Berkenalan dengan Kehidupan Universitas di ACSS 2022
Perubahan dari siswa sekolah menjadi mahasiswa baru di sebuah universitas kadang menjadi kecemasan tersendiri bagi mahasiswa. Perubahan tekanan dan pola pendidikan, perubahan pergaulan, dan perubahan kehidupan rumah menjadi kehidupan kos-kosan juga membawa dampak bagi psikologis dan gaya hidup seseorang. Perlu pengenalan kehidupan kampus agar adaptasi dengan budaya akademik berjalan lebih mudah bagi mahasiswa baru.
Beberapa pengenalan kehidupan mahasiswa itu dilakukan dalam rangka penyambutan mahasiswa baru International Program of Communication (IPC) Universitas Islam Indonesia (UII) di Gedung FPSB UII. Penyambutan mahasiswa baru yang dilaksanakana pada Senin, 10 oktober 2022 itu, disambut oleh Ida Nuraini Dewi Kodrat Ningsih, Sekretaris Prodi IPC, Masduki (Dosen Komunikasi UII), dan Herman Felani (Dosen Komunikasi UII). Dalam penyambutan mahasiswa yang bertajuk “Creative and Adaptive Youth” itu Herman memberikan pembekalan terkait bagaimana beradaptasi menghadapi kehidupan sebagai mahasiswa. Acara itu dilaksanakan sebagai acara rutin bernama Academic and Skill Study (ACSS) 2022.
Hal ini dilakukan untuk membekali mahasiswa baru sehingga dapat menghadapai berbagai perubahan kehidupan di universitas. Dalam penyambutan mahasiswa baru IPC UII, Herman Felani memberikan gambaran seperti apa kehidupan mahasiswa. Dalam pengenalan dunia mahasiswa, ia banyak memberikan gambaran bagaimana kehidupan mahasiswa di beberapa berapa negara.
Dalam penyambutan mahasiswa, Herman memberikan gambaran kehidupan mahasiswa di berbagai negara. Kebanyakan negara-negara Amerika dan Kanada, kehidupan mahasiswa banyak diwarnai dengan kondisi yang padat dengan tugas-tugas akademik. Sedang di negara-negara lain, selain beban dengan tugas akademik, mahaiswa juga dihadapkan dengan persoalan manajemen waktu dan pengaturan waktu dan prioritas kehidupan, serta perhatiaan pada stdui akademiknya. Sementara di negara lain seperti Arab, Rusia, Swedia, Australia, Korea dan lainnya juga banyak dihadapkan dengan masalah sepreti motivasi belajar, komunikasi, konsep perkuliahan, lingkungan sosial dan pergaulan, dan pengembangan diri.
Dengan barbagai pengambaran persoalan tersebut, Herman mencoba untuk memberikan beberapa nasehat agar ke depan mahasiswa baru ini memilki managemen waktu, managemen keuangan, skala prioritas kegiatan, kerangka waktu dan target jangka panjang dan pendek, serta kesehatan mental yang terjaga. “Take care of your mental health. While doing well in university is important, it’s also okay to prioritise your mental health,” ujar Herman.