Reading Time: < 1 minute
 Lembaga Penyiaran Publik (LPP) memiliki arti penting bagi sebuah negara. Adanya LPP memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang benar-benar independen dan berpihak kepada kepentingan publik. Itu sebabnya perlu adanya LPP yang berkualitas. Tentu banyak yang harus dilakukan demi mewujudkan hal tersebut. Pihak LPP dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mereka miliki guna menghadapi tantangan zaman. Tetapi LPP tidak bisa sendirian dalam meningkatkan kualitasnya. Kemauan politik dari pemerintah juga turut menentukan nasib dari LPP.
Artikel-artikel pada Jurnal Komunikasi Volume 7 Nomor 2, April 2013 kali ini membahas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dan TVRI. Artikel yang membuka diskusi mengenai kondisi penyiaran publik di Indonesia ini berjudul “Revitalisasi RRI dan TVRI Menghadapi Pemilu 2014” yang ditulis oleh Ahmad Budiman. Dalam tulisannya, Budiman menegaskan pentingnya melakukan revitalisasi terhadap LPP RRI dan TVRI dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Pemilu tahun 2014. Menurut Budiman, sejumlah langkah dapat diambil untuk mewujudkan lembaga penyiaran publik yang benar-benar independen terutama saat memberitakan perhelatan Pemilu di Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah penyempurnaan atau perubahan UU Penyiaran yang lebih komprehensif, kontrol kualitas terhadap program yang menyiarkan tentang Pemilu, peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)  penyiaran, serta penganggaran dana yang lebih memadai.

Reading Time: < 1 minute
 Public Relations (PR) merupakan bidang komunikasi yang masih bisa terus berkembang, baik dalam segi praktek mau pun dalam kajian akademis. Dalam praktek, perkembangan teknologi mempengaruhi bagaimana PR bekerja. Kehadiran media baru (new media) dan media sosial (social media) memberikan efek bagi praktek-praktek PR. Sementara dari segi bidang kajian akademik, harus diakui bahwa buku teks, teori, dan ilmu-ilmu PR yang dipelajari saat ini terlalu didominasi oleh perspektif Barat khususnya Amerika Serikat. Padahal cara pandang Barat tersebut belum tentu cocok apabila diterapkan dalam latar belakang budaya yang berbeda.
Berkaitan dengan perkembangan teknologi dan praktek PR, Jurnal Komunikasi Volume 7 Nomor 1, Oktober 2012 ini dibuka oleh artikel berjudul “Media Relations di Era Konvergensi Media” yang ditulis oleh Sumantri Raharjo. Artikel ini membahas fenomena konvergensi media dan pengaruhnya terhadap aktivitas media relations dari sebuah perusahaan. Menurut Sumantri, sangatlah penting bagi seorang pelaku PR untuk melakukan media mapping saat akan melakukan kerjasama atau sekadar menjalin hubungan dengan media massa. Pasalnya, kini satu perusahaan media bisa beranak-pinak dengan berbagai format dan ideologi. Kinerja dan citra yang ditampilkan sebuah media sangat dipengaruhi oleh media induknya. Maka, pegiat PR di sebuah perusahaan harus hati-hati dalam memilih media massa yang akan diajak bekerja sama. Bisa jadi, media massa yang berkolaborasi dengan perusahaan ternyata merupakan anak dari sebuah media massa induk yang tengah bermasalah atau memiliki citra buruk di masyarakat. Tentunya, ini bisa berpengaruh pula pada citra perusahaan.

Reading Time: 2 minutes

 Jurnal Komunikasi Volume 6 Nomor 2 April 2012 ini memaparkan tiga sudut pandang dalam melakukan kajian terhadap media, yakni dari segi produksi media, konsumsi media, dan produk (baca: konten atau isi) media. Membahas produksi media memungkinkan melihat bagaimana pola kerja dari media dan menganalisisnya dengan konsep-konsep yang sudah ada. Kajian dari sisi konsumsi, memungkinkan untuk mengetahui bagaimana tanggapan orang setelah mengkonsumsi produk media. Selain itu, dapat dilihat juga bagaimana perilaku konsumsi media oleh kelompok tertentu dan pengaruhnya pada kehidupan keseharian mereka. Sementara isi yang disajikan media kepada khalayak tentu tidak hadir begitu saja. Ada hal-hal yang mempengaruhi serta nilai-nilai tersirat yang terkandung dalam isi media. Hal-hal tersebut dapat diketahui melalui pembahasan dari segi konten atau produk media.

Tulisan dalam edisi ini dibuka oleh Ratna Permata Sari dengan artikelnya “Fandom dan Konsumsi Media, Sebuah Studi Etnografi Kelompok Penggemar Super Junior, ELF Jogja”. Dalam artikel berbasis studi etnografi ini, penulis memotret fenomena fandom di kalangan penggemar K-Pop di Yogyakarta. Korean Wave memang tengah menerpa anak muda Indonesia bahkan dunia, sehingga bermunculan lah penggemar serta basis komunitas penggemar Korea di seantero wilayah, termasuk di Yogyakarta. Secara spesifik artikel ini mengupas perilaku konsumsi media oleh ELF Jogja dan interaksi antara para anggotanya dalam komunitas virtual atau yang nyata. Temuan dalam riset ini adalah bahwa para fans K-Pop cenderung memiliki perilaku pembelian yang konsumtif, terutama terhadap barang-barang yang bertema Korea; selain itu, terdapat pula perbedaan pola komunikasi dan interaksi antaranggota saat ia tengah berada di  komunitas nyata ataupun dalam komunitas maya.

Reading Time: 2 minutes
 Jurnal Komunikasi Volume 6 Nomor 1, Oktober 2011 ini mengangkat berbagai kajian di bidang ilmu komunikasi. Dibuka dengan tulisan Narayana Mahendra Prastya yang berjudul “Komunikasi Krisis di Era New Media dan Social Media” menyoroti aktivitas PR dalam merespon krisis berkaitan dengan perusahaan, dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Di era teknologi tinggi, media baru dan sosial media memberi pengaruh kuat terhadap aktivitas kehumasan, salah satunya dalam menyelesaikan krisis perusahaan yang berkaitan dengan publik. Prastya menghadirkan dua contoh kasus penggunaan media baru dan media sosial oleh perusahaan di Indonesia. Pertama, adalah contoh sukses dari penggunaan media sosial yang ditunjukkan oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang berhasil memberikan respon dengan cepat dan bertindak secara konsisten. Kedua, adalah contoh kegagalan memanfaatkan media baru oleh PT Liga Prima Indonesia ketika mereka menanggapi rumor bahwa kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) berhenti/dihentikan. PT Liga Prima Indonesia tidak memberikan respon dengan cepat dan tidak bertindak secara konsisten.
 
Artikel selanjutnya bicara tentang media sebagai industri. Olivia Lewi Pramesti menulis artikel berjudul “Pembentukan Identitas Korporat PT Kompas Media Nusantara sebagai Penyedia Konten (Content Provider) Televisi Lokal Pertama di Indonesia”. Sesuai tajuknya, artikel ini membahas bagaimana PT Kompas Media Nusantara membangun identitas korporat mereka di ranah industri televisi. Tahun 2011, Kompas yang telah sangat dikenal sebagai brand surat kabar nasional, mendirikan stasiun televisi bernama KompasTV. Pembentukan KompasTV tak terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi, yang mengharuskan perusahaan media harus bisa beradaptasi agar tak tersingkir dari kompetisi. Pramesti melengkapi pembahasan mengenai perjalanan KompasTV dan KMN dengan menyajikan kajian literatur mengenai komunikasi korporat dan identitas korporat dalam artikel ini.
Reading Time: < 1 minute
      Jurnal Komunikasi Volume 5 nomor 2, April 2011 ini dibuka dengan pembacaan Ahmad Alwajih terhadap kitab Adab Addunya Waddin karya cendekiawan Muslim, Al-Mawardi. Dengan kacamata hermeneutika, Alwajih menemukan kesesuaian pemahaman mengenai etika yang dijabarkan dalam kitab ini dengan etika komunikasi universal.
 
     Dalam kitab yang ditulisnya, Al-Mawardi telah menguraikan etika kehidupan dunia dan beragama secara sistematis. Pertama, penggunaan akal dalam berkomunikasi. Ini diletakkan sebagai pondasi kehidupan manusia. Kedua, diletakkan dalam proses belajar manusia, maka komunikasi haruslah efektif dalam ruang lingkup pendidikan. Ketiga, proses pendidikan melalui bahasa tertulis dengan menekankan pada kemudahan pembaca dalam membaca tulisan –sebuah konsep yang sangat sesuai bila diterapkan di bidang jurnalistik. Keempat, mengupayakan diri untuk menahan hati dari godaan dunia. Dalam pembacaan melalui kacamata ilmu komunikasi, pesan-pesan Al-Mawardi akan terbaca menjadi menahan diri dari –dalam bahasa Jean Baudrillard– “godaan” media. Kelima, ide besar Al-Mawardi untuk memproyeksikan kembali sosialisme religius seperti kesuksesan Nabi Muhammad beberapa abad silam. Keenam, koherensi antara musyawarah dan etika diskursus Habermasian. Berkomunikasi dalam bentuk yang paling elementer adalah berbicara. Namun, pembicaraan seringkali menjadi pisau bermata dua yang bisa melukai si pembicara sendiri. Oleh karenanya, pembicaraan terbaik tempatnya pada musyawarah.
Reading Time: < 1 minute

 Industri media massa dan jurnalisme menghadapi fase baru di era digital. Era ini ditandai dengan beberapa konsep kunci seperti global village, aksi berbasis komunitas, dan budaya digital. Konsep-konsep ini menghadirkan media baru (new media) yang menantang peran media konvensional dengan orientasi dan nilai-nilai sosial yang baru pula. Kondisi ini tentu memerlukan respon yang berbeda dibanding beberapa dekade lalu. Jika media baru dengan segala sisi interaktifnya melahirkan konvergensi media, jurnalisme pun dituntut berubah menyikapi dunia baru yang dibawa oleh konvergensi media

Topik inilah yang dibahas mendalam dalam Jurnal Komunikasi Volume 5. Jurnal ini diawali dengan tulisan Zaki Habibi yang menyoroti perdebatan seputar konvergensi media sebagai suatu fenomena yang tak terelakkan dalam perkembangan media massa abad ke-21. Menyertakan sejumlah hasil studi kasus di Inggris, Denmark, dan Indonesia, Habibi mengantar kita untuk berdiskusi perihal dampak dan tantangan yang dihadapi awak redaksi media. Termasuk keresahan apakah suratkabar sebagai sebuah bentuk media akan lenyap di tengah pusaran kuat determinasi teknologi dalam industri media massa. Tema yang sama diangkat oleh Choky Rais Bawapratama, melalui penelitiannya tentang bagaimana konvergensi mediadalam hal ini penggunaan media dengan format berbedamemengaruhi perubahan pola kerja Sumber Daya Manusia (SDM) Bagian Redaksi di Harian Solopos.

 

Reading Time: < 1 minute

Diberitahukan kepada Mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah TEKNIK OLAH VOKAL, Dosen Muh Chandra Kurniyawan, S.Sos. Soal ujian TAKE HOME, silahkan DOWNLOAD DI SINI

Reading Time: < 1 minute

Pengumuman

Diberitahukan pada Mahasiswa/i yang mengambil Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Tahun Ajaran 2013/2014 dengan Dosen Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St., MA. Soal Ujian TAKE HOME silahkan download DISINI

Reading Time: < 1 minute

Berikut nama mahasiswa beserta jadwal ujian skripsi untuk bulan Januari 2014

DOWNLOAD DI SINI

Reading Time: < 1 minute

Berikut daftar nama mahasiswa yang diterima untuk outline skripsi Januari 2014

DOWNLOAD DI SINI