Ceria Bersama Rangkul Ceria

Reading Time: 3 minutes

Sekelompok mahasiswa Ilmu Komunikasi FPSB Universitas Islam Indonesia mengadakan serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan ini dinamakan Rangkul Ceria. Nama Rangkul Ceria bertujuan agar mahasiswa dapat merangkul anak-anak untuk ceria bersama. Rangkul Ceria merupakan program sosial yang diadakan di Yayasan Sayap Ibu 2 Yogyakarta. Acara digelar dengan beberapa kegiatan. Misalnyapenyuluhan gaya hidup sehat dan praktik cuci tangan yang benar. Selain itu Rangkul Ceria juga melatih kreatifitas anak-anak dengan melukis pot bunga. Setelah melukis, anak-anak diajak menanam tanaman obat pada pot yang telah mereka lukis. Ada juga pertunjukan dongeng cerita tradisional dan beberapa fun games sebagai pelengkap acara.

Program ini bekerjasama dengan beberapa komunitas untuk mewujudkannya. Komunitas-komunitas itu misalnya Komunitas Teh Tarik Rasa Vanta dan Komunitas Lebah Ceria. Lokasi pelaksanaan program kami pilih di Yayasan Sayap Ibu 2 Yogyakarta. Yayasan Sayap Ibu kami pilih karena yayasan ini merupakan lembaga dengan anak-anak disabilitas/ difabel yang tentunya membutuhkan banyak perhatian dan pembelajaran. Rangkaian kegiatan seperti diatas juga dipilih karena untuk memperingati beberapa peringatan nasional maupun internasional.

Anak-anak Yayasan Sayap Ibu 2 dan 3 Yogyakarta berjumlah sekitar 33 orang. Mereka terbagi menjadi tiga kategori yaitu mampu rawat, mampu didik dan mampu latih. Mampu rawat adalah kategori anak-anak yang memiliki disabilitas ganda dan hanya mampu dirawat oleh Yayasan. Mereka sulit dalam berinteraksi. Mampu didik dan mampu latih adalah kategori anak-anak yang mampu diberi keterampilan dan disekolahkan oleh Yayasan. Anak-anak dalam kategori ini memiliki disabilitas ringan atau satu jenis disabilitas. Program Rangkul Ceria ini diikuti oleh 18 anak gabungan Yayasan Sayap Ibu 2 dan 3 yang masuk dalam kategori mampu didik dan mampu latih.

Program ini berlangsung selama tiga pekan setiap hari sabtu, Pada minggu pertama, 16 November 2019, kegiatan kami beri tajuk “Rangkul Hidup Sehat.” Rangkaian kegiatan terdiri dari penyuluhan gaya hidup sehat dan praktik cuci tangan dengan benar.

Kegiatan ini bekerja sama dengan komunitas Lebah Ceria. Komunitas ini merupakan komunitas yang fokus pada kesehatan tubuh dan gizi anak. Pada pertemuan pertama ini, Komunitas Lebah Ceria mengajak anak-anak ikut senam sehat, praktik cuci tangan serta fun games sebagai pelengkap acara. Ada juga acara talkshow interaktif. Pemilihan rangkaian kegiatan ini diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2019.

Minggu kedua,pada 23 November 2019, kami beri tajuk “DORA (Dolanan Anak Rangkul)” dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional pada tanggal 20 November 2019. Rangkaian kegiatan dibuka dengan senam sehat yang diikuti seluruh anak-anak. Kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan melukis pot sesuai dengan kreasi masing-masing. Melukis pot juga diselingi dengan fun games. Anak-anak dibiarkan berkreasi dengan berbagai warna cat dan menuangkan imajinasinya kedalam pot bunganya masing-masing.

Kemudian pada minggu terakhir pada 30 November 2019, rangkaian kegiatan dirancang mulai dari menanam tanaman obat pada pot yang telah dilukis pada minggu lalu, hingga menonton pertunjukan dongeng. Jenis tanaman obat yang ditanam ada empat macam. Misalnya, kumis kucing yang berfungsi sebagai obat darah tinggi, lalu daun ungu yang berfungsi untuk menyembuhkan wasir, brojolintang sebagai obat penurun panas, dan temulawak sebagai peningkat nafsu makan.

Setelah menanam pohon obat, kemudian anak-anak menyaksikan pertunjukan dongeng cerita daerah rakyat Bali yang berjudul I Belog. Pertunjukan ini adalah hasilkerjasama Rangkul Ceria dengan komunitas dongeng Teh Tarik Rasa Vanta. Instrumen yang digunakan pada saat mendongeng adalah boneka, ukulele dan nyanyian. Dan juga ditutup oleh kegiatan pentas seni yang ditampilkan oleh anak-anak yayasan, seperti menari, menyanyi dan baca puisi.

Program ini memberikan poster-poster cuci tangan yang ditempel di beberapa wastafel di sekitar Gedung Yayasan Sayap Ibu. Poster juga dilengkapi sabun cuci tangan dan lap agar anak-anak dapat terus menerapkan ilmu yang telah dipelajari. Tanaman obat juga disimpan di pekarangan bangsal putra yang sebelumnya gersang. Kami juga memberikan sembako dan kebutuhan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh yayasan. Sebagai penutup, kami memberikan kenang-kenangan juga berupa rangkuman rangkaian kegiatan selama tiga minggu.

 


Seri Manajemen Komunikasi Non Komersil. Mulai Desember 2019 hingga Maret 2020, kami akan mengunggah tulisan-tulisan mahasiswa seri tentang manajemen komunikasi non komersil di bawah supervisi Puji Hariyanti, S.I.Kom, M.I.Kom. Puji Hariyanti adalah dosen spesialis kajian klaster Komunikasi Pemberdayaan. Ia telah berkali-kali mendapatkan hibah-hibah dan riset soal pemberdayaan. Berikut ini adalah tulisan-tulisan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII tahun angkatan 2017 ketika mengambil mata kuliah Manajemen Komunikasi Non Komersil. Karya ini adalah bimbingan Puji Hariyanti dan suntingan A. Pambudi W.