,

Pengalaman Berbeda Yasmeen Mumtaz, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang Lakukan Exchange di Belanda

Pengalaman Berbeda Yasmeen Mumtaz, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UII yang Lakukan Exchange di Belanda
Reading Time: 3 minutes

Artikel ini ditulis oleh Yasmeen Mumtaz Widyawan, salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UII angkatan 2021 yang meraih beasiswa exchange di Belanda. Bagi, kamu yang tertarik untuk belajar di luar negeri, cerita dan pengalaman Yasmeen sangat layak untuk diikuti.

Academy_Building

Academy Building, Rijksuniversiteit Groningen (RUG) atau University of Groningen (UG), Groningen, Belanda. Image: Yasmeen Mumtaz

Semester ini saya berkesempatan untuk berkuliah di Rijksuniversiteit Groningen (RUG) atau University of Groningen (UG), Groningen, Belanda sebagai mahasiswa exchange melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024. Program ini berlangsung pada periode Fall Semester, yakni bulan Agustus hingga Januari.

Sistem pembelajaran RUG cukup berbeda dengan UII. Dalam satu semester, RUG membagi mata kuliah menjadi dua blok, A dan B, masing-masing berdurasi 7 minggu. Terdapat periode ujian di antara blok A dan blok B.

Saya mengambil mata kuliah Sport in history, culture and the media (A), Dutch Studies Lecture Series (A & B), Media History (B), dan Religion, Space and Place (B). Mata kuliah yang saya pilih sangat menarik karena masih berkaitan dengan Ilmu Komunikasi tetapi lebih spesifik dan mendalam.

Sebelum kelas dimulai, saya harus membaca reading assignment yang telah ditentukan dosen. Ada beragam metode yang diterapkan oleh dosen untuk memastikan mahasiswa mempelajari artikel yang dibagikan. Misalnya, dalam Sport in history, culture and the media mahasiswa diwajibkan mengumpulkan rangkuman sepanjang 250–300 kata. Sementara untuk Religion, Space and Place tiap mahasiswa bertanggung jawab memimpin setidaknya satu diskusi berdasarkan satu pemikiran tokoh atau artikel.

University_Library

University Library, Image: Yasmeen Mumtaz

Walau saya memang dari dulu senang membaca, pada awalnya saya cukup keteteran karena total halaman yang perlu saya baca dalam satu pekan adalah 20–40 halaman per mata kuliah. Namun setelah menemukan ritme belajar yang tepat, saya bisa menyelesaikan semuanya.

Biasanya saya belajar di University Library. Gedung ini berada tepat di depan Academy Building. Ketika memasuki bangunan perpustakaan, kita akan menemukan Self Service, di mana kita bisa mengambil buku yang sudah di-request dan melakukan self-checkout.

Ada banyak Study Area yang tersedia di University Library, dengan atau tanpa komputer. Ada juga single table dan train table. Perpustakaan itu sendiri memiliki empat lantai. Tempat favorit saya adalah di train table dengan punggung membelakangi tembok sehingga bisa melihat sekeliling.

Salah satu yang membuat saya senang belajar di perpustakaan adalah adanya Contemplation Room yang bisa digunakan sebagai musholla. Di beberapa gedung kampus yang lain, musholla dinamai sebagai reflection room. Adanya contemplation room sangat convenient ketika menghabiskan waktu seharian di perpustakaan karena tidak perlu pulang ke asrama untuk sholat.

Study_room_di_bawah_courthouse

Study room di bawah courthouse, University of Groningen (UG), Groningen, Belanda. Image: Yasmeen Mumtaz

Tempat yang menurut saya unik adalah study room yang berada di Faculty of Religion, Culture and Society. Gedung fakultas ini tadinya adalah courthouse (pengadilan) pada tahun 1754–2000. Study room yang berada di bawah courthouse dulunya merupakan penjara untuk tahanan sebelum mereka diadili.

Beberapa “fitur” tempat ini masih dipertahankan, seperti coretan di atap yang dibuat oleh para tahanan menggunakan korek api dan jeruji yang menghalangi jendela. Belajar di ruang ini seolah-olah mempertegas bahwa “sekolah adalah penjara” hahaha.

Akhirul kalam, melakukan exchange selama satu semester di RUG merupakan pengalaman yang sangat berharga karena saya bisa mempelajari topik yang lebih spesifik dan merasakan kultur akademik yang berbeda.