Islamic Work Ethics as a Moderating Factor in the Relationship Between Knowledge Sharing Behavior, Servant Leadership, and Organizational Citizenship Behavior Among Educators
Penelitian berjudul “Islamic Work Ethics as a Moderating Factor in the Relationship Between Knowledge Sharing Behavior, Servant Leadership, and Organizational Citizenship Behavior Among Educators” yang digarap oleh dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom dan beberapa dosen lainnya telah terbit di International Journal of Innovative Research & Scientific Studies (IJIRSS), Scopus Q3.
Riset ini mengungkap servant leaderhip mendorong perilaku berbagi pengetahuan (knowledge sharing behavior), yang mengacu pada etika kerja Islam sebagai moderasi utama. Sebanyak 205 guru SMA dan SMK di Yogyakarta terlibat dalam riset ini, dengan menyoroti dinamika unik di lingkungan pendidikan berbasis nilai Islam.
Hubungan servant leadership terkait dengan gaya kepemimpinan yang memprioritaskan pelayanan bawahan dengan knowledge sharing behavior mencakup kontribusi tertulis, komunikasi organisasional, interaksi pribadi, dan praktik komunitas.
Selain itu peran mediasi organizational citizenship behavior juga dilibatkan, yaitu perilaku sukarela (altruisme, sportsmanship) yang menekankan usaha, kompetisi, transparansi, dan tanggung jawab. Data ini dihimpun melalui skala teruji yakni KSBS Yi dan SLS Van Dierendonk serta dianalisis melalui mode; moderasi-mediasi Hayes di JASP. Sampel didominasi oleh guru perempuan sebanyak 62 persen, berpendidikan S1 68 persen, dengan pengalaman kerja variatif.
Hasilnya servany leadership berpengaruh positif terhadap knowledge sharing behavior, terutama saat Islamic work ethic tinggi efeknya naik dari 0,079 hingga 0,248. Dapat diartikan nilai Islam memperkuat dampak kepemimpinan pelayan dalam mendorong kolaborasi.
Temuan dari riset ini selaras dengan riset sebelumya yakni Newman et.al yang menyoroti bagaimana kepemimpinan pelayan membangun budaya kolaboratif di lingkungan etis yang kuat. Di Indonesia, nilai Islam mendominasi sehingga sekolah memanfaatkan praktik workshopberbagi pengajaran maupun diskusi informal.
Secara keseluruhan, studi ini membuktikan etika kerja Islam bukan sekadar nilai moral, tapi pendorong nyata kolaborasi pendidik. Bagi kepala sekolah, adopsi servant leadership dikombinasikan Islamic work ethic bisa tingkatkan performa guru dan daya saing institusi.
Keywords:
Islamic work ethics, Organizational citizenship behavior, Servant leadership, Sharing knowledge
Penulis:
Puji Hariyanti merupakan dosen di Prodi Ilmu Komunikasi UII, yang memiliki fokus klaster riset Komunikasi Pemberdayaan dan Public Relations
Selengkapnya:
https://www.ijirss.com/index.php/ijirss/article/view/4998




