Music Topophilia: Makna Kota Bagi Wota

Reading Time: 2 minutes

Musik Topophilia merupakan pariwisata musik yang mengacu pada rasa cinta di suatu tempat melalui musik. Hal ini terjadi pada penggemar dan JKT48, salah satu sister grup asal Jepang yaitu AKB48. Mereka disebut telah mengubah citra kota Jakarta di mata penggemar JKT48 yang sering disebut Wota.

Awalnya Wota menganggap Kota Jakarta sebagai kota dengan kehidupan yang keras. Munculnya JKT48 membuat Wota mengubah pandangannya tentang kota Jakarta. Jakarta kini adalah kota yang ramah. JKT48 berkontribusi dengan pandangan ini, seperti menyebut nama kota di lirik lagu mereka. Aspek inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar untuk menonton langsung JKT48 di teater.

“Para penggemar JKT48 atau Wota baru terasa mabrur kalau sudah ke Jakarta dan menonton JKT48 secara langsung,” ungkap Amey, pembicara dalam diskusi “Music Topophilia: Makna Jakarta bagi Penggemar JKT48” diadakan oleh Pusat Studi dan Dokumentasi Media Alternatif (PSDMA) Nadim Komunikasi UII. Diskusi diselenggarakan pada Kamis (17/6/2021), yang disiarkan langsung oleh TV Daring pertama di UII, Uniicoms TV.

 

Makna Jakarta bagi Wota

Wota memaknai Jakarta sebagai kota yang ramah tidak lepas dari peran idolanya. JKT48 menjalin hubungan baik dengan penggemar khususnya yang berdomisili di luar Jakarta. Hubungan yang terjalin antara penggemar dan JKT48 merupakan praktik wisata baru. Hal tersebut mencakup beberapa dimensi aktivitas. Misalnya antara lain menghadiri teater, handshake, dan konser.

Menonton teater merupakan aktivitas yang paling diminati oleh Wota. Hal tersebut dikarenakan acara teater memiliki makna tersendiri bagi penggemar, sehingga mereka menyukai kota Jakarta. Selain itu, penggemar juga dapat mengenal member lain dari teater yang diadakan setiap hari, sehingga timbul keinginan untuk terus menonton teater.

Amey berkisah, beberapa penggemar bahkan berkunjung ke Jakarta hanya untuk kegiatan idoling (mengidolakan tokoh). Menurut Amey, dalam penelitiannya menemukan bahwa, diperkirakan dalam setahun, kegiatan idoling dapat mereka lakukan sebanyak satu hingga lima kali.

Kegiatan idoling merupakan salah satu komponen praktik pariwisata musik. Adapun praktik lengkapnya yaitu merasakan euforia, menikmati lagu sembari melakukan fanchant (nyanyian atau seruan penggemar saat idolanya beraksi di panggung), dan memperhatikan perkembangan member. Selain itu, Wota juga menanti pengumuman dari member JKT48 tentang graduation, promosi dan event yang akan diadakan selanjutnya. Hal yang berkaitan dengan JKT48 akan mereka ikuti. Dalam diskusi ini, Amey mengungkapkan bahwa, penggemar, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya melebur tanpa sengaja saat melakukan idoling. Mereka meyakini kota Jakarta adalah kota yang menyenangkan, karena mereka menemukan apa yang tidak ada di kota asal mereka.


Reporter/ Penulis: Nadia Sofiyanti (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII, 2017. Magang di PSDMA Nadim Komunikasi UII)

Penyunting: A. P. Wicaksono