Teatime: Tidak Naik Kelas Dua Kali Hingga Jadi Juara Nasional

Reading Time: 2 minutes

Perjalanan seorang mahasiswa yang broken home hingga mendapatkan beasiswa Unggulan Universitas Islam Indonesia (UII). Arul Sulaiman namanya. Percaya atau tidak, menurutnya, kekuatan sebuah ayat Al Qur’an mendongkraknya menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda.

Dalam bincang santai Teatime, sebuah program obrolan santai sore yang diadakan rutin oleh international Program Ilmu Komunikasi UII, menghadirkan Arul Sulaiman. Teatime pada jumat 18 Februari 2022 ini bertajuk The Importance of the Personal Branding and Scholarship for Higher Education Student. Arul menceritakan kisah hidupnya dan bagaimana ia menjalani kuliahnya dengan Beasiswa Unggulan UII.

Arul tumbuh besar di tengah keluarga yang kurang harmoni. Orangtuanya berpisah saat ia usia kelas 1 Sekolah dasar. Hal itu membuatnya hidup dengan kondisi psikologis yang berantakan. “Aku nggak naik kelas dua kali. Saat itu aku kayak nggak terurus. Nggak pernah belajar, sering bolos sekolah,” ungkap Arul menceritakan kisahnya.

Di umur sekitar 10 tahun, Tuhan menunjukan keajaiban padanya. Arul begitu mengimani sebuah ayat dalam surat Al Baqarah 143 tentang sabar dan sholat sebagi penolong: Hai orang-orang yang beiman, jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu. Sesungguhnya, Allah bersama orang-orang yang sholat dan sabar. “Aku percaya itu. Saat itu aku aplikasikan semua itu. Di Al Baqarah ayat 143, aku ingat banget,” kenang Arul pada masa-masa kelamnya.

“aku aplikasikan itu. Aku sabar dan sholat. Dan aku jadi bisa berpikir apa yang seharusnya aku lakukan,” ungkap Arul. Mahasiswa yang sejak SMP memutuskan untuk tinggal sendiri ini terus menyibukan diri dengan berbagai kegiatan untuk berprestasi. “Aku harus survive. Aku ikut kegiatan yang bisa mengasah skill, ikut berbagai perlombaan baik tingkat kabupaten, hingga nasional bahkan internasional.”

“Hingga akhirnya aku mendapatkan beasiswa unggulan ini. aku harus menjadi lebih baik setiap hari,” ungkapan terakhir ini seolah menjadi jalan hidupnya sejak lama.

Kehidupan Kuliah Sebagai Mahasiswa 

Mendapatkan beasiswa ini menjadi salah satu kebanggaan karena awardee harus melewati seleksi yang cukup ketat dengan hanya memilih 20 orang dari ribuan pelamar. “Beasiswa ini menjadi salah satu yang membuat aku, dengan latar belakang kehidupanku yang nggak naik dua kali, saya makin tertantang memperbaiki diri, makin baik di kemudian hari.”

Terlebih, dengan mendapatkan beasiswa unggulan ini mahasiswa dipersiapkan betul untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi dan aktif. “KIta juga ada kelas persiapan khusus. Selain itu juga untuk bisa mempertahankan beasiswa, IPK tidak boleh kurang dari 3.7, dan juga harus aktif ikut PKM,” lanjut Arul. PKM adalah Program Kreatifitas Mahasiswa yang diadakan oleh Kemenristek Dikti.