Tag Archive for: ilmu komunikasi

Kaliurang Festival Hub

Pemutaran Film :
Kamis, 27 Juni dan Jum’at, 28 Juni 2024
13.00 – 15.00

Diskusi :
Jum’at, 28 Juni 2024
15.00 – 17.00

Onsite – RAV Lantai 3 Prodi Ilmu Komunikasi, UII Yogyakarta

Pembicara:
– Kemala Astika (Program Director Festival Film Bahari) @akbarrafs
– Doni Kus Indarto ( Advisory Board Festival Film Bahari)

Moderator :
Rizka Aulia (Kru Film Bertemakan Perempuan Nelayan)

Terbuka untuk umum.
Free entry and limited seat.

Milad

Tema besar dalam agenda milad Prodi Ilmu Komunikasi UII ke 20 tahun adalah “Bertransformasi dan Memberdayakan”. Tema ini merupakan bagian dari landasan Communication for Empowerment yang digagas sepuluh tahun silam (2014).

Serangkaian agenda digelar sejak 21 Juni hingga 16 Juli 2024 mendatang, perayaan dibuka dengan Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi. Momen ini dihadiri oleh mahasiswa dan sivitas akademika di lingkungan FPSB.

Perjalanan menuju 20 tahun merupakan upaya dan kerja keras dari berbagai pihak, dalam sambutannya Kaprodi Ilmu Komunikasi, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D menyebutkan bahwa pencapaian ini perlu disyukuri. Prodi Ilmu Komunikasi terus bertumbuh, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Transformasi ini adalah wujud kerja keras kolektif, dengan semangat pemberdayaan harapannya Prodi Ilmu Komunikasi mampu hadir sebagai solusi dan pemecahan masalah ketidakadilan sosial, serta peningkatan kapasitas SDM melalui berbagai pemberdayaan dan riset.

“Perjalanan (pencapaian) dari tidak terakreditasi, akreditasi C, akreditasi A, akreditasi Unggul, dan kita Insya Allah akan membuka S2 dan seterusnya itu adalah pencapaian-pencapaian yang harus kita syukuri,” ujarnya memberi sambutan.

Menurut Wakil Dekan FPSB Bidang Keagamaan, Nizamuddin Shadiq, S.Pd., M.Hum, Ph.D. inovasi yang dilakukan Prodi Ilmu Komunikasi cukup progresif.

“Saya kira Prodi Ilmu Komunikasi salah satu pionir di fakultas (FPSB) yang geraknya itu sangat mantap. Beragam inovasi, kegiatan, program sudah dilakukan dan buktinya selalu bertumbuh, bergerak dan kita saksikan InsyaAllah tahun ini semoga program S2 bisa segera dibuka dan menerima mahasiswa baru,” jelasnya.

Usai merefleksikan perjalalan Prodi Ilmu Komunikasi selama 20 tahun, acara dilanjutkan dengan membunyikan kentongan. Sebanyak 20 kentongan dibunyikan serentak oleh mahasiswa, dosen, dan staf secara serempak.

Menurut Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA. aksi ini dipilih karena kentongan adalah simbol untuk terus bergerak dan bangkit.

“Ini bukan hanya art tapi simbolis, jumlahnya 20 aslinya 26 tahun reformasi tapi hari ini cukup 20 karena kita merayakan 20 tahun Program studi Ilmu Komunikasi. kentongan adalah simbol untuk selalu bangkit, bergerak,” tuturnya.

Meski banyak capaian yang telah diraih, harapannya Prodi Ilmu Komunikasi terus memperbaiki kualitasnya.

“Biasanya dipakai kalau ada kejadian emergency, peristiwa yang memaksa kita bersama-sama untuk bergerak. Hari ini 20 tahun maknanya Komunikasi UII, UII Indonesia dalam situasi yang harus bergerak, harus terus melihat ke depan. 20 tahun mungkin tidak terlalu muda tapi bisa jadi masih milenial. 20 tahun adalah suatu pencapaian, 20 tahun adalah kerinduan semangat untuk bergerak lebih baik lagi dari sekarang,” tandasnya.

Perayaan itu tentu disambut suka cita oleh seluruh sivitas akademika FPSB, setelah doa bersama agenda dirayakan makan siang bersama secara sederhana. Angkringan yang merakyat, duduk lesehan tanpa sekat.

Milad

Memasuki usia ke 20 tahun, Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar agenda yang berbeda. 21 Juni 2024 menjadi momen pertama kalinya perayaan milad, rangkaian agenda telah disusun hingga tema disiapkan dengan matang. Tajuk Bertransformasi dan Memberdayakan dipilih sebagai bentuk komitmen Communication for Empowerment yang selama ini menjadi landasan.

Agenda pembuka pada Jumat siang itu adalah Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi dihadiri oleh mahasiswa, dosen, hingga staf di lingkungan FPSB. Dibuka oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D. sebuah puisi dibacakan sebagai bagian refleksi perjalanan dan perjuangan 20 tahun terakhir.

Beliau juga menyebut jika pencapaian yang telah diraih Prodi Ilmu Komunikasi merupakan kerja kolektif berbagai pihak.

Puisi ini menyiratkan bagaimana Prodi Ilmu Komunikasi sebagai ruang saling bertukar gagasan demi sebuah inovasi menembus zaman.

PUISI MILAD 20 Tahun Prodi Komunikasi UII

Oleh: Iwan Awaluddin Yusuf

Dari lereng Merapi tumbuh bersemi, Dua dasawarsa terus berinovasi

Betransformasi menempa diri, dengan semangat pemberdayaan untuk mengabdi

Berpikir kritis mengakar kuat, meskipun tak selalu lahir sepakat

Berkembang, bergerak,

Berbalut riak dan gejolak,

Seperti guntur dan kilat yang bergemuruh saat hujan

Prodi adalah rumah yang selalu memberi kehangatan

Lewat gagasan dan mimpi

Bersama berkolaborasi menajamkan visi

Berakhir satu muara, memohon ridho Ilahi, Agar prodi komunikasi semakin diberkahi, Selamat Milad Prodi Komunikasi UII.

Kaliurang, 21 Juni 2024

 

Rangkaian Agenda Milad ke-20

21 Juni 2024

Angkringan Guyub Keluarga Prodi Ilmu Komunikasi

25 Juni 2024

Peluncuran buku “Negara, Media, dan Jurnalisme di Indonesia Pasca Orde Baru”

25 Juni – 16 Juli 2024

Pameran Artefak Museum Digital Harian Kedaulatan Rakyat “Transisi Politik 1946, 1948, 1965, 1998, 2012”

27 – 28 Juni 2024

Kaliurang Festival Hub – Seri 5 bersama Festival Film Bahari, Cirebon

2 Juli 2024

Research Day “Media and Communication”

3 Juli 2024

Orasi Kebudayaan “Teknologi Digital dan Masa depan Manusia”

Itulah persembahan puisi dari Kaprodi Ilmu Komunikasi pada pembukaan rangkaian milad ke-20. Dua dasawarsa merupakan momentum yang patut dirayakan namun inovasi tetap terus dilakukan demi memperbaiki kualitas sebagai institusi pendidikan.

Milad

Perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) selama 20 tahun tentu tidaklah sederhana. Mulai beroperasi pada 17 Juni 2004, institusi ini telah meluluskan lebih dari 1300 mahasiswa. Tak hanya itu, berbagai pencapaian telah diraih untuk menyempurnakan kualitasnya dalam bidang pendidikan.

Mimpi Prodi Ilmu Komunikasi UII di tahun 2030 yang tersurat pada visinya adalah menjadi program studi terkemuka di Asia Tenggara dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat pada bidang kajian Ilmu Komunikasi.

Mimpi tersebut diwujudkan perlahan namun pasti melalui semangat “Communication for Empowerment” atau komunikasi pemberdayaan sejak 2014 lalu.

Sementara, inovasi yang diluncurkan tahun 2023 yakni “Follow Your Passion, Explore Your Opportunity” menjadi sugesti pamungkas untuk mahasiswa dan calon mahasiswa Gen Z yang memiliki jiwa dinamis untuk bertumbuh bersama Prodi Ilmu Komunikasi UII.

Inovasi akan terus dilakukan untuk mencapai target-target yang telah direncanakan, berikut berbagai catatan pencapaian yang telah dilalui Prodi Ilmu Komunikasi UII dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Timeline Perjalanan Prodi Ilmu Komunikasi

Tahun 2004

Pada 17 Juni Prodi Komunikasi UII resmi beroperasi.

Tahun 2007

Untuk pertama kalinya Prodi Ilmu Komunikasi UII menerima mahasiswa asing pertama yakni Onn Mohd Zin asal Malaysia. Ia merupakan lulusan program diploma dadi salah satu universitas di Australia. Informasi terakhir alumni asal negeri Jiran bekerja sebagai Direktur Keuangan Les’ Copaque.

Tahun 2010

– Deretan dosen, staf, dan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi berperan dalam kerelawanan Jalin Merapi saat erupsi Gunung Merapi.

– Menerbitkan buku Potret Manajemen Media di Indonesia, kala itu Prodi Ilmu Komunikasi UII menjadi satu-satunya jurusan Ilmu Komunikasi di Indonesia dengan peminatan manajamen media.

Tahun 2014

  • Setelah 10 tahun perjalannya dalam bidang pelayanan pendidikan, untuk pertama kalinya meraih akreditasi A.
  • CCCMS (Confecene on Communication, Culture and Media Studies), merupakan konferensi internasional pertama yang digelar 2 tahun sekali. Tahun ini merupakan gelaran ke-7.

Tahun 2016

  • Double degree pertama dengan Youngsan University, Korea Selatan yang diikuti 4 mahasiswa angkatan 2013.

Tahun 2018

Pembukaan International Program of Communication. Enam tahun berjalan program ini telah menerima mahasiswa asing dari berbagai negara mulai dari Thailand, Malaysia, hingga Yaman.

Tahun 2019

  • Kembali meraih dan mempertahankan akreditasi A yang diraih lima tahun sebelumnya
  • Doktor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi UII

Tahun 2020

  • Pembentukan Forum Amir Effendi Siregar dibangun untuk merawat dan memperkaya wacana intelektual studi komunikasi dan media. Forum ini juga didedikasikan untuk Amir Effendi Siregar yang telah menghidupkan semangat intelektual, pegiat media, dan juga pendiri Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia.
  • Pojok Amir Effendi Siregar adalah daftar katalog buku warisan Amir Effendi Siregar. Mahasiswa, peneliti, dosen, jurnalis, aktivis, dan masyarakat umum dapat mengakses kekayaan intelektual ini. Sebagian besar di antaranya adalah karya tulis dan pemikiran Amir Effendi Siregar dalam berbagai tema: Pers Mahasiswa, Pers, Penyiaran, Media dan demokrasi, ekonomi politik media, media dan budaya, serta berbagai macam kajian komunikasi.

Tahun 2021

Tiga doktor lulus bersamaan dan kembali dari tugas belajar

Tahun 2022

  • Prodi dengan Kinerja Terbaik dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas Islam Indonesia TAhun 2021 (penghargaan SK Rektor Februari 2022).

Tahun 2023

  • Memperoleh akreditasi unggul
  • Profesor pertama di Prodi Ilmu Komunikasi sekaligus di FPSB

Tahun 2024

  • Milad ke-20

Itulah catatan timeline pencapaian-pencapaian yang diraih Prodi Ilmu Komunikasi UII sebagai institusi pendidikan dalam 20 tahun terakhir.

Ilmu Komunikasi

17 Juni 2024 menjadi momentum istimewa bagi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), pasalnya tepat di tahun ini menginjak usia ke 20 tahun.

Berdiri sejak 17 Juni 2004 telah membawa Prodi Ilmu Komunikasi UII mengalami banyak capaian yang signifikan. Mulai status akreditasi hingga prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.

Dalam perjalanan hidup, 20 tahun adalah usia dewasa yang sangat dinamis. Meninggalkan masa akhir remaja tentu berbagai aspek sosial dan emosional dalam pertambahan usia akan mengubah banyak hal mulai dari aktivitas hingga peran. Menurut teori yang disampaikan George Vaillant, seseorang perlu memiliki dan menemukan makna di sepanjang hidupnya. Sementara makna dalam diri seseorang dapat ditemukan melalui pekerjaan (Sterns & Huyck, 2001).

Berbagai usaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran terus dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII, mulai dari inovasi kurikulum, kerjasama berskala nasional hingga internasional, mengoptimalkan kerja pengabdian dan riset demi pemecahan masalah ketidakadilan sosial, serta peningkatan kapasitas SDM.

Kerja-kerja tersebut dilakukan demi tercapainya visi 2030 menjadi program studi terkemuka di Asia Tenggara dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang keilmuan komunikasi dengan semangat keislaman dan keindonesiaan.

Milestone Prodi Ilmu Komunikasi 2034

Ada banyak mimpi untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII 10 tahun mendatang. Mimpi-mimpi itu tengah diupayakan. Berikut beberapa catatan yang akan menjadi pengingat, berbagai mimpi yang disampaikan oleh Kaprodi dari masa ke masa.

“20 tahun itu artinya usia cukup dewasa ada hal yang sudah dicapai dan masih banyak yang belum. Organisasi yang sehat adalah yang terus punya mimpi terus punya ambisi apalagi ini organisasi akademik berarti harus punya visi besar. apa yang harus dikontribusikan terutama ilmu komunikasi itu untuk kehidupan masyarakat kemudian bangsa dan dunia. Kira-kira kalau 10 tahun ke depan apa milestone yang harus dicapai? pertama adalah menjadi unggul bukan status unggulnya yang penting tapi unggul sebagai rujukan misalnya akademi tertentu spesialisasi tertentu. Kita punya mimpi we have a dream to be school kaliurang, everyone come from all of the world may come here Kaliurang, I mean this area to engage with the academic, publishing, researching, writing, teaching, to understand the ecosystem of Indonesia the bussines of communication and also how communication science can be a tool of vehicle for Indonesian democracy.” Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si., MA – Kaprodi Ilmu Komunikasi Periode 2004 – 2008

“Terima kasih kami ucapkan kepada segenap masyarakat luas kepada seluruh civitas akademika UII serta berbagai mitra yang telah menjadi pendukung penuh terhadap perkembangan program studi ini. Dalam 10 tahun mendatang kami berharap dan bertekad agar program studi ini dapat terus menguatkan kiprahnya dalam bidang Ilmu Komunikasi di skala nasional maupun skala global kami berusaha bersungguh-sungguh agar program studi ini dapat tumbuh dengan baik dan berkembang termasuk diantaranya mudah-mudahan dalam tempo yang tidak lama lagi kami dapat membuka program studi S2 untuk bidang ilmu komunikasi di universitas Islam Indonesia maju terus ilmu komunikasi UII dirgahayu yang ke 20.” Dr. Anang Hermawan, S.Sos., MA – Kaprodi Ilmu Komunikasi Periode 2008 – 2014

“Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia 10 tahun ke depan akan menjadi salah satu rujukan pengembangan keilmuan komunikasi di level global terutama ketika berbicara kajian-kajian komunikasi di Asia Tenggara dengan perspektif Timur dengan perspektif yang berbeda dari teori-teori komunikasi yang telah berkembang yang selama ini dikembangkan dalam konteks masyarakat Barat. Menjadi center of scholarship of communication recognize globaly and more of importantly in the southeast Asian level.” Muzayin Nazaruddin, S.Sos., MA., Ph.D (Candidate) – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2014 – 2018

“Semoga Prodi Ilmu Komunikasi UII bisa terus mengembangkan nilai-nilai komunikasi pemberdayaan dan komunikasi profetik sehingga menjadi rujukan bagi Prodi Ilmu Komunikasi lainnya di Indonesia.” Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2018 – 2022

“Saya berharap Prodi Ilmu Komunikasi 10 tahun yang akan datang satu punya gedung sendiri yang representatif gedung yang bagus yang menunjang semua kebutuhan Prodi baik untuk mahasiswa, dosen, dan stafnya. Selain itu secara akademik akan membuka S2 dan nanti akan membuka S3 juga sehingga menjadi Prodi yang dirujuk oleh banyak kalangan di Indonesia maupun di Asia Tenggara, Syukur-syukur di tingkat dunia. Terakhir yang paling penting Prodi semakin memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat di sekitarnya.” Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D – Kaprodi Ilmu Komunikasi UII Periode 2022 – Sekarang

Itulah deretan catatan dan harapan untuk Prodi Ilmu Komunikasi UII, semoga di tahun 2034 ketika catatan ini dibuka satu per satu mimpi telah terwujud.

Mapres

Puncak milad Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII ke 29 tahun diwarnai dengan berbagai penghargaan dan prestasi untuk mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan.

Rangkaian acara puncak milad pada 12 Juni 2024 diawali dengan sambutan dari Dekan FPSB UII, Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog, dalam kesempatan itu beliau menyampaikan bagaimana sejarah FPSB yang didirikan oleh tokoh-tokoh yang penuh dedikasi.

Dua nama founding fathers FPSB yang disebutkan adalah Dr. H. Djamaludin Ancok dan Drs. Muh. Bachtiar, MM. dalam momen tersebut Ibu Dekan mengajak seluruh sivitas akademika untuk meneladani para pendiri.

Founding fathers kita adalah orang-orang berdedikasi, mengingat kembali jasa beliau dan keteladanan beliau,” ujar Dekan FPSB.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan Studium Generale bertajuk “Pelangi tak Selalu Indah” oleh Agung Sugiarto founder Yayasan Peduli Sahabat. Isu LGBT di Indonesia dibahas detail agar masyarakat semakin aware dan dapat mendeteksi lebih dini pada tumbuh kembang anak.

“Jatuh pada usia 10 tahun keatas (tanda-tanda awal kecenderungan LGBT). Tidak ada kelekatan antara orangtua dan anak. Karena memang gapnya terlalu besar. Masa kesepian langkah pertama masuk ke dunia negatif. Merasa lonely kesepian, masuk ke teman sebaya yang melenceng,” ujarnya.

Usai Studium Generale, acara ditutup dengan penghargaan kepada sivitas akademika berprestasi, mulai dari bidang akademik, olahraga, kwirausahaan, hingga bidang dakwah dan pengabdian.

Prodi Ilmu Komunikasi UII turut bersyukur, pasalnya mahasiswa berprestasi utama juara 1 diraih oleh Muhammad fahrur Rozi angkatan 2021 yang maju sebagai mahasiswa berprestasi tingkat universitas untuk kedua kalinya. Berikut daftar lengkapnya:

Penghargaan Sivitas Akademika Berprestasi

Mahasiswa Berprestasi Utama

  1. Muhammad Fahrur Rozi (Juara 1)

IPK Tertinggi

  1. Hana Mufida (Juara 1) – 2023
  2. Dhea Apriliani (Juara 2) – 2022
  3. Khadega Mohammed Ahmed Al-Hadi (Juara 3) – IP 2021

Bidang Kewirausahaan

  1. Rahmanisa Amani (Juara 1)

Bidang Dakwah dan Pengabdian

  1. Rahmanisa Amani juara (Juara 2)
  2. Nandita Faiza (Juara 3)

Bidang Olahraga

  1. Shafni Aura Sugiarto (Juara 1)

Dosen Prodi/Jurusan dengan Kinerja Terbaik

  1. Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP., M.Si., Ph.D (Juara 1)
  2. Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom (Juara 2)
  3. Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., MA (Juara 3)

Itulah deretan prestasi yang diraih oleh Prodi Ilmu Komunikasi UII pada puncak Milad FPSB UII.

Pak Rektor

Terbukanya akses berbagai data serta masifnya perkembangan Artificial Intelligence (AI) menjadi isu yang terus dibahas di ranah akademik, terlebih kaitannya dengan etika dan pemanfaatan. Data menyebutkan Indonesia menjadi negara penyumbang kunjungan ke aplikasi AI terbanyak ketiga secara global di tahun 2023 yakni sebanyak 1,4 miliar (laporan WritterBuddy).

Pembahasan mendalam dilakukan dalam sesi Kuliah Pakar Analisis Big Data dan AI yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. pada Sabtu, 8 Juni 2024 di hadapan lebih dari 200 mahasiswa Ilmu Komunikasi.

Secara mendalam beliau menyampaikan materi bertajuk Etika dalam Mahadata dan Kecerdasan Buatan. Prof. Fathul Wahid yang memiliki keilmuan bidang Sistem dan teknologi Informasi menyebut beberapa prinsip etika data fokus pada beberapa aspek yakni kepemilikan, transparansi, privasi, intensi, dan dampak.

“Mengolah data dan menggunakan data tidak boleh dengan intensi jahat. Anda mengumpulkan data dengan survei dan yang lain tidak boleh ada niatan membahayakan orang lain. Termasuk dijual mendapatkan keuntungan sendiri, atau bahkan informasi sensitif bersifat personal anda simpan pada saat tertentu dikeluarkan untuk mengancam,” ujarnya.

Hal tersebut adalah dasar pengetahuan terkait pemanfaatan data, karena setiap data memiliki pemilik. Sehingga persetujuan menjadi langkah utama dalam pemanfaatannya. Meski dengan pesatnya AI data apapun dapat dibuka secara gamblang bukan berarti data dapat bebas dimiliki.

“Setiap informasi punya pemilik, anda boleh memegangnya tapi belum tentu itu milik anda, itu milik sumber informasi. ketika kita ingin menggunakan anda harus memberitahu bagaimana informasi itu dikumpulkan, ada inform dan consent persetujuan yang diberikan karena orangnya sudah tahu,” tambahnya.

Sikap Kita dengan Perkembangan AI

Perkembangan AI tidak mungkin dapat dihindari, bagaimanapun setiap individu harus menyesuaikan diri agar tak tertinggal oleh peradaban. Pertanyaan terlontar dari Kaprodi Ilmu Komunikasi, Iwan Awaluddin Yusuf, S.IP, M.Si, Ph.D terkait “Apakah kitab isa mengandalkan AI 100 persen?” menjawab hal itu Pak Rektor mengulasnya pada empat poin materi antara lain Disrupsi TI dan AI, Memahami AI Generatif, Kesadaran etis terhadap AI, serta Peran Masa Depan.

“Konsep disrupsi adalah tidak menyesuaikan diri maka ditinggal oleh zaman. Disrupsi bukan dongeng tapi kenyataan yang tertinggal biasanya punya sebuah sindrom yaitu sindrom denialism menolak. Tidak percaya bahwa dunia sudah berubah,” jelas Pak Rektor.

AI generatif memiliki kemampuan mengenerasi berbagai bidang seperti teks, gambar, suara, dan lainnya dengan perintah tertentu. Hal ini dibahas pada teknologi dan konteks bahwa teknologi selalu hadir dengan dua sisi baik negatif dan positif, interaksi antara teknologi dengan aktor memiliki tujuan, dan teknologi tidak hadir pada ruang hampa.

Sehingga dalam menjawab pertanyaan terkait tingkat kepercayaan terhadap data yang terus berhamburan atas peran AI, Pak rektor menegaskan agar mahasiswa memiliki sikap skeptis dan terus mengembangkan kapasitas lewat berbagai bacaan.

“Ketika anda punya basis informasi lebih lengkap lebih mudah bagi anda ini bias atau tidak, sialnya kalau basis informasi kita terbatas. Sebagai pribadi individu maka harus memperluas basis ilmu pengetahuan, banyak membaca, banyak piknik, banyak diskusi. Itu bisa karena punya referensi, kalau tidak punya referensi tidak bisa mengatakan kalau itu ngawur,” tandasnya.

Sebagai informasi kelas Analisis Big Data dan AI merupakan program team teaching bersama dosen Ilmu Komunikasi UII, Ratna Permata Sari, S.I.Kom, M.A,.

Diskusi

Halo Incoms!

Apakah Anda memiliki minat dalam menulis artikel populer? Dan bagaimana sih membuat tugas kuliah kita bisa menjadi artikel populer?

Pada diskusi dispensi kali ini, kita akan membahas berbagai strategi menarik dan tips n trik untuk menulis artikel yang baik dan menarik.

Ikutilah diskusi mengenai
“Mengubah Tugas Kuliah menjadi Artikel Populer”

️ Meigitaria Sanita, S.I.Kom.
️ Jum’at, 14 Juni 2024
⏰ 15.30- selesai
Ruang RAV lt 3 gedung Ilmu Komunikasi.
Pendaftaran link

Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keterampilan menulis Anda!

Kami tunggu ✨

Polandia

Deretan tugas akademik dilakoni oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi UII selama satu bulan di Krakow, Polandia. Pada minggu-minggu terakhir Iwan Awaluddin Yusuf, PhD. setidaknya menyelesaikan beberapa tugas tersebut mulai menjadi reviewer tamu dalam simposium hingga presenter di konferensi yang digelar Krakow University of Economics.

“Tiga kegiatan akan saya ikuti selama pekan terahir ini. Simposium (sebagai reviewer tamu), Konferensi ODDEA, dan Konfernsi internasional UEK beserta 3 negara penyelenggara. Saya insyaAllah menjadi presenter di konferensi yg ketiga ini,” ujarnya menjelaskan.

21st Four-Party Scientific Conference, Krakow University of Economics yang diselenggarakan pada 27 hingga 28 Mei 2024 mengangkat tema Contemporary Economy in the face of Economic, Social and Political Crises (Economic, Managerial, Social and Legal Aspects).

Konferensi tersebut merupakan program tahunan yang digagas oleh empat universitas yakni Krakow University of Economics, State University of Trade and Economic, University of Kragujevac, dan University of Messina.

Tema tersebut beririsan dengan berbagai permasalahan pada disrupsi industri media di Indonesia terutama krisis pasca pandemi Covid-19. Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan materi bertajuk Beyond Boundaries: The Evolving Landscape of Indonesia’s Media Industry in the New Normal.

“Karena tema besar konferensinya “ekonomi di era krisis dan new normal”, saya ambil yang nyambung dengan fokus industri media di Indonesia dengan salah satunya bahas tutupnya media cetak itu dan kebangkitan model-model bisnis baru yang terus mencari bentuk di tengah ketidakpastian,” tambahnya.

Dalam presesntasi tersebut ada empat pembahasan pokok yakni terkait lanskap industri media di Indonesia, digitalisasi dan disrupsi media, pergeseran tren media, hingga rekomendasi untuk berinovasi dalam model bisnis media.

Sebelumnya beberapa artikel dan riset yang relate dengan topik juga pernah digarap sperti artikel berjudul Bagaimana COVID-19 Menciptakan Normal Baru Bagi Media dan Jurnalis yang terbit pada laman The Conversation serta proyek bersama SAGE yakni The SAGE International Encyclopedia of Mass Media and Society yang diedit oleh Debra Merskin.

Perjalanan Kaprodi Ilmu Komunikasi UII tersebut merupakan bagian dari hibah European Union di bawah proyek the Horizon Europe Framework Programme dengan judul Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA).

Praktiknya, ODDEA mengirim dosen Eropa ke salah satu negara di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand) dan sebaliknya dosen Asia Tenggara dikirim ke salah satu negara Eropa (Poland, Montenegro, Slovakia).

 

Krakow

Salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII berkesempatan terbang ke Krakow, Polandia untuk menjalankan berbagai tugas akademis. Iwan Awaluddin Yusuf, Ph.D. kini tengah menjalankan rangkaian program riset dan pertukaran peneliti Asia Tenggara dan Uni Eropa.

Perjalanan Kaprodi Ilmu Komunikasi UII tersebut merupakan bagian dari hibah European Union di bawah proyek the Horizon Europe Framework Programme dengan judul Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA).

Praktiknya, ODDEA mengirim dosen Eropa ke salah satu negara di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand) dan sebaliknya dosen Asia Tenggara dikirim ke salah satu negara Eropa (Poland, Montenegro, Slovakia).

“Di negara-negara ini kami menjadi “tamu” di kampus setempat yang ditunjuk (pengusul hibah) sebagai “rumah” berkegiatan,” jelasnya.

Yuk Intip Apa Saja yang Dilakukan Pak Iwan di Polandia?

Selama 30 hari di Krakow, selain riset dan menulis laporan yang akan dipublikasikan, beliau juga berkesempatan mengikuti beberapa konferensi dan sesekali mengajar atau diminta masuk kelas sebagai dosen tamu. Hal ini dilakukan agar para kandidat memperoleh pengalaman baru, paparan tradisi akademik, dan jejaring internasional dari kedua wilayah untuk saling memahami, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan.

Polandia

Berdasarkan rancangan Program ODDEA akan dijalankan selama empat tahun dengan target berbeda dan berkelanjutan dengan fokus mengatasi kesenjangan digital. Dalam pelaksanaan program para peserta dikelompokkan menjadi dua kategori: peneliti senior dan junior. Peneliti senior mengikuti program selama satu bulan, sementara peneliti junior mengikuti program selama dua hingga tiga bulan di negara mitra.

“Kebetulan saya adalah peserta tahun kedua dengan kategori pertama sehingga insyaAllah tinggal kurang lebih 10 hari menyelesaikan program ini di Polandia sebelum kembali ke Indonesia. Universitas yang menaungi saya adalah Krakow University of Economics (UEK), yang berlokasi di kota Krakow. Kota yang pernah menjadi ibukota Polandia sebelum berpindah ke Warsawa pada awal abad ke-17,” tambahnya.

Menjelajahi Berbagai Kota dan Keunikannya

Selama tiga pekan di Krakow kesempatan menjelajah berbagai kota tentu tak dilewatkan. Hal ini dilakukan untuk mendukung riset yang dilakukan. Dari perjalanan tersebut beliau mengaku menemukan pengalaman baru terkait tradisi akademik dan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, hingga kuliner dan lansekap kota.

Tatra Mountain, Foto: Iwan Awaluddin Yusuf

“Karena melihat adalah bagian dari observasi, maka saya juga selalu menyempatkan melihat-lihat suasana dan landmark kota Krakow. Apalagi traveling menjadi kegiatan sekunder yang diajurkan di sela-sela kegiatan utama,” jelas Kaprodi Ilmu Komunikasi UII.

Sudut-sudut kota Krakow menyimpan berbagai sejarah hingga romantisme yang menarik untuk dijelajahi. Deretan kota yang sudah dijelajahi beliau antara lain Old Town, Kazimier, Salt Mine, Tyniec, dan Wawel Castle. Tak hanya menjelajah wilayah kota, blusukan ke pasar-pasar tradisional juga menjadi pilihan yang tak kalah seru, tak lupa mampir ke Islamic Center untuk Solat Jumat. Sementara pada pekan terakhir rencananya akan mengunjungi Zakopane, daerah pegunungan Tatra Mountain yang sangat terkenal di Eropa Tengah.

Pengalaman tinggal di luar negeri memang bukanlan kali pertama untuk beliau, sebelumnya hampir 4 tahun di Australia kendala bahasa bukanlah sesuatu yang sulit. Sementara bahasa Inggris bukanlah bahasa pengantar utama, warga lokal menggunakan bahasa asli Polandia yang terkenal cukup rumit.

“Berinteraksi langsung dengan warga lokal yang mayoritas berbahasa Polandia dan tidak bisa berbahasa Inggris. Sekadar informasi Bahasa Polandia konon termasuk 3 besar bahasa paling sulit dipelajari dunia. Karena ada kata ganti gender yang kompleks seperti Bahasa Arab. Inilah yang menjadikan bahasa Polandia sangat unik. Menyebut nama Krakow saja akan banyak variasi penulisannya: Krakowiak, Krakowski, Krakowska, Krakowie, Krakowia, Cracow, Cracovia,” jelasnya.

“Polandia memiliki sejuta keunikan dan keramahan yang membuat betah tinggal lama, meskipun banyak tantangannya tersendiri. Ini semua cukup berbeda dengan pengalaman saya menjalani empat tahun perjalanan studi di Australia. Meskipun sama-sama negara empat musim, Polandia memiliki banyak perbedaan dibanding Australia, terlebih Indonesia. Di luar tentu saja banyak pula kesamaan-kesamaannya dan kejutan-kejutannya,” tandasnya.