,

‘Sampah Menumpuk, Masyarakat Terkutuk’ Workshop Produksi Berita di Instagram untuk Masyarakat Korban Banjir Rob di Demak Jawa Tengah

Jurusan Ilmu Komunikasi UII berkolaborasi dengan Puspita Bahari sebuah komunitas nelayan perempuan di Demak untuk melakukan workshop produksi berita di Instagram. Kegiatan tersebut dilakukan pada 30 hingga 31 Agustus 2025 di Sekretariat Puspita Bahari, Demak, Jawa Tengah.

Praktik pencarian informasi dan berita paling banyak dilakukan melalui Google Search, Youtube, dan Instagram. Data ini diungkap oleh We are Social pada awal tahun 2025. Tren tersebut sejalan dengan peningkatan pengguna internet di Indonesia, tahun 2025 dengan penetrasi 80,66 persen.

Riuhnya tingkat penggunaan Instagram, menjadi ruang yang tepat untuk menyuarakan berbagai isu di kampung nelayan. Beberapa wilayah pesisir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengalami persoalan yang kompleks akibat bencana banjir rob. Tak hanya berdampak pada lingkungan, kenaikan air laut pantai utara Jawa ternyata berpengaruh signifikan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Kemiskinan, beban ganda perempuan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga pelecehan seksual menjadi polemik yang sulit diurai. Masyarakat yang terdampak banjir rob tersebar di beberapa wilayah seperti Sayung, Morodemak, Timbulsloko, Purworejo, dan Margolinduk.

Puspita Bahari yang dinahkodai oleh Masnuah, aktif mendampingi hingga melakukan berbagai upaya untuk mengentaskan berbagai persoalan tersebut. Suara-suara mereka harus terdengar luas, cerita-ceritanya perlu diawetkan agar tak terlewat begitu saja. Lemahnya dokumentasi membuat berbagai persoalan dan momentum penting tak tercatat. Sehingga perlu ada upaya dan kemampuan untuk melakukan kerja-kerja dokumentasi tersebut.

Menjawab persoalan tersebut workshop “Produksi Berita dengan Media Sosial” yang terbagi menjadi tiga sesi yakni Materi Produksi Foto Menggunakan Handphone oleh Marjito Iskandar Tri Gunawan (Laboran Ilmu Komunikasi UII), Materi Penulisan Artikel Informatif untuk Media Sosial oleh Meigitaria Sanita (Staf Media Sosial dan Website Ilmu Komunikasi UII), dan Materi Mendesain Konten Berita Pada Halaman Instagram oleh Iven Sumardiyantoro (Staf Asisten Laboran Ilmu Komunikasi UII).

“Workshop ini selain penyampaian materi juga dilakukan praktik turun ke lapangan mencari data dan informasi, mulai dari memotret realitas dan menulis. Terakhir menuangkannya dalam desain Canva. Meski penuh keterbatasan peserta berhasil menyelesaikannya,” ujar Iven Sumardiantoro.

Komunitas Puspita Bahari telah memiliki media sosial resmi di Instagram @puspita_bahari, namun karena keterbatasan SDM akun tersebut tidak terkelola secara maksimal. Hal tersebut terpantau dari konsistensi publikasi di akun tersebut.

Isu-isu yang disuarakan pada workshop tersebut antara lain Pemukiman dan Transportasi, Sampah, Hasil Tangkapan Nelayan, dan Cerita Perempuan Nelayan. Menariknya, salah satu isu tersebut terjadi karena dipicu kondisi politik sosial. Contohnya dalam penggalian informasi pemicu penumpukan sampah di wilayah Morodemak.

‘Sampah Menumpuk, Masyarakat Terkutuk’ Workshop Produksi Berita di Instagram untuk Masyarakat Korban Banjir Rob di Demak Jawa Tengah

‘Sampah Menumpuk, Masyarakat Terkutuk’ Workshop Produksi Berita di Instagram untuk Masyarakat Korban Banjir Rob di Demak Jawa Tengah

Workshop ini ditujukan kepada anggota komunitas Puspita Bahari yakni para perempuan nelayan, pemuda-pemudi, hingga para bapak-bapak yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Beberapa peserta mengaku kegiatan ini penuh makna.

“Sangat bermanfaat bagi kami yang masih benar-benar belum tahu teknologi dan pesannya semoga ada program dan pelatihan selanjutnya,” ungkap Uminatus Sholikah, anggota komunitas Puspita Bahari.

“Mendapatkan wawasan dan pengalaman yang sangat berguna dan bagi saya sendiri bisa tahu pelajaran yang disampaikan oleh kakak-kakak dari UII,” terang Listianti masyarakat Morodemak.

Dengan dilakukan workshop ini, diharapkan mampu menguatkan kemampuan anggota komunitas Puspita Bahari untuk memproduksi informasi yang layak dan relevan di media sosial. Selain itu, kegiatan ini selaras dengan visi Jurusan Ilmu Komunikasi UII yakni Communication for Empowerment.