Mata Lensa Uniicoms TV Hadirkan Tayangan TV Alternatif
Jika anda merasa bosan dengan tayangan televisi yang kurang mendidik, maka sudah saatnya mencoba beralih ke saluran TV daring Uniicoms TV. Kini Uniicoms TV akan meluncurkan tayangan baru khas anak mudanya yang diproduksi oleh kru dari beragam program studi di Universitas Islam Indonesia. Setelah sukses dengan ribuan view Web Series-nya Ramadhan lalu, Uniicoms TV coba memproduksi program acara yang diberi tajuk: ‘Mata Lensa’.
Mata Lensa adalah program dengan konsep anak muda yang dipandu oleh Host yang melakukan perjalanan lengkap dengan kamera untuk mengabadikan momen yang ditemuinya. Tayangan Mata Lensa selain edukatif, juga menghibur karena dikemas dengan segar, khas anak muda, dan lokasi perjalanan yang dipilih adalah lokasi-lokasi yang punya nilai edukasi, pemberdayaan, dan inspirasi, kata Nurul Diva, Digital Public Relation Uniicoms TV, pada Juni lalu.
Program pada episode pertama ini mengajak kamu penonton muda untuk menyelami seluk beluk festival yang terhitung sangat lawas di Yogyakarta. Ya festival kuna itu adalah Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) yang selalu dihelat tahunan sejak 1989. Tak banyak yang tahu jika festival yang dirindukan orang yang pernah dan hidup di Yogyakarta ini dilaksanakan bersamaan dengan peresmian proyek orde Soeharto yaitu Monumen Jogja Kembali. Uniicoms TV membawa penontonnya ikut hadir menyelami festival kuna rasa baru ini di pertengahan 2019. Mata Lensa menyajikan seluk beluk kebudayaan khas Yogyakarta dengan perspektif anak muda.
Bagi penikmat lawas FKY, jangan heran jika pada sajian program episode pertama ini menemui kejanggalan. Pasalnya, tahun ini FKY berubah nama. Sebelumnya, ‘K’ pada singkatan FKY adalah ‘Kesenian’, sedangkan sejak 2019 berubah menjadi ‘Kebudayaan’ yang tentu saja cakupannya menjadi lebih luas, tak sekadar perhelatan seni, tapi seluruh tujuh unsur budaya: nilai-nilai pengetahuan & teknologi, benda, budaya, seni, adat, bahasa, dan yang kini sudah banyak digerus era digital: tradisi luhur.
Sebagai indentitas budaya dan seni di Yogyakarta, FKY tak bisa dilepaskan dari kolaborasi seniman, relawan, masyarakat, dan beragam industri kreatif lokal di Yogyakarta. Apalagi FKY tahun ini mengusung tema ‘Mulanira’ yang berarti permulaan sebuah kreasi dalam balutan ruang, ragam, dan interaksi, semakin jelas menguatkan Yogya sebagai identitas Yogya sebagai pusat kebudayaan nasional.
Selain mengambil momen puncak FKY 2019, produksi program ini secara teknis juga memanfaatkan kesempatan sebelum kru-kru Uniicoms TV berhadapan dengan Ujian Akhir Semester, kata Nurul Diva yang pada kesempatan kali ini sebagai pengarah program. Uniicoms TV sebagai TV yang berbasis kampus dan diisi kru mahasiswa yang tidak hanya terdiri dari Prodi Ilmu Komunikasi UII ini pastinya harus memertimbangkan faktor-faktor akademik juga. Meski begitu, sebagai sebuah kawan candradimuka, Uniicoms TV berharap program ini punya misi akan menjadi sebuah ajang mengasah kepekaan seni dengan: olah karya dan olah rasa yang memberdaya dan menginspirasi mahasiswa dan niscaya: seluruh sivitas akademika UII. Tonton Mata Lensa di saluran TV daring – Uniicoms TV.