,

Photomontage Exhibition: The Construction of Europeanity in the House of European History by Nico Carpentier

Photomontage Exhibition

Setelah dipamerkan pada konferensi IAMCR di Singapura pekan lalu, 19 fotomontase karya Nico Carpentier dipamerkan di selasar FISB dan FPsi UII mulai 21 – 25 Juli 2025. Bertajuk “A visual essay on the House of European History’s constructions of Europeanity” exhibition ini mengusung konsep esai visual tentang pembentukan identitas Eropa melalui refleksi visual dengan 19 fotomontase.

Nico Carpentier merupakan Extraordinary Professor in Media and Communication Studies, Centre for Media Studies, Institute of Communication Studies and Journalism, Faculty of Social Sciences, Charles University, Prague, Czech Republic.

Walk in Exhibition

Terbagi menjadi empat bagian, pengunjung akan diajak membaca lebih dalam terkait Europeanity, atau apa artinya menjadi eropa yang beragam makna. Pada bagian pertama sebuah tulisan berjudul “A visual essay on the House of European History’s constructions of Europeanity” akan menyambut pengunjung.

Singkatnya, House of European History (HEH) mengungkap ke-Eropa-an adalah konsep yang diperdebatkan, esensi yang dinamis. Dari pameran Nico Carpentier, metode fotomontase esai visual mengungkap narasi HEH bagiamana menyeimbangkan keragaman, menyoroti ketegangan (eksklusi) kelompok termarjinalkan di wilayah pinggiran.

Nico nampaknya ingin menyampaikan perjuangan politik dalam membentuk identitas Eropa. HEH berusaha memunculkan sejarah yang “polysemic dan inklusif”. Meski demikian masih ada celah, memicu refleksi kritis “apa artinya menjadi Eropa?”.

Setelah menyelesaikan esai pertama, saatnya menyusuri deretan foto-foto yang diawali dengan narasi-narasi hasil riset yang dilakukan Nico dan tim.

European Fluidities

Setelah menyelesaikan esai pertama, pengunjung akan menemukan ke-kakuan Eropa. Ada batas geografis Eropa yang tidak jelas seperti kasus ambigu seperti Rusia, Turki, dan Ukraina hingga muncul status yang kompleks wilayah UE dan non-UE. Pameran ini menekankan bahwa Eropa menjadi ruang politik yang diperebutkan. Bahkan ketegangan terus berlanjut dalam membentuk identitas Eropa.

Limits to fluidity (part 1)

HEH bertujuan menampilkan identitas Eropa (dinamis dan non esensialistis). Meski demikian melalui asosiasi Eropa seperti nilai kebebasan, demokrasi, supermasi hukum, hak asasi manusia unsur esensial masih terlihat. Tercermin pada patung “Vortex of History” tentang sejarah sebagai perkembangan menuju kemajuan.

Limits to fluidity (part 2)

Bagian ini menampilkan bahwa migrasi digambarkan dari sudut pandang imigran adalah minoritas. Dalam pandangan Eropa sebagai entitas rasial homogen, dianggap tak mewakili masyarakat asli misalnya Roma.

Bagi anda yang ingin mengetahui lebih detail pameran fotomentase dari Nico Carpentier, bisa mengunjungi selasar Gedung FISB dan FPsi.