Pelajari Teknik Penulisan Akademik Sebagai Budaya dalam Dunia Kampus
Menjadi mahasiswa artinya mempersiapkan diri dengan beragam habit kampus. Salah satu keterampilan yang wajib dimiliki mahasiswa adalah kemampuan menulis akademik. Sebab ketika seseorang telah berstatus mahasiswa, ia akan sering bertemu dengan pelbagai referensi seperti jurnal, buku, laporan, karya ilmiah, esai, dan lain-lain.
Dalam acara penyambutan Mahasiswa Kelas Internasional (Internasional Program) Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Masduki, doktor dan dosen dari Komunikasi UII, berbagi dan memberi pengenalan tentang dunia tulis menulis dalam ruang akademik. Ia menyampaikan materinya dengan tajuk “Basic Academic Writing in Higher Education” atau Dasar Penulisan Akademik untuk Perguruan Tinggi. Penyambutan mahasiswa baru kelas International Program yang dilaksanakan di Ruang Audiovisual FPSB UII, ini dilaksanakan pada Senin, 10 November 2022 dengan tema “Creative and Adaptive Youth”.
Dalam memaparkan materinya, Masduki membandingan tulisan akademik dengan tulisan traveling. Ia menyontohkan dengan membuka dua situs berkata kunci Borobudur. Satu tulisan berjudul “How to visit borobudur in Indonesia”. Sedangkan Tulisan kedua berjudul “World History Encyclopedia: Borobudur.” Masduki lalu mengajak mahasiswa mengenal lebih dalam tetang tulisan akademik.
Beberapa karakter penting dari tulisan akademik adalah formal, analitis, jelas, ringkas, akurat, objektif, tepat, dan kritis. Proses penulisan akademik sendiri juga memakan upaya yang berarti seperti proses analitis yang panjang, pengamatan, pengelolaan ide, dan juga penyajian ilustrasi terkait tema tertentu agar mudah dipahami. Selain itu, karakter penting dari tulisan ilmiah akademik adalah sifatnya yang kritis dan presisi. Presisi artinya tulisan berdasarkan data-data dan informasi yang akurat. Sering kali, dalam academic writing, penulis menggunakan istilah-istilah ilmiah akademik. Dalam hal ini Masduki menyarankan untuk menggunakan kata yang sering digunakan dalam keseharian. Tapi jika terpaksa menggunakan kata-kata ilmiah akademik yang tak lazim dimenegerti awam, penulis harus memberi penjelasan, “Explain specialized word if they can’t be avoid,” kata Masduki.
Sebelum menutup materinya, masduki meminta peserta untuk berlatih menuliskan paragraf singkat baik yang akademik maupun non akademik. Peserta dilatih untuk bisa menulis dengan kalimat-kalimat pendek. “Pastikan anda menulis kalimat dengan pendek-pendek. Maksudnya kalimat itu terdiri di bawah 20 kata,” jelas Masduki.