Film dokumentar karya salah satu dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII, Dr. Herman Felani, terpilih dalan Program Akuisisi pengetahuan Lokal Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) periode 1 tahun 2024.
Berjudul “Lahir (kembali) dari Kepunahan” film ini berkisah tentang Songket Canduang dari Agam Sumatera Barat yang pernah berjaya pada tahun 1930 dan mulai punah. Namun kini tengah diupayakan untuh hidup kembali oleh Nanda Wirawan dan Iswandi.
Menurut Dr. Herman Felani kain tenun Minangkabau ini sempat punah pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang. Awalnya Songket Canduang dikembangkan di kaki Gunung Marapi oleh ulama Padri.
“Songket Canduang dari Agam Sumatera Barat yang dulu pernah jaya di tahun 1930an punah karena kolonialisme Belanda dan Jepang. Dulu dikembangkan di kaki Gunung Marapi di basis ulama Padri,” ujarnya.
Mengutip dari Republika, Canduang dikembangkan oleh istri Syekh Achmad Thaher yakni pendiri Pondok Pesantren Miftahul Ulumi Syari’ah (MUS). Tahun 1930an, songket ini diproduksi oleh perempuan disana. Dan benar-benar berhenti berproduksi pada tahun 1945, karena tak ada keturunan yang melanjutkannya.
“Songket ini dihidupkan kembali dari kematiannya oleh dua orang seniman Sumatera Barat Kak Nanda Wirawan dan Uda Iswandi yang terinspirasi dari orang tuanya yang merupakan tokoh budaya dan dari koleksi songket keluarga yang masih tersisa,” ujar Herman.
Film ini layak diproduksi karena hendak menunjukkan upaya dan pengorbanan yang dilakukan seniman-seniman tersebut. “Mereka rela pindah dari kota Padang ke pedesaan di wilayah Canduang. Demi meneliti dan menghasilkan kembali songket khas Canduang yang memiliki makna dan simbol harmonisme agama, alam, adat dan lingkungan,” tambahnya lagi.
Jika pada masa awal pembuatannya Songket Canduang diproduksi untuk diperjualbelikan, kini proses menghidupkan kembali terus dilakukan. Keduanya aktif memamerkan motif-motif tersebut pada event budaya dan hanya bisa dipesan bagi kolektor. Produksi tak bisa dilakukan secara masal karena keterbatasn biaya dan pengrajin.
Produksi film ini dilakukan bersama laboran dan beberapa alumni ini merupakan program rutin karya kreatif dosen Prodi Ilmu Komunikasi UII.
Sebagai informasi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal merupakan kegiatan yang dilakukan BRIN untuk mendapatkan dan mendokumentasikan berbagai konten pengetahuan lokal dalam bentuk buku dan audiovisual. Karya-karya yang terpilih akan disebarluaskan dan menjadi sumber literasi yang terbuka untuk diakses dan dimanfaatkan masyarakat.