Cerita Alumni Ilmu Komunikasi UII Jadi Content Writer Persis Solo ‘Fleksibel, yang Penting Daily Task Kelar’

Karel Fahrurrozi kerja di Persis Solo
Reading Time: 3 minutes

Profesi content writer menjadi ladang baru bagi lulusan Ilmu Komunikasi di era digital. Selain kemampuan menulis yang mumpuni, kerja kreatif dan cepat menjadi skill utama yang wajib dimiliki bagi mereka yang terjun di bidang ini.

Content writer adalah penulis profesional yang bekerja untuk memproduksi artikel-artikel menarik dan kreatif di media online maupun portal media. Banyak organisasi yang meng-hire para penulis untuk memberi warna demi mencapai target audiens.

Jika kita melakukan pencarian profesi content writer di Jobstreet (9 Agustus 2023) setidaknya ada 2.900 lowongan pekerjaan yang menawarkan posisi ini. Sebanding dengan data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang menyebut, pengguna internet di Indonesia terus meningkat yakni 210 juta pengguna di tahun 2022.

Salah satu organisasi yang menjadi sorotan publik adalah klub sepak bola. Dengan fans fanatic yang tersebar, mau tak mau media sosial hingga website resmi menjadi rujukan utama termasuk klub sepak bola milik Kaesang Pangarep.

Klub kebanggaan warga Solo Raya yakni Persis Solo kini tengah berkompetisi di Liga 1. Laskar Sambernyawa akhirnya naik kasta tertinggi sejak awal tahun 2022 lalu setelah hampir 14 tahun bercokol di Liga 2.

Di balik eksistensi persissolo.id dan akun Instagram @persisofficial yang memiliki lebih dari 400 ribu followers, tentu ada orang-orang kreatif di baliknya. Salah satunya adalah alumni Ilmu Komunikasi UII Angkatan 2016 yang bernama Karel Fahrurrozi. Ia telah menjadi bagian creative content writer Persis Solo sejak Maret 2022.

Melihat hiruk pikuk dunia sepak bola, ternyata tak membuatnya pusing dengan pekerjaan. Ia menilai pekerjaan yang dipilihnya sesuai dengan passion dan bidang minat semasa kuliah. Selain itu, kultur yang dibangun di lingkungan kerja cukup fleksibel dan sesuai dengan karakter Gen Z yang sangat dinamis.

Berikut keseruan kerja sebagai creative content writer di Persis Solo yang dilakoni oleh Karel Fahrurrozi.

Menjadi Creative Content Writer di Persis Solo sudah berapa lama, Kak?

“Dari Maret 2022, kurang lebih berarti udah 1,5 tahun.”

Kalau boleh tahu, tulisan Kak Karel itu yang dimuat dalam website resmi Persis atau khusus untuk publikasi di media sosial? 

“Di dua-duanya sih. Semua tulisan di persissolo.id sama copywriting di sosmed (Isntagram @persisofficial) dan semua sosmednya sih.”

Dulu bidang minat saat kuliah apa ya? Apakah linear dengan pekerjaan saat ini?

Alhamdulillah sama (bidang minat dan passion). Aku ambil jurnalistik penyiaran (saat kuliah),”

Apakah ada target tulisan setiap hari kak? Minimal berapa artikel per hari?

“Kebetulan gak ada target per hari sih. Soalnya untuk kebutuhan rilis di website lebih ke kondisional sama insidental aja.”

 Apakah pekerjaan kakak ini fleksibel dikerjakan di mana saja? Atau harus ngantor?

“Di tempatku tetep harus ngantor, tapi jamnya fleksibel banget. Gak yang nine to five gitu, yang penting daily task kelar, ke kantor buat absen harian.”

Kira-kira cocok ngga buat Gen Z yang berjiwa dinamis dan ekspresif?

“Cocok banget. Soalnya gak ada tekanan jam kerjanya hahah.”

Dari tadi seru semua, apa sih kendalanya kerja jadi content writer?

“Waduh apa ya. kalau dari aku pribadi sih paling pas wawancara pemain asing. Soalnya mereka gak bisa ngomong Bahasa Indonesia dengan lancar dan Inggrisnya pun juga kacau (tidak lancar). Jadi agak nerawang dikit pas nulisnya hahah.”

Oiya, apa rahasia dan tips bisa diterima di Persis Solo Kak?

“Kalau tipsnya apa ya, aku juga gatau sih. Mungkin lebih ke portofolio yang aku punya kali ya, karena pas masih kuliah dulu kebetulan aktif di Lembaga Pers Mahasiswa juga.”

Terakhir, kamu wajib liputan dan ngikutin tim Persis Solo berarti?

“Gak selalu sih kak, kadang liputannya juga via online aja udah cukup.”

Ternyata seru ya jika kita kerja sesuai passion dan bidang minat semasa kuliah. Kerja tanpa banyak beban dan pusing. Satu hal yang penting dari cerita Kak Karel, banyak-banyakin portofolio ya. Jadi gimana nih, Comms?

 

Penulis: Meigitaria Sanita