Milad 26 FPSB UII: Lima Cara Menggali Ide Kreatif Menuju Creativepreneur

Reading Time: 2 minutes

Sebaiknya, tiap-tiap kita dapat memahami apa dan bagaimana perbedaan kreatif dan kontraproduktif dalam berkarya. Banyak tantangan muncul untuk menuju creativepreneur di era digital saat ini. Dari soal ide, modal, jaringan, hingga segmen pasar. Namun, jika telah mengerti caranya, rasanya tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa tantangan itu hanyalah soal batasan dalam angan. Tidak hanya riset, tapi juga ide kreatif adalah panglima dalam mencapai “gelar” creativepreneur.

Menjadi creativepreneur baiknya bisa bedakan mana kreatif, mana kontraproduktif. “Yang pertama, adalah, kamu bisa dibilang kontraproduktif jika kamu bekerja dengan cara-cara sama secara berulang. Namun sebaliknya, jika kamu telah bekerja dengan pendekatan baru, maka kamu layak disebut kreatif,” kata Adhitya Maulana, pada Kamis 15 April 2021 dalam Studium General di Milad ke 26 FPSB UII. Maulana adalah Chief Operation MAHIR dan pembicara dalam beragam sesi diskusi enterpreneur.

Beda kedua antara kreatif dan kontraproduktif adalah soal fleksibilitas. Jika orang kreatif selalu fleksibel dan dinamis, orang kontraproduktif bekerja monoton dan selalu menghadapkan diri pada beragam batasan.

Akibatnya, orang yang kreatif selalu tampil sebagai kreator dan inisiator ketimbang pengikut dan pengekor (follower). “Biasanya orang kreatif juga selalu terbuka akan peluang-peluang yang muncul. Sedangkan orang yang bekerja dengan kontraproduktif justru tertutup dan anti perubahan,” ungkapnya.

Maka dengan sendirinya khalayak dapat menilai bahwa orang kreatif lebih independen dibanding orang yang selalu kontraproduktif  yang selalu bergantung pada orang lain dalam tiap episode kehidupannya.

Maka, tak heran jika banyak orang mendamba menjadi kreatif. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan ide kreatif dalam usaha?

Lima (5) hal ini yang dilakukan maulana untuk mendapatkan ide kreatif dalam usahanya

Pertama, Diskusi & brainstorming. Proses ini penting untuk mendapatkan Feedback dari orang lain tentang kelebihan dan kekurangan, serta mendapatkan pandangan yang berbeda. Hal ini menjadi semacam antisipasi kegagalan di awal proses pencarian ide kreatif. Kedua, perbanyak berselancar di dunia maya yang konstruktif dan berhubungan dengan kreatifitasmu.

Lalu yang ketiga, “tingkatkan budaya membaca,” kata Adhitya memberi saran. “Kita bisa belajar dari orang-orang hebat dunia yang rata-rata membaca 40 buku dalam setahun. Buku itu memancing banyak ide-ide gila dari orang tak terduga,” katanya.

Libatkan juga ekosistem yang mendukung Anda untuk maju dan berkembang. Ini langkah keempat. Menurut Adhitya, ekosistem ini penting, misalnya selalu memilih bergaul dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama. Ekosistem ini akan menjadi support sytem (sistem daya dukung) yang penting dalam membangun usaha.

Poin yang kelima adalah berlatih untuk lebih terstruktur dan terorganisasi. Rapi. “Mulailah untuk menata diri dan disiplin. Hal ini akan membantu Anda menemukan pola sukses dalam usaha. Tanpanya, mustahil usaha bisa jadi besar dan maju,” kata Adhitya.