Copywriting: Seni Menjual Lewat tulisan
Tak ada orang yang akan tertarik membeli bila tulisan anda tak menjual. Ya, menjual lewat tulisan ada seninya. Itulah yang coba dibagi oleh Sumekar Tanjung, Dosen Komunikasi UII, pada kesempatan Workshop wirausaha di Gedung PKK, Kota Yogyakarta, pada Rabu (23/10). Temanya “Copywriting: seni menjual Lewat Tulisan” kata Sumekar Tanjung pagi itu.
Copywriting, atau mengemas tulisan dalam penjualan dan promosi di media sosial butuh trik. Setidaknya itulah salah satu cara mengail pembeli selain kekuatan produk anda. Sumekar bicara hal itu di depan para peserta yang semuanya adalah ibu-ibu pengelola rintisan usaha kampung yang selama ini masuk dalam program pemberdayaan DPMPPA Kota Yogyakarta.
Tanjung, panggilan sehari-hari Sumekar, yang juga adalah pakar di bidang Komunikasi Visual, ini mengatakan ada beberapa trik menulis untuk menjual produk. Pastikan tulis penawaran dengan menarik dan menyita perhatian khalayak. Ada banyak pesan berseliweran kini di media sosial, tentu penawaran anda harus mencuri perhatian.
Kedua, tentukan pasar, kebutuhan dan fokus pada produk anda. Poin tersebut juga menentukan tulisan macam apa yang akan kita tulis. Memahami media promosi juga penting. Media dengan Instagram perlu foto menarik, media promosi dengan twitter tentu tulisan yang dominan.
Tapi yang paling penting adalah Call to action (CTA). Tulisan promosi harus punya ajakan untuk membeli produk atau menggunakan jasa. Misalnya, kata Tanjung, CTA bisa seperti, “apalagi yang anda tunggu? telepon sekarang juga.” atau, “Sekarang adalah saat yang terbaik,” dan “Buktikan sendiri.” bisa juga “Anda harus mengambil keputusan penting.” dan lain sebagainya.
Tanjung juga menyarankan agar ibu-ibu memberi Bonus, Garansi, dan jangan lupa minta testimoni pembeli. Trik terakhir membuat calon pembeli terpancing untuk membeli. Meskipun tak membeli, setidaknya orang sudah berhenti untuk membaca promosi anda. Ia bisa mereferensikan pada orang lain atau mencoba produknya di lain waktu.
Tentu saja, tidak ada orang yang tidak tertarik pada Bonus dan Garansi. Terstimoni pun akan pembeli berikan bila pembeli puas dan senang dengan produk dan layanan kita. Terakhir, Tanjung mengingatkan jangan sekali-kali lupa dengan cek ulang tulisan: proofread. Proofread penting dilakukan dengan cara mengecek ulang tulisan, salah ketik, apakah ada kemungkinan salah paham, cek typo, dan lain sebagainya. Proofreading menunjukkan keseriusan, ketelitian, kredibilitas dan profesionalitas pengusaha dan produknya.