Teatime: Bagaimana Mempersiapkan Magang Komunikasi
Di semester akhir masa perkuliahan, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan magang (internship). Mahasiswa bertanggungjawab untuk mencari perusahaan atau instansi tempatnya akan menimba ilmu sebelum siap kerja di dunia nyata pasca kelulusan. Magang ini penting untuk dilakukan oleh mahasiswa karena, dari berbagai pengalaman alumni sebelumnya, sangat menentukan dunia kerjanya di masa berikut.
Maulida Fitria Averoes, alumni ilmu komunikasi 2017, adalah satu dari mereka yang mengalaminya. Dalam acara Teatime, ngobrol santai yang rutin diadakan oleh International Program of Communication Department, Universitas Isam Indonesia (IPC UII), pada 7 Januari 2022. Fia, panggilan akrab Maulida, menceritakan bagaimana dia mempersiapkan diri untuk magang. Alumni, yang kini adalah User Success Executive di Sirclo, ini juga bercerita bagaimana ia menjalani pemagangan.
Listing perusahaan
Dalam acara ngobrol santai yang bertajuk ‘The Virtue of Internship in determining future career’ itu, Fia mengaku mulai mempersiapkan diri untuk magang jauh-jauh hari sebelum masa magang datang. “Aku mulai riset perusahan mana yang bakal aku apply. Perusahaan apa, bergerak di bidang apa base-nya di mana, dan visi-misinya apa,” katanya.
“Aku mulai listing company sudah dari bulan November,” kata Fia. Jika dihitung dari proses magang berarti itu masih 3-4 bulan sebelum masa magang dimulai. Fia juga banyak menyiapkan list perusahaan. Ia bahkan apply ke 10 perusahaan yang ia tuju. “Siapa tahu aku nggak masuk, aku masih punya cadangan lain,” kata Fia.
Tugas Kuliah, Gambaran Dunia Kerja
Sering sekali mahasiswa dihadapkan pada tugas yang setumpuk dan tak tahu apa gunanya. Hal ini juga sempat dialami oleh Fia. Dia ingat saat itu mendapat tugas untuk memetakan stakeholder saat di bangku kuliah. Dia sampai mengeluh, “buat apa sih tugas begini,” keluh Fia saat itu.
Sebaliknya kini, saat ia sudah di dunia kerja, ia justru bersyukur dulu pernah mendapatkan mata kuliah-mata kuliah tersebut. “Kalau banyak tugas , percayalah terpakai,” ungkap Fia.
Fia yang kini perkerjaannya banyak berhubungan dengan stakeholder, sangat bersyukur pernah mendapatkan mata kuliah memetakan stakeholder. “Aku lagi pegang client corporate bisnis bidang pertanian, stakeholder siapa aja, baik internal maupun eksternal. Lalu bagaimana kita harus komunikasi dengan mereka. Jadi nggak kaget waktu di dunia kerja.”