Langkah-langkah Bekerja Kreatif dan Inspiratif Menjadi Creativepreneur
Memulai wirausaha sebaiknya berbasis riset. Riset yang berkualitas pada gilirannya akan menentukan tingkat kreatifitas dan seberapa inspiratif usaha yang kita tekuni. Tapi, itu saja tidak cukup. Wirausahawan harus mengetahui empat langkah ini agar dapat menjadi wirausahawan yang kreatif dan inspiratif. Be a creativepreuneur!
“Peluangnya masih besar untuk membuat usaha di era digital ubu bisa mulai dr dropsipper, reseller, trus meningkat,” kata Adhitya Maulana, Chief Operation MAHIR dalam Studium General pada Milad ke 26 FPSB UII pada Kamis 15 April 2021.
Maulana memberikan empat (4) langkah menjadi creativepreneur dalam studium general bertema Cara Kerja Kreatif dan Inspiratif kamis lalu. Studium General ini adalah puncak dalam rangkaian Milad Ke 26 FPSB UII yang mengambil tema besar Menjadi kreatif dan produktif di era disruptif.
Apa saja langkah-langkah menjadi creativepreneur itu?
Langkah pertama, pilih bidang usaha yang menyenangkan diri. Maulana menjabarkan pemilihan bidang penting sesuai dengan beberapa kriteria yang menyenangkan dan menguntungkan. Misalnya, sesuai hobby/interest, sesuai keahlian, dibutuhkan/on demand, dan menyandarkan pada riset. Maulana menggarisbawahi tentang membudayakan riset supaya apa yang kita tawarkan dan hasilkan selalu research based. “Jadi, bisnisnya punya data yang valid, bukan sekadar ‘kayaknya’ bakal laku,” kata Maulana.
Langkah kedua yaitu kreatif & inovatif. Setelah menentukan bidang usaha, langkah kedua menurut Adhitya Maulana, adalah proses kreatif dan dan inovatif. Membuat usaha baru, haruslah berbeda. Misalnya usaha yang belum pernah ada sebelumnya tetapi produk atau jasanya, sudah diriset adalah kebutuhan ‘pasar’. Jadilah yang pertama (pionir) dan berbeda dari usaha yang lain.
Akan tetapi, sebuah usaha kreatif tidak melulu harus jenis usaha yang baru. Usaha lama pun bisa diinovasi disesuaikan dengan jaman atau segmentasi pasarnya. Usaha ini biasanya usaha lama yang diinovasi dengan pendekatan berbeda dan disesuaikan dengan segment pasar. Misalnya jasa ojek yang dulu digunakan secara konvensional, sekarang diinovasi menggunakan pendekatan baru melalui aplikasi ojek online.
“Kreatif inovatif nggak harus selalu baru, tapi bisa dengan pengembangan dan pendekatan beda,” jelas Adhitya Maulana.
Sedangkan langkah ketiga adalah memiliki skill set atau perangkat keahlian. Membuka usaha tidak harus memiliki semua keahlian sekaligus. Setidaknya, kita bisa satu persatu mempelajari beberapa keahlian dasar untuk menunjang bisnis yang akan kita jalankan. Beberapa keahlian utama yang wajib dimiliki adalah keahlian teknis, manajerial, komunikasi, pemasaran & penjualan, Creative & Critical thinking skill (mindmapping), dan literasi digital.
Lalu adalah Creative Thinking sebagai langkah keempat. “Ini 100% murni pengalaman saya,” ujar Maulana. Tahap mencari ide kreatif untuk memulai usaha ternyata gampang-gampang susah. Mudah karena itu hal sepele yang bisa didapat hanya dengan ngobrol atau berkhayal. Susah karena bisa saja banyak ide yang muncul, sehingga sulit mau memilih yang mana dan kadang diliputi rasa takut produknya bakal laku atau tidak. Lalu tentu saja juga kreatif mencari permodalan & pendanaan untuk memperbesar usaha jadi kunci.