Luaskan Wawasanmu dengan Ikuti Perjalanan Lintas Negara di P2A

Reading Time: 2 minutes

Penguasaan kamera adalah hal terpenting bagi mahasiswa Jurusan Komunikasi. Proyek-proyek fotografi dengan cara mengeksplorasi alam dan manusia akan mudah dilakukan jika penguasaan atas alat dimiliki. Selain itu, pandai dalam mengobservasi fenomena alam juga salah satu keterampilan penting ketika mahasiswa jurusan komunikasi pada akhirnya diterjunkan dalam sebuah proyek kompetisi fotografi lintas negara.

Atha Ramaputra, salah satu mahasiswa Komunikasi UII Angkatan 2017 mengatakan, sebagai mahasiswa Komunikasi ia wajib mengasah keterampilan fotografinya baik di lingkup nasional maupun internasional. Atha berkesempatan mengikuti program Global Mobility yang dihelat Program Internasional, Jurusan Komunikasi UII bernama P2A.

P2A adalah kependekan dari Passage to Asean. Tema P2A yang pertama kali itu adalah Human Nature Photography. Pada acara Talkshow Teatime oleh IPC (International Program of Communication) UII, pada 14 januari 2022, ini Atha menyempatkan diri berbagi pengalamannya belajar dan berinteraksi dengan mahasiswa lintas negara, universitas, dan lintas suku, ras, agama.

Sebenarnya, apa motif Atha mengikuti P2A? begitu pertanyaan Arsila Khairunnisa, host Teatime kali itu. Atha mengatakan, ia suka fotografi dan videografi. Ia penasaran juga bagaimana hasil fotonya ketika ia mengikuti P2A Passage to Asean pada 2018. Bagaimana karya yang akan ia dapat ketika datang ke thailand, dan malaysia.

Atha yang saat ini sedang menjalani program magang/ internship sebagai Internal Communication Content Production di Kompas Gramedia (KG) Media di Kompas mengatakan, banyak hal yang ia dapat selama mengikuti P2A. Menurut Atha, penting untuk mahasiswa Komunikasi UII mengikuti P2A. Banyak pengalaman yang yang tidak bisa didapat hanya dengan berinterkasi dengan sesama warga Indonesia.

Utamanya, Atha bilang, ia dapat belajar budaya negara-negara di asia, “kita bisa juga sharing keseharian masing-masing peserta antar negara. Bisa juga kita practice our english,” kata Atha. “Kita juga jadi tidak malu, kita sesama asia masih sama-sama belajar karena kita bukan native english. Mereka juga paham dan mengerti kosakata-kosakata kita. P2A juga membuat kita melatih kepercayaan diri,” tambahnya kemudian.

Atha menceritakan, kegiatan berlangsung di tiga negara. Pertama, kegiatan dipusatkan di Indonesia. Dari UII, Atha dan peserta lain dari Malaysia (UUM Malaysia), dan Thailand, diajak live in di rumah warga di sekitar Borobudur dan Puntuk Setumbu, Magelang. “Kelompok saya ada dari berbagai kelmpok dari thailand, Cambodia, kita satu kelompok. Kita Sharing-sharing sama warga,” kata Atha. Setelah perjalanan di Indonesia, Atha dan peserta beralih ke malaysia, lalu thailand. Dalam perjalanan ke negara-negara Asia ini semua peserta P2A diminta mengasah keterampilan fotografinya. Foto hasil jepretan tiap peserta akan dinilai dan masuk dalam kompetisi P2A yang nantinya mendapat hadiah utama dari sponsor seperti Nikon Asia.

Banyak pengalaman yang dibagi Atha dalam acara bincang-bincang kali ini. Tak melulu haru, tapi ada juga pengalaman kehilangan passport-nya ketika berada di negeri Jiran. Pesan moralnya adalah, selalu teliti dan waspada di negeri yang jauh.