?’ pada Jumat, 23 Juli 2021.

Veby juga menyarankan agar menggunakan masker kain di luar dan masker bedah di dalam: rangkap masker. Ini adalah upaya mengantisipasi penyebaran mutasi virus covid-19 jenis baru.

Pengajian Fakultas kali ini sekaligus dilaksanakan bersamaan dengan doa bersama. Doa ini untuk keluarga besar FPSB dan anggota keluarga untuk segera mendapat kesembuhan bagi yang sedang sakit, dan mendapat husnul khotimah bagi yang telah mendahului.

Menurut penuturan Veby, per Jum’at, 23 Juli 2021, kasus terpapar covid-19 terkonfirmasi di seluruh dunia mencapai 191 juta. “Padahal seminggu lalu 184 juta. Sedangkan di Indonesia, yang terlacak hingga tiga jutaan kasus, kasus aktif 561,384 ribu,” ungkap dr. Veby memaparkan pembaharuan data kasus covid-19.

Bagaimana jika didiagnosis konfirmasi covid-19? Pastikan udara lokasi isolasi harus baik. Sinar matahari juga sebaiknya dapat masuk dalam ruangan. Jangan mengurung diri di kamar, tetap mengusahakan diri untuk semakin bugar dan semakin bugar. “Bahkan kami ketika mendampingi di kampung, kami ajak video call dan minta untuk semangat bergerak. Ini untuk memastikan orang yang isolasi mandiri betul-betul bugar,” kata Veby menceritakan pengalamannya.

 

Belum ada obat spesifik untuk covid-19

Secara umum, prinsipnya, atasi gejala lebih dini. Meski belum ada obat spesifik untuk orang yang terpapar korona, bisa atasi gejala dengan tepat. Ketika gejala itu tertangani dengan cepat, maka bisa lebih cepat tertangani pulih. Berdasarkan saran dr. Veby, obat Ibuprofen sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan tingkat covid-19. Sebaliknya gunakan paracetamol atau CTM boleh untuk anti histamin.

“Kalau batuk ringan boleh gunakan yang biasa tersedia di apotik. Multivitamin C, D, dan E,” saran Veby.

Bagaimana jika tidak bisa mendapatkan?

“Semisal tidak bisa mendapatkan, yang penting nutrisi dan asupan memenuhi dan dirasa lebih baik. Berusaha makan enaklah kalau gampangnya kita.”

Veby menceritakan mulanya virus korona dianggap pnemonia misterius. Lalu belakangan muncul beragam gejala yang tidak terduga. Bahkan di kalangan medis korona disebut juga ‘the thousand faces disease’ karena sangat beragamnya gejala. Gejala tersering muncul di jalan napas atas sampai ke bawah.

Banyak sekali masyarakat yang takut dan belum paham cara mengatasi beberapa gejala ringan di rumah. Misalnya bagaimana menghilangkan bangkai virus paska terpapar, seperti pertanyaan salah satu peserta, Didin Syafaat, alumni FPSB UII.

Veby mengatakan masyarakat bisa melakukan upaya mempercepat menghilangkan bangkai virus dengan mencuci hidung pakai garam krosok. “Mencuci seperti istinsyak ketika membersihkan hidung saat wudhu. Bisa juga ibu bapak lihat beragam panduan tentang korona di akun Youtube RS UII,” tambah Veby. Panduan lain di saluran Youtube itu juga ada misalnya panduan mencukupkan kebutuhan oksigen dengan sujud. Jika sedang isolasi, sebaiknya juga selalu koordinasi empat sampai enam jam sekali dengan nakes dan layanan kesehatan primer.