Menyampaikan Pesan Melalui Fotografi Konseptual

Reading Time: 2 minutes

Manusia dan alam hidup berdampingan. Namun beberapa tahun belakangan ini, alam tidak baik-baik saja. Sifat manusia yang serakah membuat alam pun menjadi korban. Alam yang tadinya indah, sekarang mulai terusik. Sampah yang menumpuk di sekitar kita hingga deforestasi hutan yang menyebabkan ketidakseimbangan alam.

Berangkat dari ide tentang isu lingkungan ini, Gery Cahayanta Perangin Angin, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII angkatan 2017, membuat proyek tugas akhir berjudul “Makhluk Hidup dan Lingkungan dalam Karya Fotografi Konseptual.” Karyanya menggunakan teknik foto multiple exposure atau double exposure. Pria yang biasa dipanggil Gery ini mengajak orang yang melihat karyanya menyadari penting menjaga alam melalui sebelas karya fotonya.

 Gery mengatakan bahwa tercetusnya ide projek ini berawal dari rasa kepedulian manusia terhadap lingkungan yang semakin tidak membaik. Butuh waktu kurang lebih lima bulan untuk menyelesaikan karya ini. Mulai akhir tahun 2020 hingga April 2021.

 “Saya sering main ke alam dan sering melihat kondisi alam yang rusak. Saya juga sering dihadapkan dengan masalah yang berkaitan dengan alam. Saya lalu mempelajari fotografi konseptual dan menyusun ide,” ujar Gery via Zoom, Rabu (04/08/2021), dalam Diskusi Karya Makhluk Hidup dan Lingkungan.

 Melihat angka pasien covid-19 yang kian hari makin bertambah, Gery memilih untuk melakukan pameran foto secara digital. Gery memikirkan dampak yang akan didapat jika ia melakukan pameran secara offline. Ia menggunakan website dan aplikasi ARTSTEPS untuk menampilkan karyanya agar bisa dinikmati oleh setiap kalangan. Gery juga menggunakan Zoom sebagai media diskusi tentang karyanya tersebut.

Diskusi: Fotografi Konseptual

 Dalam diskusi via Zoom yang berlangsung selama kurang lebih dua jam, seorang praktisi bernama Achmad Oddy Widyantoro ikut mengomentari karya Gery. Achmad Oddy Widyantoro atau yang biasa dipanggil Mas Oddy merupakan seorang praktisi yang sudah mempunyai pengalaman di bidang fotografi. Ia ditunjuk sebagai penguji tugas akhir karya Gery. Ia berpendapat bahwa sebagai salah satu bentuk komunikasi, pesan maupun bentuk kritik dari foto harus dapat tersampaikan ke khalayak.

 Dalam pengamatannya, karya Gery berusaha untuk menyampaikan keprihatinannya tentang kerusakan lingkungan seperti deforestasi, deformasi, banyaknya sampah plastik, hingga perubahan cuaca yang ekstrim. Menurutnya, usaha, eksekusi, dan visualisasi dari 11 foto yang dipersembahkan Gery sudah mampu menyampaikan pesan kepada penonton.

 “Karya ini berusaha untuk mengungkapkan ketidakpuasan terhadap lingkungan dengan menggunakan fotografi sebagai alat penyampaian pesan. Banyak yang tidak puas dengan keadaan alam sekarang namun hanya diam saja. Di sini Gery sudah take action melalui foto-foto ini. Secara effort, eksekusi, dan visualnya sudah bagus,” ujarnya.

 Oddy menambahkan bahwa karya Gery ini merupakan jenis fotografi konseptual ekspresi karena menyampaikan realita atau objektivitas dari sang fotografer. Karya ini ditampilkan melalui berbagai cara. Contohnya dengan berbagai objek yang unik seperti bungkus-bungkus bekas jajanan menggambarkan sampah dan beragam penggambaran lain tentang sampah plastik atau deforestasi. Fenomena inilah yang akhirnya dijadikan pengalaman dan sumber ide sebuah karya.