Teatime: Tiga Tahap Melatih Public Speaking
Pengetahuan bisa ditumbuhkan dengan membaca atau mengikuti seminar. Ketrampilan yang baik tak cukup hanya dengan membaca, tapi juga harus diasah dengan latihan. Begitu juga dengan public speaking. Public sepaking adalah ketrampilan yang harus diasah dengan latihan juga pengetahuan. Latihan pun harus dilakukan dengan berbagai cara yang efektif. Tak sekadar “yang penting latihan”.
Jumat, 4 Februari 2022 ini, International Program Communication Department Universitas Islam Indonesia (IPC UII) mengadakan sesi Teatime tentang public speaking. IPC UII mengundang Trisnawati Sovitia Putri, alumni Komunikasi UII yang kini bekerja sebagai Public Relation (PR) di Genting Energy. Ngobrol santai yang bertajuk “The Urgency of PR Skill in the Work Environment” ini, Puput membeberkan bagaimana ia dulu berlatih public speaking ketika masih di bangku kuliah.
Mulai dari Diri Sendiri sampai Berlatih Bersama Teman
Puput, panggilan akrab Trisnawati, membagikan teknik belajar dan berlatih public speaking ala dirinya. Ini semua adalah berdasarkan pengalaman pribadinya menempa diri berlatih berbicara di depan umum. Mulai dari diri sendiri hingga akhirnya bersama teman-teman. Ada tahapannya, katanya. Berikut pengalaman Puput dalam berlatih.
Bicara di Depan Cermin
Pertama adalah latihan dengan cara ngomong di depan cermin. Puput dulu mempraktikan berbica di depan cermin seolah sedang menghadapi audience sungguhan. “Aku praktekkan semua gesture, semua ucapan, bahkan mimik muka juga aku serius kayak ada audience di depanku,” tutur Puput.
Record pakai layar ponsel.
Setelah latihan di depan cermin, Puput mencoba mempraktekan dengan merekam dirinya sendiri sedang berbicara di depan ponsel. Ketika sudah direkam dan dilihat lagi, ia akan bisa menilai presentasinya sediri. “Dari situ aku jadi tahu mana yang perlu diperbaiki. Cek mana yang kurang, Harusnya gesturnya begini aja,” kata Puput bercerita bagian mana yang sudah baik dan bagian mana yang perlu perubahan.
Latihan di depan teman
Langkah terakhir adalah latihan di depan teman-temannya. Ini akan semakin memantapkan diri dan melatih percaya diri. Jika sebelumnya tidak ada audience sugguhan, kini akan ada audience yang nantinya bisa melatih kepercayaan dirinya de depan audience sungguhan.