Teatime #9: Meraih dan Menapaki Jalan Karir Impian

Reading Time: 2 minutes

Selama masa pandemi, kegiatan mencari berita di berbagai media tetap harus berjalan. Apabila sebagai jurnalis pada kondisi biasa mereka harus keluar untuk mencari berita dan melakukan wawancara, maka ada sedikit perbedaan di masa pandemi. Begitulah cerita pengalaman Retyan Sekar, seorang Jurnalis, di acara bincang-bincang ‘Teatime’ besutan Jurusan Komunikasi International Program (IP) UII pada 30 Agustus 2020.

Hampir selama satu jam, dipandu Annisa Putri Jiany, ia berbagi kisah menekuni jalan karir sebagai jurnalis. Live Instagram ‘Teatime’ kali ini yang mengangkat tema “Study Life Impact to Carrier”, mengulik pengalaman alumni Jurusan Ilmu Komunikasi UII angkatan 2015 ini.

Retyan, sapaan akrabnya, mengatakan bekerja di media online pun harus punya cara untuk tetap mendapatkan narasumber dan menyelesaikan berita di segala kondisi. Pada masa pandemi wawancara dapat dilakukan secara daring dan beberapa informasi dapat dicari melalui media sosial. Berbeda sangat dengan masa sebelum pandemi.

Meski sekilas karirnya terlihat mulus, tetapi nyatanya kesukaannya pada dunia jurnalistik tak didapat dengan waktu yang pendek. Pengalamannya dalam jurnalisme sudah ia pupuk dari kecil.

Minat Jurnalisme Sedari Dini

Sejak kecil Retyan selalu suka mengikuti berbagai lomba story telling dan puisi. Hal inilah yang membuatnya terbiasa menulis dan berbicara di depan umum. Retyan juga sangat suka bicara di depan kamera dan telah mengenal dunia broadcasting sejak umur sembilan tahun. Hingga pada tahun 2007 Retyan diajak untuk ikut serta dalam pembuatan film dokumenter dan dipilih sebagai reporter cilik.

Ketika kuliah di Universitas Islam Indonesia (UII), Retyan sempat bergabung dalam lembaga pers mahasiswa UII yang dikenal dengan nama Himmah. Retyan mengatakan, melalui Himmah ia banyak belajar terkait kepenulisan, dasar-dasar Jurnalisme, kerjasama tim, dan kepekaan akan isu internal. Selain itu, ia juga mendapatkan pengalaman dalam menghadapi dunia global ketika bergabung di UII MUN dan Jogja International Delegates.

Ketertarikan Retyan pada jurnalisme membuatnya memilih Program Studi Ilmu Komunikasi UII. “Dari awal masuk Ilmu Komunikasi udah mantap masuk peminatan Jurnalisme. Menurutku, Jurnalisme itu seru banget. Kita jadi punya teman yang sepaham untuk bertukar pikiran sekaligus jadi teman main. Karena dari kecil sering ikut lomba yang berhubungan sama bicara di depan umum, tanpa sadar itu yang membentuk aku,” ujar Retyan.

Meraih dan Menapaki Jalan Karir Impian

Retyan yang saat ini bekerja di media online Kumparan, pada awalnya hanya ingin mengetahui bagaimana cara kerja media online. Ketika di Kumparan ia banyak diajarkan bagaimana penulisan dan struktur tulisan yang benar. Hal ini membuatnya bertekad untuk terus memperbaiki pola kepenulisan.

Meskipun memiliki pengalaman magang di Kompas TV, Retyan sejak lulus tidak terlalu percaya diri dengan kemampuannya menulis. Sehingga ia memilih untuk mencari tantangan kerja yang mengharuskannya mengembangkan kemampuan menulis.

Namun, apakah karir impian cukup diraih hanya dengan didukung oleh antusiasme atau ketertarikan? Retyan berpesan bahwa untuk dapat meraih impian, kuncinya adalah dengan menetapkan tujuan. Menurutnya, karena dengan memiliki tujuan, keputusan yang diambil akan terasa lebih rasional.

Meski pandemi mendera dan menghambat pekerjaannya, ia berpesan agar selalu cerdas melihat sisi positif dari segala peristiwa. “Hidup bukan kompetisi. Ini masa sulit bagi semua orang, dan jangan menyalahkan diri sendiri atas semua yang terjadi di situasi seperti ini. Karena target yang udah direncanakan kacau bukan berarti bisa menyalahkan diri sendiri. Berpikiran negatif boleh, tapi coba untuk mengambil sisi positifnya. Kita justru bisa belajar apapun di situasi sekarang, misalnya Bahasa Inggris, dan lain-lain,” ujarnya.

———–

Penulis: Fitriana Ramadhany (Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UII – Magang Program Internasional Jurusan Ilmu Komunikasi UII)

Editor: A. Pambudi W