,

Iseng Mengisi Waktu Luang, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Lolos International Program di Thailand

Iseng Mengisi Waktu Luang, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Lolos International Program di Thailand

Putri Dama Dinanti mahasiswa angkatan 2022 dinyatakan lolos mewakili Prodi Ilmu Komunikasi UII untuk melakukan pengabdian masyarakat di Thailand.

Program bertajuk International Mobility dari FPSB membawanya ke sekolah Darul Maaref Foundation yang berlokasi di Satun, Thailand Selatan untuk melakukan pengabdian. Berdasarkan timeline yang ditentukan ia akan menjalani program tersebut mulai 26 Januari hingga 24 Februari 2025.

Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan wawasan, keterampilan, serta pengalaman lintas budaya di luar negeri. Menariknya, Putri awalnya hanya iseng mendaftar untuk mengisi waktu luang selama mengisi libur semester ganjil.

International Mobility

International mobility, pengabdian dalam bidang pendidikan

“Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari International Mobility. Awalnya, saya berniat mendaftar program ini memang untuk mengisi waktu liburan semester saya dan mencari pengalaman baru. Meski sempat ragu, dukungan dari keluarga dan teman-teman selalu menguatkan saya untuk mencoba kesempatan ini. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena selalu mendapat dukungan dari lingkungan sekitar,” terang Putri Dama.

Pengabdian yang dilakukannya fokus terhadap bidang pendidikan. Datang bersama tujuh rekan sesama UII kegiatan belajar mengajar menjadi fokus utama, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.

“Selama satu bulan disini, kegiatan utama dalam program ini adalah mengajar bahasa Inggris. Setiap orang mendapat tugas masing-masing, dan saya mendapat tugas untuk mengajar siswa SMP dan SMA,” ucapnya.

Kesempatan ini adalah pengalaman mengajar pertama bagi Putri, berbekal skill dalam bidang komunikasi ia menemukan beberapa metode untuk mengajar siswa SMP dan SMA secara efektif dan tidak mudah bosan. Salah satu metode yang diterapkan adalah dengan mengelaborasikan kebudayaan masyarakat di Thailand.

“Saya juga belajar cara mengajar dengan mengelaborasikan kebudayaan yang mereka miliki, agar murid tidak merasa bosan,” ungkapnya.

“Sangat bersyukur dan berterima kasih atas pengalaman berharga yang saya dapatkan melalui program ini. Saya merasa beruntung bisa belajar banyak hal, bertemu orang-orang hebat, dan memperluas wawasan. Melalui program ini juga mengajarkan saya pentingnya keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru. Untuk teman-teman yang masih ragu atau merasa stuck, jangan takut untuk mencoba. Karena, keluar dari zona nyaman adalah bagian dari proses belajar dan berkembang,” tandasnya.