Tag Archive for: Bercanda

Humor sebagai Alat Komunikasi yang Efektif
Reading Time: 2 minutes

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) humor adalah sesuatu yang lucu, keadaan dalam cerita dan sebagainya yang menggelikan hati. Ada kejenakaan dan kelucuan yang bisa membuat tertawa.

Berbagai artikel menyebut jika humor bisa menjadi senjata atau alat paling tepat dalam mencapai komunikasi yang efektif. Dari Podcast Think Fast Talk Smart by Stanford Graduate School of Business yang bertajuk Make Em Laugh: How to Use Humor as a Secret Weapon in Your Communication menyebut jika humor memungkinkan komunikator terhubung dengan audiens untuk meredakan ketegangan, meningkatkan status, menumbuhkan kepercayaan, dan memaksa orang lain untuk mengikuti perspektif yang dibangun.

Tak jarang terselip ide-ide baru yang disamarkan dengan cara yang menyenangkan lewat humor. Hal tersebut terbukti efektif bahwa humor mampu meruntuhkan penghalang yang tinggi.

Di Indonesia, lazimnya humor biasa digunakan untuk lelucon belaka, dengan tindakan atau perkataan yang lucu dalam obrolan keakraban.

Lebih serius lagi ada anekdot, berisikan cerita singkat lucu dan mengesankan atas kejadian sebenarnya yang banyak digunakan untuk memberikan kritik dan menyoroti ironi. Hal ini beberapa kali digunakan oleh para komika untuk mengkritisi politikus.

Manfaat Humor dan Komunikasi Efektif

Obrolan dalam Podcast Think Fast Talk Smart, ternyata humor tak banyak digunakan dalam kondisi profesional. Dua narasumber yakni Jennifer Aaker seorang Profesor General Atlantic di Stanford Graduate School of Business dan Naomi Bagdonas, dosen Stanford sekaligus praktisi yang melatih humor dalam program Saturday Night Live dan The Today Show menyebutkan secara detail bagaimana manfaat humor dalam berkomunikasi.

Jennifer menyebut jika humor yang dianggap remeh dan tidak serius ternyata mampu menciptakan persepsi kredibilitas yang tinggi pada seseorang. Bahkan ia menyebut para pemimpin di perusahaan lebih menyukai karyawan yang memiliki rasa humor dan percaya bahwa akan bekerja lebih baik.

“Humor memengaruhi cara orang berinteraksi dengan Anda, menunjukkan selera humor dapat membuat rekan kerja dan teman-teman kita memberikan persepsi yang lebih baik mengenai kepercayaan diri, keyakinan, dan bahkan status kepada kita, serta memilih kita untuk menduduki jabatan kepemimpinan, dan juga menumbuhkan rasa percaya,” ujarnya.

Selanjutnya, humor dianggap mampu menciptakan kedekatan dalam sebuah hubungan maupun organisasi professional. Cara berpikir yang konvensional kerap menganggap bahwa karyawan harus menghormati pemimpin, namun kondisi saat ini bergeser bahwa pemimpin lebih ingin dipahami.

“Dulu para pemimpin perlu dihormati. Dan sekarang mereka perlu dipahami. Dan sementara itu, humor adalah obat mujarab yang ampuh untuk membangun kepercayaan,” ujar Naomi Bagdonas.

Terkait kreativitas, melontarkan humor membutuhkan cara berpikir cepat dan menghubungkan satu konteks ke konteks yang lain. Dengan melatihnya terus menerus seseorang akan terbiasa menciptakan ide-ide baru.

Humor yang Bijak

Marilah menyamakan persepsi terkait humor yang bijak, kunci utama adalah meletakkan humor pada fakta dan tak membawa isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Ide humor berasal dari kebenaran yang berasal dari diri sendiri dan realitas sosial. Dengan melakukan pengamatan-pengamatan dan eksekusi yang matang maka humor akan diterima oleh publik. Karena pada dasarnya humor berfungsi menyuarakan keresahan.

Bahkan komika-komika profesional akan melakukan riset mendalam, mencatat fakta, menggabungkan dengan realitas berhari-hari untuk mendapatkan humor yang tak merendahkan.

Cara menyampaikan humor juga tak sembarangan, sesuaikan dengan kondisi dan audiens yang hadir. Hal ini berkaitan dengan kemampuan public speaking yang kita miliki. Bagaimana mengatur suara dan ekspresi yang tampak.

Terakhir, humor juga mesti setara. Kerap kita melemparkan lelucon dengan teman yang saling mengenal karakter satu sama lain. Hal ini tak masalah jika menggunakan bahasa yang cenderung keras bahkan berujung saling olok. Berbeda jika humor dilakukan oleh seorang public figure dengan penonton. Public figure pada kondisi tersebut memiliki kuasa, sementara penonton tak berdaya. Jika humor menuju subjek penonton secara spesifik dengan mengolok maka humor tersebut bukanlah lelucon yang lucu melainkan merendahkan harga diri seseorang.

Video viral
Reading Time: 2 minutes

Beberapa pekan terakhir kata “bercanda” begitu viral di media sosial terutama Instagram dan TikTok. Pengucapan dengan penekanan yang unik “Bercyandya” membuat terngiang-ngiang bagi yang mendengar.

Lantas bagaimana “Bercyandya” bisa viral dan menjadi bahasa gaul di berbagai media sosial dan apa artinya?

Kemunculan kata “Bercyandya” berawal dari konten yang dibuat oleh akun Instagram @thesadewa atau Danang Giri Sadewa yang tengah mengajukan pertanyaan ringan kepada dua mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kira-kira begini isi percakapannya:

“Jadi masuk UGM gampang atau susah?,” tanya Danang.

“Nggak tahu, kita jalur hoki,” kata salah satu mahasiswi.

“Jalur hoki betul, karena emang pinter aja,” sahut mahasiswi yang diketahui bernama Abigail.

“Eh bercyandya, bercyandya,” ia melanjutkan lagi dengan wajah penuh tawa.

Selanjutnya Abigail menjelaskan bahwa ia dan temannya berhasil menjadi mahasiswa UGM melalui jalur SNBP dengan ketentuan nilai rapor stabil mulai dari kelas 10, 11, hingga semester 1 kelas 12.

Hingga hari ini konten tersebut telah ditonton oleh 12,1 juta pengguna Instagram, mendapat 689 ribu like, 16,2 ribu komentar, dan telah dibagikan sebanyak 61,7 ribu kali. (11 September 2023)

Viralnya konten ini turut mengubah rutinitas salah satu mahasiswa UGM yang diketahui bernama Abigail Manurung tersebut. Ia sempat diundang dalam komedi varietas salah satunya “Lapor Pak” Trans 7.

Arti kata “Bercyandya”

Dalam KBBI kata “Bercanda” berasal dari kata “Canda” yang artinya adalah tingkah, kelakar, senda gurau. Sementara dengan imbuhan (ber) menghasilkan arti bertingkah, berkelakar, bersenda gurau, dan bersenda gurau.

Sesuai dengan konteks yang dibangun oleh Danang dan Abigail, “Bercyandya” menjadi kata dengan penekanan yang menghasilkan bunyi gurauan. Hal ini dapat dijelaskan melalui konsep dasar fonologi bahasa Indonesia.

Pada hakikatnya bahasa merupakan bunyi ujar manusia yang muncul secara natural, bunyi ini dipelajari di bidang fonetik. Bunyi ujar tersebut akan membentuk pola atau pattern, lalu pola-pola tersebut menunjukkan system tertentu yang dipelajari dalam fonologi. (Fonologi Bahasa Indonesia, Dr. Yuliana Setyaningsih)

Pengetahuan dan pemahaman fonologi memungkinkan penutur dalam hal ini adalah Abigail, memproduksi bunyi yang membentuk tuturan penuh makna, mengenali aksen-aksen atau penekanan pengucapan asing, dan membentuk dan melahirkan kata-kata baru.

“Bercyandya” kini telah menjadi kata-kata baru karena hasil pengucapan dari Abigail dalam merespons kalimat yang ia ucapkan sebelumnya, untuk menampik kesan negatif atau sombong.

Kenapa bisa viral dan menjadi bahasa gaul?

Lantas apa alasan “Bercyandya” menjadi viral dan seolah menempatkan posisinya pada bahasa gaul?

Viral selalu berkaitan dengan konten yang ada di media sosial, baik dari Instagram, TikTok, Facebook, dan platform lainnya. Viral juga dikaitkan dengan isu yang tengah menjadi perbincangan publik, dalam artikel ilmiah “Viralitas Konten di Media Sosial” yang ditulis oleh Lidya Agustina salah satu Peneliti Puslitbang Kominfo menyebut bahwa penyebab suatu konten menjadi viral karena sharing behavior (like, shares, comments).

Jika melihat data statistik konten “Bercyandya” milik Danang memang tak diragukan lagi menjadi viral. Ramai-ramai pengguna Instagram dan TikTok membagikan konten tersebut secara berulang. Sementara kata viral dalam KBBI merujuk pada virus, atau menyebar luas dan cepat. Konten “Bercyandya” yang membutuhkan setidaknya tiga pekan menjadi viral dan ditirukan oleh pengguna media sosialnya.

Alasan lain adalah adanya emosi dan element of surprise, emosi dalam konten bisa saja positif maupun negatif. Fenomena viralnya konten “Bercyandya” menjadi konten viral yang dapat membuat publik melepaskan emosi tertentu, humor menjadi elemen surprise yang menghibur.

“Bercyandya” juga seolah menjadi bahasa gaul. Merujuk pada riset yang dilakukan Kemendikbud, bahasa gaul adalah bahasa Indonesia yang diucapkan dalam pergaulan sehari-hari untuk mengungkapkan ekspresi diri.

Kira-kira, berapa lama ya “Bercyandya” akan bertahan keviralannya? Bagaimana menurutmu, Comms?

 

Penulis: Meigitaria Sanita