Cara Menentukan Prioritas Akademik dan Organisasi, Maba Sini Merapat!

Mahasiswa
Reading Time: 2 minutes

Mahasiswa baru (maba) akan dihadapkan berbagai pilihan organisasi di kampus setelah mengikuti masa orientasi di Universitas Islam Indonesia (UII)-dikenal dengan nama Pesona Ta’aruf atau lazimnya ospek.

Secara umum, berbagai organisasi di kampus akan dikenalkan pada saat ospek. Perbincangan-perbincangan sesama mahasiswa soal pilihan organisasi menjadi hal yang umum terjadi. Hingga akhirnya mahasiswa memutuskan organisasi apa yang akan diikuti.

Biasanya, alasan mahasiswa mengikuti organisasi di kampus antara lain untuk menambah relasi, melatih soft skill, dan mendapat sertifikat.

Selain organisasi, maba juga harus memikirkan bidang akademik agar mampu meraih Indeks Prestasi Mahasiswa (IPK) sesuai ekspektasi. Namun, apakah bisa mahasiswa raih IPK tinggi dengan tetap aktif berorganisasi? Simak penjelasan berikut ini ya, Comms.

Organisasi adalah sistem yang saling berkoordinasi satu sama lain demi tujuan bersama. Jika sistem terjadi di kampus maka disebut organisasi kampus atau biasa disebut organisasi mahasiswa kerana anggotanya adalah mahasiswa. (Dakwah dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangan, Dr. Qudratullah, S.Sos., M.Sos.)

Berdasarkan penelitian “Analisis Tingkat Pengaruh Keaktifan Kegiatan Akademis Mahasiswa Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif” yang dilakukan oleh Rahma Fariza dkk dari Universitas Islam Indonesia dalam Conference: IENACO (Industrial Engineering National Conference) 8 tahun 2020 menyebut faktor-faktor yang dapat memengaruhi prestasi belajar mahasiswa antara lain uang saku, usia, nilai rata-rata ujian nasional, banyaknya organisasi yang diikuti, lama belajar, dan penggunaan internet.

Sementara soal keikutsertaan organisasi dengan pengaruh IPK juga dibahas pada penelitian yang dilakukan oleh Rinto Alexandro dkk dari Universitas Palangka Raya. Penelitian yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UPR” menyebutkan data-data yang menarik.

Hasil yang didapatkan adalah keaktifan mahasiswa dengan tingkat sangat aktif (2 organisasi internal dan 2 organisasi eksternal) memiliki IPK rata-rata 3,60 dengan IPK paling tinggi 3,81 dan terendah 2,43. Selanjutnya tingkat aktif (1 organisasi internal dan 1 organisasi eksternal) memiliki IPK rata-rata 3,31 dengan IPK tertinggi 3,75 dan IPK paling rendah 2,25. Terakhir mahasiswa kategori cukup aktif (1 organisasi internal) rata-rata memiliki IPK 3,36 dengan IPK tertinggi 3,61 dan terendah 3,11.

Jika melihat data di atas memang semakin aktif mengikuti organisasi, semakin tinggi juga IPK yang diraih oleh mahasiswa. Namun coba perhatikan IPK terendah dari masing-masing tingkat keaktifan mahasiswa.

Inilah perlunya mengetahui bagaimana kita menentukan prioritas. Berikut beberapa cara atau tips agar maba mampu raih IPK tinggi namun tetap aktif dalam organisasi.

  1. Akademik menjadi prioritas utama

Tanggung jawab pertama bagi mahasiswa adalah mendapat nilai yang tinggi dengan mempelajari mata kuliah yang telah diikuti. Karena kedisplinan akan mempengaruhi masa studi Anda, tidak cukup nilai baik, namun materi harus dipahami agar bisa menerapkannya setelah lulus.

  1. Membuat jadwal dan perencanaan

Kuliah tentu membutuhkan perencanaan yang baik, membuat jadwal bisa menjadi solusi. Lakukan dan selesaikan kegiatan berdasarkan prioritas. Jangan lupa untuk mengatur jadwal belajar, menyelesaikan tugas, dan kegiatan organisasi.

  1. Memilih organisasi yang tepat

Jangan asal bergabung dengan organisasi yang ditawarkan. Anda harus mengetahui passion dan kebutuhan yang perlu Anda kembangkan. Hindari mengikuti banyak organisasi namun tidak fokus. Pilih satu atau dua organisasi yang menurutmu paling tepat. Prioritaskan organisasi yang mendukung kegiatan akademik Anda di kelas dan juga mengembangkan relasi.

  1. Istirahat cukup

Nilai A memang menjadi tujuan, namun jangan terlalu berlebihan dan memaksa dirimu. Karena belajar berlebihan juga membuat Anda justru tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Belajar selama 45 menit hingga 1 jam lalu beri jeda untuk istirahat.

Itulah beberapa tips dan cara agar prioritas akademik dan organisasi yang kamu ikuti berjalan seimbang tanpa ada hal yang perlu dikorbankan. Bagaimana menurutmu, Comms?

 

Penulis: Meigitaria Sanita