Tiga Strategi Jurnal Akademik Terindeks Scopus
Masih jamak pengelolaan jurnal yang dikelola secara serabutan di Indonesia. Pola serabutan ini sering kali berimbas pada pengeloaan dan penjadwalan berantakan. Hal ini tentu saja adalah hal-hal yang menghambat sebuah jurnal untuk terindeks scopus.
Pada Webinar Pengelolaan Jurnal Internasional menuju Indeksasi Scopus yang diadakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII hal itu dijelaskan dan dirinci bagaimana meraih Indeks Scopus untuk jurnal di UII. Webinar yang dilaksanakan pada 13 Agustus 2022 tersebut mengadirkan Rozi, S. Pi., M. Biotech, seorang Manager Editor di Journal of Fisheries and Marine yang sudah terindeks Scopus dan Sinta 1.
Pambudi dan Zarkoni, pengelola Jurnal Komunikasi dan Asian Journal of Media and Communication (AJMC) Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti webinar ini untuk meningkatkan peluang AJMC dan Jurnal Komunikasi UII terindeks Scopus. Dalam webinar ini, Rozi banyak memberikan gambaran bagaimana ia mengelola jurnalnya sekaligus memberikan strategi tentang bagaiamana menembus indeksasi scopus.
Untuk terindeks Scopus, jurnal Indonesia saat ini masih menemui jalan yang terjal sekali. Tapi, tentu saja bisa diupayakan ketika memiliki komitmen yang kuat di antara para tim pengelola. Rozi memberikan tiga kriteria dan strategi untuk menuju jurnal dengan indeksasi scopus. Tiga kriteria tersebut adalah Kriteria non Teknikal, non teknikal, dan pemenuhan syarat minimum yang dibutuhkan.
Kriteria non teknikal
Kriteria non teknikal adalah kriteria yang harus dimiliki sebuah jurnal tetapi bersifat non teknis. Contohnya seperti mindset atau pola pikir antar pengelola tentang jurnal terindeks scopus. Kedua, adalah komitmen para pengelola jurnal. Setelah komitmen yang kuat antar pengelola, juga harus ditunjang dengan tim yang solid, memiliki awareness, serta memiliki target yang sama yakni scopus. Memiliki mindset, komitmen, dan tim yang solid ini juga harus ditopang dengan melakukan rapat rutin agar target terkelola sesuai timeline.
Kriteria teknikal
Selain kriteria non teknis, jurnal yang ingin terindeks scopus juga harus memenuhi beragam kriteria teknis seperti:
1) Memiliki Editor, reviewer, dan penulis yang beragam dari berbagai negara
2) Mengadakan konferensi International.
3) Melakukan update Jurnal memalui komunitas media sosial dan seminar
4) Adanya kolaborasi penulis dalam artikel jurnal
5) Memodifikasi kebijakan jurnal pada jurnal yang sebidang
Memenuhi Syarat Minimum
Kriteria Strategi yang sampaikan Rozi adalah keterpenuhan syarat minimun untuk terindeks scopus. Syarat minimun pertama adalah memenuhi 16 prinsip Best Practice yang dikehendaki DIrectory of Open Access Journal (DOAJ) pada penelitian ilmiah. Dan yang kedua adalah memenuhi syarat di atas 90% Pre-evaluation of Scopus Submission. Dalam Webinar Pengelolaan Jurnal Internasional menuju Indeksasi Scopus yang diadakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII tersebut, Rozi banyak memberikan berbagai strategi lain terkait indeksasi scopus dan memberikan gambaran bagaimana ia menjalankan beberapa jurnal yang ia kelola. Lebih lengkapnya video webinar tersebut dapat di lihat di tautan berikut.