Membuat Foto Cerita tentang Islam: Potret di Kota dan Desa

Reading Time: 2 minutes

Tema foto cerita tentang Islam kini lebih mudah diangkat. Selain tema tersebut cukup universal, subjek yang diambil untuk
subjek foto cerita cukup banyak ditemui karena mayoritas warga Indonesia adalah muslim dengan beragam latar belakang. Baik mahasiswa, laki perempuan, bisa tak punya kesulitan merangkai cerita lewat rana dan lensa menjadi sebuah foto cerita.

“Pertumbuhan Islam di Nusantara juga signifikan baik yang terjadi di kota-kota besar ataupun di desa-desa membuat kemudahan mengambil isu Islam dalam foto cerita semakin tinggi,” kata Boy T. Harjanto, fotografer dari EPA (European Press Agency) Photo, yang menjadi pembicara utama dalam Diskusi dan Pameran Foto Cerita Doc-Camp 2022 hasil kerjasama Pusat Studi dan Dokumentasi Media Alternatif Nadim Komunikasi UII dan Klik18. Boy melihat pameran foto dengan mengangkat tema islam saat ini sangat mudah diambil karena selain universal juga ragamnya berlimpah.

Pada kesempatan ini, pada 20 September 2022, Boy didapuk oleh panitia Doc-Camp 2022, menjadi pembedah 12 karya foto cerita para fotografer dari mahasiswa se-UII. Menurut Boy, dari aspek fotografi, 7 tema foto cerita dari peserta Doc-Camp awal ini, punya kesempatan menemukan momentum dan peristiwa foto lebih fleksibel dan lebih bisa mengeksplorasi foto. “Peserta Doc-Camp 2019 punya waktu agak panjang, sehingga sangat memungkinkan peserta untuk melakukan produksi pengulangan foto yang lebih baik ketimbang peserta Doc-Camp 2022,” kata Boy menilai dari aspek fotografis.

Sedangkan peserta Doc-Camp 2022 mengalami keterbatasan waktu dan padatnya jadwal kuliah dan kepanitiaan kampus
mengakibatkan mereka kesulitan mengambil foto ulang. Meskipun sebenarnya masa hunting juga memasuki masa libur ujian, tak sepenuhnya tiap tim punya kesempatan untuk mengambil foto ulang sehingga sulit mendapatkan foto lebih baik.

Menurut Boy, foto-foto cerita para peserta ini, dari segi pengambilan foto, secara teknik dasar pengambilan foto sudah cukup baik, “meski masih ada beberapa kesalahan teknis, seperti kurang fokus dan ada yang under dan over exposure,” tambah Boy.

Acara Diskusi ini dihadiri oleh puluhan peserta. Baik dari komunitas mahasiswa dan klub di UII, hingga beberapa komunitas foto dan penikmat foto dari luar UII. Selain diskusi, pameran foto juga telah diadakan dari 20-23 September 2022 dengan 12 tema foto dan lebih dari 150 pigura foto yang dipamerkan di Perpustakaan UII yang berlatar Candi Kimpulan. Pengunjung pameran foto tercatat lebih dari 300 peserta baik dari dalam dan luar UII, misalnya dari Unriyo Yogyakarta, Fotka, Lens Club Sanata Dharma, Komunitas foto mahasiswa Semarang, dan lain-lain.