Tag Archive for: komunikasi kreatif

Reading Time: 2 minutes

It is best if each of us can understand what and how the difference between creative and counterproductive in making works. Many challenges arise to get to creativepreneur in today’s digital era. From a matter of ideas, capital, networks, to market segments. However, if you have understood how, it is not too much to say that the challenge is just a matter of limits in mind. Not only research, but also creative ideas are the commander in achieving the “title” of creativepreneur.

Being a creativepreneur, it’s good to be able to distinguish between creative and counterproductive. “The first is, you can be said to be counterproductive if you work in the same ways over and over again. On the other hand, if you have worked with a new approach, then you deserve to be called creative,” said Adhitya Maulana, on Thursday, April 15, 2021 in Studium. General at the 26th Anniversary of FPSB UII. Maulana is MAHIR’s Chief Operation and a speaker at various entrepreneur discussion sessions.

The second difference between creative and counterproductive is flexibility. If creative people are always flexible and dynamic, counterproductive people work monotonously and always expose themselves to various boundaries.

As a result, creative people always appear as creators and initiators rather than followers and followers. “Usually creative people are always open to opportunities that arise. Meanwhile, people who work counterproductively are closed and anti-change,” he said.

So by itself the audience can judge that creative people are more independent than people who are always counterproductive who always depend on other people in every episode of their life.

So, it’s no wonder that many people yearn to be creative. Then, what can be done to get creative ideas in business?

Five (5) of these to get creative ideas 

First, discussion & brainstorming. This process is important to get feedback from others about the strengths and weaknesses, and get different views. This is a kind of anticipation of failure at the beginning of the process of finding creative ideas. Second, multiply surfing in a constructive virtual world and relate to your creativity.

Then the third, “improve the culture of reading,” said Adhitya giving advice. “We can learn from great people in the world who read an average of 40 books a year. The book provokes a lot of crazy ideas from unexpected people,” he said.

Also involve the ecosystem that supports you to thrive and thrive. This is the fourth step. According to Adhitya, this ecosystem is important, for example, he always chooses to associate with people who have the same vision. This ecosystem will be an important support system in building a business.

The fifth point is to practice to be more structured and organized. Neat. “Start to organize yourself and be disciplined. This will help you find a pattern of success in business. Without it, it is impossible for a business to be big and progressive,” said Adhitya.

 

Reading Time: 2 minutes

Sebaiknya, tiap-tiap kita dapat memahami apa dan bagaimana perbedaan kreatif dan kontraproduktif dalam berkarya. Banyak tantangan muncul untuk menuju creativepreneur di era digital saat ini. Dari soal ide, modal, jaringan, hingga segmen pasar. Namun, jika telah mengerti caranya, rasanya tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa tantangan itu hanyalah soal batasan dalam angan. Tidak hanya riset, tapi juga ide kreatif adalah panglima dalam mencapai “gelar” creativepreneur.

Menjadi creativepreneur baiknya bisa bedakan mana kreatif, mana kontraproduktif. “Yang pertama, adalah, kamu bisa dibilang kontraproduktif jika kamu bekerja dengan cara-cara sama secara berulang. Namun sebaliknya, jika kamu telah bekerja dengan pendekatan baru, maka kamu layak disebut kreatif,” kata Adhitya Maulana, pada Kamis 15 April 2021 dalam Studium General di Milad ke 26 FPSB UII. Maulana adalah Chief Operation MAHIR dan pembicara dalam beragam sesi diskusi enterpreneur.

Beda kedua antara kreatif dan kontraproduktif adalah soal fleksibilitas. Jika orang kreatif selalu fleksibel dan dinamis, orang kontraproduktif bekerja monoton dan selalu menghadapkan diri pada beragam batasan.

Akibatnya, orang yang kreatif selalu tampil sebagai kreator dan inisiator ketimbang pengikut dan pengekor (follower). “Biasanya orang kreatif juga selalu terbuka akan peluang-peluang yang muncul. Sedangkan orang yang bekerja dengan kontraproduktif justru tertutup dan anti perubahan,” ungkapnya.

Maka dengan sendirinya khalayak dapat menilai bahwa orang kreatif lebih independen dibanding orang yang selalu kontraproduktif  yang selalu bergantung pada orang lain dalam tiap episode kehidupannya.

Maka, tak heran jika banyak orang mendamba menjadi kreatif. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ide kreatif dalam usaha?

Lima (5) hal ini yang dilakukan maulana untuk mendapatkan ide kreatif dalam usahanya

Pertama, Diskusi & brainstorming. Proses ini penting untuk mendapatkan Feedback dari orang lain tentang kelebihan dan kekurangan, serta mendapatkan pandangan yang berbeda. Hal ini menjadi semacam antisipasi kegagalan di awal proses pencarian ide kreatif. Kedua, perbanyak berselancar di dunia maya yang konstruktif dan berhubungan dengan kreatifitasmu.

Lalu yang ketiga, “tingkatkan budaya membaca,” kata Adhitya memberi saran. “Kita bisa belajar dari orang-orang hebat dunia yang rata-rata membaca 40 buku dalam setahun. Buku itu memancing banyak ide-ide gila dari orang tak terduga,” katanya.

Libatkan juga ekosistem yang mendukung Anda untuk maju dan berkembang. Ini langkah keempat. Menurut Adhitya, ekosistem ini penting, misalnya selalu memilih bergaul dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama. Ekosistem ini akan menjadi support sytem (sistem daya dukung) yang penting dalam membangun usaha.

Poin yang kelima adalah berlatih untuk lebih terstruktur dan terorganisasi. Rapi. “Mulailah untuk menata diri dan disiplin. Hal ini akan membantu Anda menemukan pola sukses dalam usaha. Tanpanya, mustahil usaha bisa jadi besar dan maju,” kata Adhitya.