Pelatihan Usaha UMKM: Kelola Media Sosialmu dan Raih Pelanggan

Reading Time: 2 minutes

Mengapa harus media sosial? Pertanyaan itu muncul dalam benak ibu-ibu peserta pelatihan usaha untuk kelompok usaha Rintisan Usaha Kampung yang tergabung dalam Kelompok Gandeng Gendong Yogyakarta. Ratna Permata Sari, Dosen Komunikasi UII spesialis di Klaster Komunikasi Visual, menjadi pembicara kunci dalam pengabdian masyarakat ini, dengan tema “Pengelolaan Media Sosial Untuk UMKM” pada 23 Oktober 2019 itu. Materi Ratna menjadi yang ditunggu-tunggu ibu-ibu yang tak sabar melejitkan usahanya lewat alat dunia digital: media sosial.

Meski media sosial telah dimiliki oleh hampir semua peserta, tampaknya ibu-ibu masih belum banyak yang menggunakan, bagaimana media sosial dimaksimalkan untuk meraih rupiah dan pelanggan. Ratna berbagi kunci-kunci pentingnya pagi itu di Gedung PKK Kota Yogyakarta.

Apa kunci-kunci itu? Mari kulik satu per satu.

Ratna mengatakan sejatinya, iklan terbaik justru adalah produk yang baik. Ketika produk anda baik, dengan sendirinya dia akan terpromosikannya. bagaimana bisa? Anda bisa melakukan analisis dengan melihat konsep bauran pemasaran 4P: Product, Price, Place, Promotion.

Lewat presentasinya di layar depan 20an ibu-ibu pengusaha itu, Ratna ingin menunjukkan bahwa analisis pada 4P itu harus dilakukan. Soal produk atau jasa yang ditawarkan, apakah ia memiliki pesaing, dan yang paling penting, “Apakah ia memenuhi kebutuhan masyarakat?” tulis ratna dalam presentasinya. PErtanyaan lain: Apakah merk produk sudah mudah diingat?

Analisis berikutnya adalah analisis Harga, apakah ia sesuai segmen yang disasar produk kita? Lakukan juga analissi lokasi, apakah ia strategis? Mudahkah ia dijangkau. Analisis promosi juga baiknya dilakukan. Komponen promosi di media sosialnya seperti apa. Promosi yang baik di media sosial harus memperlihatkan foto kemasan produk yang utuh, pencahayaan dan gambar latar yang cukup mendukung.

Soal keterangan atau caption yang dampingi foto produk di media sosial juga harus jeli. “Baiknya tidak terlalu panjang karena khawatir tak terbaca, dan juga tidak terlalu pendek karena kurang menjual,” tambahnya. TIdak lupa ada kata-kata Call For Action, misal, “Gunakan,” katanya, atau, “Jangan sampai kehabisan,” tambahnya. Apalagi selipkan tagar atau biasa disebut hashtag untuk memudahkan khalayak melakukan pencarian produk tersebut.

Tak kalah penting juga perawatan media sosial. Pelanggan akan tak mudah lari dan selalu datang bila kita konsisten posting produk, respon cepat dan tanggap menjawab, dan tidak salah ketik.